Mengapa disaat ingin menepi dia justru datang kembali seolah memberi mimpi untuk tidak pergi. Ketika memilih berhenti kau berlari untuk mengejar kembali. Hati ini bukanlah ilusi yang tidak memiliki tepi. Sudah jauh hari ingin mengakhiri namun nyatanya hati belum berkenang pergi, namun saat mata ini melihat kau bisa tertawa bersama dengannya kupikir sudah tidak ada celah untuk aku kembali kemudian memilih pergi dengan hati yang tersakati. Lalu sekarang untuk apa kau kembali dan menyuruhku tetap di sini. Sadarlah ini terlalu menyulitkan diriku yang ingin pergi.
Seharusnya memang tegas dibutuhkan dalam sebuah cinta. Ketika diberi jalan maka melangkah namun jika dihalangi berhenti dan menepi adalah jalan yang terbaik.
"Aku tidak menghindarimu, jadwal pekerjaanku akhir-akhir ini begitu padat."
Rawnie membenarkan posisi tubuhnya. "Sesibuk apa hingga pesan yang ku kirim sama sekali tidak kau baca?"