Chereads / Denting piano / Chapter 19 - 19. Aku benci kamu, Hyung!

Chapter 19 - 19. Aku benci kamu, Hyung!

Mungkin salah key..., dulu saat key SMA, dia bersekolah di yayasan yang sama dengan Gilang, saat itu Gilang kelas VII SMP, dan key kelas XI, Keduanya tidak mau sekolah di yayasan nenek mereka.

Saat itu ada siswi kelas IX yang sangat cantik dan populer namanya Luna, banyak siswa yang menyukainya, tapi key tau kalau Luna menyukai key. karena sering menatap key diam-diam, key sering memergoki Luna sedang memperhatikannya, tapi saat mata mereka bertemu Luna langsung terlihat malu dan mengalihkan pandangannya.

Key juga tau, Gilang sangat menyukai Luna, setiap kali ada kesempatan Gilang pasti mendekati Luna, bahkan teman-teman dekat Luna sering mengolok-olok Luna untuk pacaran sama Gilang, tapi Luna mengelak karena dia menyukai key.

Hari itu key tidak sengaja mendengar pembicaraan Luna dengan teman-temannya di gerbang belakang.

" Ganti dong!! Ponsel kayak gini kok masih juga dipake sih!!" Nanda teman Luna mengamati ponsel Luna yang sedang dipegangnya.

" Tau tuh Luna!! Udah layarnya pecah gak karuan!! jadul lagi!! Gak sesuai Ama muka Lo tau!!" Lucy teman Luna menyahut sambil terkekeh.

" Biarin!! Sini kembalikan!! Keluargaku kan gak sekaya kalian! Gak segampang itu beli ponsel model terbaru! Lagian ini salah ku juga karena udah sering ngejatuhin ponselnya!" Luna mengambil ponsel yang sedang dipegang Nanda.

" kalau nggak gini aja!! Gimana kalau kita patungan beliin kamu I phose model terbaru!! Tapi ada syaratnya!!" Lucy tertawa tanpa suara menatap Luna.

" apa syaratnya?!" Luna antusias.

" kamu pacaran sama bocah yang suka nyamperin kamu, bocah yang di kelas VII itu!!" Lucy tersenyum licik.

" Maksud kamu! Gilang!!" Luna bertanya tak percaya.

" Betull!!" jawab Lucy dan nanda serempak.

' cewek-cewek br*Ngs*k' key mengumpat dan langsung pergi ke gerbang depan, key tidak jadi pulang lewat gerbang belakang.

Besoknya saat sepulang sekolah, Luna mendekati Gilang yang sedang berdiri menunggu key, sambil membawa tas key yang key titipkan pada Gilang digerbang belakang, sementara teman Luna yang lain berdiri agak jauh dari Luna, memperhatikan Luna dan Gilang sambil cekikikan.

Key merasa ada yang tidak beres, key mempercepat langkahnya.

" Hai Gilang! Aku mau ngomong sesuatu, bisa pulang bareng?!" Luna menghampiri Gilang ragu-ragu.

" Aku udah ada janji mau pulang bareng kakakku, ngomong disini aja! Kalau memang penting!" Gilang tersenyum sumringah melihat Luna yang mendekatinya.

" Aku malu! Aku bisikin aja yah?!" Luna mendekatkan mulutnya ke telinga Gilang. Terlihat sekali wajah Gilang yang merah merona karena menahan degupan jantungnya.

" Kamu mau nggak....?!" Luna berbisik lirih.

" Luna!!" key berteriak, Luna kaget! sontak menghentikan perkataannya.

" Kak Lee!!" Luna terperanjat

" Hyung!!" Gilang menampakkan raut tidak senang karena key muncul tiba-tiba.

" kamu mau nggak jadi pacar aku!!" key mendekatkan wajahnya ke wajah Luna, Luna melongo tak percaya dengan apa yang diucapkan key. Padahal Luna bermaksud mengajak Gilang pacaran agar bisa dapat ponsel I phose, tapi bagi Luna diajak pacaran sama key juga lebih baik daripada dapat ponsel baru.

" kok nggak jawab?! Aku hitung sampai lima, kalau kamu gak jawab aku batalin pernyataanku!!" key menatap tajam Luna yang masih melongo tak percaya. Key sengaja ngajak Luna pacaran, agar niat buruknya terhadap Gilang, tidak terjadi.

" Mau!!" jawaban itu keluar begitu saja dari mulut Luna. Sementara Gilang tertegun ditempatnya memandangi Luna dan key, merasa tak percaya dan hancur atas kejadian yang dilihatnya.

" aku benci kamu!! Hyung!!" raut wajah Gilang kecewa dan marah, dilemparnya tas key yang sedang dipegangnya ke tanah, Gilang berlari sekuat tenaga, meninggalkan key yang menatapnya penuh rasa bersalah.

Setelah kejadian itu, Gilang menjauhi key, membenci key sepenuh hatinya, walaupun key sudah berusaha menjelaskan, tapi Gilang selalu tak mau mendengarkan penjelasan key, hubungan mereka berdua kini seperti orang asing, ditambah lagi setelah kejadian itu, Gilang ikut orang tuanya tinggal di Bandung.

Retak sudah hubungan mereka berdua, padahal key melakukan itu, hanya karena tidak ingin Gilang menjadi bahan taruhan teman-teman Luna, tapi mungkin cara key salah.

" Huffffhhhh." Key menghela nafas, melemaskan tubuhnya yang terbaring disofa dengan tangan yang diletakkan di keningnya, pikirannya kalut, bagaimana cara agar hubungannya dengan Gilang kembali seperti semula.

Sekelebat Muncul di pikiran key, gadis mungil berambut pendek sebahu yang memiliki mata bulat, bibir yang mungil kulit kuning Langsat, terlihat begitu bercahaya di mata key, baru kali ini key melihatnya sejelas itu, sepertinya dia Akrab dengan Gilang, apa hubungan mereka berdua?

-

Gilang berbaring telentang di tempat tidurnya, ingatannya kembali ke saat dia SMP.

Kalau saja waktu itu key tidak mengajak Luna pacaran! Gilang tidak akan sebenci ini pada key. Padahal Gilang sudah sering mengatakan bahwa Gilang sangat menyukai Luna, karena bagi Gilang Luna cinta pertamanya, tapi tanpa memikirkan perasaan Gilang, key terang-terangan mengajak Luna pacaran di depan matanya ' menyebalkan!!' padahal banyak cewek yang suka key, tapi kenapa harus Luna? Padahal waktu itu Gilang sangat yakin, kalau Luna sudah mulai menyukainya, masih terasa sakit dihatinya mengingat kejadian itu.

Apa yang dikatakan key tadi, dia bertanya tentang Tata atau Reva, secara keduanya bersama Gilang waktu kunjungan Kampus, apa mungkin key juga tertarik pada Reva? Secara Reva juga cantik dan populer, yah mungkin saja key juga menyukai Reva, tapi kali ini Gilang akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan Reva, tak perduli walau harus melawan Hyung nya. Gilang bangkit dari posisi tiduran, dia berjalan mendekati jendela, dilihatnya didepan rumah Tata, ada Reva yang menggendong tas besar sedang berjalan dengan Tata, ' mau kemana mereka?' Gilang segera keluar kamarnya, turun kelantai bawah, menuju rumah Tata.

" kalian berdua mau pada kemana malem-malem gini?!" sontak Reva dan Tata menengok ke arah sumber suara.

" oh! Gilang! Aku mau nganterin Reva pulang! Untung ada kamu! Mendadak perutku mulas nih!!" Tata membungkuk sambil memegangi perutnya, lalu mengedipkan matanya ke Gilang, Tata berkata tanpa suara yang hanya dimengerti Gilang " traktir yah!!" Gilang langsung mengerti isyarat Tata.

" kamu ke toilet aja! ntar Reva aku yang anter!" Gilang tersenyum sumringah memahami maksud Tata.

" apaan bukannya tadi gak kenapa-napa!!" Reva protes dengan keputusan Tata tapi Tata tidak menggubrisnya, Tata langsung masuk kembali kerumahnya dan mengunci pintunya.

" sini aku bawain tas mu! Kayaknya berat tuh!!" Gilang meraih tas ransel di pundak Reva, Reva melepaskan tasnya, 'lumayan juga sih klo dianter Gilang jadi dia gak berat' Reva membatin.

" Ikutin aku!!" Reva berjalan didepan Gilang, Gilang pun mengekor dibelakang Reva.

" emang gak bisa yah klo kita jalan sebelahan?!" Gilang berusaha berjalan disamping Reva, tapi Reva malah memelototinya, Gilang terpaku ditempatnya melihat reaksi Reva, saat Reva memalingkan wajahnya, tiba-tiba muncul dua ekor kucing yang sedang kejar-kejaran tepat di depan kaki Reva.

" Ayam!! Ayam!!" Reva terperanjat kaget, tanpa sadar Reva berbalik kebelakang menubruk Gilang yang masih terpaku ditempatnya, memandangi Reva yang terpejam ketakutan sambil mencengkram erat kaos Gilang di bagian dada.

" tadi itu kucing! Bukan ayam!" Gilang tersenyum menatap Reva yang masih gemetaran sambil memegangi kaosnya, tidak menyangka kalau cewek jutek didepannya, seorang penakut.

" Iya, aku tau! Aku kan cuman latah! Udah gak ada kan kucingnya?"

" Boleh aku peluk? Biar kamu gak ketakutan?" sebenarnya Gilang ingin langsung memeluknya, tapi takut Reva marah.

" apaan!!" Reva langsung sadar kalau dia menempel ke Gilang sejak tadi, langsung didorongnya tubuh Gilang, Reva berbalik dan berlari sekuat tenaga pulang kerumahnya untuk menghilangkan malu.

" Hah!! Tau gitu tadi aku langsung peluk! Hei Sicantik pujaan hatiku! aku suka kamu!!" Gilang berteriak- teriak sambil berjalan menyusul Reva.

Jangan lupa like;)

-

-

-

Noe.