Tidak mudah melakukan sesuatu untuk seseorang yang mungkin saja belum kalian kenal lebih jauh. Memang benar menolong tidak perlu melihat siapa yang akan kita tolong. Tapi sejauh ini apakah yang dilakukan Ansel tidak berlebihan. Jika melihat beberapa waktu kebelakang, sebuah penyiksaan bahkan penindasan beberapa kali telah didapatnya. Bila dipikir dengan logika atas beberapa hal yang telah berlalu serta sikapnya terhadap Rawnie dahulu seperti tidak meyakinkan. Mana tau ada hal lain yang sengaja ia rencanakan, entah seperti apa aslinya hanya Ansel yang tahu.
Membalikkan tubuhnya untuk melihat seseorang yang menanggapi ucapannya. Mereka sempat beradu pandang beberapa saat sebelum akhirnya saling sadar pada duniannya masing-masing.
"Kau bisa menggunakan ponselku." Ia memberikan benda pipih itu kepada Ansel.
"Kau siapa?" tanya Ansel ingin tahu.
Pria itu membuka kacamata hitamnya. "Aku James, bar tender di bar ini."
