"Kau bisa menyetir mobil kan?"
Ansel menghentikan langkahnya. "Tanpa bertanya seharusnya kau sudah tahu jawabannya, apa kau lupa jika aku dulu adalah pemilik perusahaan ternama. Mana mungkin aku tidak bisa mengendarai sebuah mobil."
Rawnie melempar kunci mobilnya untung saja Ansel dengan cepat bisa menangkapnya. "Tidak usah banyak omong, menyetirlah dengan benar."
Ansel mengelus dadanya sabar. Baru saja dirinya berkomunikasi baik dengan Rawnie sekarang malah kembali berdebat hanya masalah sepele.
Pria itu hanya bisa menurut daripada memperpanjang masalah. Ia memasang sabuk pengaman, tetapi saat ia hendak menginjak gas hal lain membuat dirinya menghentikannya. "Rawnie, aku tidak hafal jalanan kota ini bagaimana bisa aku membawa mobilmu."
Rawnie berdecak. "Saat itu saja kau bisa menemukan keberadaanku."
"Tetap menyetir biar aku yang akan mengarahkanmu."