Chereads / Difraksi Fragmen / Chapter 16 - Hati-Hati Ketika Bermain Api

Chapter 16 - Hati-Hati Ketika Bermain Api

Interlude: Para Pengatur Konflik

Dua bulan lalu, di musim semi tahun 748 dalam penanggalan kalender Krieg Heilig.

Di Pelabuhan Kargo yang terletak di Distrik Wimsey, dua petugas Keamanan Kota sedang berkeliling melewati lorong yang terbuat dari peti kemas kontainer yang berbaris sepanjang kawasan pelabuhan.

Mereka melakukan patroli malam hari sebagai tugas dari Satuan Pengaman Pelabuhan. Satuan Pengaman Pelabuhan adalah lembaga keamanan yang secara operasional berada di bawah Administrator Pelabuhan, tapi secara teknis mereka tetap bagian dari Keamanan Kota.

Dua petugas Keamanan Kota menerima perintah dari atasan mereka untuk menyelidiki laporan tentang adanya beberapa orang mencurigakan yang berkeliaran di sekitar pelabuhan.

Meskipun bongkar muat kargo yang dilakukan di pelabuhan ini tidak sebanyak yang dilakukan negara lain, tapi Pelabuhan Kargo Distrik Wimsey masih salah satu dari infrastruktur penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Wilayah Torch.

Ada sebanyak lima puluh ribu kapasitas peti kemas kontainer yang dibongkar-muat di pelabuhan ini setiap tahunnya, dan tidak jarang beberapa insiden terjadi selama proses itu.

Penyelundupan barang ilegal lewat jalur laut melalui kapal kargo adalah salah satu insiden yang sering terjadi, untuk itu Satuan Pengaman Pelabuhan disiagakan untuk mencegah masuknya barang ilegal ke Wilayah Torch.

Jadi dalam hal ini, atasan mereka mengkhawatirkan kalau ada tindakan dari orang-orang yang berniat membawa barang berbahaya ke dalam Wilayah Torch.

"Kita sudah berkeliling selama dua jam tapi tidak menemukan apa pun. Waktu di jam tanganku bahkan sudah menunjukkan pukul satu, akan lebih baik jika kita kembali dan melapor bahwa tidak ada keanehan yang terjadi."

Salah satu petugas yang memakai blazer di luar seragamnya membuat saran kepada rekannya. Dia menyiratkan bahwa tindakan yang mereka lakukan saat ini hanya membuang-buang waktu.

"Jika kita kembali sekarang kita pasti akan dianggap bodoh karena baru saja pergi tapi sudah kembali, bahkan tanpa mendapatkan hasil sama sekali. Kepala satuan kita saat ini adalah anak muda yang belum lama diangkat menjadi salah satu Asisten Komisaris Besar Keamanan Kota. Aku tidak ingin mendengarkan ceramah sambil dipandang rendah oleh orang sepertinya yang lebih muda dariku."

Petugas lain yang bersamanya menghela napas sedikit, menepis sarannya.

Pria yang mengenakan blazer dan rekannya sama-sama berusia di akhir tiga puluhan. Rekannya memiliki garis wajah yang tegas dan harga diri tinggi, dia adalah tipe yang tidak akan mau kembali sebelum mendapatkan hasil yang jelas.

"Pada bagian itu aku setuju. Tapi di luar sekarang ini sangat dingin! Apa kau yang hanya mengenakan seragam tidak bisa merasakannya? Bahkan aku yang dilapisi dengan pakaian tambahan dapat merasakan dingin dengan jelas."

Dia tidak berniat membantah, dia juga tidak ingin ada pria muda yang mengajarinya apa yang harus dia lakukan. Memikirkan itu saja membuatnya kesal.

Meski begitu, saat ini dia merasa tidak nyaman berada di luar. Waktu sudah memasuki musim semi tapi sepertinya udara masih meniupkan sisa-sisa musim dingin.

"Sudah pasti aku juga merasakan dingin. Tapi mau bagaimana lagi, kita tetap harus mematuhi perintah. Kita hanya petugas Keamanan Kota, jadi sudah sewajarnya jika kita sewaktu-waktu akan dikirim bertugas ke luar."

Mereka telah berjalan cukup jauh dan akhirnya tiba di ujung pelabuhan di mana kapal-kapal yang mengangkut muatan kargo berlabuh.

Selanjutnya, secara alami, mereka berjalan di sisi pelabuhan untuk melanjutkan kegiatan patroli mereka sesuai jalur yang mereka tetapkan sejak awal.

"Tapi kali ini tidak masuk akal, bukan? Coba pikirkan, kita berdua adalah hellser tipe serangan. Jika atasan ingin menyelidiki orang yang mencurigakan, bukankah dia seharusnya mengirim seorang hellser tipe atau tipe dari pada mengirim kita berdua. Jelas sekali kalau mereka memberikan perintah hanya karena ingin kita terlihat bekerja."

Seperti namanya, hellser tipe serangan memiliki kemampuan unik yang bisa digunakan untuk menyerang.

Hellser tipe dapat membuat ulang area di sekitarnya dalam jarak tertentu. Mereka bahkan bisa meniru topografi area tersebut dengan sempurna.

Sedangkan hellser tipe memiliki kemampuan untuk mendeteksi keberadaan makhluk hidup dalam radius tertentu.

Hellser tipe cukup unik karena mereka perlu menyebarkan essence mereka di sekitar sebagai sensor, jika essence tersebut bersentuhan dengan makhluk hidup, maka sebuah sinyal akan dikirimkan ke kepala mereka.

Hellser tipe dapat mengetahui perbedaan jarak dirinya dari makhluk hidup yang bersentuhan dengan essence-nya tergantung seberapa kuat sinyal yang dikirimkan.

"Aku mengerti perasaanmu, aku juga agak kesal dengan alasan itu. Bagaimanapun, Wilayah Torch terlihat sangat damai, untuk itu mereka hanya menyuruh kita melakukan tugas-tugas sederhana agar kita terlihat memiliki pekerjaan yang bisa dilakukan, seolah mengatakan dengan jelas apakah petugas Keamanan Kota seperti kita memang benar-benar dibutuhkan."

Memikirkan kembali perintah atasannya, mereka berdua tampaknya memiliki kesimpulan yang sama.

"Ya, bahkan aku mendaftar pada pekerjaan ini karena tidak terlalu banyak yang perlu dilakukan. Meskipun ujian masuknya keras, tapi setelah diterima sebagai petugas Keamanan Kota, kita bisa menikmati penghasilan yang lumayan padahal yang kita lakukan selama ini hanya duduk dengan santai. Seperti yang dikatakan orang-orang, kedamaian dunia memang yang terbaik."

Pria yang memakai blazer tersenyum masam mengungkapkan kenyataan hidupnya yang mungkin juga dialami oleh kebanyakan orang di Wilayah Torch.

Sebenarnya cukup mudah mendapatkan pekerjaan di Wilayah Torch, tapi itu berlaku untuk orang-orang yang memiliki bakat dan kemampuan di atas rata-rata.

Mereka yang tergolong biasa saja akan kesulitan bertahan hidup di Wilayah Torch, karena pekerjaan yang bisa mereka lakukan terbatas dan pilihan paling baik adalah menjadi petugas Keamanan Kota. Hanya saja, seperti yang dia sebutkan bahwa ujian masuk untuk menjadi petugas Keamanan Kota memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

"Pekerjaan ini memang menjanjikan, tapi lebih baik lagi jika kita bisa terdaftar sebagai penduduk resmi Wilayah Torch. Para Pribumi itu mendapatkan banyak sekali kemudahan hidup sebagai subsidi dari bangsawan mereka. Tapi beruntungnya, putriku akan menikahi salah satu Pribumi itu. Meskipun pria itu bukan bangsawan tapi aku bisa tahu kalau dia pria yang cukup baik."

Berbeda dengan mereka berdua yang tergolong sebagai migran, Pribumi adalah penduduk resmi Wilayah Torch. Dan Pribumi diberikan hak dan kehidupan yang lebih baik dari pada mereka.

Sebagai migran mereka tidak bisa mengeluhkan hal itu, karena itu bukan ketimpangan sosial, tapi hak istimewa yang diberikan oleh keempat Great Noble kepada penduduk resmi Wilayah Torch sebagai balas jasa atas kesetiaan dan kerja keras mereka dalam mengembangkan negaranya.

"Oh, apakah itu pria yang selalu kau ceritakan, yang memberikan hadiah di hari ulang tahunmu?"

Dia ingat jelas hal itu karena rekannya sering membicarakan tentang kekasih putrinya yang memberikan dia hadiah di hari ulang tahunnya.

Rekannya benar-benar gembira karena setiap mereka minum dan akhirnya mabuk, rekannya selalu menceritakan perayaan ulang tahunnya seolah dia adalah orang paling bahagia saat itu.

"Ya, itu dia. Seumur hidup baru kali ini aku mendapatkan hadiah dari orang lain saat merayakan ulang tahunku. Tidak mungkin ada lelaki tua yang tidak akan terharu setelah mendapatkan hadiah pertama kalinya dari orang lain dalam hidupnya. Aku jadi tidak sabar untuk secepatnya menikahkan mereka berdua."

"Hahaha, aku tidak menyangka akan mendengar itu dari orang keras kepala sepertimu. Kebanyakan orang sepertimu justru melarang putrinya segera menikah," komentarnya dengan tawa yang hidup.

Pria dengan blazer merasakan sedikit geli dihatinya, mendengar rekannya mengatakan dengan terus terang kata-kata yang tidak cocok dengan kepribadiannya.

"Jika itu untuk kebaikannya aku pasti akan merestuinya. Lagi pula, jika putriku menikahi pria itu maka dia akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk terdaftar sebagai penduduk resmi Wilayah Torch. Jadi tidak ada ruginya kalau masa depan putriku terjamin," kata rekannya dengan setengah bersyukur.

Pria dengan blazer kembali menampilkan senyum masam melihat wajah rekannya yang gembira.

Tepat ketika dia mengatakan itu, mereka berbelok dan kembali masuk ke dalam lorong yang dibentuk dari barisan peti kemas kontainer. Jika mengikuti rute patroli yang telah mereka tetapkan, mereka masih perlu memeriksa beberapa tempat lagi.

Karena minimnya penerangan, mereka menggunakan lighter, yaitu sebuah alat yang dapat menghasilkan cahaya monokromatik. Mereka menggunakan cahaya itu untuk menerangi jalan di depan mereka. Lighter mirip dengan senter LED yang menghasilkan cahaya melalui lampu yang terbuat dari bahan semikonduktor.

"Kalau begitu, kau juga tidak boleh mengotori catatan kerjamu karena mungkin akan jadi pertimbangan oleh para bangsawan saat mereka akan menetapkan putrimu sebagai Pribumi. Baiklah, aku tidak akan lagi meminta kembali untuk saat ini demi dirimu, setidaknya sampai kita menemukan sesuatu untuk dilaporkan."

Pria dengan blazer tidak bisa menahan diri untuk memotivasi rekannya. Dia tidak bisa banyak membantu tapi menawarkan diri untuk terus menemaninya.

"Terima kasih kawan. Akan kutraktir kau minum saat libur nanti."

Rekannya benar-benar merasa berterima kasih, menepuk ringan pundaknya.

Ketika mereka telah berjalan beberapa menit melewati deretan peti kemas kontainer, mendadak pandangan mereka menangkap kehadiran seseorang sedang berdiri di atas peti kontainer yang tersusun setinggi lima tingkat.

Karena ketinggian rata-rata peti kontainer adalah 3 meter maka dia berdiri di ketinggian sekitar 15 meter dari permukaan tanah. Orang itu juga berdiri cukup jauh di depan dua orang petugas Keamanan Kota.

Menyadari kehadiran seseorang, dua orang petugas Keamanan Kota langsung mencoba menggunakan chi mereka dengan mengalirkan aura yang ada di sekitar tubuh mereka, lalu memfokuskannya pada pandangan agar bisa melihat orang yang berdiri di kejauhan dengan lebih jelas.

Dalam penglihatan mereka, orang yang mereka amati berpenampilan sangat aneh karena dia mengenakan masker untuk menutupi wajahnya. Dia memakai pakaian yang mirip hoodie berwarna hitam namun lebih tipis, dan menggunakan pakaian itu untuk ikut menutupi bagian rambutnya. Sosoknya terlihat seperti sedang memperhatikan sekeliling karena dia mengitari pandangannya ke setiap tempat seolah mengawasi sesuatu.

Begitu menyimpulkan bahwa tindakan orang itu mencurigakan, kedua petugas Keamanan Kota saling memandang satu sama lain. Begitu mengerti maksud masing-masing, keduanya saling menganggukkan kepala mereka, lalu diam-diam mendekati orang yang berdiri di atas peti kemas kontainer, sambil meningkatkan kewaspadaan mereka.

"Hei, apa yang sedang kau lakukan di atas sana? Bisakah kau turun!? Kami ingin mengajukan beberapa pertanyaan!"

Petugas Keamanan Kota yang mengenakan blazer meninggikan volume suaranya agar bisa di dengar oleh lawan bicaranya.

"..."

Meski dua petugas mendekatinya diam-diam, tampaknya orang itu tidak terkejut sama sekali dengan kehadiran mereka. Ketika melihatnya dari dekat, mungkin karena pakaiannya bersatu dengan kegelapan malam, dia lebih mirip seperti sebuah bayangan hitam.

Orang itu tetap tidak menjawab meski ditunggu beberapa saat. Setelah menoleh dan melirik dua orang petugas Keamanan Kota yang berada di bawahnya, si bayangan hitam bergerak tapi tidak untuk turun dan mematuhi perintah petugas Keamanan Kota, melainkan menggunakan chi-nya untuk bergegas pergi meninggalkan dua orang petugas Keamanan Kota dan berlari dengan cepat melewati bagian atas peti kontainer.

"He-hei, berhenti!"

Begitu melihat bayangan hitam itu kabur, petugas yang memiliki wajah tegas berteriak memerintahnya, tapi tentu saja kata-katanya diabaikan. Jadi mereka tidak punya pilihan lain kecuali mengejarnya.

"Apakah laporan dari atasan itu benar, tentang orang yang mencurigakan?"

Petugas dengan blazer bertanya kepada rekannya sambil berlari mengejar bayangan hitam. Mereka juga menggunakan chi-nya untuk memperkuat kemampuan fisik mereka, membuat mereka bisa bergerak dengan cepat, mencoba untuk tidak tertinggal jauh dari orang yang berlari di depannya.

"Aku tidak tahu. Tapi jika sudah seperti ini, kita wajib menangkap orang itu dan menanyakan alasannya berada di tempat ini sambil melakukan hal yang mencurigakan."

Dua petugas Keamanan Kota mengejarnya dengan melewati lorong-lorong, itu artinya mereka bergerak di permukaan tanah dan tidak mengikuti bayangan hitam yang bergerak dengan cara berlari dan melompati bagian atas peti kontainer.

Kedua petugas itu berpikir akan lebih cepat jika mereka melakukannya seperti itu, karena untuk menaiki peti kontainer akan memakan waktu sehingga mereka bisa kehilangan jejak dari orang yang mereka kejar. Mereka pikir tidak masalah selama mereka masih bisa melihat kehadiran bayangan hitam yang berlari jauh di depan mereka.

Tapi pada kenyataannya, mereka melakukan itu karena pertimbangan yang minim, dan mereka melakukan pergerakan hanya berdasarkan pemikiran yang terlintas begitu saja.

Jika salah satu dari mereka menaiki peti kemas kontainer dan berlari di atasnya, sementara yang lain tetap mengejar dari tanah sambil terus memperhatikan pergerakan bayangan hitam, mereka mungkin akan lebih mudah mengejarnya.

Karena pada saat berikutnya, ketika jalan mereka berdua terhalang oleh peti kontainer dan perlu berbelok menuju lorong selanjutnya, bayangan hitam yang mereka kejar menggunakan kesempatan itu seolah dia sudah membaca pergerakan orang yang mengejarnya.

Tepat ketika itu, bayangan hitam melewati peti kemas kontainer yang disusun menjadi tujuh tingkat lalu dia melompat ke bawah dan mendarat di tanah, sehingga membuat dua orang petugas Keamanan Kota kehilangan jejaknya akibat pandangan mereka terhalang oleh tingginya peti kontainer tersebut.

Kemudian, setelah beberapa saat, begitu dua petugas Keamanan Kota sampai di tempat bayangan hitam tadi diperkirakan mendarat, mereka tidak menemukan satu pun jejaknya.

"Sial! Kita kehilangannya. Padahal itu bisa jadi tangkapan besar. Kesampingkan apakah dia orang mencurigakan yang dimaksud dalam laporan. Jika kita bisa menangkapnya, kita bisa kembali tanpa perlu lagi melakukan patroli di luar."

Petugas yang mengenakan blazer berteriak mengumpat.

"Ya, kalau seperti ini, sudah jelas kita akan ditertawakan karena membiarkan orang yang kita kejar lolos."

Pandangan mereka berkeliling di sekitar tempat itu untuk mencari petunjuk yang mungkin menjadi jejak pelarian dari bayangan hitam, tapi mereka tidak berhasil menemukan apa pun.

Tempat mereka berada saat ini dikelilingi oleh peti kemas kontainer yang tersusun dengan ketinggian tujuh tingkat. Dengan begitu, jika bayangan hitam bergerak dengan cara melewati bagian atas peti kontainer seperti sebelumnya, mereka pasti bisa melihatnya, karena sejak tadi dua petugas itu tidak mengendurkan penglihatan mereka.

Tempat itu juga tidak terlalu luas sehingga tidak ada cukup tempat bersembunyi bagi orang yang mereka kejar. Meski begitu, mereka tetap tidak bisa menemukan kehadirannya.

"Kita tidak bisa kembali sampai kita menemukan orang itu!"

Petugas dengan blazer menatap serius rekannya, entah bagaimana dia menjadi termotivasi.

"Kau benar. Aku akan ikut mencarinya juga."

Tepat ketika mereka mencapai kesepakatan, mereka mendengar suara gesekan logam yang berderit di atas kepala mereka.

Ketika mereka menengadah untuk mencari tahu, mereka bisa melihat sebuah peti kemas kontainer berukuran dua puluh kaki terbang di ketinggian puluhan meter, tepat di atas kepala mereka.

Belum sempat untuk terkejut, peti kontainer itu jatuh dengan cepat dan mengarah ke tempat mereka berdiri saat ini.

Menyadari bahaya yang datang, keduanya buru-buru berlari. Beruntungnya, berkat chi mereka yang masih aktif, mereka berhasil menghindar di saat-saat terakhir.

"Oy, apa-apaan itu?! Apa orang yang melakukannya tidak mengerti bahwa itu berbahaya."

Berkat jatuhnya peti kemas kontainer itu, tanah di bawahnya menjadi retak dan banyak debu berhamburan ke udara. Debu itu juga tercampur dengan bahan-bahan dari dalam peti kontainer.

"Ugh, itu hampir saja!"

Ketika mereka berdua merasa bahwa mereka baru saja selamat, peti lain dijatuhkan ke arah mereka.

"Lagi?! Tampaknya benar bahwa orang yang melakukan serangan yang sama dua kali memang tidak punya etika!"

Mereka bersusah payah menghindarinya dan memutuskan melompat sejauh yang mereka bisa. Menggunakan chi untuk memperkuat kakinya, mereka berhasil mengambil lompatan untuk menghindar.

Entah bagaimana mereka sekali lagi selamat dari kematian, meski mengalami lecet di beberapa bagian tubuh mereka. Dan jatuhnya peti kontainer barusan memberikan efek yang sama seperti peti kontainer yang jatuh sebelumnya.

Tapi sepertinya mereka tidak dibiarkan untuk tenang, karena serangan beruntun lainnya langsung diarahkan pada mereka. Kali ini peti kemas yang jatuh di awal bergerak ke arah mereka secara horizontal dengan cepat.

Meski serangan yang mereka hadapi begitu intens, tapi mereka bisa kembali mendapatkan ketenangan. Mereka merasa percaya diri bahwa kali ini mereka bisa menghalau serangan tersebut.

"Aku akan menyerangnya! Dengan kekuatanku setidaknya masih bisa mendorong peti kontainer itu menjauh."

"Baiklah, aku serahkan padamu. Dengan begini kita bisa yakin kalau orang tadi adalah pelaku dari serangan ini, dan dia sepertinya masih berada di sekitar sini. Setelah mengatasi serangannya, kita akan berpencar mencarinya."

Petugas dengan wajah tegas memberikan senyum yang meyakinkan.

Sementara itu, petugas dengan blazer bersiap menyerang peti kontainer yang datang ke arahnya. Dia mengeluarkan bola api yang cukup besar yang sepertinya mampu untuk mendorong mundur peti tersebut.

Dia langsung melepaskan bola api itu ke arah peti kontainer yang sedang menuju ke arahnya. Tapi kemudian−

Keduanya terhempas bersama beberapa peti kontainer yang berada di tempat itu. Suara ledakan pecah ketika bola api mengenai peti kontainer, seolah sebuah bom sudah dipasang di dalam peti kontainer yang dikirim ke arah mereka.

Bunga api oranye besar muncul sebagai dampak dari ledakan dan langsung memenuhi tempat itu. Kedua petugas keamanan kota terkena ledakan dan dipastikan meninggal saat itu juga.

***