Raka mengedipkan matanya berkali-kali, ditatapnya wajah manis Tata yang tidur berbantal tangan Raka, tiba-tiba Raka teringat sesuatu, segera diturunkannya perlahan kepala Tata dari tangannya, Raka turun perlahan dari tempat tidur, Raka menengok ke arah jendela, ' ya ampun! sudah pagi, padahal aku hanya ingin tidur sebentar lalu pulang, gawat!!' Papa dan mamahnya pasti marah besar, apa lagi papanya berwatak disiplin dan keras! Raka bergegas bangkit keluar dari kamar Tata, menuruni tangga rumah Tata, dan mendapati orang tuanya dan orang tua Tata ada Reva juga disitu, sedang berkumpul Di ruang keluarga.
" Loh papa gak kerja?! kok ada disini pah?" Raka berjalan mendekati papanya, yang menatap tajam Raka penuh emosi, Raka mengulurkan tangannya hendak bersalaman, papa Raka juga mengulurkan tangan kanannya, saat Raka mencium punggung tangan papanya, papa Raka tiba-tiba mendorong kepala Raka dengan tangan kirinya, membuat Raka tersungkur kelantai bersujud didekat kaki papa mama nya, Raka tak bergeming diposisinya, Raka menyadari kalau dia sudah melakukan kesalahan, Raka akan pasrah apapun yang akan dilakukan papanya.
" kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan?!!" papa Raka membentak Raka yang masih bersujud dilantai.
Raka perlahan mendongakkan kepalanya lalu duduk dilantai.
" aku minta maaf, aku tau aku salah.." pengakuan Raka disambut tangan papanya yang langsung menarik kerah baju Raka.
" Memangnya kamu pikir, cukup dengan perkataan maaf?!" mata papa Raka melotot menatap mata Raka, Raka hanya menundukkan kepalanya.
" sudah mas.., gak usah sekasar itu sama Raka, lebih baik kita bicarakan baik-baik solusinya" papa Tata memegang tangan papa Raka yang masih memegang kerah baju Raka, papa Raka melepaskan tangannya dari kerah baju anaknya, dan mencoba duduk dengan tenang.
" Raka suka sama Tata?!" papa Tata menatap mata Raka, tatapan itu seperti menusuk ke dalam hati Raka.
" Iya om Raka suka Tata!"
" buat om asal Raka suka Tata dengan sungguh-sungguh sudah cukup, tinggal kita restui saja mereka berdua, toh Raka juga sudah punya pekerjaan tetap, Tata juga sebentar lagi lulus sekolah, bagi Om sama Tante, itu jalan terbaik." Papa Tata menghela nafas, matanya menatap papa Raka lalu mengangguk, papa Raka pun mengangguk setuju.
" Maksud om?!" Raka menatap papa Tata penuh tanya.
" maksud om... karena Tata sama Raka saling suka, lebih baik diresmikan saja hubungannya, gak perlu lah yang namanya pacaran, setuju Raka?!" papa Tata tersenyum.
" aku memang sangat suka Tata dari dulu om, tapi...aku nggak tau apa Tata juga menyukai Raka, sebagai bentuk pertanggungjawaban, aku setuju walau sekarang om nyuruh Raka nikah sama Tata, tapi...om, Tante, Papa, Mama, juga harus tau kalau aku semalem gak ngelakuin hal yang mengkhawatirkan, aku hanya tidur meluk Tata seperti yang terlihat." Raka menghentikan ucapannya, menatap reaksi orang tuanya dan orang tua Tata.
" tetap saja! kamu sudah tidur dengan anak gadis orang, apa kamu tau seberapa hancur perasaan mama Tata, saat ngelihat anak gadisnya tidur dipeluk seorang pria?!" papa Raka menjawab dengan nada tinggi, matanya melotot kearah Raka.
" baiklah kalau gitu, apapun yang om, Tante, Mama juga Papa, inginkan...aku setuju melakukan apapun, aku juga minta maaf karena tindakanku yang ceroboh ini, sudah membuat kalian semua khawatir."
" brukkkk!! Semua yang ada diruang tamu tersentak, semua mata menuju ke tangga bagian atas, tubuh Tata tergeletak lunglai disana, Raka segera berlari ke atas.
" Tata..., Tata...!" Raka menepuk pelan pipi Tata, lalu menggendong Tata, merebahkan tubuh Tata di tempat tidurnya, tangan Tata dingin saat Raka menggenggam tangannya.
Semua orang tua masuk ke kamar Tata, mama Tata masuk membawa sebotol minyak kayu putih, mengoleskannya di tengkuk, perut, tangan dan kaki Tata, tubuh Tata dingin, mungkin kaget dengan yang dia dengar.
-
Tata mengucek matanya, Tata duduk diatas tempat tidurnya lalu menggeliat merentangkan kedua tangannya, Tata merasa segar sekali pagi ini, tidak pernah Tata merasakan tidur selelap malam ini, berasa nyaman dan hangat, sayup-sayup terdengar suara bentakan seseorang seperti suara papa Reva, Tata berjalan perlahan keluar kamarnya, berhenti diujung atas tangga, terbelalak melihat pemandangan di lantai bawah, Tata melihat papa Reva menarik kerah baju Raka sambil memarahi Raka, Tata tak percaya apa yang dilihatnya, semakin lama Tata menyaksikan yang terjadi di lantai bawah, Tata semakin pusing, ' apa yang sudah terjadi padanya semalam, pantas saja Tata merasa hangat dan nyaman di tidurnya, ternyata dia tidur dengan Raka.' Tatapan matanya berkunang-kunang, seperti tidak punya tenaga Tata pun akhirnya ambruk ke lantai.
Tata mencium aroma kayu putih yang kuat, perlahan Tata membuka matanya, entah apa yang berkecamuk dihatinya, Tata menangis begitu saja, mama Tata segera memeluk erat Tata.
" Kamu sudah sadar? Mama buatin sarapan yah?" mama Tata menopang pipi anaknya dengan kedua tangannya, mengelus pipinya yang basah dengan lembut, lalu mengecup kening Tata, Tata semakin terisak, Tata ingin tau apa yang terjadi.
" mas Raka mana mah?"
" Raka pulang sama om dan Tante, tapi Reva masih dibawah, mau mama panggilkan?" mama Tata tersenyum, senyum yang membuat hati Tata damai, Tata menganggukkan kepalanya.
" Biar nanti Reva yang kasih buburnya ke Tata yah!"
" iya mah, mamah istirahat aja." Tata pun tersenyum agar mamanya tenang, mama Tata turun ke lantai bawah.
" hallo siimutku yang keren...! Selamat pagi!" Reva masuk kekamar Tata membawa semangkuk bubur ayam, senyum sumringahnya membuat Tata tertawa.
" Nah gitu Doong! Jangan nangis, tau nggak sih kalau kamu nangis dunia berasa hancur!" Reva duduk disamping Tata.
" Apa sih ah! Lebayyyyyy!" Tata kembali terkekeh melihat tingkah sahabatnya.
" aku suapin yah! Aaaa...!" Reva menyodorkan sesendok bubur ke mulut Tata, tanpa pikir panjang Tata langsung melahapnya.
" Sekarang jam berapa sih?" Tata memakan buburnya dengan lahap.
" Jam 9, kenapa?" Reva memasang muka penuh tanya.
" Pantesan aku laper, udah jam 9 aja, emang semalem aku tidur sama mas Raka yah?" muka polos Tata menatap Reva, tapi itu malah bikin Reva jengkel.
" ya ampun ta, benar-benar yah! Masa tidur dipeluk cowok nggak berasa!" Reva mengumpat tak percaya.
" Seingat ku, malem mas Raka datang, trus ngajakin nonton video wisuda, trus aku sama mas Raka nonton sambil tiduran dikamar, setelah itu, aku nggak tau lagi!" Tata mengangkat bahunya, Reva menyipitkan matanya.
" mana aku tau setelah itu kalian ngapain, kan kalian berdua yang tidur bareng, tapi...aku punya fotonya!" Reva merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah ponsel, lalu menunjukkan sebuah gambar foto ke Tata.
Tata dengan mata melotot kaget, sontak menutupi hidung dan mulutnya dengan kedua tangannya, difoto itu Tata terlihat tidur berbantal tangan kanan Raka, sementara tangan kiri Raka memeluk tubuh Tata, wajah Tata menempel di dada Raka, sementara wajah Raka menempel dikepala Tata seperti sedang mencium ubun-ubun Tata, Tata merinding..., Dia dan Raka terlihat seperti sepasang suami-isteri!
-
-
-
Noe...
Dingin-dingin enaknya makan apa yah?