Chapter 15 - Lima Pagoda Suci

Setelah disegel, ketua kelompok itu mendekati Mo Yuzhi dan dalam sekejap ia langsung yakin jika kali ini ia memang telah menyegel iblis. Tidak seperti saat dirinya melihat Yue.

"Jadi, kau harus menjelaskan apa yang terjadi denganmu mahluk kotor. Jika tidak aku akan membunuhmu sekarang juga" ucap sang ketua dengan penuh percaya diri dan sombong.

Mendengar kata-kata itu, Mo Yuzhi menjadi jengkel, ia bahkan menatap tajam sang ketua untuk sesaat dan langsung kembali dalam penyamarannya. Ia masih ingin bermain-main dengan para manusia bodoh itu juga dengan Yue yang memiliki daya Tarik tersendiri sehingga fikiran Mo Yuzhi tentang Yu Xia yang melukainya dapat teralihkan.

"Tuan. Apakah anda pembawa lentera?" tanya Mo Yuzhi

"Ya. Aku adalah ketuanya, dan aku memiliki tingkat lima dalam menggunakan artefak. Jadi kau lebih baik tidak macam-macam atau pedang ini akan membuatmu menjadi abu!"

"Tidak berani!. Saya tidak berani, tolong biarkan saya hidup!"

"Baiklah, jawab saja pertanyaanku dan jangan menyela pertanyaanku dengan pertanyaanmu!. Jelaskan apa yang terjadi padamu?, siapa yang habis kau lawan ini?, darimana kau masuk ke daerah ini?, dan apa tujuanmu memasuki daerah lima pagoda suci?"

Sang wakil ketua sedikit menyikut sang ketua lalu berbisik, "ketua kenapa kau memberitaukan tentang daerah lima pagoda suci padanya?!"

"Kau tenang saja. Aku hanya mengatakan itu dan tidak akan mengatakan letak-letaknya"

"Baiklah, hati-hati saat bicara"

Sang ketua dan Mo Yuzhi yang berpura-pura tidak mengetahui apapun kembali saling tanya jawab. Setelah melakukan pendeteksian secara menyeluruh, Mo Yuzhi kini sudah tau dimana dirinya berasal dan ia pun dapat membuat banyak kebohongan untuk memberikan alasan palsu pada sang ketua yang terus menyecarnya dengan banyak pertanyaan.

Tentu saja sang ketua menelan informasi palsu dari Mo Yuzhi yang sebenarnya sudah mengandung banyak perangkap. Mo Yuzhi hanya ingin bermain-main sebentar sebelum akhirnya ia menangkap mangsanya untuk bersenang-senang.

Daerah tempat yang tengah Mo Yuzhi cari selama ini ternyata berada di balik gunung. Tempat lima pagoda suci berdiri, dan salah satu pagodanya adalah tempat terakhir Yu Xia berada sebelum pergi, dan tempat itu kini ia temukan dengan mudah hanya dengan mengikuti Yue. Ia bahkan sudah memahami tentang mahluk aneh yang menyerang para iblis sebelumnya.

Dia adalah bentuk sihir yang berbentuk menjadi sebuah artefak, terbuat dari batu bintang yang hanya dua belas potong di seluruh dunia jumlahnya. Namun Mo Yuzhi masih heran, seharusnya artefak batu bintang itu dibuat untuk ditujukan kepada seseorang dan Mo Yuzhi yakin jika itu bukan untuknya walau artefak itu berubah menjadi perwujudan pedang setelah dirinya menyerangnya.

Lalu keberadaan artefak batu bintang itu yang berada di tempat itu juga membuat Mo Yuzhi masih bertanya-tanya, apakah seseorang yang ia tuju ada di daerah lima pagoda suci itu?. Bahkan setelah kedatangan para pembawa lentera, Mo Yuzhi juga tidak merasakan reaksi apapun yang berarti artefak batu bintang itu bukan untuk salah satu dari mereka.

Tersisalah hanya Yue seorang yang sangat paling besar kemungkinannya. Selain roh yang mirip Yu Xia yang mendiami artefak batu bintang, namun karena kemampuan Yue yang juga dapat memegang artefak suci dan artefak iblis sekaligus itu menjadi bukti yang cukup kuat. Tapi lagi-lagi artefak itu tidak bereaksi juga pada Yue.

Setelah pembicaraan yang cukup Panjang, sang ketua pun masuk kedalam perangkap permainan Mo Yuzhi yang telah membuat sang ketua dapat menerima setiap perkataan karangan palsunya yang Mo Yuzhi ucapkan.

"Baiklah aku percaya padamu. Dengan melihat kondisimu yang seperti ini, tapi kau sudah menjadi tawananku, jangan harap bisa kabur dariku juga. Jika aku yang sebelumnya kau lawan, kau pasti sudah mati sekarang"

"Aku benar-benar berterimakasih!. Aku janji akan memenuhi syarat-syarat yang kau berikan!"

Yue tak bisa berkata-kata setelah Mo Yuzhi tiba-tiba muncul tiba-tiba dihadapan para pembawa lentera dengan keadaan yang cukup berantakan, seperti dirinya baru saja kabur dari pertarungan sengit yang tidak dapat diatasinya. Yue bertanya-tanya tentanga pa yang menimpa Mo Yuzhi, yang jelas Yue adalah orang pertama yang menyadari jika Mo Yuzhi adalah iblis yang sedang menipu para pembawa lentera itu dengan tujuan yang tidak ia ketahui.

Mo Yuzhi sendiri tidak menyangka jika dirinya akan disegel dengan segel yang dapat melumpuhkan iblis, walau begitu tetap saja segel itu baginya hanya seperti jaring laba-laba tipis yang menempel di tubuhnya. ia tentu dapat dengan mudah menyingkirkan dan melepaskan jaring itu, tapi ia lebih memilih ingin bersenang-senang.

Mo Yuzhi melirik Yue yang nampak seperti tengah berfikir keras lalu berbisik kecil padanya, "hei. Apakah mereka pembawa lentera yang kau bicarakan sebelumnya yang ingin kau ambil artefaknya?" tanya Mo Yuzhi dengan berbisik pelan, namun belum selesai sampai situ.

Mo Yuzhi kembali bertanya, "apakah seperti ini caramu mengambil artefak ini?. Aku sudah memperhatikanmu sejak tadi dan ingin menolongmu tapi aku takut mengganggu rencanamu jadi aku lebih memilih ikut masuk dalam rencanamu. Beritahu aku apa yang harus ku lakukan?"

Yue terkejut dengan pernyataan kesalahpahaman itu, namun ia merasa itu cukup bagus sehingga ia tidak perlu membuat alasan untuk membohongi Mo Yuzhi.

Setelah berfikir singkat, Yue pun berbisik pelan jika dirinya sengaja mengikuti para pembawa lentera ini untuk mendapat artefak yang sangat bagus.

"Sejujurnya mereka bukan targetku kali ini, tapi karena mereka sedang menuju suatu tempat untuk mengambil artefak yang bagus jadi aku memutuskan mengikutinya saja. Jika aku bisa mendapatkannya aku akan memberikan artefak ini padamu" bisik Yue.

"Baiklah, sangat bagus!" Mo Yuzhi hanya mengangguk bodoh dan membuat seolah dirinya memahami apapun yang Yue rencanakan.

Setelah beberapa saat, Yue baru sadar jika dirinya dapat berbicara dengan Mo Yuzhi, namun ia hanya diam dan melirik Mo Yuzhi sebentar dengan curiga apakah iblis disampingnya itu yang telah melepaskan kekangan pada bagian mulutnya atau bukan?.

Terlepas dari pembicaraan Yue dengan Mo Yuzhi, lima orang manusia itu masih sibuk mencari cara melewati sebrang jurang, sementara dua sisanya yang termasuk si pria lembut ditugaskan untuk menjaga Yue dan Mo Yuzhi.

"Ssst" desis Mo Yuzhi agar Yue menoleh ke arahnya.

"Apa?" bisik Yue

"Apa kau tau ini dimana?, aku yakin kau tidak tau daerah ini walau kau tau pintu masuknya"

Yue menyerengitkan dahinya tidak terlalu memahami apa yang ingin Mo Yuzhi katakana padanya, jadi ia hanya bertanya kembali dengan penasaran. Yue sendiri juga sebenarnya tidak peduli tempat-tempat apa yang dilewati para pembawa lentera karena ia hanya peduli dan focus pada apa yang ingin ia rampas dari para pembawa lentera.

"Apa?, kau tau sesuatu tentang tempat ini?" bisik Yue

"Ya, aku pernah membaca tentang tempat ini di sebuah catatan kuno. Ini adalah tempat lima pagoda suci berada, dan aku yakin kau sudah dengar jika Yang Mulia Mo tengah mencari tempat ini. Apa kau berani bertaruh jika Yang Mulia kita itu sebenarnya sudah mengetahui tempat ini?"

"Apa?, lima pagoda suci?!" Yue nampak sangat terkejut, namun untungnya Mo Yuzhi sudah memasang penghalang, jadi percakapan mereka hanya terdengar oleh mereka sendiri.

Yue tidak menyadari tentang penghalang itu, namun Yue tau tentang lima pagoda suci yang sedang dibicarakan Mo Yuzhi. Ia pernah mendengar cerita itu dari Xiao Bai, tentang dimana lima pagoda yang berdiri di arah masing-masing mata angin.

Masing-masing pagoda dikatakan masih menyimpan energi besar karena tertanam sebuah artefak yang sangat berbahaya jika disatukan. Lima artefak itu digunakan untuk menyegel raja iblis terdahulu sebelum Mo Yuzhi ada yang menyerang dunia manusia. Namun kini tempat itu dikatakan telah disembunyikan, meskipun ditemukan. Tempat lima pagoda itu memiliki banyak ilusi untuk iblis sehingga dapat menjebak dan memang cukup berbahaya untuk dimasuki iblis.

Sedangkan kelima artefaknya sendiri keberadaannya diyakini telah terpecah belah. Di setiap satu pagoda yang memiliki satu artefak. Setiap satu artefak itu terpecah menjadi tiga bagian. Jadi di setiap arah mata angin terdapat tiga pecahan artefak, sedangkan artefak utamanya tetap berada di dalam pagoda.

Yue merasa sangat senang setelah megingat itu, dan ia pun kini memiliki keinginan lain untuk mendapatkan seluruh pecahan dari setiap artefak di lima pagoda.

"Kau nampak senang, apa kau sedang menemukan ide lain?. Tapi kau juga harus ingat tentang pintu gua yang telah memiliki segel Yang Mulia Mo. Kau harus berhati-hati melakukan rencanamu, dan tenang saja aku tidak akan melakukan apapun. Aku mendukung apa yang kau lakukan dengan syarat yang telah kuberikan sebelumnya. Kau masih ingatkan?" Mo Yuzhi nampak bersenang-senang. Ia tidak sabar ingin melihat apalagi yang ingin Yue lakukan di tempat itu yang jelas harusnya terlarang diinjak oleh siapapun karena telah disegel olehnya, namun tentu saja itu tidak berlaku jika ia telah mengizinkan Yue seorang untuk menjelajah daerah suci itu.

Setelah mendengar peringatan itu, Yue pun juga harus berhati-hati. Meskipun iblis yang nampak baik padanya itu, Yue tetap tidak ingin mempercayai banyak kata-katanya dan hanya ingin memanfaatkan Mo Yuzhi untuk mencapai tujuannya.

Berjalan memutar adalah pilihan satu-satunya setelah sang ketua mengatakan jika ada sebuah jembatan dari batu-batu tinggi yang muncul dari dalam jurang sehingga dapat dilewati, dan itu adalah peninggalan para cultivator yang biasa menggunakannya untuk menyebrang jurang yang sudah ada sejak peperangan langit dengan iblis ribuan tahun lalu. Bahkan jurang yang terbentuk itu konon dikatakan dibuat oleh para ibllis untuk menghambat para dewa turun ke bumi.

Perjalanan menuju jembatan batu itu berjalan cukup mulus sampai-sampai membuat Mo Yuzhi merasa bosan.

"Hei, kau harus menjawab pertanyaanku"

"Apa lagi?" Yue nampak kesal, namun ia harus tetap menjawab setiap pertanyaan yang Mo Yuzhi tanyakan padanya karena itu salah satu syarat agar dirinya tidak dilaporkan kepada sang raja iblis tentang dirinya yang menyelinap ke daerah yang sudah disegelnya.

"Katakan, apakah kau memiliki ide untuk mencari semua potong artefak yang tersebar?" ucap Mo Yuzhi yang bagai dapat membaca isi fikiran Yue.

Yue hendak merahasiakan niatnya yang satu itu, namun sepertinya ia tidak bisa berbohong karena bahkan yang memberitahukan tentang tempat itu adalah Mo Yuzhi, jadi Yue berfikir jika Mo Yuzhi pasti sudah dapat menebak apa yang ingin ia lakukan.

"Ya" jawab Yue dengan singkat, ia sedikit ragu-ragu walau ia bisa saja berbohong, tapi jika difikir lagi ia tidak bisa berbohong untuk hal ini dengan iblis yang memiliki kepekaan yang tinggi.

Sedangkan Mo Yuzhi tersenyum licik setelah mendegar jawaban singkat Yue, dan dalam seketika sebuah angin besar berhembus dari dalam jurang sehingga semua orang terkejut termasuk Yue.