Yue bangkit dari tempat tidurnya dan kembali menatap tanda lahir di dahinya di pantulan dirinya dalam baskom berisi air yang ia gunakan untuk mencuci wajahnya tadi.
Sebuah bentuk setengah lingkaran dengan tiga sulur api yang menghadap ke atas dari lengkungan membuatnya nampak seperti matahari yang terpotong.
"… siapa dirimu kau harus mencari Taunya sendiri, aku hanya bisa memberikan sedikit petunjuk jika kau masih keturunan dari suku matahari" gumam Yue sambil mengingat isi pesan yang Xiao Bai berikan padanya.
"Suku matahari?, mungkin aku harus mencari tau tentang hal itu dulu. Tapi, dimana aku dapat mencari hal seperti ini?" gumam Yue lagi sambil memikirkan banyak hal. Ia sendiri tau jika dunia saat ini tidak memiliki banyak suku-suku yang tertinggal karena semua yang tersisa dan selamat telah berkumpul menjadi satu dan membentuk kelompok besar mereka masing—masing dimana mereka menamakannya dengan daratan, dan lima daratan adalah kelompok terbesar dari beberapa daratan kecil yang hidup bersembunyi di balik kelompok besar. Bisa dibilang jika lima daratan adalah bentuk benteng pertahanan pertama manusia yang tersisa.
"Apakah aku harus mengunjungi setiap daratan hanya untuk mencari hal ini?" ucap Yue. Dirinya pun dilanda rasa bingung karena memasuki daratan bagi dirinya cukup sulit sekarang, ditambah bahaya yang menunggunya jika ada yang tau siapa yang melukai para pembawa lentera dengan jebakan serta mencuri artefak yang mereka bawa.
Disela-sela Yue berfikir, kepalanya semakin terasa berat dikala suara-suara berisik dari luar kamarnya menjadi lebih berisik dari sebelumnya bahkan terus meningkat sehingga menimbulkan keributan dan tentu saja Yue juga harus melihat apa yang terjadi di penginapan yang ia tempati itu.
Begitu Yue membuka pintu dirinya langsung disambut oleh tarikan tangan seseorang yang tidak ia kenal.
"AAAH!" jeritan Yue semakin kencang saat seseorang yang menariknya tiba-tiba membawanya loncat dari lantai tiga ke lantai dua bersamaan dengan seseorang yang tertutup penuh oleh jubah terang seperti api yang mengejar Yue.
Yue yang masih terkejut tidak dapat berfikir apa yang tengah terjadi dan lebih penasaran siapa yang tiba-tiba menariknya seolah ia tengah mengambil sebuah tameng pelindung.
"Kau tidak apa-apa?" tanya iblis yang menarik Yue yang tatapan matanya terlihat tidak asing bagi Yue, namun dengan jelas wajahnya sama sekali tidak Yue kenali.
Sebelum Yue hendak menjawab, dirinya kembali ditarik dengan tenang oleh iblis berambut putih yang dikuncir kuda tinggi itu dimana pakaiannya seperti prajurit namun tidak sedang bertugas karena ia tidak menggunakan zirah apapun di tubuhnya yang hanya berpakaian biasa berwarna hitam dan biru yang sangat gelap seperti Samudra yang dalam.
Clang!
"Sungguh gesit…" gumam iblis yang nyatanya adalah Mo Yuzhi yang kembali menyamar untuk mengikuti Yue setelah ia keluar dari istana, namun siapa sangka ada sebuah insiden di tempat Yue menginap dan kepala Yue hampir saja putus oleh seseorang berjubah cerah yang masih mengejar mereka berdua dengan Gerakan tidak normal.
Mo Yuzhi masih memeluk Yue dan terus menghindar dengan Gerakan yang sama gesitnya namun ia tidak ingin menyerang karena jika ia menyerang ia hanya akan mengeluarkan kekuatan besar sehingga penyamarannya pasti akan terbongkar karena hanya raja iblis yang memiliki kekuatan sebesar itu. Dan kekuatan besar bagi iblis lain merupakan kekuatan terkecilnya Mo Yuzhi.
Mo Yuzhi pun berusaha menekan kekuatannya dan berkelahi dengan tangan kosong menghadapi mahluk berjubah cerah yang tidak diketahui jenisnya itu apakah dia iblis atau manusia, yang pasti Mo Yuzhi tidak dapat merasakan apapun dari mahluk berjubah cerah itu.
Clang!
Srak!
Mo Yuzhi pun mencoba menerima pedangnya dengan pedang biasa yang tergeletak di samping prajurit iblis yang telah menjadi abu. Setelah pedangnya terlempar dan patah, Mo Yuzhi membiarkan pedang milik mahluk itu sedikit menggores kulitnya untuk mengetahui sesuatu yang mungkin bisa ia dapatkan informasinya dari luka yang ia dapat.
Beberapa goresan telah melukai tangan dan wajahnya. Setelah itu Mo Yuzhi sedikit sadar jika pedang yang digunakan merupakan artefak aktif yang dapat melukai iblis.
Setelah mengetahui senjatanya, Mo Yuzhi memutuskan pergi memancing mahluk itu ke tempt yang lebih sepi agar dirinya bisa dapat melawannya tanpa harus dilihat oleh Yue yang telah ia dorong masuk ke sebuah kamar. Namun sayangnya mahluk itu lebih tertarik mengikuti Yue sehingga Yue yang baru saja didorong masuk bahkan tidak mempunyai kesiapan untuk jatuh mendarat tentu saja serangan yang cepat padanya secara tiba-tiba pasti akan mengenainya jika saja Mo Yuzhi tidak menyadari dan bergerak dengan cepat mahluk yang mengincar Yue.
Srak!!
Selain ikat kepala Yue, lengan baju yang berisi tangan Mo Yuzhi untuk melindungi Yue terkena goresan bahkan tusukan oleh pedang mahluk berjubah itu yang membuat kedua alis Mo Yuzhi sedikit tertaut karena rasa sakit yang ia terima ternyata cukup terasa menyakitkan.
Mo Yuzhi kembali menarik Yue namun tangan yang ia gunakan untuk menarik tangan Yue ditebas begitu saja sehingga dirinya dan Yu terpisah dan kini Yue pun berhadapan dengan mahluk berjubah itu yang hendak menghunuskan pedangnya untuk memotong kepala Yue.
Hembusan angin yang menerbangkan tirai-tirai juga menyibak rambut Yue membuat pedang yang sudah mencapai leher Yue terhenti sehingga pedang itu hanya menggores leher Yue tanpa harus memotong seluruh lehernya.
Dan mahluk itupun pergi begitu saja melewati jendela dan menghilang tanpa jejak meninggalkan Yue yang bingung denga napa yang baru saja terjadi padanya dengan waktu yang cepat itu, sedangkan Mo Yuzhi merasakan sakit yang luar biasa di lengannya yang belum pernah ia rasakan sehingga ia bahkan tidak dapat mengalihkan fokusnya pada hal lain selain luka di tangannya yang telah terpotong.
"Artefak apa itu?!" batin Mo Yuzhi dengan perasaan marah yang mulai menyelimuti, namun ia segera tenang saat Yue menghampirinya dengan wajah panik dan bingung karena ia tidak tau bagaimana cara menangani iblis yang terluka.
Yue tidak banyak bicara dan hanya sibuk kesana kemari untuk mencari sesuatu yang dapat ia gunakan untuk menolong Mo Yuzhi, dan akhirnya Yue hanya dapat mengambil kain untuk ia gunakan menghentikan pendarahannya.
Setelah Yue mengikat lengah Yuzhi dengan beberapa lapis kain, beberapa menit kemudian lengan itu kembali tumbuh dan pulih karena iblis dapat beregenerasi dalam waktu singkat hanya saja apa yang tengah difikirkan oleh Mo Yuzhi adalah bagaimana jika pedang itu mengenai kepala atau jantungnya yang merupakan ttitik vital yang pastinya akan membuat iblis lumpuh dari kehiddupannya untuk selamanya, dan dengan kata lain ia bisa saja mati jika mahluk berjubah tadi menebasnya di anatara kedua titik itu.
"Anu, tuan. Apa anda baik-baik saja?!" tanya Yue dengan khawatir karena ia telah melihat bagaimana Mo Yuzhi yang kini menjadi iblis asing di depan Yue telah berusaha untuk menyelamatkannya dari mahluk berjubah aneh tadi yang ternyata seperti mengincarnya, namun mahluk itu juga pergi begitu saja sehingga Yue tidak mengerti apa yang diinginkan mahluk berjubah itu padanya.
Mo Yuzhi berusaha tersenyum dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja walau rasa sakit yang ia rasakan di lengannya masih tersisa.
"Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?. Kau terluka…"
"Aku juga tidak apa-apa tuan, hanya tergores pasti akan langsung sembuh. Terimakasih sudah menolongku!" ucap Yue dengan cepat-cepat sehingga Mo Yuzhi tidak akan memeriksa lukanya yang bagi iblis tentu luka seperti itu akan cepat tertutup namun bagi manusia tentu saja tidak dan Yue berusaha menutupi luka yang dapat mengungkap jati dirinya sebagai manusia didepan Mo Yuzhi yang sebenarnya sudh mengetahui siapa Yue, bahkan informasinya tentang Yue sudah bertambah karena sejak Yue masuk kedalam kamar penginapan, ia telah mengambil kamar di samping kamar Yue untuk mengawasinya.
Sehingga Mo Yuzhi kini sedikit tau jika Yue hendak pergi ke beberapa daratan untuk mencari tau sesuatu yang tidak Mo Yuzhi dengar monolognya karena suara-suara berisik di penginapan itu mengganggunya terutama saat ia merasakan ada Gerakan aneh di dekat kamar Yue sehingga dirinya lebih memilih untuk keluar melihat dan mendapati mahluk berjubah itu tengah berdiri di depan pintu Yue dengan menghunuskan pedangnya yang sudah ternoda darah iblis yang ia bunuh sebelumnya di lantai bawah penginapan.
Dengan Gerakan bersamaan yang cepat akhirnya Mo Yuzhi pun berhasil menarik Yue sebelum mahluk berjubah itu menyerang Yue.
Setelah keadaan yang canggung untuk beberapa detik, Mo Yuzhi akhirnya bangkit untuk melihat ke luar tentang apa yang terjadi dimana para prajurit sudah berkumpul di penginapan untuk menyelidiki.
"Apa yang terjadi?, dan siapa mahluk berjubah itu?" fikir Mo Yuzhi dan Yue setelah mereka melihat apa yang terjadi di penginapan itu.
Mereka berdua pun turun hingga seorang prajurit menghalangi keduanya karena ingin bertanya terlebih dahulu apa yang terjadi. Dan karena Mo Yuzhi masih berada di dekat Yue, jadi ia memutuskan untuk tetap menyamar dan diperlakukan dengan sedikit tidak sopan dari prajuritnya yang jika mengetahui dengan siapa ia bicara prajurit itu mungkin akan melakukan bunuh diri tanpa diperintah.
"Berhenti!. Biarkan aku bertanya pada kalian tentang apa yang terjadi disini…"
Mo Yuzhi pun maju ke depan Yue untuk menghalangi prajuritnya melihat luka Yue yang tentu saja belum sembuh untuk mencegah penyamaran Yue terbongkar dan kali ini ia tidak ingin sosok manusia Yue diketahui oleh iblis manapun kecuali dirinya.
"Silahkan bertanya, aku akan menjawab semua pertanyaan yang ku tau"
"Bukan hanya kau tapi pria yang dibelakangmu juga"
"Oh, dia temanku dan kami kebetulan sekamar saat kejadian jadi kau bisa bicara padaku jika ingin mendapat banyak jawaban karena saat kejadian temanku sedang tidur dan baru terbangun beberapa menit setelah aku mendapatkan serangan" jelas Mo Yuzhi sambil menunjukan luka bekas regenerasinya sehingga perhatian prajurit iblis itu pun teralih hanya kepada Mo Yuzhi.
Disisi lain Yue merasa lega namun juga aneh seolah iblis asing yang baru ia temui seperti tengah berusaha untuk terus menolongnya.