Eiryl meraba bekas luka itu. Luka jahitan
di sepanjang dadanya. Di depan cermin ia
berusaha mengingat semuanya. semua
yang selama ini sudah ia lalui. Namun entah apa itu.
Perlahan bayangan itu muncul. Tidak terlalu pekat, bahkan bisa dikatakan itu samar. perlahan. la berusaha untuk mengingat masa kecilnya. seorang anak perempuannya tengah melintas di dalam pikirannya, ia sedang bercanda ria dan berlarian untuk mengindari kejaran. Tahan, sedikit lagi. Ada seorang pria yang.. Ah, bayangan itu menghilang menghilang dari memorinya. Seperti asap yang membumbung ke udara.
la hanya ingin tahu apa penyebab bekas dari luka di dadanya. ltu saja. la sendiri tidak yakin dengan jawaban kedua orang tuanya kalau itu hanya bekas kecelakaan. Eiryl mendesah kemudian berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
***
Alga merebahkan tubuhnya, matanya
menerawang langit-langit ruangan persegi
serba putih itu. Ponselnya bergetar, ada satu pesan yang masuk dan berhasil mengalihkan perhatiannya.