Chereads / Pelayan Terkuat Tanpa Warna / Chapter 6 - Bab 2 : Kedatangan Sang Putri

Chapter 6 - Bab 2 : Kedatangan Sang Putri

Waktu pemilihan pelayan untuk para bangsawan dan keluarga kerajaan akhirnya tiba. Semua pelayan telah berkumpul dan bersiap di tempat mereka. Yang akan dilihat dari seorang pelayan adalah kemampuan pelayanan, sikap, dan penampilannya. Jika pelayan memiliki kemampuan lain seperti ilmu pedang atau sihir, itu akan menjadi nilai tambah.

Saat waktunya tiba, para bangsawan Kerajaan Argaint datang satu demi satu. Dari seorang count, viscount, marquis, dan duke datang untuk mendapatkan pelayan baru. Para pelayan akan menunjukkan kemampuan pelayanan terbaik mereka untuk mengesankan para bangsawan. Kenapa mereka harus sampai seperti itu? Untuk menjadi pelayan keluarga bangsawan. Hidup dan keselamatan mereka akan terjamin. Semakin tinggi bangsawan yang mereka layani, semakin tinggi status sosial mereka.

Para bangsawan yang datang langsung dihadapkan pada para pelayan yang berjajar dan dengan begitu mereka bisa melihat penampilan dari pelayan tersebut. Para pelayan segera memberikan senyuman terindah mereka, sikap tersopan mereka, dan kemampuan melayani terbaik mereka. Tapi tidak ada satupun bangsawan yang melirik Ziel. Karena tidak ada yang mau mempekerjakan pelayan berpenampilan buruk yang memakai topeng. Ziel hanya berdiri di sudut tanpa ada yang memperhatikan. Karena Ziel sengaja mengisolasi dirinya dari orang lain dengan sihir.

"Aku tahu ini akan menjadi seperti ini. Tapi aku merasa tidak enak menolak undangan Anna. Segel yang mengunci kekuatanku mulai stabil. Setelah benar-benar stabil, aku tidak membutuhkan topeng ini lagi." Ziel berkata pelan sambil mengelus topengnya.

Alasan mengapa Ziel harus menyegel kekuatannya adalah karena kekuatannya menjadi aneh setelah dia dikutuk. Setiap kali dia melepaskan kekuatan penuhnya, akan ada fenomena alam yang berbahaya. Itu sebabnya dia harus menyegel kekuatannya. Tapi karena segelnya tidak cukup kuat untuk mengunci kekuatannya. Efek sampingnya adalah lingkaran sihir dan segel aura tercetak di wajahnya seperti luka bakar. Tapi segel ini akan stabil seiring berjalannya waktu.

"Ah aku hanya ingin menjalani kehidupan yang tenang dan damai di era ini." Dia bergumam pelan tanpa ada yang mendengarkannya.

Saat Ziel tenggelam dalam pikirannya. Ziel mendengar suara berisik datang dari arah gerbang. Di sana dia melihat dua gadis yang seumuran dengannya dan seorang gadis kecil. Seorang gadis berambut perak panjang indah dihiasi dengan ornamen seperti kristal salju. Mengenakan gaun biru terlihat sangat elegan dan mewah. Sementara gadis lainnya memiliki rambut emas panjang dengan tiara di atasnya. Dalam balutan gaun putih tak kalah anggun dan cantik dari gadis di sebelahnya. Tinggi kedua gadis itu hampir sama. Sedangkan gadis kecil yang bersama mereka berambut perak pendek mirip dengan salah satu dari 2 gadis yang bersamanya. Sudah dapat dipastikan dia adalah keluarga dari gadis berambut perak panjang.

Kedua gadis itu tidak dapat disangkal sangat cantik dan elegan. Bahkan para pelayan menahan nafas mereka saat melihatnya. Mereka dikawal oleh para ksatria yang cukup kuat. Yang satu perempuan dan yang lainnya laki-laki. Identitas kedua gadis ini sudah dapat diketahui dari perlakuan para ksatria penjaga. Mereka adalah Putri pertama dari Kerajaan Argaint dan Kerajaan Aurelia.

Ziel menatap kedua Putri dan dia menyipitkan matanya. Bukan karena kecantikan mereka tapi karena salah satu Putri memiliki mana yang tidak stabil dan terlihat mengamuk.

"Jumlah mana yang luar biasa. Sayang sekali itu tidak bisa dikendalikan. Akan terasa sangat menyakitkan jika mana terus mengamuk seperti itu. Terutama di malam hari. Yah, hal itu juga bukan urusanku." Setelah melihatnya sebentar, Ziel memalingkan wajahnya dari mereka.

Ziel kembali tenggelam dalam pikirannya di sudut tempat perjamuan yang diadakan tanpa ada yang memperhatikan. Ketika orang lain tidak memperhatikannya, dia tidak perlu memperhatikan mereka. Sejak awal dia tidak peduli dengan acara ini. Itulah yang awalnya dia pikirkan. Tapi suara gadis kecil mengganggu dia yang sedang tenggelam ke dalam pikirannya dan membawanya kembali pada kenyataan.

"Permisi, apakah kamu pelayan yang ikut acara ini juga?" Seorang gadis kecil dengan rambut perak pendek memanggilnya ketika dia sedang termenung di sudut tempat perjamuan.

"Ya aku ikut serta dalam acara ini juga. Ada yang bisa aku bantu, nona?" Ziel berbicara sambil sedikit membungkuk dan meletakkan tangan kanannya di dadanya. Itu adalah sikap sopan seorang pelayan yang Ziel pelajari. Gadis kecil itu tersenyum lebar ketika dia dipanggil 'nona'.

"Hehehe tidak ada yang memanggilku seperti itu sebelumnya. Ah aku lupa memperkenalkan diriku. Aku putri kedua dari Kerajaan Argaint, namaku Elise Argaint." Elise memperkenalkan dirinya sambil mencubit ujung gaun yang dikenakannya. Meski terlihat tidak dewasa, namun gerakannya sangat elegan.

"Aku mohon maaf Yang Mulia Putri Elise atas kekasaran aku. Dan jika ada kata-kataku yang menyinggungmu, aku memohon pengampunanmu." Ziel berkata sambil menundukkan kepalanya.

Namun ada satu hal yang membuat Ziel bingung. Dia menggunakan sihir untuk mengisolasi keberadaannya tetapi dia masih ditemukan oleh gadis kecil ini. Meskipun itu hanya mantra dua lingkaran. Karena kekuatan Ziel tersegel maka dia hanya bisa menggunakan mantra tingkat rendah. Tapi tetap saja itu luar biasa. Gadis kecil ini benar-benar tidak biasa.

"Ah tidak, seharusnya aku yang meminta maaf. Aku tidak sengaja melihatmu memakai topeng dan berdiri sendirian di sudut. Hei, bisakah aku melihat wajahmu di balik topeng itu?" Putri Elise bertanya dengan penasaran.

"Maaf, aku tidak bisa membukanya Putri Elise. Bekas luka bakar di wajahku sangat tidak enak dilihat. Itu hanya akan membuatmu takut dan jijik." Ziel menundukan kepalanya dan berusaha untuk menolaknya.

"Aku tidak masalah dengan hal itu. Jadi bisakah kau tunjukkan wajahmu?" Putri Elise terus mendesak Ziel.

Ziel bingung bagaimana menanggapi permintaan putri kecil ini. Pada saat yang sama dia mendengar suara merdu seperti lonceng yang menegur Putri Elise.

"Elise apa yang kamu lakukan? Apakah kamu mengganggu orang lain lagi? Cepat segera minta maaf padanya."

Orang yang menegurnya adalah gadis dengan warna rambut yang sama dengan Putri Elise. Tapi versi Putri Elise lebih dewasa dan lebih cantik. Dengan gaun biru yang elegan dan hiasan kristal salju di rambut peraknya yang panjang, dia terlihat sangat mempesona. Tapi sebelum Putri Elise bisa menjawab, seorang ksatria laki-laki terlebih dahulu meneriaki Ziel.

"Hei pelayan, beraninya kamu bertindak kurang ajar pada Putri Elise!?"

(Aah ini merepotkan)

Ziel menghela nafas berat dalam hatinya memikirkan apa yang akan terjadi nanti.