Chereads / Denting piano / Chapter 12 - 12.ketemu lagi...

Chapter 12 - 12.ketemu lagi...

" Saking kangennya sama aku, kamu Ampe nangis gitu yah?!" Cowok yang memeluk Tata melepaskan pelukannya, membalikkan tubuh Tata memegang kedua pipi Tata dengan kedua tangannya, Tata hanya menundukkan wajahnya malu, sebenarnya lebih ke kaget, karena seseorang yang memeluknya bukan orang yang sedang ada dipikirannya.

" Mas Raka! Kok ada disini?" Tata menatap mata orang didepannya yang masih menopang wajahnya, mata itu masih hangat seperti dulu, mata yang terlihat teduh yang selalu melindungi Tata, kalau didepannya Tata bahkan tidak bisa keren dan sok tegar, dilihat dari manapun cowok yang ada didepannya benar-benar berbeda, terlihat lebih dewasa dengan tubuh kekar tinggi dan tegap, beda dengan Raka yang di ingatan Tata, bertubuh tinggi dan kurus.

" Aku pulang cuti, sebelum nglaksanain tugas! Jangan ditahan! Kalau masih sedih, gak papa nangis lagi!" sekali lagi Raka memeluk erat Tata, tubuh Raka yang besar membuat Tata tak terlihat.

" aku udah gak papa mas!" Tata mendorong tubuh Raka perlahan.

" yakin!!" mata Raka menyelidik menatap Tata, tangannya menyeka pipi Tata yang basah, Tata menjawabnya dengan anggukan.

" mau masuk dulu?" Tata membuka pintu rumah mempersilakan Raka masuk.

" Om sama Tante belum pulang?" Raka melangkah masuk, dan duduk disofa merebahkan kepalanya ke Sandaran kursi.

" Mereka masih di rumah makan, biasanya mereka pulang jam 11." Tata mengambil dua botol soft drink dari lemari es, lalu duduk disamping Raka.

" masih lama yah! Sekarang baru jam setengah sembilan." Raka melihat jam dipergelangan tangannya.

" padahal tadi Tata dari rumah mas Raka, tapi gak liat ada mas Raka tuh! emang mas Raka belum pulang ke rumah yah?!"

" Aku langsung kesini! Makanya aku bawa tas ini!" Raka menepuk tas besar yang ditaruhnya di sofa sebelah kirinya.

" Nanti Om sama Tante marah loh! Reva juga nanti ngambek!"

" Biarin! Habis kangen Tata sih!" Raka mengacak rambut Tata gemas, Tata beringsut menjauhi Raka.

" Tata sekarang udah gede loh! Mas Raka nggak boleh gitu!"

" Makanya! Karena udah gede, berarti udah bisa pacaran kan?!" Raka beringsut mendekati Tata, matanya menatap Tata lekat, Tata memelototkan mata bulatnya, Raka tersenyum melihat reaksi Tata.

" Mau lihat video waktu aku wisuda nggak?" Raka membuka tas disebelahnya, mencari leptop.

" Emang ada videonya?" Tata berdiri disamping tas Raka.

" Ada! Keatas yuk kita lihat sambil rebahan!"

" mas Raka keatas dulu aja! Tata mau mandi dulu!"

" oke! Aku tunggu diatas yah!" Raka menaiki tangga berjalan menuju kamar Tata.

Raka membuka lebar pintu kamar Tata , kamarnya masih seperti dulu yah! Raka tersenyum, menghempaskan tubuhnya di atas kasur lalu membuka leptop yang dibawanya, membuka file video yang sudah disimpan Raka, tak lama Tata masuk, membawa dua botol minuman yang masih belum habis dan setoples makanan ringan.

Tata berbaring tengkurap di samping Raka, keduanya asyik melihat video wisuda Raka.

" wahhh! Keren!! Kalau bisa liat langsung pasti lebih keren!" Raka hanya tersenyum melihat Tata dengan mata bulat dan mulut bulat, ekspresi yang sangat mengagumkan, tatapan Raka tak bisa lepas dari Tata, yang asyik menonton video di leptop nya, lama-lama Tata terkantuk-kantuk, akhirnya Tata ketiduran dengan leptop masih menyala didepannya, Raka yang sedari tadi memperhatikan Tata menghela nafas panjang, mematikan leptopnya, lalu bangkit menaruh leptop di meja kamar Tata, menyalakan AC , menutup rapat pintu kamar dan jendela , lalu menyelimuti Tata agar tidak kedinginan.

' kalau dilihat dari dekat gini, manis banget yah' Raka membatin, ah jadi males pulang! Raka berbaring disamping Tata perlahan, menaikkan kepala Tata ke tangan Raka, Kini Tata berbantal tangan Raka, Raka menatapi gadis didepannya lekat, Raka pun merasa kedinginan, menarik selimut ke tubuhnya, memeluk Tata, akhirnya Raka tertidur pulas di samping Tata, sambil memeluk erat Tata.

-

" kakak kamu kemana sih! Dari jam delapan telepon, katanya udah hampir sampe, sekarang malah ditelepon juga gak diangkat!"

" Jangan marah ke Reva dong mah!" Reva kesal dihempaskannya tubuhnya ke sofa.

" Coba kamu yang telepon kakakmu!"

" Iya..!" Reva bangkit mengambil ponselnya, menelpon kakaknya berkali-kali.

" nggak diangkat mah!! Reva tidur yah mah! Udah jam sebelas, Reva ngantuk!" Reva membaringkan tubuhnya di sofa.

" Nggak boleh! Temuin kakak kamu dulu baru tidur!" mamah Reva kesal dia berjalan ke luar pintu rumahnya, antara perasaan cemas khawatir dan kesal bercampur aduk jadi satu, dilihatnya mamah dan papa Tata berjalan pulang lewat depan rumahnya.

" Loh mbak! Jam segini masih diluar aja!" mama Tata menyapa mama Reva yang mondar-mandir di depan rumahnya.

" Iya nih lagi nungguin Raka, katanya udah Deket, hampir sampe, tapi udah selarut ini masih belum sampe juga, aku jadi khawatir!"

" oh Raka mau pulang yah? Aku juga mau liat Raka, sekarang udah Segede apa yah!" mama dan papa Tata berjalan menghampiri mama Reva.

" jangan-jangan mas Raka kerumah Tata!" perkataan Reva membuat ketiga orang tua itu kaget.

" Bisa jadi yah! Dasar anak itu! Awas aja nanti kalau beneran ada disana!" mama Reva geram.

" Aku ikut ke rumah Mbak yah! Barangkali aja beneran Raka disana!" mama Reva menggandeng tangan Reva, menyuruhnya ikutan ke rumah Tata, Reva hanya bisa pasrah menuruti kemauan mamanya yang lagi emosi.

" Iyah....boleh!!" mama dan papa Tata menjawab serempak sambil nyengir kuda, takutnya benar Raka ada dirumah mereka.

Mama Tata membuka pintu rumahnya, tapi mama Reva yang langsung masuk ke dalam rumah, mengamati sekeliling rumah Tata, terbelalak melihat tas ransel besar ada di sofa ruang tamu.

" ya ampun!!" ketiga orang tua menepuk jidat mereka, Mama Reva bergegas naik ke kamar Tata, tapi ditahan mama Tata.

" mbak! Apapun yang kita liat nanti, mbak jangan marah, jangan teriak, kita bicarakan baik-baik yah!" mama Tata berusaha menenangkan mama Reva, mama Reva menghela nafas lalu mengangguk.

Akhirnya mereka berempat memutuskan berjalan perlahan menuju kamar Tata, lalu mama Tata membuka kamar Tata yang tertutup, kakinya terasa lemas melihat apa yang ada didepannya, membuatnya terduduk didepan pintu kamar anaknya, disusul mama Reva yang segera memeluk mama Tata, tak henti-hentinya mama Reva meminta maaf, akhirnya ketiga orang itu memutuskan untuk turun ke lantai bawah menenangkan hati mereka, meninggalkan Reva yang berdiri bengong di depan kamar Tata. Reva melangkahkan kakinya memasuki kamar Tata, memperhatikan Tata yang tertidur pulas dalam pelukan kakaknya, dihatinya berkata' asyik..! Tata akan jadi kakak ipar ku' Reva mengambil ponsel disakunya, memfoto beberapa kali, sambil tersenyum lebar, Reva keluar kamar Tata, lalu menutup rapat kembali pintu kamar Tata.

-

-

-

Noe.

Jangan lupa bahagia