Chapter 10 - Pencuri Artefak

Setelah sampai pada pohon, Yue pun terpaksa mengatakan sedikit kebenaran tentang tusuk rambut itu karena ia telah kehabisan akal untuk berfikir ditengah-tengah sebuah tekanan dari iblis yang sebenarnya cukup mengerikan, namun rasa takut Yue pada iblis telah sedikit memudar sejak kehadiran Xiao Bai, tapi setelah Xiao Bai pergi rasa takut itu perlahan-lahan kembali mulai hadir menyelimuti Yue yang sesungguhnya memiliki sedikit trauma pada iblis.

Dan pertemuannya dengan Mo Yuzhi benar-benar telah membuat ketakutan Yue telah menembus batas pertahanannya sehingga iahanya bisa bergetar sambil menyembunyikan ketakutannya mengingat saat ini ia bukanlah lagi seorang gadis kecil yang lemah yang suka dibuli saat di daratan karena tidak memiliki orang tua.

Walau begitu saat itu ia masih memiliki nenek yang membelanya, dan beberapa tahun Xiao Bai yang selalu melindunginya disisinya, tapi sekarang ia tidak memiliki siapapun bahkan ia sendiri tidak mengetahui identitas dirinya sendiri sehingga ketakutan Yue semakin bertambah. Tak hanya takut pada iblis, namun ia takut pada dirinya sendiri yang tidak ia ketahui jati dirinya sebenarnya, dan siapa itu klan matahari yang tidak pernah ia dengar Namanya.

"Tusuk rambut ini dari sahabatku yang telah meninggal!" teriak Yue yang sudah tersudut.

Mendengar hal itu, ditambah dengan tingkah Yue yang tubuhnya bergetar ketakutan, Mo Yuzhi pun berhenti menyudutkan Yue dengan perasaan kasihan dan sedih, namun disisi lain ia tidak dapat menyangkal perasaan gembira yang juga ada di antara perasaan sedih itu atas ketakutan yang terpancar dari seorang manusia.

"Ah begitu ya, sayang sekali. Kau pasti sangat menghargai pemberian sahabatmu itu ya" ucap Mo Yuzhi yang sudah sedikit puas.

"U-um" Yue masih bergetar namun kali ini ketakutannya bercampur rasa sedih karena ia kembali mengingat Xiao Bai yang telah pergi meninggalkannya dengan tiba-tiba bahkan hanya meninggalkan sedikit pesan untuk Yue.

Mo Yuzhi dapat melihat kesedihan dalam diri Yue sehingga ia pun tiba-tiba menjadi diam dan berjalan mundur beberapa Langkah untuk menjauhi Yue karena ia merasa kesedihan itu akan kembali membuat Mo Yuzhi juga akan sedih untuk mengingat Yu Xia yang telah meninggalkannya juga melukainya.

"Kalau begitu. Pertanyaan kedua" gumam Mo Yuzhi yang tidak membiarkan waktu untuk menelannya dalam kesedihan karena ia sudah memutuskan untuk melupakan dan memulai dengan cinta yang baru walau pilihan itu juga beresiko membuatnya kembali terluka tapi setidaknya untuk saat itu ia dapat mengalihkan fikirannya dari mengingat Yu Xia.

"… Pertanyaan kedua, kenapa kau membuka segel itu?, dan siapa kau?, kenapa begitu berani membuka segel Yang Mulia Mo?" ucap Mo Yuzhi yang tengah menekan perasaan sedihnya yang ternyata tetap timbul walaupun tidak seberapa namun perasaan itu cukup mengganggunya sehingga Mo Yuzhi mengharapkan sebuah jawaban dari Yue yang akan membuatnya dapat kembali mengubur perasaan sedihnya. Mo Yuzhi lebih baik merasakan perasaan emosi marah dan bencinya pada Yu Xia daripada perasaan sedihnya yang membuatnya seperti manusia tak berdaya.

Yue kembali gugup dan takut namun kali ini ia sudah siap dengan alasan yang telah ia buat dan dapat membohongi Mo Yuzhi karena dirinya yang telah mendapatkan alasan yang telah di ajarkan Xiao Bai padanya sehingga selama ini ia menyamar untuk menjual artefak pun berjalan dengan lancer tanpa ada satupun iblis yang mencurigainya tentang dirinya yang seorang manusia terutama seorang Wanita yang begitu dibenci para iblis dan rajanya sehingga mereka menyebut manusia perempuan dengan nama 'bunga bangkai' karena mereka mahluk yang bahkan lebih busuk daripada iblis.

"Aku. Sebenarnya aku bukan berasal dari ibukota, aku seorang pedagang kecil yang menjual hasil barang-barang temuanku termasuk artefak" jelas Yue yang suskses membuat Mo Yuzhi benar-benar terwujud harapannya karena ia telah mendengar hal yang menarik lagi.

"Artefak?, kau menjual artefak?!" ucap Mo Yuzhi dengan cukup semangat, bahkan kedua matanya terlihat memancarkan ketertarikan yang besar.

Yue yang melihat respon Mo Yuzhi pun segera menjadi sedikit lega karena responnya sama seperti beberapa iblis yang suka mengoleksi benda-benda unik milik manusia terutama artefak peninggalan kultivator yang memiliki nilai jauh lebih tinggi.

"Apakah iblis ini juga seorang kolektor?, kudengar dari iblis kurus itu ada beberapa kolektor juga" batin Yue yang sering mendengar obrolan pelanggannya yang tidak membiarkan dirinya menjual artefak kepada selain mereka walaupun kolektor artefak di kota Chang'an juga banyak, bahkan ada seorang yang lumayan ahli mengoleksi artefak itu untuk ia teliti.

Namun Yue tentu saja hanya bermulut manis, ia akan menjual semua barangnya kepada yang membayar lebih tinggi saja jadi saat ini pun Yue sepertinya telah berfikir mendapatkan pelanggan baru.

"Tuan sepertinya anda tertarik dengan artefak. Apakah anda juga kolektor artefak?" tanya Yue.

Mo Yuzhi kembali bersemangat dan memikirkan apa yang harus ia katakana berikutnya walaupun dirinya bukanlah kolektor artefak namun dengan jelas ia tertarik dengan Yue yang bahkan bisa dengan mudah menyentuh artefak bahkan Mo Yuzhi bertanya-tanya apakah Yue memiliki inti Qi dalam dirinya sehingga dapat menggunakan artefak seperti kebanyakan manusia yang telah mati ditangannya.

Inti Qi sendiri merupakan sebuah energi yang terdapat dalam tubuh manusia yang dapat mengalirkan energinya untuk dapat menyentuh artefak sehingga mereka dapat menggunakannya dan kebanyakan yang memiliki inti Qi adalah para cultivator yang telah mengembangkan inti itu atau memang mereka yang sudah memilikinya sejak lahir seperti keturunan klan matahari yang semuanya telah memiliki inti Qi dalam diri mereka sejak lahir sehingga mereka hanya perlu berlatih menggunakannya dan jika sudah menguasainya mereka akan diberkati untuk dapat menggunakan artefak khusus klan matahari yang digunakan untuk membunuh iblis.

Sejarah klan matahari dan iblis sendiri memiliki catatan yang cukup Panjang di dalam perpustakaan kerajaan Mo Yuzhi sehingga ia cukup mengetahuinya, bahkan ia sendiri telah membunuh seluruh klan matahari yang akan membunuhnya suatu hari sejak ia bermimpi dua matahari menelannya.

Namun sayangnya Mo Yuzhi tidak dapat dengan mudah melihat inti Qi yang tertutup sesuatu pada klan matahari bahkan letaknya berbeda-beda, ada yang di dekat jantung, didalam otak kepala mereka, telapak tangan atau kaki, perut dan lainnya walau kebanyakan adalah berada di enam bagian itu.

Dan jika ada yang bertanya bagaimana mereka semua terbunuh adalah karena adanya pengkhianat yang memberitahukan tentang dimana seluruh klan matahari tinggal sehingga dirinya dapat membunuh mereka semua termasuk pengkhianat bodoh itu.

"Sebenarnya aku seorang kolektor baru, apa kau memiliki artefak yang dapat kau jual padaku untuk menambah koleksiku?" ucap Mo Yuzhi

"Ah, begitu ya. Aku akan memberikan anda beberapa artefak namun aku meminta waktu"

"Waktu untuk apa?, berapa lama?"

"Um untuk menyiapkan artefak yang bagus untuk anda, saya akan memilih dengan kualitas yang bagus. Dan untuk waktunya sebenarnya aku harus pergi dalam seminggu, jika anda mau menunggunya saya pasti akan membawa artefak terbagus untuk koleksi anda"

"Hm. Apa kau mencarinya?. Artefak ini, bukankah berbahaya untuk iblis" tanya Mo Yuzhi dengan penasaran walaupun ia sudah tau jika itu tidak akan berbahaya untuk Yue yan seorang manusia, namun ia ingin mendengar alasan Yue yang menyamar akan menjawab seperti apa.

"Benar, saya mencarinya dan mengambilnya langsung dari para pembawa lentera" ucap Yue seperti yang sudah ia biasa jelaskan pada para kolektor lainnya.

Jawaban Yue kembali membuat Mo Yuzhi tak menduga jika Yue yang seorang manusia justru membuat manusia lain dalam bahaya dengan mengambil artefak yang biasa dibawa para pembawa lentera. Mendengar jawaban itu, perasaan Mo Yuzhi semakin bergejolak. Ia semakin tertarik dengan Yue dan ingin mendengar alasannya, namun tentu saja ia tidak bisa secara terang-terangan bertanya karena itu akan membuat dirinya yang mengetahui Yue yang manusia akan terbongkar.

Jadi Mo Yuzhi memutar kembali otaknya untuk mencari pertanyaan yang dapat memancing Yue mengatakan alasannya.

"Kau mengambilnya langsung dari para pembawa lentera?, bagaimana bisa?. Bukankah itu berbahaya?"

"Kurasa tidak, lagipula iblis seperti kita lebih kuat dari para manusia lemah itu bukan?. Yang hanya dapat mengandalkan artefak untuk melindungi diri mereka. Bahkan mereka tak segan menggunakan satu sama lain untuk melindungi diri mereka sendiri dengan egois" jelas Yue yang sangat dengan jelas dapat Mo Yuzhi lihat jika Yue memiliki suatu kebencian khusus pada manusia.

Tak bisa berhenti untuk terbakar, Mo Yuzhi terus menerus merasakan perasaannya yang melonjak akan Yue yang semakin unik dan misterius. Seorang manusia yang membenci manusia, Mo Yuzhi semakin penasaran dengan diri Yue yang sebenarnya.

"Hebat, pemikiran yang sangat bagus!" puji Mo Yuzhi, "lalu, gua ini… apakah"

"Ya, ini adalah gua yang biasa dilewati oleh para pembawa lentera dan aku tengah mengincar gua ini. Namun entah sejak kapan Yang Mulia Mo mengetahuinya bahkan menyegelnya jadi aku hanya dapat diam-diam memasuki gua untuk mendapatkan artefak bagus. Maka dari itu, kuharap kau tidak memberitahukan hal ini pada Yang Mulia Mo, jika tidak aku tidak akan bisa memberikan artefak yang bagus padamu" jelas Yue yang mulai mendapatkan jalan keluar dengan lega.

"Tentu, aku tidak akan memberitahukannya. Namun tetap dengan syarat yang telah kuberikan tadi" ucap Mo Yuzhi dengan tersenyum bahagia sedangkan Yue hanya dapat berteriak dalam hatinya jika iblis memanglah mahluk yang licik yang ingin memiliki keuntungan sendiri.

Yue menghela nafas sedikit, "baiklah. Asal kau tidak mengadukan aku, itu sudah cukup" jawab Yue dengan malas, setidaknya ia selamat dari sang raja iblis yang bahkan tengah berada di depannya sekarang.

"Karena aku sudah ada disini. Bagaimana jika aku pergi denganmu untuk melihat bagaimana kau mengambil artefak itu dari tangan pembawa lentera?, mungkin aku juga bisa sedikit membantumu. Aku memikili kekuatan yang lumayan special, dan aku hanya menawarkan bantuan ini padamu, bagaimana?"

Yue pun kembali terdiam untuk berfikir dan memutuskan untuk membiarkan iblis itu membantunya karena ia akan memiliki keuntungan.

"Jika begini, mungkin informasi di seluruh daratan akan berubah dari manusia yang mencuri artefak menjadi ternyata iblis yang mencuri artefak sehingga aku akan dapat dengan lega pergi ke beberapa daratan tanpa harus dicurigai" batin Yue.