"BAAA!!!"
"ANJING!"
Seorang pria albino terjungkal dari tidur lelapnya akibat ada yang meneriakinya.
"Persetan lo Ka."
"Lo tidur mulu. Noh dicari Elyon."
SI surai putih pergi menuju ruang tamu, disana ia melihat Elyon yang habis berburu serigala yang diketahui dari bercak darah serta senapan yang ia gantungkan di bahunya.
"lo habis berburu sama Arka?"
"Iya."
"Pantes bau anyir."
"Lo kira bakal bau kasturi?" kata Arka yang lewat di sampingnya. Ia menyerahkan segepok uang beserta kartu debit kepada Elyon.
"Makasih ka, itu kembalian tanah yang kemaren lo beli di tengah hutan kan?"
"iya."
"Sip."
"Luke, gue minta tolong design basecamp buat kita bisa kan?"
"Bisa."
"Nah, lo bisa kerjain mulai sekarang daripada nggak ada kerjaan."
"Oke."
"Eh.. eh.. si Luke digibahin sama pak menteri wkwkwk..."
Elyon yang tadinya Fokus membelah tubuh serigala ikut tertawa.
"Kasihan pak menteri lo gibahin Ka, udah sana lo bantuin gue."
"Iya..iya..."
"Keiser mana? Kok ngilangnya lama banget?" Tanya Arka pada Elyon.
"Lo nggak sadar diri? Kabur ke DC buat survei tanah supaya nggak bantuin gue nyelesaikan misi." Ujar Luke ketus.
"Yah, gue disuruh Elyon mau gimana lagi? Membelah diri? Pake bunshin kayak naruto?"
"Keiser sedang mengamankan subjek sel X, dia dibutuhkan sebagai informan dan saksi atas tidakan kriminal sahabatnya. Jadi lo bakal lihat mereka dempet terus." Balas Elyon.
"oh, monster hitam itu ya? Yang sempet gaduh di kantor polisi semalem?"
"yup."
"Ternyata banyak juga ya? Apa Pak Menteri tahu kalau-"
"Kita nggak bisa ngasih tahu sekarang Arka, akan ada waktunya mereka tahu." Elyon tersenyum padanya.
"Kenapa lo ngatur sih?" Sindir Arka.
Elyon berbisik pada Arka,"Cuma lo yang tahu siapa gue.. jadi nikmati saja ceritanya and be a good actor."
Arka hanya diam dan tak menanggapi Elyon.
"lo berdua tadi ngomong apa?" tanya Luke yang tengah mendesign bangunan menggunakan hologram.
"Nggak papa, Cuma kata-kata ampas dari Elyon." Sanggah Arka yang memotong kepala serigala dengan pisau besar sekali hentakan.
"Lo kan kembaran gue yang paling baik." Kata Elyon tersenyum.
"Serah lo."
"Bentar, guys kayaknya senapan gue keringgalan di luar." Kata Arka, yang menuju ke luar pintu.
"Hmm... mendung ya harinya.."
BOOOMMM!!!
Sebuah ledakan muncul dari kejauhan. Asap mengepul tinggi membuat Arka terheran-heran. Seorang Pria dengan surai gold muncul ditengah kobaran api.
"Gue nggak mau tahu lo siapa, tapi bisa nggak lo berhenti buat keributan."
"Gue mau bicara sama yang namanya Elyon."
"Apa masalah lo? Sebelum lo kegemu dia, lewati gue dulu."
"Gue Christian, salah satu researcher dari FSIS. Gue butuh bantuan lo