Sudah tiga minggu lamanya lelaki itu tidak bosan-bosan terbaring di ruang ICU. Tidak ada tanda-tanda dirinya akan terbangun dari tidur lamanya, membuat semua orang terdekatnya sangat khawatir terutama wanita paru bayah yang sedang duduk di kursi samping brankar anak lelakinya.
Entahlah wanita paru bayah ini hanya diam, ia sudah menyerahkan semua kepada tuhan. Berharap kalau sang anak bisa bangun dan tidak berlama-lama lagi berbaring, sungguh ia sangat sakit melihatnya.
"Sayang, kamu gak bosen tidur terus?" Wanita paru bayah tersebut menghela nafas sebentar sambil menutup matanya sejanak, menahan agar air mata itu tidak keluar lagi.
"Mama marah sama kamu, Ellard Beal Dalbert," ucapnya seiringan dengan bunyi alat elektrokardiogram yang mendeteksi jantung Ellard.
Percuma saja wanita paru bayah ini berbicara terus, tidak akan ada yang yang menyahutinya terutama sang anak, tapi setidaknya ia bisa sedikit-sedikit meluapkan perasaannya.
Drrttt drrttt drrttt