Semua keberhasilan itu tidak gratis. Alif harus mengorbankan sesuatu yang besar atas keberhasilannya untuk membuat Airin kembali menjadi Airin yang ceria dan selalu berenergi positif. Demi hal itu Alif harus mengorbankan perasaan cintanya, dia mengalah. Malam itu Alif mengukuhkan niat untuk melepaskan Airin untuk Bian. Dia menyadari bahwa kehilangan ini adalah akibat dari sikapnya sendiri yang selama ini kurang tegas dan kurang berani untuk memperjuangkan cintanya pada Airin.
Tetap lah bertahan Alif, kamu laki-laki hebat….
.
.
.
Kembali ke ruang divisi pembangunan jalan tol….
"Rin…. Airin…." Alif berusaha menyadarkan Airin yang sejak tadi hanya melamun hingga tidak sadar isian martabak di tangannya sudah banyak yang berjatuhan dan mengotori tangan hingga lantai di bawahnya.
Airin tidak segera menyahut panggilan Alif. Selin dan Tommy yang masih berada di sana ikut bingung dengan kondisi Airin yang sulit disadarkan.
"Dia kenapa sih, Lif?" tanya Selin.
