Chereads / BEYOND MARVEL / Chapter 27 - ben Asher

Chapter 27 - ben Asher

"...Dengan ini, saya sebagai menteri sihir Canada mengajukan pembubaran FSIS."

"Apa yang membuatmu berfikir seperti itu Menteri Sihir Marseille?" Tanya sang Presiden Hagen Weasley.

"Mereka merupakan dalang dari adanya monster-monster tersebut."

"Apakah kamu sudah punya bukti? Tuan Marseille?"

"Sudah saya serakhkan semua bukti. Mereka merekrut secara rahasia Denzel Christian berdasarkan file yang sudah saya lampirkan."

"Maaf tapi saya tidak akan menerima permintaanmu."

"Ap-"

"Tuan Marseille, silahkan anda pergi."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jadi gitu ceritanya? Hubungan antara FSIS dan presiden memang sangatlah dekat. Kita tidak bisa langsung to the point membubarkan mereka. Saya curiga ada relasi tersembunyi antara FSIS dan Presiden. Hati-hati sir, jabatan anda sedang dalam bahaya." Ujar DeLeon.

"Iya, saya tahu. Tapi jika tidak segera dibubarkan mereka akan membuat eksperimen yang jauh lebih gila daripada ini."

"Sebenarnya gue pernah ketemu sama presiden Weasley tahun 2019. Waktu itu beliau lagi berbincang-bincang sama orang yang namanya Ferdinand. Seingat gue mereka berbicara tentang revolusi global.. pokoknya hal yang gitu-gitu deh.." Kata Watcher.

"Lah lo ngapain ketemu?" Tanya DeLeon.

"Duh.. hari itu ulang tahun Canada. Walaupun gue nggak di undang waktu upacara bendera. Gue nyelundup masuk gitu aja ke white house karena gue kepo." Elaknya.

"Dan lo sama Alexo?"

Watcher mengangguk.

"Gue Cuma memperhatikan dari jauh tapi gue tahu relasi antara Ferdinand dan Weasley sangatlah dekat. Bukankah mereka sepupu?" Kata Watcher.

Pernyataan dari Watcher semakin menguatkan dugaan DeLeon. Ada yang tidak beres di sistem pemerintahan Canada.

"FSIS dulu didirikan sebagai badan keamanan sihir... namun entah kenapa ada yang berbeda dari sistem mereka semenjak Weasley melantik Ferdinand sebagai presidennya." Gumam Marseille

"Mereka sekarang lebih berfokus pada bidang penelitian sihir dibandingkan dengan keamanan. Bahkan terjadi demo dimana-mana. Masyarakat menuntut presiden yang membuat peraturan pembatasan penggunaan sihir dengan denda sekian dolar jika melanggar."

"Kita harus teliti relasi mereka lebih lanjut. Ini akan sangat berbahaya kalau dibiarkan. Weasley bisa saja melantik orang dalamnya untuk menggantikan anda sir Marseille. Untuk itu anda harus berhati-hati." Kata DeLeon diakhir pembicaraan mereka.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"ELYON!!! GUE KANGEN BANGET SAMA LO!!!"

Keiser dengan sumringah memeluk Elyon yang tengah santai bermain catur bersama Arka.

Enricko yang melihat itu hanya sweat drop. Mulai lagi kegelian Keiser.

"Oh, lo udah dateng? Sini duduk dulu." Kata Elyon.

"Ini toh si Enricko... orang mana lo?" Tanya Arka yang bersender di kursinya sembari menikmati sekaleng redbull yang ditawarkan Elyon.

"saya orang  Rue Deluc pak." Jawab Enricko dengan sopan.

"pak?" perempatan imajiner muncul di dahi Arka.

"Suara gue emang ngebass tapi bukan berarti gue bapak lo paham?"

"Besok lo bakalan ketemu Tuan Marseille. Dia akan nanya beberapa pertanyaan tentang hubungan dan masa lalu lo antara Denzel dan Aidan." Kata Elyon masih di tengah permainan caturnya.

"Baiklah, gue juga berencana buat spill semuanya ke kalian tentang apa yang telah terjadi sebenarnya sama gue."

"Nah gitu dong! Jangan curigaan ama orang. Kita disini niat membantu.." Kata Keiser menepuk pundak Enricko.

"Um.. sebelum itu...

Gue boleh minta daging nggak?"

"Elyon.."

"Hm??"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Gue boleh tanya sesuatu tentang lo nggak?"

"Boleh."

"Lo, lo seperti bukan orang." Ucap Enricko tanpa sadar.

"MA-MA-MAKSUD GUE LO ITU ORANG YANG UNIK! KAYAK NGGAK KEBANYAKAN ORANG!"

"hahahaha nggapapa gue paham maksud lo.."

"Lo itu seperti orang dengan sifat paling sempurna yang pernah gue temukan dalam sejarah gue kenal banyak orang."

"Hm.. jadi menurut lo gue begitu?"

.

.

.

.

.

.

Keheningan terjadi diantara mereka. Enricko ingin bertanya sesuatu tentang Elyon. Dia seperti orang baik yang sangat misterius. Ia seperti magnet yang selalu tertarik menuju kearahnya.

.

.

.

"By the way nama lo ben Asher... berarti bapak kalian Asher ya? Kemana orang tua kalian?"

.

.

.

.

.

"Asher bukanlah bapak gue."

"Hah?"

"Gue nggak punya bapak."

"HAH?!"

"terus gimana lo bisa-bisa-"

"gue ada tanpa bapak, nama ben Asher hanya ada agar orang nggak nanya siapa bapak gue, i told you. So can you keep this as a secret between us?" Tanya Elyon tersenyum.

"O-o-oke..."

"but remember one thing Enricko..." Elyon mendekat dan berbisik kearahnya.

"I can see through everything, your soul, mind and body. I know you better than yourself. So if you spill a thing about me.. you'll know the consequences." Katanya sembari tersenyum.

Sebuah kaleng terpampang ke arah wajahnya.

"Mau redbull?" tanya Elyon tersenyum.