Chapter 17 - Sebuah Nama

Yue masih berusaha keras bergerak melepaskan dirinya dari kekangan yang terasa berbeda dan sedikit aneh menurutnya dari kekangan yang sebelumnya.

"A-apa kau benar-benar tidak dapat bergerak sedikitpun juga?" tanya Yue karena dirinya hanya seperti sedang tertekan oleh grafitasi yang menyulitkan dirinya untuk bergerak. Yue tidak sepenuhnya tidak dapat bergerak seperti sebelumnya, ia hanya kesulitan.

"Ya, seperti yang kau lihat. Aku tidak dapat menggerakan tubuhku, bahkan rasanya aku tidak dapat merasakan tubuhku yang lain selain kepalaku. Apakah kita masih berada dalam segel para pembawa lentera itu?" jelasnya, Mo Yuzhi juga ikut bertanya-tanya seperti tidak mengetahui apapun, padahal semua hal yang terjadi disana adalah ulahnya dengan sengaja hanya untuk bermain-main dengan Yue untuk menyelamatkan rasa bosannya.

"Ku-kurasa" jawab Yue dengan tidak yakin karena ia benar-benar merasa kekangan itu terasa sangat berbeda, bahkan aliran energinya juga seperti mengalir terbalik yang artinya itu adalah energi iblis.

Yue yang sedikit mengetahui tentang itu menjadi lebih panik, fikirannya benar-benar kacau dan berusaha keras untuk mencari jalan keluar di tengah-tengah kepanikan dirinya karena ia takut jika dirinya dan iblis yang juga tidak dapat bergerak itu adalah karena sang raja iblis benar-benar datang untuk menangkap mereka. Yue juga selalu melihat bagaimana jika sang raja iblis selalu serius dan tidak pernah main-main jika ia sedang menghukum dan marah.

Setelah memutar banyak cara, Yue mendapatkan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkan mereka berdua.

"Hei, kau bilang sebelumnya mempunyai kemampuan istimewa. Apa kemampuanmu?, mungkin bisa kugunakan?"

"Apa?, kau menggunakan kemampuanku?"

"Ya. Hm, aku punya artefak yang dapat menjadi perantaranya. Kau lihat hanya aku yang masih dapat berusa bergerak…"

Mo Yuzhi pura-pura berfikir sebentar, "baiklah. Kekuatan istimewaku adalah... aku tidak yakin mengatakannya" ucap Mo Yuzhi dengan sangat sengaja tentunya.

"Kenapa?. Aku tidak akan mencuri kemampuanmu, aku hanya meminjamnya agar kita bebas!"

"Sebelum itu, apa kau tidak merasa aneh dengan kekangan ini?"

"I… itu. Aku, tentu saja ini aneh. Kurasa… a-apa kau juga merasa jika ini adalah-"

"Artefak kuno dapat membuat iblis menjadi seperti ini" jawab Mo Yuzhi memotong dengan sengaja dan mengalihkan Yue dari pertanyaan tentang dirinya yang sudah berada di depan matanya.

Yue bingung, ia kira Mo Yuzhi akan mengira jika kekangan itu berasal dari raja iblis namun ia justru menjawab hal lain, "a-apa maksudmu dengan artefak kuno?"

"Aku memang kolektor artefak baru, tapi aku bukanlah yang baru mempelajari tentang artefak… mungkin kau tadi menginjak sesuatu dan mungkin saja itu adalah artefak yang terkubur" jelas Mo Yuzhi.

Seketika Yue menjadi lebih tegang dari sebelumnya, ia kembali terkejut dengan pernyataan Mo Yuzhi yang seolah mengatakan jika dirinya mengetahui lebih banyak tentang artefak dibandingkan dengan Yue. Bahkan Yue sendiri kembali berfikir apakah Mo Yuzhi juga mengetahui detail tentang lima artefak di setiap pagoda suci yang sudah terpecah belah bagian-bagiannya.

Yue ingin bertanya, namun ia ragu apakah yang dikatakan Mo Yuzhi benar atau hanya tipuan belaka untuk mengetahui sesuatu dari Yue sehingga Yue pun mengambil keputusan jika ia tidak akan bertanya apapun dan akan menyelidiki tentang iblis didepannya itu.

"Jika dilihat-lihat, iblis ini rasanya familiar. Tapi aku tidak pernah bertemu dengannya…" batin Yue saat memperhatikan wajah Mo Yuzhi tanpa sadar dan menatapnya dengan serius.

Ditatap dengan serius seperti itu, Mo Yuzhi menjadi penasaran apa yang tengah Yue fikirkan. Namun ia tidak dapat dengan mudah menebak fikiran Yue.

"Bagaimana?, apa yang kukatakan benar tuan pencuri artefak?" tanya Mo Yuzhi yang menyadarkan lamunan Yue.

Yue menjadi gelagapan setelah ia bertindak bodoh seperti itu, "ah. Oh, kurasa aku… aku tidak tau. Aku mengira ini seperti kekuatan Yang Mulia Mo"

"Hm, ya itu mungkin juga. Bagaimana jika kita tertangkap oleh Yang Mulia?" tanya Mo Yuzhi yang membuat Yue menjadi pusing. Tentu saja hanya Mo Yuzhi yang tau alasan dirinya membuat pertanyaan berputar sehingga membingungkan Yue, itu karena ia ingin lebih lama berbicara dengan menatap wajah Yue dari dekat. Wajah yang tetap cantik walau dalam penyamaran sekalipun.

"Bagaimana?. Ugh, maka dari itu aku ingin meminjam kekuatan istimewamu. Kenapa kau seperti membuat masalah menjadi berputar-putar?!" ucap Yue kesal setelah dirinya merasa sepeti tengah dipermainkan dengan banyak kata-kata tak penting.

"Cukup. Aku tidak mau kau ataupun diriku dalam masalah. Katakana, apa kekuatanmu dan kita mungkin bisa bebas"

"Kenapa kau kasar seperti itu, kita sama-sama pria kenapa kau seperti malu seperti itu?" usil Mo Yuzhi yang mulai merasakan jika Yue sudah tidak tahan dengan rasa malunya sebagai seorang Wanita yang terus tertidur di atas tubuhnya.

"Siapa yang bilang aku malu!. Aku hanya pegal dalam posisi ini!" tukas Yue menutupi rasa malunya dan ketegangannya akan penyamarannya yang takutnya terbongkar.

"Oh, baiklah. Tapi kuharap kau Wanita…" gumam Mo Yuzhi yang langsung mencium bibir Yue untuk mengalirkan sedikit kekuatannya pada tubuh Yue.

Mendapat perlakuan seperti itu secara tiba-tiba tentu saja membuat Yue dengan sangat refleks terkejut, "apa yang kau lakukan!" teriak Yue

"Kau ini pria yang banyak bicara ya?. Aku memberikan kekuatanku dan itu adalah caranya" jawab Mo Yuzhi yang menahan senyumannya.

Yue tertegun untuk sesaat, ia berusaha mengelola emosinya demi penyamarannya lalu mulai merasakan kekuatan besar mengalir dalam tubuhnya. kekuatan yang begitu terasa hangat dan murni seperti cahaya matahari lembut tengah menyelimuti tubuhnya. Yue juga tidak menyangka jika kekuatan iblis selembut itu.

"A-aku tidak mati. Hebat!" batin Yue sesaat saat ingat perkataan Xiao Bai jika manusia tidak dapat mengambil kekuatan iblis, namun para cultivator iblis terdahulu pun bisa mengambilnya namun dengan bertaruh nyawa, dan itu berarti jika tubuh manusia tidak kuat menerima kekuatan iblis dia hanya menyia-nyiakan nyawanya demi kekuatan besar yang sesaat.

Mo Yuzhi dengan sedikit cemas memperhatikan Yue dan ia merasa lega karena nampaknya Yue benar-benar manusia Ajaib yang tidak mendapat dampak apapun saat Mo Yuzhi dengan iseng ingin melihat bagaimana jika Yue menerima kekuatannya yang bahkan para prajurit iblis pun tidak kuat menahan kekuatannya dan harus terbaring untuk beberapa saat sebelum akhirnya dapat menggunakan kekuatan transfernya untuk berperang.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Mo Yuzhi tetap penasaran.

"Aku… aku baik-baik saja"

"Oh baiklah, sepertinya kau yang pertama kali dapat menerima kekuatanku tanpa masalah"

"Be-benarkah?. Ya, aku juga tidak tau kenapa mungkin karena aku sudah terbiasa menerima kekuatan" ucap Yue yang tak sengaja ia harus membicarakan hal lain yang membuat Mo Yuzhi kembali penasaran.

"Terbiasa menerima kekuatan?, siapa yang memberikanmu?, kenapa kau membutuhkan itu?, apa kau tidak memiliki kekuatan istimewa?" tanya Mo Yuzhi sedikit mendesak

Mau tidak mau Yue harus kembali menggunakan Xiao Bai sebagai alasannya, walaupun itu memang kenyataannya jika Yue sering mendapatkan transfer kekuatan dari Xiao Bai.

"Sahabatku yang sudah meninggal, ingat?. Dia selalu membantuku. Aku sebenarnya terlahir bagai iblis ca-cacat… " jelas Yue sedikit mengarang.

Mo Yuzhi merasa kesal kembali, entah kenapa ia selalu merasa emosinya naik sepuluh kali lipat jika Yue tengah membicarakan tentang sosok sahabatnya yang masih misterius bagi Mo Yuzhi.

"Hm, begitu ya… kalau begitu cobalah hancurkan kekangan ini"

Yue mengangguk mengerti lalu mencoba menggunakan kekuatan yang sudah mengalir itu ia alirkan ke gelang yang selalu ia pakai. Gelang yang terbuat dari serat tumbuhan kupu-kupu biru yang dulu sering digunakan untuk menyimpan cadangan kekuatan atau alat penyegel oleh para cultivator karena dapat mengaliri kekuatan dengan sempurna.

Sedangkan Mo Yuzhi kini menjadi sibuk dengan fikirannya, ia benar-benar sangat penasaran dengan sosok sahabat yang selalu Yue katakana itu. Bahkan ia bertanya-tanya apakah sosok sahabatnya itu benar-benar iblis yang selalu memberikan kekuatannya pada Yue sehingga Yue telah terbiasa dengan transfer kekuatan itu bagi manusia. Dan yang paling Mo Yuzhi fikirkan saat ini adalah, apakah sahabat Yue itu merupakan iblis?, apakah dia pria?, apakah dia iblis pertama yang sebenarnya sudah menyentuh bibir Yue sebelum dirinya?.

Fikiran-fikiran seperti itu cukup membuat Mo Yuzhi yang hanya ingin memiliki apapun snedirian menjadi kesal ia buat sendiri. Dan tak sadar jika mereka telah terbebas dari kekangan itu karena Mo Yuzhi juga perlahan mengencurkan ikatan sihirnya tanpa sadar selama proses dirinya berfikir sehingga fokusnya teralihkan perlahan.

Yue sudah bangun namun Mo Yuzhi masih terbaring dengan memalingkan wajahnya yang kesal, ia juga masih ingin larut dalam fikirannya tentang siapa sosok sahabat Yue.

"Ck. Aku bahkan tidak tau nama aslinya…" batin Mo Yuzhi yang masih dengan yakin jika nama Yue yang ia kenal dengan Hua bukanlah nama aslinya.

Setelah Yue melihat apa yang membuatnya terjatuh, ia benar-benar hanya melihat sebuah batu yang mencuat bersamaan dengan akar pohon. Setelah itu perhatian Yue teralihkan kepada Mo Yuzhi yang masih tidak bangkit dari tanah.

"Apa yang dia lakukan?, kenapa tidak bangun juga?" batin Yue, lantas ia pun mengulurkan tangannya untuk membantu Mo Yuzhi.

Tak butuh waktu lama untuk Mo Yuzhi menyadari jika Yue sudah mengulurkan tangannya untuk membantunya bangun, namun yang terjadi adalah Mo Yuzhi menarik tangan Yue hingga Yue terjatuh dalam pelukan Mo Yuzhi yang emosinya tengah tercampur aduk sekarang. Ingatannya tentang Yu Xia juga kembali menghantuinya, tentang dirinya yang di duakan dan dikhianati, tentang dirinya yang dibuang, tentang dirinya yang diabaikan, tentang hatinya yang dilukai begitu dalam menimbulkan perasaan benci dan sedih sekaligus.

Yue terkejut karena Mo Yuzhi menariknya bahkan memeluknya, "apa yang kau lakukan!" teriak Yue yang menyadarkan Mo Yuzhi.

Mo Yuzhi terdiam sebelum akhirnya ia pun juga dapat merasakan kebodohan pada dirinya sendiri, "oh, ma-maaf. Aku… aku tiba-tiba mengingat Yu-" Mo Yuzhi hampir saja menyebut nama Yue, namun ia segera menyambungnya dengan nama lain, "aku tiba-tiba ingat dengan Yue, kekasihku" ucap Mo Yuzhi tanpa ia ketahui jika nama asal-asalan yang ia sebut adalah nama asli seseorang yang ada di dalam pelukannya kini.