Di kejauhan Alga melihat prosesi pemakaman Gigi yang dibaluti dengan rasa pilu. Ramai, banyak orang yang mengelilingi liang lahat itu. Alga menyeka air mata nya yang terus berlinang di pelupuk nya. Lantas menoleh saat ada satu tangan memegang bahu nya. Haris ada di sisi nya kemudian memeluk nya dengan erat.
"Mas tahu perasaan kamu," ujar Haris.
Di keadaan seperti ini, kakak tertua nya memang paling bisa di andalkan. Alga kembali meruahkan air mata nya di pelukan Haris. ia tidak peduli dengan anggapan bahwa laki-laki tidak pantas untuk menangis padahal laki-laki pun manusia, sama-sama punya rasa.
"Sudah. Malu di lihat pacar mu," bisik Haris. Alga menoleh ke belakang tubuh nya. Ada Eiryl yang tersenyum pada nya dan di sebelah nya ada Putri, Arya sekaligus Dimas.
Alga segera menyeka air mata nya. Meskipun rasa nya masih ingin menangis.