Chereads / AKHIR DARI CINTAKU AD VOL 3 / Chapter 25 - 25. Gelisah.

Chapter 25 - 25. Gelisah.

Setelah Harini memilih menjadi kekasih simpanan Rion, kehidupan Harini kini berubah. bagaimana tidak di saat seluruh sekolah mengetahui jika Harini adalah kekasih Rion. dan mereka memperlakukan Harini secara spesial, namun mereka tidak tahu apa yang di lakukan Rion di belakang mereka. seperti saat ini Rion yang menunggu kedatangan Harini untuk menemaninya bertemu dengan seseorang, tapi yang di- tunggu tidak kunjung menampakkan hidungnya.

"Nella, apakah kamu tahu dimana Harini?" Kata Rion saat dirinya tidak melihat Harini.

"Harini? bukankah saat ini ia tidak sekolah karena video syur itu? lagi pula video itu hanya memperlihatkan bagaimana Harini yang di peluk oleh Daffa dan dia adalah saudara Harini. bukankah itu sangat lucu peraturan di sekolah ini?" Kata Nella dingin.

"Katakan dimana dia tinggal?" Rion mencekal pergelangan tangan Nella.

"Untuk apa kamu kesana?" Kata Nella.

"Katakan dimana, atau kamu yang akan menemaniku kesana?" Kata Rion.

"CK!! memalukan, Harini ada di perpustakaan. kamu cari saja kesana." Kata Nella berlari meninggalkan Rion cs.

"Sepertinya adikmu ingin main-main denganku." Kata Rion.

"Kamu abaikan adikku, kamu tahu bagaimana dia bukan?" Kata Gavin.

"Kalian pergi saja. aku masih ada urusan." Kata Rion meninggalkan dua sahabatnya.

Di ruang perpustakaan, Harini yang masih di sibukkan dengan berbagai buku yang di atas mejanya. tanpa menyadari seseorang yang telah duduk di depannya, dua jam akhirnya Harini mengangkat tangannya dan mendongak dengan sumringah.

"Akhirnya, selesai," Kata Harini, namun saat melihat sosok yang ada di depannya membuat Harini terdiam seketika.

"Senior Aksa, apa yang kau lakukan di sini?" Kata Harini.

"Apa kau, tidak melihat aku sejak tadi menunggumu?" Kata Rion dengan suara dingin.

"Senior, kecilkan suaramu. ini di perpustakaan tolong, jangan membuat kegaduhan di sini. maaf sejak tadi aku tidak melihat senior ada di sini," Kata Harini.

"Apakah kamu melihat orang lain disini selain aku dan kamu?" Rion menatap manik teduh Harini.

"Ada apa senior kesini?" Kata Harini setelah melihat sekeliling mencari siswa lain namun hanya ada mereka berdua.

"Pakai ini, besok malam aku akan menjemput ke tempat tinggal mu. dan ingat aku tidak menerima bantahan." Kata Rion, meletakan paper bag di atas meja.

"Aku akan memakai kostum yang telah di siapkan oleh panitia saat acara besok malam. jadi maaf aku tidak bisa menerima ini." Harini mendorong paper bag yang di berikan oleh Rion.

"Kamu adalah kekasihku, jadi ikuti semua perintah ku dan ingat tidak ada kata bantahan!!" Rion meninggalkan Harini dengan paper bag yang berukuran besar, Harini menyandarkan tubuhnya rasa lelah dan kini dirinya telah terikat dengan kehidupan putra tunggal R Internasional yang telah menjadikan dirinya sebagai kekasih simpanan.

"Ya, tuhan. aku ada janji dengan kepala sekolah!!" Seru Harini bergegas dirinya berlari keluar dengan berapa tumpuk buku dan paper bag yang berukuran besar dan tas yang berada di punggungnya, dengan langkah lebar Harini menuju ruang kelapa sekolah.

"Harini masuklah, kamu terlambat tiga puluh menit." Kata kepala sekolah.

"Maafkan saya pak," Kata Harini menundukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, apakah tuan muda menemui mu tadi? sehingga kamu terlambat menemuiku?" Kepala sekolah yang tidak lain adalah Justin Parviz. tersenyum lembut melihat wajah sendu Harini. tidak lama senyum itu menghilang dari bibirnya dalam hitungan detik.

"I ... ya, maafkan saya pak. ini tugas yang telah saya selesaikan." Harini menyerahkan tumpukan buku pada Justin.

"Tidak, apa-apa." Justin memeriksa semua buku dan berkas dan tidak lama senyumnya mengembang saat melihat semua pekerjaan yang telah di berikan pada Harini sesuai target dan tidak ada satupun kesalahan.

"Harini, selamat. kamu benar-benar jenius. tidak salah jika aku memberikan tugas ini padamu, dan sesuai yang pernah aku katakan padamu jika. aku akan memikirkan keinginan mu dan," Justin mejeda ucapannya, tatapannya lurus kearah Harini yang menundukkan kepalanya.

"Aku menyetujui, keinginan mu. dan aku telah mendapatkan izin dari pemilik sekolah ini, selamat Harini kamu bisa lulus lebih cepat. tapi kamu harus menyelesaikan semua tugas sekolah agar kamu mendapatkan nilai yang bagus untuk mempermudah dirimu mencari pekerjaan nantinya." Kata Justin.

"Terima kasih, pak." Harini tersenyum bahagia setelah mengetahui jika keinginannya untuk lulus lebih awal telah mendapatkan izin dari pemilik sekolah.

"Harini, silakan kamu meninggalkan ruangan. sekarang bersiaplah untuk menerima tugas yang lebih banyak dari ini. dan seperti yang aku katakan padamu agar semua menjadi lebih mudah. dan cepat," Kata Justin.

"Baik pak, saya akan banyak belajar dan menyelesaikan semua tugas sekolah yang Anda berikan terhadap saya dan saya berjanji akan saya buktikan jika saya bisa seperti yang anda inginkan terima kasih pak dan saya permisi." Harini, tersenyum puas saat dirinya mengetahui jika akan lebih dulu lulus sekolah di banding dengan teman-temannya. Harini menuju kelasnya namun di tengah lorong sekolah, dengan cara ini Harini terbebas dari bullying yang sering di terimanya di sekolah, beruntung dirinya memiliki IQ yang tinggi sehingga dirinya bisa mengunakan jalur cepat untuk menyelesaikan sekolahnya.

'Kakek, aku akan memberikan yang terbaik untukmu. dan aku akan membuktikan jika aku bisa, aku sayang kakek dan aku sangat merindukan dirimu kek.' Kata Harini dalam hati. lamunan Harini terhenti saat, tiba-tiba ada seorang menarik pergelangan tangan dan menyeretnya menjauh dari lorong sekolah.

Bruk !!

"Aaarrggghhh!! apa yang kalian lakukan?" Kata Harini lirih, tubuhnya yang terasa sakit akibat dorongan Clara yang keras dan kakinya yang mengenai akar yang besar mengakibatkan luka di bagian kaki dan tangan Harini.

"Apa!! berani kamu menatap aku seperti itu hah!! kamu itu pantas di perlakukan seperti ini!! ini adalah peringatan untuk mu. jangan coba-coba untuk mendekati Rion, dan tolak apapun yang diinginkan terutama untuk acara besok. jika kamu masih menerima apapun yang diberikan oleh Rion maka, aku sendiri yang akan membuatmu keluar dari sekolah ini dan kekuatan Rion tidak ada apa-apanya untuk melawan ku. dan yang belum kamu ketahui jika aku adalah calon istri dari Rion, jadi jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan laki-laki seperti Rion karena kamu bukanlah wanita idaman keluarga!!" Kata Clara dan menarik rambut Harini.

"Kak, berapa kali aku katakan jika aku dan kak Aksa tidak memiliki hubungan apapun. percayalah dengan apa yang aku katakan kak," Kata Harini berusaha untuk melepaskan cengkraman dari dua sahabat Clara.

"Apa sekarang kamu sudah mendengar apa yang aku katakan hah? jika tidak .." Clara menghentikan ucapan saat suara dingin terdengar sangat menakutkan membuat dua sahabat Clara melepaskan Harini.

"Jika tidak apa?!" Kata seorang pria yang tidak lain adalah Rion.

"Kamu tidak apa-apa?" kata Rion lembut.

"A ... aku, tidak apa-apa kak." Ucap Harini berusaha untuk bangun namun Rion dengan sigap mengangkat tubuh Harini membawanya pergi dari taman, namun Rion berhenti tepat di depan Clara.

"Jangan pernah menyentuhnya, jika tidak kau sendiri yang akan menerima akibatnya. kau tahu bukan jika Harini adalah calon nyonya Rion? dan kau tunggu kita belum selesai." Kata Rion dingin dan meninggalkan Clara dan dua sahabatnya.

"Aaarrggghhh!! sial, ada ilmu pelet apa sih di anak pungut itu? kalian dengar bukan jika Rion mengatakan anak pungut itu calon Nyonya Rion? tidak aku tidak akan tinggal diam. aku tahu apa yang harus aku lakukan." Kata Clara dingin, tangannya mengepal kuat.

'Aku harap apa yang di lakukan Rion adalah kesungguhan dari hatinya. bukan karena paksaan.' Kata seseorang yang sejak tadi berdiri di balik pohon besar yang berada di taman. dirinya berniat untuk menyelamatkan Harini namun di urungkan mengingat Rion adalah ahli waris R Internasional.

"Apakah, kamu tidak bisa melawan mereka? atau kamu lebih suka dianiaya oleh mereka?" Kata Rion, saat ini mereka berada di ruang UKS guna untuk mengobati luka di kaki dan tangan Harini.

"Kenapa kamu gelisah?" Kata Rion.

"A .. aku, tidak gelisah. aku rasa kamu yang gelisah jika tidak bertemu denganku." Kata Harini kesal.

Deg

Perkataan Harini, benar-benar menembus jantungnya. dan benar yang di katakan Harini dirinya gelisah, saat tidak menemukan Harini setelah menemuinya di perpustakaan dan kegelisahan terbukti jika Harini dalam masalah, namun semua yang dirasakan olehnya dengan tegas Rion menolaknya. baginya Harini adalah gadis simpanan agar dirinya terbebas dari perjodohan.

"Ya, aku gelisah sejak tadi. dan benar kegelisahan ku telah membawaku menemui mu dan menyelamatkan mu dari siksaan Clara cs." Kata Rion tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya berbohong. namun mampu membuat wajah Harini merona.