Walau kau menghapus menghempas diriku
Mengganti cintaku
Semua tak mampu hilangkan cinta
Yang telah kau beri
Walau kau berubah, aku kan bertahan
Di sepanjang waktuku
Biarkan aku mencintaimu dengan caraku
Marvin bersama dengan bandnya ditemani Tiara membawakan lagu Dengan Caraku yang dipopularkan oleh Arsy Widianto dan Brisia Jodie. Sesekali mereka bernyanyi seraya saling tatap satu sama lain.
"Terima kasih semuanya," ucap Marvin dan Tiara kepada penonton. Setelah mereka selesai bernyanyi.
Setelah bernyanyi Tiara pun dipersilakan untuk turun dan ia kembali berada ke dekat Nurul dan Tamara yang disambut dengan antusias oleh keduanya.
"Gimana, Tir rasanya bisa duet bareng dengan idola sekolah?" tanya Nurul antusias.
"Iya, baru masuk sekolah saja sudah bisa duet romantis dengan kak Marvin. Kan gue juga pengen!" timpal Tamara seraya tersenyum. Ia membayangkan apabila dirinya di posisi Tiara tadi.
Tiara menatap kedua sahabatnya itu dengan datar. "Gue sih biasa saja! Ya, walaupun sempat berdegub juga jantung gue ketika ditatap dan diberikan senyuman oleh kak Marvin."
"Wah, bearti lo suka dong dengan kak Marvin!" seru Nurul heboh sendiri.
"Nah, itu lo tergoda juga kan dengan ketampanan kak Marvin. Dasar lonya saja yang malu mengakuinya," cibir Tamara seraya menatap Tiara.
"Hmm, itu sih kebetulan saja dan tidak disengaja. Lagian, untuk apa juga baper dengan kak Marvin. Kelihatan banget sih dari orangnya kalau hobinya tebar pesona ke sana dan ke mari. Lagi, nyanyi saja bawaannya tebar pesona mulu!" balas Tiara tidak mau kalah.
"Itu sih lonya saja yang masih malu-malu untuk mengakuinya," cibir Tamara lagi.
"Hmm, kalau lo gak suka dengan kak Marvin sebenarnya bagus sih. Jadi, saingan kita kan berkurang. Iya, kan Tam?" ucap Nurul seraya menatap Tamara.
Tamara tersenyum. "Iya juga sih!"
"Ambil saja kalau kalian mau dengan kak Marvin!" jawab Tiara asal. Kemudian, mereka bertiga kembali fokus menatap panggung.
Tanpa terasa waktu pun berlalu hingga sekarang hampir menunjukkan pukul 16.00 Wib. Itu tandanya acara pentas seni ini akan segera diakhiri. Setelah membawakan beberapa lagu akhirnya Star Band pun harus membawakan lagu terakhirnya saat ini.
Marvin menatap ke seluruh penonton. Ia tersenyum dengan sendirinya. "Baiklah semuanya! Karena, sekarang sudah hampir menuju pukul 16.00 Wib itu tandanya acara pentas seni ini harus diakhiri. Kita semua mohon maaf apabila ada kesalahan dalam bernyanyi atau pun yang lainnya. Star Band juga mengucapkan banyak terima kasih atas antusias kalian semua."
"Saya Marvin sebagai vokalis," lanjut Marvin seraya menatap anggota Star Band lainnya.
"Saya Bayu sebagai bassis," ucap Bayu tersenyum.
"Saya Chiko juga sebagai gitaris," ucap Chiko seraya menatap penonton.
"Saya Ferdi sebagai gitaris," ucap Ferdi tersenyum.
"Saya Erick sebagai drummer," ucap Erick seraya tersenyum manis.
"Saya Zafran sebagai pianis," ucap Zafran seraya menatap penonton.
"Kita semua pamit undur diri dan ini lah persembahan terakhir dari Star Band!" teriak Marvin semangat.
Star Band membawakan sebuah lagu berjudul Kisah Kasih di Sekolah by Chrisye.
Sungguh aneh tapi nyata
Takkan terlupa
Kisah-kasih di sekolah
Dengan si dia
Tiada masa paling indah
Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah kasih di sekolah
***
Hampir semua murid berhamburan di area sekolah. Mereka semua hendak pulang karena kegiatan hari ini sudah selesai. Tiara berada di depan gerbang sekolah dekat post satpam sedang menunggu seseorang. Matanya sedari tadi tidak bisa diam mencari keberadaan orang tersebut.
"Lah, lo belum pulang?" tanya Tamara ketika mendapati Tiara masih ada di dekat sekolah.
"Iya, kata lo tadi mau cepat-cepat gitu?" tambah Nurul bingung.
Tiara tadi memang berpamitan untuk pulang terlebih dahulu karena mau cepat-cepat. Jadi, tidak bisa menemani Nurul dan Tamara yang menginginkan ke kantin dulu karena ingin membeli minuman.
"Memang sih. Eh, yang ditunggu malah lama sekali datangnya!" jawab Tiara dengan sedikit wajah ditekuk.
"Lo nunggu siapa?" tanya Nurul seraya menaikkan salah satu alisnya.
"Lo nunggu pacar lo ya? Wah, lo gak bilang-bilang kalau sudah punya pacar!" seru Tamara heboh sendiri.
Tiba-tiba datanglah seorang cowok yang mempunyai hidung mancung, alis tebal, dan berkulit putih dengan membawa sebuah motor sport berhenti di hadapan Tiara, Nurul, dan Tamara. "Yuk, naik!"
Nurul dan Tamara tiba-tiba saja terdiam. Mereka sama-sama menatap cowok yang barusan datang dengan mata berbinar.
"Lama banget sih!" gerutu Tiara seraya menatap cowok tersebut.
"Btw, gue duluan ya, Nurul dan Tamara," pamit Tiara. Kemudian, duduk di jog bagian belakang motor sport tersebut. Tidak beberapa lama motor sport itu sudah mulai melaju dan meninggalkan Nurul dan Tamara yang masih terdiam.
"Gue gak salah lihat kan?!" tanya Nurul seraya memegang Tamara.
"Lah, gue juga gak salah lihat kan?" tanya Tamara seraya mencubit pipinya sendiri dan terasa sakit.
"Itu tadi Tiara dengan Kak Alvaro," ucap Nurul masih tidak percaya.
"Wah, ada hubungan apa Tiara dengan sang ketua osis di sekolah ini?" ucap Tamara penasaran.
"Pantesan Tiara gak tertarik dengan kak Marvin. Lah, dia saja sudah berhasil mendapatkan kak Alvaro gitu," tebak Nurul seraya menganggukan kepalanya.
"Iya sih. Mana kak Alvaro lebih tampan lagi daripada kak Marvin," tambah Tamara.
"Tiara memang beruntung banget sih. Tadi bisa mendapatkan kesempatan duet romantis dengan kak Marvin sekarang malah sudah berhasil mendapatkan kak Alvaro," ucap Tamara. Ia kembali membayangkan apabila dirinya yang menjadi Tiara pasti sangat membahagiakan.
"Tiara juga sih gak cerita-cerita dengan kita kalau mempunyai kekasih setampan kak Alvaro gitu," lanjut Nurul.
"Mungkin karena takut ditikung kali ya! Hahaha …," jawab Tamara seraya tertawa.
***
Terlihat sebuah rumah yang begitu megah, terdiri dari dua tingkat dengan konsep kekinian. Sebuah motor sport yang membawa dua orang itu berhenti tepat di depan rumah tersebut. Tiara langsung masuk ke dalam rumah sedangkan Alvaro meletakkan motor kesayangannya itu ke garasi.
"Mama, Tiara pulang!" teriak Tiara setelah memasuki ruang tamu.
"Iya, Nak," jawab sang mama dari arah dapur.
Tiara langsung menuju dapur menemui mamanya. "Mama, lagi apa?"
Tika tersenyum dan segera memeluk Tiara. "Mama lagi siapin makanan buat buat kamu dan kak Alvaro nih. Pasti kalian pulang sekolah lapar kan?!"
"Eh, kok wajah anak mama ditekuk gini sih? Memangnya di sekolah tadi ada masalah, Nak?" tanya Tika seraya menatap Tiara.
"Gak ada kok, Ma. Di sekolah tadi semuanya bisa berjalan dengan lancar kok. Namun, ada yang ngeselin banget, Ma!" jawab Tiara masih dengan wajah yang ditekuk.
"Siapa yang ngeselin atau apa yang membuat Tiara bisa kesal sampai wajahnya ditekuk gitu?" tanya Tika dengan sabar.
"Ih, pokoknya ngeselin banget, Ma!" ucap Tiara lagi seraya mendongakkan kepalanya menatap sang mama. Karena, Tiara masih berada di dalam pelukannya.
"Coba sini cerita dengan mama," tawar Tika tersenyum.
Next?