"Halo Pak Ok." Sapa Nam Wo-Hyun Yang Mengangkat Panggilan Telepon.
"Iya. Kami Dalam Perjalanan Menuju Ke Kantor. Sepuluh Menit Lagi Kami Tiba." Tambahnya.
"Iya. Baik Bos. Iya." Jawabnya Lagi Dan Langsung Menutup Teleponnya.
"Aku Nyalakan Tv Yaa." Kataku dan Langsung Menyalakan Tv Yang Ada Di Mobil Van Dengan Sebuah Remote.
"Kemarin Kim Myung-Soo Leader Dari Boyband Ternama Earth Boy's Atau Yang Sering Kita Kenal EB Baru Saja Menyelesaikan Wajib Militernya. Beberapa Hari Yang Lalu Manajer Dari EB dan Ke-empat Member Telah Mengonfirmasikan Bahwa Mereka Akan Mengadakan Comeback Dalam Waktu Dekat Ini. Selama Dua Tahun Kepergian Kim Myung-Soo Untuk Menyelesaikan Wajib Militernya, EB Pun Tak Pernah Lagi Mengadakan Konser Ataupun Comeback. Keempat Member Hanya Berfokus Pada Beberapa Drama, Iklan, Dan Reality Show. Saat Wawancara Terakhir Dua Tahun Yang Lalu, Cha Jun-Ho EB Berkata, Bahwa Mereka Akan Kembali Debut Ketika Kim Myung-Soo Telah Selesai Wa-Mil. Apakah Mereka Akan Benar-benar Comeback Kali Ini? Tentu Kami Masih Menunggu Kabar Dari Pihak Manajemen dan Para Member Dari EB. Park Shin-Hye Melaporkan." Berita Di Suatu Stasiun Tv Swasta Yang Menayangkan Potret-potret EB.
"Kemarin Adalah Momen Yang Ditunggu-tunggu Oleh Para 'Residents' (Sebutan Untuk Para Fans EB). Dimana Kim Myung-Soo Telah Menyelesaikan Wajib Militernya. Terdengar Kabar Bahwa EB Akan Segera Comeback. Seperti Yang Diketahui, Beberapa Hari Yang Lalu Pihak Manajemen dan Keempat Member EB Telah Mengonfirmasi Hal Tersebut. Namun, Belum Tahu Pasti Apakah Mereka Akan Benar-benar Comeback. Kami Masih Menunggu Kabar Tentang Hal Ini. Saya Kim In-Seong Melaporkan." Berita Dari Acara Tv Swasta Lainnya Yang Menayangkan Saat Keberangkatanku Ke Wajib Militer..
"Hah..." Desahku.
"Apakah Tak Ada Acara Lain Selain Berita Tentang Usainya Diriku Dari Wa-Mil?" Tanyaku Dengan Nada Suara Pelan Sembari Mengarahkan Remote Kearah Tv Yang Berada Tepat Didepanku.
"Ada Sebuah Berita Yang Mengejutkan. Kim Myung-Soo Kemarin Telah Menyelesaikan Wajib Militernya. Namun, Semalam Actor dan Leader Dari EB Itu Tertangkap Kamera Sebuah Telepon Genggam Sedang Bergandengan Tangan Dan Berpelukan Dengan Seorang Pria Didepan Apartemen Mewah Di Daerah Mapo-Gu, Seoul." Ucap Pembawa Acara Tv Sembari Memperlihatkan Beberapa Fotoku Yang Masih Menggunakan Pakaian Militer.
"Selain Beberapa Foto Tersebut, Ada Juga Sebuah Video Yang Menunjukkan Kemesraan Kim Myung-Soo dan Pria Misterius Ini. Dalam Video Ini Terlihat Jelas Bahwa Kim Myung-Soo Mempunyai Hubungan Yang Erat Dengan Pria Tersebut. Dalam Video Juga Terlihat Mereka Berdua Memasuki Apartemen Itu." Ucapnya Lagi.
"Seperti Yang Kita Ketahui, Actor dan Leader EB Yang Berusia 25 Tahun Itu Mempunyai Seorang Kakak Laki-laki Yang Bekerja Sebagai Seorang Dokter Ahli Disebuah Rumah Sakit Swasta. Namun, Setelah Kami Gali Informasi Tentang Siapa Pria Itu, Kami Menemukan Fakta Bahwa Lelaki Yang Bersama Kim Myung-Soo Itu Bukanlah Kakaknya Yang Bernama Kim Sung-Kyu. Sebab, Pagi Tadi Kakaknya Terlihat Keluar Dari Rumah Mereka Di Perumahan Di Daerah Hannam-Dong, Seoul. Dan Sempat Memberikan Sebuah Tas Kepada Manajer EB dan Langsung Memasuki Mobilnya. Disusul Oleh Manajer Dari EB Memasuki Mobil Van Berwarna Hitam Yang Biasanya Digunakan Oleh Member EB Dan Langsung Meninggalkan Rumah Kim Myung-Soo dan Kakaknya. Tak Terlihat Tanda-tanda Dari Kim Myung-Soo Yang Keluar Dari Rumah Itu. Dan Wartawan Kami Juga Tak Sempat Menyusul Kemana Perginya Manajer EB. Kami Belum Tahu Pasti, Apakah Kejadian Dalam Video Itu Benar Adanya dan Akan Menjadi Bukti Bahwa Kim Myung-Soo Adalah Seorang Gay? Ataukah Hanya Akan Menjadi Rumor Seseorang Yang Ingin Merusak Reputasi Kim Myung-Soo? Reporter Kim Soo-Hyun Mela..."
"Aaaaahhh.. Siaallll..!" Kagetku dan Langsung Berteriak Sembari Mematikan Tv.
Dari Kejauhan, Terlihat Banyak Wartawan Yang Akan Meliput Berita Di Depan Kantor Manajemen OTY Entertainment.
Kepalakupun Mulai Terasa Sakit. Marah, Takut, Khawatir, Sedih, Semuanya Mulai Tertanam Dalam Tubuhku. Badankupun Gemetar. Kegelisahan Mulai Merasukiku.
"Itu Van Manajer EB." Teriak Seorang Wartawan Yang Melihat Van Kami Yang Memasuki Area Kantor Manajemen.
Dengan Perlahan, Nam Wo-Hyun Menghentikan Van Tepat Di Depan Pintu Masuk Kantor. Para Wartawanpun Mulai Berdatangan Mendekati Van Yang Kutumpangi. Dengan Tanggapnya, Pihak Keamanan Kantor pun Langsung Berdiri Menghalangi Para Wartawan Agak Tak Menyentuh Pintu Van.
"Pakailah Masker dan Topi Ini. Lalu Tutuplah Kepalamu Dengan Penutup Kepala Yang Ada Dihoodiemu." Kata Wo-Hyun Sembari Memberikanku Sebuah Masker dan Topi.
Akupun Langsung Menggunakan Masker dan Topi Itu. Lalu, Menutup Kepalaku Dengan Penutup Kepala Yang Ada Dihoodieku Seperti Apa Yang Dikatakan Wo-Hyun.
Akupun Dengan Segera Membuka Pintu dan Keluar Dari Van.
Nafasku Terasa Sesak Karena Para Wartawan Mengelilingiku dan Bertanya Perihal Video dan Foto Yang Beredar. Ada Juga Wartawan Yang Hanya Menanyakan Tentang Comeback. Dan Ada Juga Yang Bertanya Tentang Hal-hal Yang Kualami Saat Wamil. Namun, Aku Tak Dapat Berkata Apapun. Yang Bisa Kulakukan Hanyalah Diam dan Terus Melangkahkan Kakiku Memasuki Kantor Manajemen.
Aku Tak Bisa Berpikir Jernih. Tubuhku Terasa Lemas. Pikiranku pun Melayang Dalam Sekejap. Aku Tak Tahu Harus Bagaimana. Aku Tak Tahu Apa Yang Akan Terjadi Kedepannya. Hingga Akhirnya, Setelah Memasuki Lobby Kantor Manajemen, Aku pun Membalikkan Badanku dan Menatap Para Gerombolan Wartawan Yang Berteriak-teriak Ingin Mewawancaraiku Yang Berada Di Depan Pintu Lobby Kantor. Tanpa Kusadari, Air Mataku Menetes Membasahi Wajahku. Aku Bertanya-tanya Dalam Hati, Apakah Ini Akhir dari Karierku? Apakah Ini Akan Menjadi Akhir Dari Masa Depanku? Apakah Ini Akan Menjadi Akhir Yang Tragis Dikehidupanku? Dan Apakah Ini Akhir Dari Hubunganku Bersama Lee Ho-Won? Aku Tak Tahu. Dan Tak Pernah Tahu.
Sejenak, Aku Teringat Wajah Datar Ayahku Yang Telah Meninggal Dunia Ketika Kecewa. Teringat Tangisan Ibuku Yang Telah Menyusul Ayahku Ke Surga Ketika Bersedih. Dan Teringat Wajah Murung Kakakku Ketika Marah. Namun, Ada Hal Yang Membuatku Agak Sedikit Tenang. Yaitu, Senyuman Dari Bibir Lee Ho-Won Yang Selalu Menghiburku Ketika Aku Dalam Keadaan Terpuruk.
"Ayah... Ibu... Kakak... Ho-Won... Maafkan Aku... Maafkan Aku..." Gumamku Yang Menangisi Kejadian Yang Baru Saja Terjadi.
Tiba-tiba, Datanglah 4 Orang Pria Memelukku Yang Kala Itu Hanya Bisa Berdiri Terdiam Menangisi Hal Yang Baru Saja Menimpaku. Tanpa Sadar, Bibirkupun Berkata...
"Maafkan Aku..."
To Be Continue...