Matahari sudah menampakkan diri dari tempat persembunyiannya. Secercak sinar matahari menembus gorden, menyilaukan mata kedua gadis ini, tapi tidak membuat gadis satunya terusik malah ia membelakangi jendela agar tidak terkena sinar matahari lagi.
"Eghhh," erang seorang gadis yang terusik karen sinar matahari.
Sedikit-dikit mata gadis itu mulai terbuka, ia menatap sekelilingan kamar. Kenapa berbedah dengan kamarnya ia pun beranjak bangun lalu duduk di kasur, tapi saat ia menoleh ia melihat seorang gadis. Astaga ia lupa bahwa dirinya sedang menginap di rumah orang.
"Kakak, ayo bangun," ucap Stella yang mencoba membangunkan Qia.
Sepertinya Stella tidak tau bahwa Qia tidak bisa dibangunkan dengan suara lembut seperti itu. Berulang kali Stella membangunkan, tapi nihil tidak ada pergerakan sama sekali dari gadis ini. Malah Qia hanya menarik selimutnya yang sedikit menurun.