Tata duduk termenung dikursi kelasnya, mengetuk-ngetuk jari telunjuknya dimeja, berpikir keras! Makanan apa yang harus Tata bawa untuk menemui key? Karena Tata suka jajan dan suka makan, dia sendiri bingung.
" Tata!! Ngelamun?!" Tata tersentak kaget, Reva menepuk pundak Tata keras.
" Makanan yang simpel, dan bisa dimakan berdua, apa yah?" Tata melirik ke arah Reva yang memiringkan bibirnya.
" buat apa?! Sampe segitunya kamu mikir?!" Reva sedikit cemburu.
" Aku kan udah janji, mau bawa makanan yang aku suka!"
" Makanan apa yang pas dimakan saat gelap?" Reva mendongakkan wajahnya, mengetuk2 dagunya dengan telunjuknya.
" ada gak sih makanan yang glow in the dark gitu?" saat mengucapkannya Tata sendiri merasa aneh dengan pertanyaannya.
" ada!! Permen..!! Yang gagangnya bisa nyala gitu..!!" Reva membelalakkan matanya cemerlang.
" Gak seru...! Masa kita makan permen?!"
" ya udah lah, bawa aja yang simpel yang bisa ditusuk, terus masukin kemulut gitu!" Reva mulai kesal.
" cilok atau cimol gitu?"
" Ya iya..! Sekalian bawa yang pedes, kamu kan suka pedes!" Reva tersenyum jahil.
" Kalau kak key gak suka pedes, gimana?"
" biarin aja, biar lucu, sekalian liat reaksi wajahnya!" Reva kembali tersenyum jahil.
" Boro-boro bisa liat reaksinya, selama ini bahkan aku gak tau wajahnya kayak gimana?!" Tata mengangkat kedua tangannya.
" kamu beneran jadian sama kak key?!"
" yah, gitu deh! dia bilang suka sama aku, tapi gak minta jawaban aku juga, tapi kayaknya kita ngerasa udah jadian aja gitu."
" kamu yakin, segampang itu jadian sama seseorang, yang bahkan kamu gak tau wajahnya kayak gimana?!" Reva gak habis pikir dengan Tata.
" gak tau, aku juga bingung.., tapi..., Aku ngerasa berdebar dan seneng, tiap kali ada didekatnya." Tata menundukkan wajahnya.
" Sekarang, udah gak suka lagi sama mas Raka, yah?!" Reva cemberut.
" apaan sih va! Siapa yang suka sama mas Raka?!" Tata manyun.
" padahal, kayaknya mas Raka, masih suka banget tuh sama kamu!"
" gak mungkin, lah va! Itukan dulu waktu mas Raka masih kecil!" Tata mengibaskan tangannya disamping pipinya.
" Sekarang kan mas Raka udah mau selesai akademi, lagian selama 4 tahun ini, pasti mas Raka juga udah ketemu banyak orang kan? Gak mungkin masih suka sama aku, cinta masa kecilnya ini!" Tata menatap mata Reva penuh tanya.
" mas Raka kan emang harus fokus di akademinya, setelah 4 tahun juga dia udah mulai kerja dan bisa ketemu kita lagi!" Reva tersenyum yakin.
" sorry ya va..., Aku selama ini cuman nganggep mas Raka kakak!" Tata memeluk Reva yang duduk disampingnya.
" iya dehhhh, yang lagi jatuh cinta! Aku pasti selalu ngedukung kamu ta!" Reva pun memeluk Tata erat.
-
Kalau ditanya, siapa cowok yang paling menyukai Tata? mungkin jawabannya adalah Raka! Tata juga tau kalau Raka menyukainya, lama sekali semenjak Tata masih berumur 6 tahun, saat itu Raka berumur 12 tahun, karena saat itu keluarga Tata dan Reva pindah ke perumahan yang sama, membuat Tata sering main kerumah Reva, dan bertemu Raka, Tata juga masih ingat perkataan Raka saat mereka pertama kali bertemu.
" wahhh, kamu imut sekali! Mirip kagura yah! Hero kesukaanku!"
Setelah mengatakan itu, perhatian Raka berpindah ke Tata, setiap apapun yang dilakukannya, selalu mendahulukan Tata, ketimbang Reva yang adiknya sendiri, sikap Raka yang selalu berani menghadapi apapun juga, yang membuat Tata berani, sikap Raka yang ceria, selalu usil, tapi perhatian itu, terkadang membuat Tata senyum, sebal dan juga Senang bersama Raka, tapi Raka berubah saat masuk SMA, Raka memang masih terlihat menyukai Tata, tapi seperti seseorang yang selalu menjaga jarak, tak pernah mau bercanda dan bersama Tata dan Reva seperti dulu lagi, padahal dulu kemanapun mereka selalu bertiga, Raka hanya bersama-sama dengan teman seumurannya saja waktu itu, membuat Tata dan Reva jengkel, akhirnya Tata memutuskan untuk hanya berdua saja dengan Reva, dan gak mau bergantung sama Raka lagi.
Tata juga masih ingat perkataan Raka sebelum mengikuti akademi militer.
" tunggu aku pulang! Jangan menyukai orang lain!!"
Tata yang baru bangun tidur saat itu, hanya bengong, saat Raka berkata seperti itu sambil mengacak rambutnya, masih belum ngeh, dengan maksud Raka, belum mengerti tentang cinta, karena Tata masih kelas 6 SD dan baru mau masuk SMP. Masa! sampai selama itu Raka masih menyukainya? kalau pun itu memang benar, pasti sebuah keajaiban!!
" huffffhhhh!" Tata menghela nafas, berusaha menghilangkan pikiran tentang Raka dari kepalanya.
Sudah jam 8, sudah waktunya Tata main ke rumah key, Tata bangkit dari posisinya berbaring, mengambil sekotak makanan, yang dibungkus plastik, keluar dari rumahnya berjalan menuju rumah key.
Seperti biasa rumah ini selalu gelap, key menggandeng tangan Tata, menuntunnya ke dapur, mendudukkan Tata disebuah kursi yang didepannya terdapat meja makan.
" Apa ini?" key mengambil bungkusan dari tangan Tata.
" Itu cilok kak! Bukannya kakak sendiri yang minta dibawain makanan?"
" iya..! Tapi, apa nggak basi, kan udah dari pagi." Key mencoba membuka bungkusan plastiknya.
" nggak kok! Lagian aku belinya sore, setelah pulang sekolah."
" Tapi udah nggak anget nih!"
" tinggal di angetin aja kak, kayak biasa kakak angetin makanan!"
" Oke deh!" key mengambil mangkuk kaca untuk wadah cilok, membungkusnya dengan microwave wrap.
" Ting!" Tata mendengar suara microwave yang selesai memanaskan, tercium aroma cilok yang lezat, bikin perut Tata kruyukan.
" Aaaa...! Buka mulutmu!" key menusuk sebuah cilok, dengan garpu, menyodorkannya ke dekat bibir Tata.
" nggak ah! Harus banget disuapin yah?!" Tata memundurkan kepalanya.
" kamu gak mungkin bisa makan sendiri kan...?" kembali key mendekatkan ciloknya ke bibir Tata, tata terdiam beberapa saat, tapi akhirnya membuka mulutnya, menyantap sesuatu yang sudah menempel di bibirnya.
" Aaaaa!" key menyuapi Tata dengan lembut, matanya takjub menatap bibir Tata, bibir Tata yang membuka menutup, dan mengunyah makanan itu terlihat begitu elastis dan menggemaskan.
" cepet banget nyuapinnya, jangan- jangan kakak gak makan?!" dengan mulut penuh cilok wajah Tata terlihat sangat lucu.
" makan kok!! Ini aku lagi ngunyah!" key memang lupa makan ciloknya, karena asyik menyuapi Tata, tak terasa tinggal satu buah cilok, key menusuk cilok itu memasukkan ke dalam mulutnya.
" masih belum abis, kak?!" Tata bertanya karena sepertinya, udah makan banyak banget cilok.
" Masih satu lagi nih!" isengnya key, padahal cilok terakhir udah dia masukin ke mulutnya, sebagai gantinya key mendekatkan bibirnya ke bibir Tata.
" Hap!! Tanpa pikir panjang Tata melahap apa yang ada di depannya! Key terbelalak, tak menyangka kalau Tata tidak tau keisengannya itu, menyadari apa yang dilahapnya Tata sepontan memundurkan kepalanya, tapi terlambat!! key sudah mendekap kepala Tata dengan kedua tangannya, membuat Tata tak bisa menghindar.
-
-
-
Noe
Jangan baper yah....!!