Setelah pengusiran dirinya dari kediaman Herlambang. Harini, kembali melakukan aktivitas. walau kakinya yang terasa sakit namun Harini yang tidak begitu saja menyerah dengan keadaan.
"Nak Harini, kamu mau berangkat sekolah?" Tanya Ratih.
"Ya, Bu Ratih." Harini kembali melanjutkan langkahnya. namun suara Ratih menghentikan langkah Harini.
"Harini, bagaimana dengan kakimu? apakah masih Sakit? jika masih Sakit lebih baik kamu pergi ke dokter biar ibu yang mengantarmu." Kata Ratih.
"Sudah baikan Bu, terima kasih. jika bukan ibu yang mengobatinya mungkin kakiku masih sakit." Ucap Harini.
"Ya, sudah berangkatlah ibu takut jika kamu terlambat. hati-hati di jalan Harini." Ratih melambaikan tangannya. pada Harini sebelum menghilang dari pandangannya.
Untuk pertama kalinya Harini ke sekolah setelah berapa hari dirinya memilih meliburkan diri karena kakinya yang terluka akibat tergilir. dengan langkah lebar Harini menuju kelasnya, namun langkahnya terhenti saat seseorang menabraknya.
"Awww!!" Harini meringis kesakitan, kakinya yang sebelumnya membaik dan kini harus mengalami luka kembali dan di tempat sama.
"Sepertinya, kamu tidak memiliki tulang!! lihatlah aku hanya menabrak mu, tapi lihat apa yang terjadi denganmu." Kata laki-laki yang tidak lain adalah Rion ketua OSIS di sekolah.
"Apa kamu tidak melihat jika kakiku terluka?" Kata Harini.
"Itulah akibat dari wanita seperti dirimu yang sok jual mahal!! tapi di luar sana di obral!?" kata Rion mencemooh.
Harini yang tidak memperdulikan ucapan Rion memilih untuk meninggalkannya.
"Hei!! beraninya kamu meninggalkan aku. yang belum selesai bicara!!" Rion yang kesal karena Harini meninggalkan dirinya. untuk pertama Kalinya dirinya di abaikan oleh seorang gadis. ' Lihat saja nanti aku pastikan kamu akan bertekuk lutut di kakiku. dan pada saat itu aku akan membuat dirimu terikat denganku selamanya.' kata Rion dalam hati. namun tatapan sendu pada Harini membuat dua sahabatnya tersenyum.
"Apakah kamu sudah puas mengganggunya?" Kata Abimana, Rion menoleh kearah samping dimana sahabatnya yang tengah berdiri menatapnya.
"Tidak!!" Ucap Rion seketika membuat dua sahabatnya tertawa.
"Apa yang kalian tertawa kan? tadi aku salah bicara kalian paham!!" Abimana dan Gavin tidak dapat menahan tawanya. membuat Rion semakin kesal.
"Rion ingat benci sangat dekat dengan cinta. apakah Kamu tidak takut jika rasa benci yang kamu rasakan berganti dengan cinta?" Kata Gavin.
"Aku tidak akan mencintainya. aku hanya ingin menjeratnya seumur hidup." Ucapnya tanpa beban.
"Lalu bagaimana dengan hatimu? bukankah kamu mencintai sahabat masa kecilmu?" Kali ini Gavin bersuara.
"Aku masih tetap mencintainya, sampai saat ini aku mencarinya dan dia wanita yang ada dalam hatiku dan tidak ada yang menggantikan oleh siapapun. dan Harini adalah wanita yang akan aku jerat dan dia harus melakukan sesuatu untukku agar terhindar dari perjodohan. setelah semuanya berjalan sesuai dengan rencana. aku akan meninggalkannya. dan kembali mencari gadis kecilku." Ucap Rion, bulir bening jatuh di sudut matanya. membuat dua sahabatnya menepuk pundak Rion.
"Kamu satu-satunya laki-laki yang benar-benar mencintai wanita dengan tulus, dan aku tergoda dengan ketulusan dan kesetiaan yang kamu pertahankan hingga saat ini. tapi Rion bagiamana jika gadismu meninggal? bukankah sejak kejadian hingga saat ini gadismu belum di temukan? apakah kamu yakin jika dia masih hidup?" Rion menatap dingin Abimana.
"Dia masih hidup, aku bisa merasakan jika dia ada di dekatku dan aku akan terus mencarinya. sampai kapanpun. dan aku yakin jika aku akan menemukannya." Kata Rion dengan tegas.
"Aku akan mendukung apapun yang kamu lakukan, tapi jika kamu menyakiti Harini bukankah itu sangat terlalu? mengingat dirinya hanya gadis biasa? ya!! aku akui jika Harini sangat cantik dan kecantikan yang tidak di miliki gadis manapun dan aku sangat nyaman berada di sampingnya. Rion lepaskan Harini jangan terus mengganggunya, biarkan dia sekolah dengan tenang." Kata Abimana.
"Tidak, aku tidak bisa melepaskan Harini. dia adalah kesenangan yang aku miliki saat ini dan aku tidak akan melepaskan." Ucap Rion.
"Awas jatuh cinta hahahaha!!" Gavin meninggalkan dua sahabatnya.
berbeda dengan Abimana. entah kenapa Rion memikirkan perkataan Abimana tentang kecantikan Harini yang membuatnya nyaman. bahkan dirinya merasakan nyaman di sampingnya. walau hatinya telah menolak mengakui kecantikan Harini.
"Rion!!" Clara menarik pergelangan tangan Rion.
"Berapa kali aku katakan untuk tidak memanggilku dengan Rion? aku lebih suka kamu panggil Aksa!!" Kata Rion dingin. baginya yang pantas memanggilnya Rion adalan orang-orang yang dekat dengan dirinya.
"Maafkan, aku Rion. aku lebih nyaman memanggil namamu dengan Rion bukan Aksa." Ucapanya dengan manja.
Rion dan dua temannya meninggalkan Clara yang menghentakkan kakinya saat Rion cs pergi tanpa bicara padanya.
Harini yang bersama dengan dua sahabatnya tengah menikmati sarapan pagi. namun kedatangan Rion cs membuat mereka yang tengah menikmati sarapan pagi terganggu. namun tidak dengan Harini dan dua sahabatnya meraka mengabaikan kedatangan Rion cs.
"Harini, kamu kamu kemana?" Selly menahan pergelangan tangan Harini yang berdiri dari duduknya.
"Aku, ambil minum. kalian tunggu disini." Ucap Harini.
"Tidak, kamu tetap duduk biarkan aku yang mengambilnya. kakimu sakit bukan?" Kali ini Nella berdiri.
"Kalian selalu menganggapku anak kecil, ini tidak begitu sakit kalian lanjutkan sarapannya." Harini melangkah ke arah pemilik kantin dan mengambil air minum yang telah di siapkan untuknya.
"Terima kasih, mang." Ucap Harini dan kembali duduk namun pada saat melewati Clara yang baru saja datang tiba-tiba kakinya menghalangi langkah Harini. sehingga tubuh Harini tersungkur kedepan. beruntung Rion dengan cepat membantunya sehingga tubuhnya tidak menyentuh lantai. tanpa sengaja tatapan mereka saling beradu, sejenak Rion terpana melihat sorot mata Harini yang sejuk.
"Freya," Ucapnya tanpa sadar terucap dari bibirnya, namun dengan sekejap tersadar jika gadis yang berada di pelukannya bukanlah Freya melainkan Harini.
"Apakah kamu sengaja jatuh di hadapanku? agar bisa aku pelukku seperti ini? jika kamu ingin di peluk kamu tidak perlu berpura-pura jatuh. dengan senang hati aku bersedia memeluk dirimu." Kata Rion dengan tatapan menggoda.
"CK!! jika ada pilihan, aku bahkan tidak Sudi jatuh di hadapanmu. aku tidak ingin di sentuh olehmu!! dan satu lagi jika. bisa kamu lepaskan sekarang!!" Rion tersentak saat Harini menyingkirkan tanganya dengan kasar.
"Aku pastikan kamu akan bertekuk lutut di kakiku. dan pada saat itu aku akan membuat hidupmu dalam neraka!!" Kata Rion membuat Harini menatap dingin padanya.
"Aku, tidak Peduli dengan ucapanmu. senior Aksa!!" Kata Harini kembali melangkah, namun kakinya yang tergelincir membuatnya kesakitan dan sulit berjalan.
namun tiba-tiba tubuhnya melayang.
"Hei!! turunkan aku!!" Kata Harini dingin memukul dada bidang Rion yang dengan lancangnya mengangkat tubuhnya.
"Diam!!" Suara dingin Rion membuat Harini terdiam seketika. dengan berlahan Rion menurunkan tubuh Harini dan berjongkok di hadapan Harini.
"Aarrggghhhh!!!" Tiba-tiba pergelangan kakinya di tarik oleh Rion.
"Sudah baikan, ingat ini hutang. suatu saat aku akan menagihnya," kata Rion tepat di telinga Harini.