Memprediksikan suatu keajaiban bukan merupakan waktu yang tepat bagi Rawnie untuk memperkirakannya saat itu. Tetapi nyatanya keajaiban itu menghampiri dirinya tanpa ia seret masuk pada permasalahannya.
Detik selanjutnya hampir semua orang dibuat bisu oleh kedatangan seorang pria yang memotong ucapan sang hakim. Pria itu berdiri dengan gestur tubuh yang sedikit condong, terlihat sedikit tidak berdaya. Pakaian yang sudah terdapat bercak darah dimana-mana serta peluh keringat yang kian menyatu pada setiap sisi wajahnya.
"Security, bagaimana bisa dia menyelonong masuk ke sini?" tanya hakim, sedikit berteriak agar para penjaga di sana bisa mendengar.
"Rawnie, tidak bersalah." Ansel mengulangi perkataannya.
"Hey, apa kau akan mempermalukan dirimu sendiri, ucapanmu tidak akan pernah mengubah situasi jika tidak memiliki barang bukti," ucap salah seorang pria berdiri angkuh menatap Ansel.