Chereads / Legend of White Demon Lord and the Black Rose / Chapter 16 - Serangan Hewan Iblis

Chapter 16 - Serangan Hewan Iblis

Angin yang berhembus dari bawah jurang telah melewati kaki-kaki pembawa lentera yang tidak mempunyai persiapan sehingga mereka terjatuh dan beberapa ada yang terpental menabrak pohon dan jatuh kedalam semak-semak, namun ada tiga yang masih dapat berdiri di atas kaki mereka. Sang ketua itu masih dapat mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan bertumpu pada pedang yang buru-buru ia tanccapkan ke tanah karena ia sudah merasakan ada yang aneh sebelum angin benar-benar menghempas kelompok itu.

Sisanya adalah dua orang. Oh, maksudnya satu orang manusia dan satu iblis. Tentu saja itu adalah Mo Yuzhi sendiri, dia tidak jatuh dengan terpaan semacam itu namun berbeda dengan Yue yang tidak terjatuh ke tanah ataupun ke semak melainkan ia jatuh kedalam tangkapan Mo Yuzhi yang sudah mempersiapkannya. Bahkan ia memang sudah merencanakan itu untuk melihat apakah Yue terjatuh atau tidak.

Sayangnya, Yue memanglah manusia biasa yang memiliki keunikannya tersendiri. Walau ia memiliki kemampuan untuk menyentuh artefak suci dan iblis sekaligus, tapi nyatanya Yue tetaplah hanya manusia yang biasa dipandang rapuh. Apa lagi sebutannya jika bukan seorang 'wanita', atau para iblis kini memanggilnya dengan sebutan 'bunga bangkai'. Sebutan yang sudah menjadi umum pula ditelinga para manusia yang masih dibiarkan tersisa dengan sengaja oleh Mo Yuzhi karena jika seluruh manusia dibantai ia tidak akan lagi memiliki mainan, dan hasilnya hidupnya akan terus terasa membosankan.

Tapi kehadiran Yue kini sudah cukup untuknya dan ia bisa saja membantai semua manusia yang tersisa, tapi lagi-lagi ia masih berfikir jika mempermainkan perasaan Yue dengan memanfaatkan manusia yang tersisa tentu jauh akan lebih menarik lagi bukan?. Maka dari itu ia mengurungkan niatnya dan ingin bersenang-senang lebih lama lagi.

Tujuan bersenang-senangnya kali ini adalah mengikuti Yue kemanapun ia pergi.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Mo Yuzhi dengan sedikit menyeringai namun Yue tidak memperhatikan hal itu karena ia sendiri sibuk dengan keterkejutannya akan hembusan angin dari dalam jurang yang sangat kencang.

"Aku baik-baik saja, terimakasih" jawab Yue dengan tidak focus, "A-apa-apaan angin tadi?!. Apakah ada sesuatu yang terjadi dari dalam sana?, aku merasakan aura yang buruk!" batin Yue yang tak dapat berkata-kata.

Tak sekali dua kali, hembusan kuat angin dari dalam jurang itu terus berhembus selama kurang lebih sampai satu dupa habis. Hembusan angin itu terasa dingin untuk beberapa kali dan sangat panas untuk yang terakhir bersamaan dengan keluarnya banyak bayangan hitam dengan berbagai ukuran.

"Hewan iblis!"

"Ketua!, itu rusa … rusa iblis itu …"

Keterkejutan semua orang yang berada disana bahkan belum selesai setelah begitu banyak hewan-hewan iblis pergi merangkak keluar dari dalam jurang dan menyerang kami. Ditambah satu hewan berukuran besar hampir setengah pagoda tingginya. Hewan itu adalah rusa iblis. Bentuknya sama seperti rusa pada umumnya, namun tentu ada banyak perbedaan seperti tanduk rusa itu yang mempunyai tambahan tanduk di dahinya, kulit rusa itu berwarna hitam dengan ebberapa totol berwarna merah gelap. Kedua matanya juga berwarna merah cerah seperti layaknya mata para iblis.

Tak ada yang tidak mengenal rusa iblis itu. Salah satu hewan yang pernah membunuh banyak anak-anak manusia dengan tanduknya, symbol mahkota keperkasaan dan juga senjatanya. Sudah bukan rahasia umum lagi jika hewan iblis satu itu begitu dibenci, namun apalah daya kekuatan rusa itu begitu besar. Itu karena rusa iblis adalah salah satu hewan iblis yang suci bagi iblis selain ular, serigala, naga. Tapi sayangnya hewan hewan itu bagai kehilangan kesuciannya sejak Mo Yuzhi yang menjadi raja iblis. Mo Yuzhi benar-benar tidak memandang apapun dan hanya peduli dengan dirinya sendiri, namun ia masih dapat memperhatikan warga iblisnya untuk rasa belas kasihannya karena ia tidak ingin seperti manusia yang mempunyai pemimpin namun sering mengabaikan warganya dengan egois dan tidak adil.

Semua hewan iblis itu tunduk pada Mo Yuzhi dan hanya keluar jika memang diperintahkan olehnya. Saat ini semua orang disana termasuk Yue pun menjadi tegang. Bukan karena hewan iblis itu melainkan karena mereka berfikir jika raja iblis kejam itu telah mengetahui keberadaan mereka. Dan untuk Yue, ia begitu takut. Wajahnya cukup pucat sedangkan jantungnya kini berdetak dengan tidak beraturan.

Yue adalah satu-satunya manusia yang sudah membuka pintu gua yang sudah disegel, ia takut jika segel itu mempunyai pendeteksi sehingga raja iblis datang untuk menangani penyusup kecil yang berani menyentuh segelnya bahkan memasuki gua seenaknya.

"Bagaimana ini. Apakah Mo Yuzhi itu sudah mengetahuinya?" batin Yue.

Mo Yuzhi sendiri yang ada disana kini menjadi puas, rencananya berhasil bahkan bisa diluar dugaannya. Melihat Yue ketakutan sampai seperti itu adalah kesenangannya. Awalnya ia berfikir jika Yue mungkin tidak akan terlalu takut dengan apa yang terjadi karena bagaimana pun ia memiliki 'rekan' sesama manusia disampingnya saat ini. Tapi, nyatanya Yue tidak pernah menganggap mereka sama sekali, Yue hanya menganggap dirinya benar-benar sudah menjadi seorang diri di dunia tanpa Xiao Bai.

Semua orang telah membangun pelindung mereka masing-masing dengan artefak yang mereka bawa dan menyerang dengan formasi yang sepertinya memang sudah dilatih untuk berjaga-jaga ada serangan seperti ini yang tak terduga.

Kecuali dengan Yue, ia tidak dapat membuat pelindung seperti itu walaupun ia bisa menggunakan banyak artefak tetap saja dirinya hanya bisa semacam dasarnya saja, ia tidak pernah mempelajari Teknik atau apapun untuk mengembangkan kemampuan dengan artefak.

Kedua kaki Yue sedikit gemetar, kedua bola matanya tak henti bergerak ke kanan dan kiri, pendengaran juga ia tajamkan. Ia benar-benar tidak berharap jika Mo Yuzhi sendiri yang akan datang setelah hewan-hewan iblis yang mungkin saja sudah diletakan didalam sana untuk menjaga tempat ini.

Banyak hal yang terjadi diluar dugaan Yue sehingga ia mendadak menjad seperti orang dungu yang tidak tau harus berbuat apa, dan waspada adalah satu-satu insting bertahan hidupnya yang dapat bekerja dengan keras. Yue bahkan juga tak sadar jika pengekakng pada dirinya telh terlepas karena para pembawa lentera itu tidak bisa membagi banyak fokusnya. Mereka hanya berfokus pada satu tujuan untuk menyerang rusa iblis itu.

Serangan demi serangan telah mereka lancarkan, hewan-hewan iblis yang lebih rendah masih dapat mereka atasi, namun tidak untuk rusa iblis yang memiliki pertahanan yang kuat. Bahkan artefak-artefak yang mereka gunakan tidak dapat menggores sedikitpun perlindungn di tubuhnya. satu-satunya cara adalah mencari titik lemah rusa iblis itu sebelum akhirnya melemahkan pelindungnya,

Mo Yuzhi masih terdiam dengan santai menyaksikan semua orang disana yang sibuk dengan diri mereka sendiri termasuk Yue.

Yue telah mengabaikan Mo Yuzhi karena memilih tenggelam dalam ketakutannya. Hal itu membuat Mo Yuzhi cukup jengkel juga ternyata, walau ia sendiri menyukai Yue yang tengah ketakutan namun jika terlalu sampai mengabaikan dirinya, Mo Yuzhi sepertinya tidak akan melakukan hal yang sama lagi.

Mo Yuzhi berjalan mendekati Yue yang hanya berjarak tiga Langkah, "hei. Ayo kita kabur saja" ucap Mo Yuzhi yang membuat Yue terkejut karena tiba-tiba iblis yang masih belum ia kenal itu berbicara padanya.

"Wajahmu terlihat buruk. Apa kau takut Yang Mulia Mo datang?" tanya Mo Yuzhi.

Yue sendiri hanya terdiam, ia cukup bingung harus bicara seperti apa.

"Tidak perlu secemas itu. Yang Mulia Mo saat ini pasti tidak akan datang hanya untuk menangani sekelompok nyamuk kecil"

"Bu-bukan soal itu, aku… aku takut jika… jika Yang Mulia Mo menyadariku yang menyusup kedalam sini-"

"Tidak akan. Walaupun dia menyadarinya, ia mungkin hanya menangkapmu dan bersenang-senang dengan-… oh tidak, itu hanya untuk manusia. Karena kita iblis, mungkin kita benar-benar bisa menjadi abu. Jdai ayo pergi saja dari sini" jelas Mo Yuzhi yang tetap saja sennag berbicara dengan menekan mental seseorang.

Yue yang mendengar ucapan Mo Yuzhi hanya berfikir berulang kali sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti saran Mo Yuzhi untuk pergi dari sana tanpa menghilangkan rencananya untuk mengumpulkan pecahan artefak.

Sayup-sayup suara pertempuran masih terdengar dari balik pepohonan yang menandakan para pembawa lentera itu masih bertempur habis-habisan hanya untuk melawan satu hewan iblis itu.

Yue sesekali menoleh ke belakang dengan perasaan was-was, ia tetap masih merasa takut sehingga fikirannya menjadi sedikit kacau, sampai sebuah batu kecil yang menempel di tanah menyapa kaki Yue sehingga dirinya pun terjatuh, dan lagi-lagi dirinya terjatuh untuk menimpa Mo Yuzhi.

"AH!"

Kedua mata merah asli dan merah palsu itu saling bertatap untuk beberapa detik sampai Yue sadar dan cepat-cepat bangkit dari atas tubuh Mo Yuzhi, bagaimanapun tubuh iblis yang Yue timpa adalah tubuh iblis pria yang membuat tingkah Yue menjadi ikut kacau seperti fikirannya.

Sekelebat ingatan Mo Yuzhi di malam itu membuat dirinya ingin terus dekat dengan Yue sehingga ia membuat beberapa kesengajaan dan mencoba mempraktekan sedikit daftar 'permainan' yang ingin ia lakukan dengan Yue.

Mo Yuzhi dengan sengaja membuat beberapa akar pohon melilit Yue sehingga Yue kembali terjatuh saat akan bangkit dan kembali menimpa tubuh Mo Yuzhi, dan saat itulah ia mengekang pergerakan Yue.

Yue terkejut denga napa yang terjadi, "aku tidak dapat bergerak lagi seperti tadi?!. Apakah ketua pembawa lentera itu masih memasang pengekang lain ditubuhku?" batin Yue dengan panik karena ia benar-benar malu sekarang berada di atas tubuh Mo Yuzhi. Iblis pria yang Yue ketahui jika dirinya tidak mengetahui kebenaran Yue yang seorang Wanita.

"Bagaimana ini!, jika aku banyak bergerak tusuk rambutnya kemungkinan akan lepas dan penyamaranku akan terlihat!" fikir Yue.

Tidak seperti Yue yang tengah panik berfikir, Mo Yuzhi justru menyukai kondisi mereka. Ia cukup terhibur kembali dengan melihat wajah Yue yang tengah panik dan kini Mo Yuzhi tau jika dirinya tidak ingin membuat Yue ketakutan setengah mati, namun ia lebih suka menggoda dan mempermainkan Yue untuk membuat Yue ketakutan atau panik seperti itu.

"Apa yang terjadi?, aku tidak dapat menggerakan tubuhku!" gumam Mo Yuzhi dengan sengaja dan berbohong tentunya.