Chereads / Legend of White Demon Lord and the Black Rose / Chapter 1 - 1. Lima Daratan & Pembawa Lentera

Legend of White Demon Lord and the Black Rose

YuuSa
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 19.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 1. Lima Daratan & Pembawa Lentera

...

1. LIMA DARATAN & PEMBAWA LENTERA

Ketika dendam masa lalu telah dilupakan, namun sebuah dendam baru kembali lahir saat perasaan benci menguasai.

Raja iblis, Mo Yuzhi telah membenci manusia setelah dirinya dikhianati oleh seorang wanita dari ras manusia yang menjadi cinta pertama juga patah hati pertamanya. Selama tiga ratus tahun, ia masih memendam rasa bencinya itu. Luka yang digoreskan oleh maantan kekasih manusianya telah membuatnya tenggelam dalam perasaan benci yang sulit dihilangkan, bahkan saat kekasih manusianya itu telah mati dan menjadi abu.

Luka yang tak kunjung sembuh itu terus menimbulkan rasa gatal padanya. Satu-satunya hal yang dapat menghilangkan rasa gatal itu adalah dengan segera menghilangkan rasa hausnya akan darah manusia yang tak pernah habis untuk ia tumpahkan.

Kedudukan manusia dan iblis kini sudah terbalik setelah Mo Yuzhi menjadi raja iblis dan menguasai dunia manusia.

Dulu, semua iblis hidup menderita karena kehadiran manusia terutama para kultivator yang mengancam mereka, namun. Semua manusia saat ini hidup dalam perasaan takut. Mereka semua bersembunyi dibalik bayangan yang entah sampai kapan akan bertahan dan merasakan kehidupan iblis di masa lalu.

Namun, sisa-sisa manusia itu hidup dengan sedikit keberuntungn karena mereka masih dapat menggunakan artefak-artefak peninggalan kultivator yang masih tersisa untuk mempertahankan array abadi yang dibuat para kultivator yang sudah musnah keberadaannya saat ini. Semua kultivator telah berkorban dan dibunuh oleh para iblis, sehingga bagi para iblis manusia yang tersisa itu kini tak lebih hanya seperti sebuah tanaman yang tidak terkena cahaya matahari dan tengah menunggu waktu untuk mati.

Sisa manusia saat ini tidaklah banyak dan kebanyakan dari mereka adalah sisa orang-orang dari sekte yang tidak memiliki kemampuan tinggi dalam berkultivasi. Semua pemimpin sekte hebat juga telah gugur sehingga tidak ada yang dapat membimbing mereka untuk meningkatkan kultivasi. Satu-satunya cara mereka untuk bertahan hidup adalah dengan mempertahankan array abadi dan memperkuatnya karena mereka tidak akan bisa melawan para iblis.

Untuk mempertahankan array abadi, mereka memerlukan artefak setiap musimnya untuk ditambah kedalam pagoda. Dalam hal ini, manusia mengutus murid-murid terpilih yang dinamakan 'pembawa lentera' untuk mencari artefak di luar daratan.

Namun cara para manusia saat ini pun sebenarnya memiliki waktu. Mereka tau jika artefak yang tersebar diluar pasti tidaklah banyak tersisa lagi dan lambat laun keberadaannya akan musnah karena terus diambil. Entah itu oleh mereka yang mengutus pembawa lentera ataupun para iblis yang membuat artefak-artefak suci itu menjadi artefak iblis untuk memperkuat diri mereka.

Bahkan kegelisahan mereka bertambah setelah beredar sebuah rumor yang membuat antar daratan memiliki kecurigaan satu sama lain.

"Pencuri artefak itu muncul lagi semalam!"

"Dia mengambil artefak yang dibawa para pembawa lentera!. benar-benar jahat!"

"Tidak hanya itu. Kalian harus tau jika pencuri sial itu bahkan tidak segan membunuh para pembawa lentera!"

"Sial!. bagaimana hidup kita saat ini?. kita hanya menunggu kematian!"

"Siapa pencuri sial ini sebenarnya?. apakah dia tidak tau bagaimana persedian kekuatan artefak di setiap daratan saat ini?!"

"Lupakan saja rasa pedulimu pada daratan lain. Bisa saja pencuri biadab ini merupakan salah satu utusan salah satu daratan untuk memonopoli semua artefak seorang diri agar mereka bisa kuat sendiri!"

Rumor tentang pencuri artefak yang dibawa para pembawa lentera ini pun telah menyebar ke lima daratan, yakni; daratan musim semi, daratan musim gugur, daratan musim dingin, daratan musim panas, dan daratan empat musim yang merupakan daratan utama tempat berdirinya persatuan setiap perwakilan daratan. Mereka semua juga telah menerima info rumor yang sudah dipastikan kebenarannya itu sehingga kini empat dewan perwakilan tengah bergejolak dan saling mencurigai satu sama lain.

Sementara mereka tengah saling menuduh, seseorang justru dengan tenang memperhatikan dan menertawakan kebodohan para manusia yang hidupnya sudah kacau tapi kini mereka justru menambah kekacauan mereka sendru dengan saling mencurigai dan menuduh satu sama lain.

Hahaha!. seseorang tertawa dengan begitu geli sambil memakan buah jeruk di tangannya.

"Bodoh sekali!. kenapa mereka tidak bersatu saja untuk mencari tau siapa pencuri kecil ini?!"

Plak!.

"Aw!" ringisnya. Jeruk ditangan pria bertubuh kecil itu jatuh sehingga dia terlihat emosi.

"Apa yang kau lakukan kelinci bodoh!"

"Apa yang aku lakukan?. tentu saja memperingatimu!. kau fikir siapa pencuri kecil yang membuat lima daratan menjadi sangat kacau seperti itu?!"

"Apa aku harus menjawab pertanyaanmu?"

"Tidak!. kau hanya perlu berhenti mencuri artefak-artefak itu dan menjualnya ke para iblis!"

"Kenapa tidak?. aku melakukan itu untuk bertahan hidup tau!. lagipula, aku sudah tidak menjadi anggota daratan manapun. Bagaimana caranya aku bertahan hidup selain melakukan hal ini?. jawab!. apa kau tidak ingat bagaimana mereka membuangku dan hendak membunuhku hanya karena tanda lahir sial ini?!!!" jelas si pria kecil itu dengan emosi. Ia menunjuk sebuah tanda lahir di dahinya yang berbentuk setengah matahari berwarna merah muda yang begitu jelas, seperti warna kulit yang terkelupas.

Seekor kelinci putih bertanduk, dengan ukuran tubuhnya yang tiga kali lipat dari kelinci biasa itu hanya bisa terdiam. Xiao Bai nama kelinci iblis itu yang entah bagaimana bisa begitu dekat dengan pria kecil bernama Xiao Yue yang aslinya seorang wanita. Ia hanya tengah dalam mode penyamarannya setelah menjual beberapa artefak yang ia curi kepada para kolektor iblis.

Xiao Bai pun pergi. Ia tidak dapat berkomentar banyak. Ia tau bagaimana Yue membenci para manusia. Terdengar aneh awalnya di telinga penjang Xiao Bai tentang manusia yang membenci ras-nya sendiri, namun saat mendengar cerita dan melihat sendiri perlakuan mereka terhadap Yue. Ia dapat memahaminya.

"Yue, sup-nya sudah matang!. masuklah!" teriak Xiao Bai dari dalam rumah gubuk yang memiliki begitu banyak celah, namun itu adalah tempat tinggal ternyaman untuk Yue.

Xiao Yue kembali masuk kedalam rumah gubuk setelah ia menyeka bendungan air matanya. Perasaan sedih dan marah bercampur.

Yue selalu ingin menangis saat mengingat perlakuan manusia padanya yang begitu jahat, namun air matanya selalu tertahan oleh rasa marahnya sehingga ia tidak akan mudah menangis. Bahkan para iblis menjadi lebih baik di mata Xiao Yue daripada manusia.

Satu-satunya manusia yang memiliki hati hanyalah seorang nenek yang juga sudah hidup sebatang kara, tapi sayangnya nenek yang sempat merawat Yue itu telah meninggal. Nenek itu meninggal akibat diasingkan oleh para warga daratan. Mereka berfikir jika semakin berkurang manusia seperti orang tua itu, maka persedian yang semakin menipis akan menjadi cukup. Dan untuk membalas kebaikan sang nenek, Yue pun menjadi pencuri agar para manusia merasakan apa yang dirasakan sang nenek dan dirinya saat kekurangan hal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Sejujurnya Yue saat ini tidak lagi peduli yang mana manusia dan yang mana iblis. Kedua ras itu sama-sama tidak ia sukai.

Sebuah sup wortel dan kentang menjadi menu makan malam Xiao Yue dan Xiao Bai hari ini, dan seperti biasa mereka makan di atas potongan kayu yang telah menjadi meja dan bangku apa adanya, walau ada sedikit suasana yang mengganggu Xiao Yue sehingga dirinya berhenti makan karena melihat sup di mangkok Xiao Bai telah menjadi dingin.

"Berhenti melamun!. Kenapa kau tidak memakan sup milikmu Xiao Bai?, apa kau masih kurang dengan posrsi itu?!" tukas Xiao Yue yang telah biasa berbicara dengan apa yang ingin ia katakan. Dan tidak perlu khawatir, karena Xiao Bai pun telah terbiasa dengan sikap liar Xiao Yue padanya.

Xiao Bai justru mendorong mangkuknya mendekati mangkuk Yue dan berkata,"Pergi hangatkan lagi sup ini dan makanlah untukmu saja"

"Apa maksudmu?, kau tidak lapar?" tanya Xiao Yue heran.

Xiao Bai pun turun dari bangku tanpa menjawab pertanyaan Yue lalu pergi melompat ke pinggir jendela yang berada tepat di belakang Yue duduk.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Yue lagi.

"Diam saja" ucap Xiao Bai seraya mengikat rambut Yue dan menusukan sebuah tusuk rambut berwarna putih dan berbentuk seperti bulu sayap angsa yang indah.

"Bagus, rambutmu sudah Panjang dan aku bisa mengikatnya sekarang"

"Hah?" Yue pun memegang kepalanya yang sudah memiliki rambut yang diikat dengan rapih seperti seorang pria.

"Dengan begitu penyamaranmu akan semakin sempurna" ucap Xiao Bai lagi

"Kau aneh, sebenarnya apa yang-"

Yue tak lagi ingin menyelesaikan ucapannya setelah ia menolehkan kepala dan membalikan tubuhnya menghadap Xiao Bai yang berada di belakangnya.

"Xiao Bai!. Apa yang terjadi padamu?!. Tubuh... tubuhmu... kenapa transparan... Xiao... Bai..." intonasi suara Yue menjadi menurun setelah ia selesai dengan keterkejutannya yang mendapati tubuh Xiao Bai menjadi transparan.

"Yue, aku hanya mengatakan ini sekali. Kau harus berhenti mencuri artefak-artefak itu dan curi lah sebuah artefak mawar hitam tiga belas kelopak dari tangan raja iblis lalu bunuh dia, dengan begitu kehidupanmu dan kehidupan manusia akan kembali. Hanya kau yang dapat melakukannya, tanda lahirmu yang telah mengatakannya dan tugasku untuk menjaga dan membimbingmu sudah cukup sampai disini" jelas Xiao Bai dengan serius.

"Apa yang kau bicarakan?. Apanya yang sampai disini?. Kau mau pergi meninggalkanku?, bukankah kau sudah janji akan selalu bersama denganku!" suara Yue bergetar, perasaannya menjadi takut dan sedih. Ia juga kembali ingat kata-kata Xiao Bai dulu dimana jika tugasnya sudah selesai ia akan pergi, namun Yue tidak menyangka jika tugasnya adalah menjaga dirinya yang sejak lahir tidak memiliki siapapun kecuali Xiao Bai yang selalu berada disisinya.

Bagi Yue, Xiao Bai bukanlah binatang peliharaan yang aneh namun ia adalah satu-satunya keluarganya. Dan kini satu-satunya keluarga bagi Yue akan pergi meninggalkannya sendirian. Yue mulai membiarkan bendungan air matanya menuruni membanjiri kedua pipinya.

"Tidak. Jangan pergi.... Xiao Bai. Kau sudah janji untuk selalu bersama denganku!"

"Yue, jangan menangis. Pria tidak pernah menangis"

"Aku perempuan, bukan pria lagi!. Apa kau dengar itu!. Aku juga akan berhenti mencuri!, aku akan mendengarkan kata-katamu, jadi jangan pergi!. Xiao Bai, jangan pergi!"

Xiao Bai hanya tersenyum lalu mengusap kepala Yue dengan tangan berbulu lembutnya yang juga akan menghilang, "Yue sudah besar. Kau sudah bisa membaca juga, jadi baca pesan yang kutinggalkan ya, sampai jumpa... aku menyayangimu Yue" ucap Xiao Bai.

Bintik-bintik cahaya bak kunang-kunang memenuhi jendela dan tubuh Xiao Bai pun menghilang perlahan sampai Yue pergi memeluknya dan tubuhnya menjadi hilang sepenuhnya.

"XIAO BAI!!" teriak Yue, tangisannya pun pecah mengisi keheningan malam yang telah menjadi lebih sepi lagi bagi Yue.

"Xiao Bai... jangan pergi..." Yue terisak sambil memeluk dirinya. Begitu banyak kenangan bersama Xiao Bai berputar di kepalanya sejak dirinya di cap sebagai anak aneh di daratan musim semi lalu dibuang setelah dirinya diketahui mempunyai tanda lahir yang dapat mengundang malapetaka menurut ketua daratan, dan hanya Xiao Bai yang selalu bersama disisinya, menemaninya disaat sedih dan kesepian, memeluknya seperti seorang ibu, menghiburnya seperti seorang ayah, menjahilinya seperti seorang kakak yang dapat membuat senyuman Yue berkembang di wajahnya.

***

Beberapa jam berlalu, hilangnya Xiao Bai masih membuat Yue hanya duduk terdiam di depan jendela, fikirannya yang kosong kini mulai terisi dengan ingatan kata-kata yang diucapkan oleh Xiao Bai.

Yue pun bangkit berjalan ke arah tempatnya tidur jeraminya dan mengambil sebuah gulungan yang berada di balik bantal jeraminya.

"Padahal kelinci, tapi tulisannya bisa sebagus ini..." gumam Yue seraya membaca tulisan yang rapih itu.

Untuk Yue.

Dari Xiao Bai.

Saat kau membaca ini berarti aku sudah tidak lagi berada disisimu karena tugasku sudah selesai. Suatu hari kau akan mengetahui siapa aku sebenarnya. Dan alasanku menjagamu selama ini karena kau juga mempunyai tugas yang harus kau selesaikan sebagai keturunan klan matahari yang selamat. Tugasmu saat ini adalah pergi ambil sebuah artefak yang berupa sebuah mawar berwarna hitam yang berada di istana raja iblis Mo dengan tetap menyembunyikan identitasmu.

Setelah kau mendapatkan mawar itu, kau akan mendapatkan petunjuk lainnya. Dan jangan sampai tusuk rambut itu terlepas dari rambutmu karena itu adalah artefak milikku yang akan membantumu menyamar dimana kau tidak akan terlihat seperti manusia di mata para iblis.

Sedikit pesanku, lakukan apapun sesuai apa yang dikatakan hatimu. Sampai jumpa.

Setelah membaca pesan itu, Yue pun bergegas mengambil barang-barang yang biasa ia bawa dan pergi menuruni gunung keesokan malamnya untuk pergi ke pemukiman para iblis yang setiap malam selalu mengadakan pesata besar sehingga Yue dapat menggunakan kesempatan itu untuk pergi menjual artefak curiannya kepada seorang iblis yang suka mengoleksi artefak-artefak itu, namun kali ini kepergian Yue bukanlah untuk hal itu melainkan untuk mengikuti kata hatinya jika ia mungkin bisa melihat sosok raja iblis itu hari ini.

"Tepat di hari peringatan kelahirannya, aku akan mencari tau tentang artefak itu. Xiao Bai, jangan salahkan aku jika aku langsung melakukan hal berbahaya ini, kau yang bilang sendiri jika aku harus mengikuti kata hatiku!" dumal Yue yang bergerak dengan begitu lincah di antara pepohonan dengan langkah yang ringan seperti seekor harimau kecil.