Key melepaskan tangannya perlahan, dari kepala Tata, mengatur nafas dan detak jantungnya yang tidak beraturan, memandangi Tata yang kini menunduk malu dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
" Aku ambilkan minum yah!" Key bangkit dari duduknya, berjalan menuju lemari es, mengambil dua botol air mineral dingin.
" Minum dulu...!" Key menempelkan botol minuman dijari tata yang masih menutupi wajahnya, Tata menurunkan tangannya perlahan, kini yang dia tutupi hanya hidung dan mulutnya, menatap malu seseorang didepannya.
" Mau aku suapin minum juga?! Key tersenyum menggoda Tata, yang masih menutupi sebagian wajahnya.
" ogah...!!" Tata menyambar botol yang menempel di jarinya, secepat kilat membalikkan badannya, memunggungi key, meneguk minuman ditangannya.
" kamu bilang, ini hari terakhir kamu main kesini sebelum UAS yah?" Key beranjak duduk dikursi sebelah Tata.
"Iya..., Senin besok aku udah mulai UAS, mungkin sekitar 2 mingguan." Tata meneguk kembali minuman ditangannya sampai habis.
" setelah itu kamu bakal naik ke kelas XII yah?"
" Iya..!"
" aku bakal kangen kamu nih!" key menundukkan wajahnya memainkan botol minuman ditangannya.
" Dua Minggu bukan waktu yang lama kok! Setiap jam 8 malam, tolong mainin lagu kesukaan aku ya kak, biar aku semangat belajar!" Tata menengok ke sebelah kirinya, menatap seseorang yang hanya terlihat seperti bayangan disampingnya.
" iya..! Tapi kamu juga harus janji! setelah UAS selesai, kamu harus main kesini."
" iya, aku janji! Kakak juga! jangan lupa mengobati penyakit kakak, minum obat yang teratur."
" Penyakit ku ini gak ada obatnya!"
" loh! kok gak ada obatnya, terus cara nyembuhinya gimana tuh?!"
" fotofobia ini bukan sejenis penyakit, ini hanya semacam gejala yang timbul, akibat ada sesuatu yang terjadi di mataku."
" O...jadi gimana cara nyembuhinya?!" Tata masih penasaran.
" Ya nggak bisa disembuhkan, aku hanya harus menghindari apa yang membuatku fotofobia, dengan menghindari cahaya!"
" jadi selamanya.., kakak gak akan bisa sembuh, dan hanya bisa mengurung diri disini." Tata menatap key sedih.
" nggak juga, kalau aku mau tranplantasi kornea mata!"
" Jadi, kornea mata kakak harus diganti dengan kornea orang lain?!" Tata masih sedikit kurang paham.
" iya...! Kemungkinan ada kerusakan dikornea mataku, saat aku kecelakaan dulu, mungkin itu yang menyebabkan aku kena fotofobia!" key tersenyum memandang wajah Tata yang masih menatapnya penasaran.
" Sudah malam..., Jangan tanya lagi! Ayok aku antar kamu keluar!" key bangkit dari duduknya, menggandeng tangan Tata, menuntunnya ke pintu depan.
Tata melangkah keluar pintu Ragu-ragu! enggan berpisah, entah apa cuman perasaan Tata, Tata merasa kalau mereka akan berpisah lama sekali.
" greppp!!" Tata tersentak mematung ditempatnya, key memeluk erat Tata dari belakang.
" jangan bergerak! Aku hanya akan memelukmu sebentar saja!" Tata tak bergeming, membiarkan key memeluknya, key memejamkan matanya, sebisa mungkin menahan rasa pusing dikepalanya, menunduk menopang dahinya ke kepala Tata, tak berapa lama key melepaskan tangannya, sesegera mungkin membalikkan badannya, berlari masuk ke dalam pintu rumah yang dibiarkan terbuka.
Tata segera membalikkan badannya, menatap seseorang yang berlari didepannya, dalam cahaya remang-remang Tata dapat melihat, tubuhnya sangat tinggi, tidak gemuk, tidak kurus juga, mungkin rambutnya hitam lurus, kulitnya putih atau coklat? Tata tak terlalu jelas melihatnya, punggungnya lebar, kaki panjang itu juga memiliki langkah yang panjang, sayang....!! Tata hanya bisa melihat punggungnya, tak bisa melihatnya wajahnya.
Tubuh setinggi itu, tinggi Tata pasti hanya seketiaknya, Tata membalikkan badannya, kembali meneruskan langkahnya masuk ke dalam rumahnya.
-
" Hyun Ki..!! Bangun!! Aku sama omma datang nih!!" key malas membuka matanya, Hyun ae menggoncang tubuh key, agar key cepat bangun.
" Nuna..!! Diem!! Aku masih ngantuk, lagian masih siang!! Ngapain sih gangguin aku tidur!!" key menarik selimut dan menutupi kepalanya.
" Omma..!! Key nggak mau bangun!!"
" omma mau packing baju key...! A'i kamu bantu omma tutup mata key, omma mau nyalain lampu kamar!" ibu key menyodorkannya penutup mata pada Hyun ae, yang duduk disebelah key, yang masih menutupi wajahnya dengan selimut.
Hyun ae menarik selimut key yang menutupi wajahnya, memakaikan penutup mata berwarna hitam, key mencoba menepis tangan kakaknya.
" Diem!! Omma mau nyalain lampu!!" Hyun ae membentak key, key diam tak bergeming.
" Mau apa sih omma? Kok tumben Nuna sama omma kesini siang hari?!" dibalik penutup mata yang key kenakan, key memejamkan matanya, tak ingin merasakan pusing karena cahaya lampu.
" omma udah dapat kabar dari rumah sakit di Korea, kalau sudah ada pendonor yang cocok untukmu!" ibu key sibuk memasukkan baju key kedalam koper.
" maksud omma, kita bakal ke Korea sekarang juga?" key segera bangkit dari tidurnya mendengar perkataan ibunya.
" Iya lah..? Aku, omma, kamu, kita bakal ke Korea bareng..!" Hyun ae tersenyum senang, membayangkan adiknya yang bakal sembuh.
" omma udah selesai nih! A'i bantu key bangun, tuntun key kebawah yah, biar omma yang bawa kopernya kebawah!"
" iya omma..!" Hyun ae menarik tangan key.
" Tunggu!! Tapi aku belum pamitan." Key enggan bangun, membangkang ditempatnya.
" pamitan sama siapa? Kayak kamu punya teman aja disini!" Hyun ae kembali menarik tangan adiknya.
" Sama...sama bibi! Iyah! Aku belum pamitan sama bibi!" sebenarnya key ingin bilang sama Tata, tapi key malu.
" Bibi....!!! Dipanggil key!! Key mau pamitan!!" Hyun ae berteriak sekeras mungkin agar bibi yang diluar kamar mendengar suaranya.
" iya...!! Bibi datang den!!" bibi yang mendengar suara Hyun ae memanggilnya, langsung meletakkan sapu yang dipegangnya, berjalan mendekati key.
" Bi...key mau pamit ke Korea, jangan kangen key, ya bi! Tunggu key pulang!" bibi yang mendengar pamitan key bingung mau jawab apa.
" Hahahaha..!! Pamitan sama bibi kok, kayak pamitan sama pacarnya aja!" Hyun ae terbahak-bahak mendengar perkataan key.
" Iya den... baik-baik disana, mudah mudahan pengobatan Aden berhasil, bibi gak akan kangen kok! Pasti bibi nungguin Aden pulang dengan selamat!"
" bukan!! Maksudku sampein itu ke rumah depan!!" key bingung gimana ngomong sama bibi.
" Sampein apa sih den?!" bibi tambah bingung, karena gak ngerti maksud perkataan key.
" Mau sekalian pelukan sama bibi nggak!!" Hyun ae cekikikan.
" nggak usah! Udah ayo jalan!" key bangkit berjalan dipapah Hyun ae, perasaan kesal bercampur aduk dihatinya.
" pelukan dulu juga gak papa den! Sini bibi peluk!" bibi merentangkan kedua tangannya.
" Gak usah bi!!" key menghindari pelukan bibi, key memeluk Hyun ae demi keamanan.
" Cie.. malu-malu!" Hyun ae masih tertawa terbahak-bahak, melihat Tingkah key.
" diem!! Ayo jalan Nuna!!"
" Iya..!! Lepasin dulu!!" key melepaskan tangannya dari memeluk Hyun ae, mengikuti kakaknya yang memapahnya turun ke lantai bawah.
-
-
-
Noe
Positif thinking ;)