Chereads / Denting piano / Chapter 7 - 7. Dalam gelap! Aku jatuh cinta.

Chapter 7 - 7. Dalam gelap! Aku jatuh cinta.

Tata meraba-raba setiap tembok didalam kamar mandi, pintunya ketemu juga akhirnya! Tata melangkah keluar perlahan, Tata menjulurkan kedua tangannya kedepan, waspada! jangan sampai Tata menabrak tembok atau tangga, setidaknya kalau Tata merabanya dengan tangan dulu, Tata tau apa yang ada didepannya.

Tangan Tata menyentuh sesuatu, apakah tembok? Terasa seperti tubuh seseorang yang dibungkus dengan kain, menyadari apa yang disentuhnya, Tata mendekap handuk ditubuhnya, jangan sampai merosot!

" Siapa kamu?!" Tata segera mundur dari tempatnya berdiri, tanpa sadar kakinya menginjak keset, Tata kehilangan keseimbangan.

" Brukkkk!! Awww..!! Sakit!!" Tata jatuh terduduk didepan kamar mandi, pantatnya terasa sakit, Tata mengelus pinggangnya yang terasa ngilu, Walaupun jatuh terduduk, untung saja Tata masih memegangi handuknya dengan erat.

" apa kamu baik-baik saja ta?!" key tergopoh-gopoh berjalan menghampiri Tata.

" kak key, yah?! Kenapa ada di rumahku?! Jangan mendekat!! Diam disitu!!" key yang mendengar bentakan Tata, segera menghentikan langkahnya, memang salahnya, kenapa dari tadi key hanya diam mematung! terlalu terpesona melihat Tata yang hanya mengenakan handuk.

" awwww!!" Tata mencoba bangun dengan berpegangan pinggiran pintu, tapi karena jatuh dengan posisi kaki kiri yang tertekuk, rasanya kaki kirinya ngilu untuk diajak berdiri, key yang melihatnya, langsung berlari memegang erat kedua pundak Tata dengan tangannya, membantu Tata untuk berdiri tegak.

" Aku kan sudah bilang jangan mendekat! Mana main pegang-pegang lagi!" Tata geram, matanya berapi-api menatap key, key langsung melepaskan tangannya dari pundak Tata.

" maaf..!! Aku salah- masuk rumahmu tanpa izin, tapi- tadi aku udah pencet bell pintu loh?!"

" Bell pintunya gak akan nyala kalau mati lampu!!" Tata beringsut menjauhi key, lututnya masih sedikit ngilu, hampir saja Tata jatuh lagi, sesegera mungkin tangannya menggenggam handle pintu kamar mandi.

" Aku bisa menggendongmu, kalau kakimu sakit?!" key mengatakannya dengan suara sangat lirih.

" aku gak mau!!" dibalas bentakan Tata.

" aku kan cuman pakai handuk, gak pakai apapun lagi" kini suara Tata yang sangat lirih, berharap key tidak mendengarnya, Tata pun menundukkan wajahnya- malu.

" Bajumu yang tadi kamu pakai- mana?" Sebenarnya key sedang menahan tawa, gemas melihat wajah Tata.

" Ada- dikeranjang baju kotor, dikamar mandi."

" pakai saja lagi!"

" tapi itukan basah- kak!"

" gak papa- sementara aku gendong kamu ke kamarmu!"

" nanti baju kak key juga ikut basah!"

" Gak papa- cerewet banget sih! Mau aku bantu ke atas enggak?!"

" Iyah- iya!!" Tata segera masuk kekamar mandi, kembali memakai baju, yang tadi basah terkena hujan.

Key sudah bersiap membungkukkan badannya, saat Tata membukakan pintu kamar mandi, Ragu-ragu Tata mengalungkan tangannya ke pundak key, key segera menggendong Tata, melangkah perlahan-lahan menaiki tangga.

" emang gak berat yah, kak?"

" Berat! Makanya aku jalan pelan-pelan!" key mengatur nafasnya yang ngos-ngosan, ternyata susah juga menggendong Tata menaiki tangga.

" mau aku gendong sampai masuk kamar?"

" Tidak usah! Samping pintu kamar aja kak!"

" Ya udah...!" key menurunkan Tata perlahan, kaki Tata yang masih ngilu buat berdiri membuat Tata belum bisa berdiri tegak, spontan tangan Tata memegang erat kedua tangan key, key yang kaget, spontan memegang erat pinggang tata dengan kedua tangannya.

Posisi macam apa apa ini! Tata merasa sangat dekat dengan key, nafas key yang masih ngos-ngosan terasa di ubun-ubun Tata.

" Tata..!" Tata mendongakkan wajahnya, menyadari key memanggilnya.

" aku....!" key tak bisa melanjutkan ucapannya, posisi wajahnya yang menunduk terlalu dekat dengan wajah Tata yang mendongak, key menahan degupan jantungnya yang semakin kencang, mencoba menepis segala keinginan hatinya yang ingin mendekatkan bibirnya ke bibir Tata.

" Apa sih kak!" kenapa nafas key terasa dekat sekali dihidung Tata, apa key akan menciumnya, bagaimana ini... bagaimana cara Tata lepas dari situasi ini.

" Drekkk!! Awww!!" key terduduk memegangi kakinya yang sengaja diinjak Tata.

Tata segera berlari terpincang-pincang ke kamarnya, menutup pintunya rapat, menguncinya.

-

" Tok! Tok! Tok! Kakimu masih sakit enggak?"

" Udah enggak sih, udah lumayan ilang ngilunya!" Tata menyahut dari dalam kamarnya.

" Jangan lama-lama ta!" key menyandarkan tubuhnya ke pintu kamar Tata, merasa bosan karena sudah sekitar 10 menit, Tata belum juga keluar.

" aku masih pake baju kak! Gelap- nyari bajunya aja lama, ngapain sih buru-buru?!"

" entar keburu lampunya nyala lagi! Aku mau pulang!"

" Ya udah pulang aja kak! Nggak usah nungguin aku!"

" Aku mau ngomong sama kamu dulu, sebentar aja..!"

" Ya udah ngomong aja sekarang, aku masih bisa denger suara kakak kok! dari dalam sini."

" Gak mau! Aku ngomong klo kamu udah keluar!"

" nanti keburu nyala lagi lampunya loh!" Tata kesal dengan key yang terus ngotot.

" Biarin..! Pokoknya aku nunggu kamu keluar!" key kekeh dengan sikapnya.

Apa sih kak key ini...! Padahal Tata sengaja nggak mau keluar karena malu dengan kejadian tadi, Tata berjalan kesal kearah pintu, membukanya dengan kesal.

" aahhhh!!" Tata memekik, karena tubuh seseorang ambruk ke arahnya, saat Tata membuka lebar pintu dengan perasaan kesal.

" Tata..jangan..!! Brukk!!" tubuh itu ambruk dilantai karena Tata mundur beberapa langkah.

" kamu jahat banget sih ta, bukannya dipegangin, malah menghindar!" key meringkuk dilantai merasakan sakit.

" siapa suruh berdiri nyandar dipintu!!" Tata membentak key kesal.

" Apa! Kamu sekarang marah!" key segera bangkit mendengar Tata membentaknya sekeras itu.

" aku juga bisa marah tau! Kamu yang udah aku gendong naik ke atas sini, gak malah ngucapin terima kasih, malah nginjek kaki aku!" key berjalan mendekati Tata, suaranya terdengar penuh emosi.

Tata mundur perlahan menjauhi key- takut! Langkah Tata mentok terhalang tembok, sementara key yang masih emosi dengan kelakuan Tata, terus berjalan mendekatinya.

" aku jatuh bukannya ditolongin, malah sengaja dibiarkan jatuh!" key berhenti melangkah tepat didepan Tata yang tersudut dipojokkan tembok.

" siapa suruh kak key datang kesini? Kalau kakak gak kesini juga, aku nggak mungkin jatuh!" Mata Tata yang bulat terlihat lebih bulat, key menatap mata itu tajam.

" oh ya! Kamu pikir aku nggak khawatir, denger suara teriakan kamu, aku mikir yang enggak-enggak tau! Gimana kalau kamu jatuh karena terpeleset ditangga! Gimana kalau kamu pingsan dan gak ada yang nolongin kamu?!" kini key meletakkan kedua tangannya ditembok, seakan mengunci Tata ditempatnya berdiri.

" maaf...!" mata bulat itu terpejam, Tata menundukkan wajahnya.

" apa..!!" key sedikit tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

" maaf..!" kini Tata mendongak menatap mata key, yang menunduk menatap Tata.

" Aku menyukaimu!" mata bulat Tata terbelalak mendengar perkataan key.

" mana ada orang yang menjawab permintaan maaf seseorang, dengan pernyataan suka?!"

" ada kok! Aku!" key tersenyum.

" lagian aku belum menerima permintaan maaf mu!" key kembali tersenyum menggoda Tata.

" kak key sejahat itu, sampai tidak menerima permintaan maaf seseorang!"

" Memangnya kamu tulus?"

" Tulus, kok!"

" Kalau tulus, mainlah kerumahku dengan membawa makanan kesukaanmu!"

" bilang aja minta ditraktir makanan!" Tata langsung memanyunkan bibirnya.

" iya....!" key mengacak rambut Tata gemas, Tata segera menepis tangan key dengan kedua tangannya, mencoba merapikan rambutnya yang acak-acakan, tapi key malah melingkarkan tangannya dibawah ketiak Tata, memeluk Tata erat, karena tubuh Tata yang hanya setinggi ketiak key, membuat tubuh Tata terangkat, kakinya tidak bisa menyentuh lantai.

" kak key! Lepas!" Tata meronta-ronta didalam pelukan key.

" Tunggu sebentar...! Tetap seperti ini, lima menit saja?!" key semakin erat memeluk Tata, memepetkan gadis itu ke tembok, tak bergeming dengan tubuh Tata yang menggelepar-gelepar seperti ikan yang hampir kehabisan oksigen.

-

-

-

Noe.

Yang jomblo...! sabar yah 