Happy Reading All<3
.
Ellard menyuruh Ines pergi dari kelas nya tapi wanita itu malah bersih keras tidak mau jadilah Ellard menarik paksa dan mendorong nya.
Suasan kelas makin ramai bahkan kelas sebelah ikut melihat kelakuan Ellard dan Ines.
"Gue ingetin sekali lagi! Lo dari dulu gak berubah bahkan sampe sekarang malah menjadi-jadi. Sekali lagi lo usik gue, gue bakal lebih kasar dari ini. Camkan itu!"
Tegas Ellard dan menarik lagi Ines dan mendorong sampai Ines benar-benar keluar dari kelas nya bahkan Ines sampai tersungkur dilantai teras kelas. Ellard menatao sekelilingan ia melihat semua murid berkumpul seperti menonton bioskop dan ya sukses membuat Ellard malin kesal.
"PERGI! INI BUKAN TONTONAN."
Marah Ellard dengan tatapan yang tajam, ya sudah lama sekali mereka tidak melihat Ellard marah walaupun itu tidak seberapa tapi membuat orang yang melihat nya ketakutan.
Semua siswa akhir nya pergi bahkan yang dikelas yang awal nya berdiri melihat Ellard sekarang duduk.
Qia hanya menatap sekilas ia juga tidak ingin ikut campur.
Ines yang dibawa sahabat nya menuju kelas dengan tatapan marah dan pasti nya dendam.
"Bisa-bisanya gue di gituin lagi di depan orang banyak, ini gara - gara Qia. Besok kita beri dia pelajaran!"
***
Di malam yang sangat sunyi hanya terdengar ketikan tombol keyboards.
Seorang anak lelaki yang sedang mengotak-atik laptop nya. Anak lelaki itu sedang belajar membuat aplikasi yang bisa terkenal dan yang pasti bisa sukses walaupun ia sudah dari dulu mencoba tapi tidak pernah berhasil.
Karna ia juga tidak mempunyai modal apapun bahkan ia tidak pernah dikasih uang jajan sama sekali hanya diberi uang untuk membayar iuran sekolah nya. Tapi walaupun seperti itu ia tidak pernah sama sekali menggelapkan uang yang diberi walaupun tak pernah diberi uang jajan.
Jaman sekarang banyak anak yang suka menggelapkan uang iuran sekolah untuk kepentingan pribadi bahkan tak jarang dari mereka menambah angka uang untuk mendapatkan cuma-cuma, padahal mereka sudah diberikan uang jajan entah kenapa bisa selalu tidak cukup.
Memang sangat berbedah dibandingkan anak lelaki itu walaupun mempunyai teman yang bermacam-macam sifat nya tidak membuat ia ikut-ikutan melakukan nya. Bahkan walaupun ia sendiri tidak diberi uang jajan ia akan mencari sendiri dengan kerja keras tanpa melakukan hal kotor seperti orang.
Dulu waktu ia masih sekolah dasar ia pernah ikut kakek-kakek yang berjualan koran bahkan uang tersebut tidak seberapa dengan lelah nya tapi ia sangat senang bisa menghasil kan dengan kerja keras sendiri, tapi karna ketahuan orang tua nya ia dimarahi habis-habisan. Mereka selalu menjadi bahan omongan orang karena tidak bisa ngurus anak padahal emang benar ucapan tetangga nya salah mereka sendiri yang tidak memberi uang jajan.
Setelah berapa lama ia tidak berjualan koran ia ikut kerja di sebuah warnet, ia sebagai tukang yang mengecek alat-alat disana apakah ada yang bermasalahan dan dari sinilah ia bertemu dengan orang-orang yang mencoba membuat aplikasi karna dulu sangat minim dengan yang nama nya gadget.
flashback
Seorang anak lelaki yang ingin mengecek alat-alat di sebuah warnet apakah sudah bisa digunakan apa belum dan waktu berbalik ia melihat dua orang yang ingin memakai komputer.
"Oh silahkan masuk saja komputer nya sudah siap digunakan." Ucap anak lelaki itu dan dijawab 2 orang itu tersenyum.
"Kamu udah lama kerja disini?" Tanya salah satu dari mereka.
"Baru dua bulanan."
"Kerja disini berapa penghasilan dan saya lihat-lihat kayak nya kamu masih SMP?" Tanya lelaki satu nya lagi.
"Lumayan buat jajan aku dan untuk beli barang-barang yang diingin kan" jawab anak itu.
"Kamu mau gak kerja sama dengan kita berdua?masalah penghasilan tenang saja kita kasih 2x lipat. Kami lihat-lihat kamu juga pandai komputer walaupun baru 2 bulan." Ucap lelaki itu mecoba merayu Ellard.
"Ehmm tapi‐-"
"Tenang aja dek, kita bukan kerja aneh-aneh. Kita cuma buat aplikasi. Makin banyak orang yang mengunduh makin banyak penghasilan kita juga."
Flashback off
Dan disana lah awal mula anak lelaki itu bisa jadi makin mahir dan lihat dengan itu ia sudah bisa membeli gadget bahkan kendaraan sendiri dan punya uang tabungan sendiri.
Sekarang tinggal ia sendiri yang ingin membuat aplikasi dengan uang tabungan nya selama ini karna kalo berhasil ia ingin berkuliah ingin menambah pengetahuan nya.
"Walaupun mereka tidak pernah memberi ku uang jajan setidak nya mereka memberi ku uang sekolah dan juga tak membuat ku putus asa menjalani dunia ini. Malah membuatku sangat bersemangat ingin membuktikan bahwa aku sangat berguna untuk mereka."
Karna merasa lapar anak itu keluar kamar ingin makan malam tapi saat ia membuka tudung saji ia terkejut tidak ada apa-apa hanya telur itu pun bekas gigitan.
Anak lelaki itu sedih dari dulu ia tak pernah diberi makan yang layak padahal ia juga sering memberi uang walaupun hanya sedikit ke mama nya, tapi kenapa ia tidak diberi lauk yang layak dimakan karna hanya diberi bekas dan makanan yang mereka tak suka. Kenapa seperti memberi makan kucing liar di luar.
Tapi ia tidak mau berlama karna perut nya sangat sakit, ia pun mengambil nasi dan kerupuk yang diberi kecap.
Saat sedang makan ia terkejut karna ada suara.
"Wah lagi makan? Enak gak ayam nya? Eh lupa ayam nya udah dimakan jadi kamu makan telur aja gapapa itu gigitan papa kamu karna ia tidak suka."
Setelah mengatakan itu mama nya langsung kembali ke kamar nya ia tadi hanya mengambil minun dan sekalian serasa aneh kalo tidak menyakiti hati anak lelaki itu kalo bertemu.
Saat mendengar lontaran kata yang menyakitkan ia menghentikan suapan nasi nya. Dan saat mama nya tidak tidak dapur ia menjadi tidak berselerah lagi bahkan perut nya tak lapar lagi.
Ia berusaha tersenyum dan melupan semua yang tidak baik untuk hati nya tapi malah air mata yang mengalir membasahi pipi nya.
Dengan air mata yang masih mengalir ia masih melanjutkan suapan nya karna sayang buang makanan mana tinggal 2 sendok lagi.
Kalian tau bagaimana rasanya maksain makan dengan keadaan hati sakit dengan air mata yang membasahi pipi. Sangat menyakitkan!.
***
Gadis kecil yang sedang duduk di sofa balkon nya memandang langit yang gelap dengan keadaan malam yang sangat sunyi.
"Qia bingung kenapa rasa nya sedih ya? Kenapa Qia selalu ingin bertemu seseorang tapi gak tau siapa? Qia juga seperti ada yang aneh sama bunda dan ayah mereka tidak sedekat dulu ayah juga berubah sejak kembali bahkan ayah sering marah seperti meluapkan sesuatu tapi apa? Dan di gudang itu kamar siapa? Dan tentang foto itu? Qia gak tau mereka berdua siapa??"
Ucap nya yang kesal sambil mencengkaram kepala nya berusaha berpikir tapi bukan nya berpikir malah membuat pusing berputar-putar.
"Arghhhh!..hiks..hiks..kenapa..Qia .. gak bisa..mikir..sejauh..gitu..rasanya..sangat..sakit..kepala..Qia hiks..hiks." kesal nya dan tak lama ia menangis.
Karna takut jadi pingsan gadis itupun menghapus air mata nya lalu memasuki kamar nya dan membaringkan tubuh nya dikasur.
"Qia bakal cari tau sendiri."
Keputusan nya sudah bulat ia tidak ingin larut dalam kubangan pertanyaan dan kebingungan.
Kalian tau bagaimana rasa nya belum terjawab pertanyaan bahkan tidak ada yang ingin memberi tahu bahkan semua orang seperti menyembunyikan sesuatu, membuat diri sangat tidak berguna karna tidak mengerti kebingungan.