Mobil sport mewah limited edition milik Luois melaju dengan kecepatan sedang di jalan. Melewati jembatan jembatan gantung yang indah juga beberapa hotel dan gedung gedung tinggi. Terlihat Ant asisten pribadi Luois sedang sibuk dengan beberapa berkas di kursi depan. Sama hal nya dengan sang Ant Luois juga kerepotan, bukan kerepotan karena berkas tapi ia kerepotan harus menjaga anak laki laki yang masih kecil berusia sekitar 4½ tahun. Laki laki itu kini sudah seperti duda anak satu. Wajah tampannya menunjukan ekspresi kerepotan karena anak yang ia bawa tidak mau diam.
"Paman paman, adi Alexx liat kuda becall lho." Ucap anak kecil dengan nada cadel
Alex Rudiart Obelia, adik sepupu Luois yang berusia 4 tahun. Anak dari sang bibi Diana Aderson dan pamannya Fallerix Obelia. Alex adalah anak yang bawel banyak bicara dan tidak bisa diam. Sehingga kadang membuat Luois sangat kerepotan. Begitu juga dengan Ant, Ia sering kali dibuat kewalahan oleh Tuan muda dari keluarga Obelia itu. Alex sangat dekat dengan Luois, bahkan anak berusia 4 tahun itu sangat lengket kepada Luois dibandingkan dengan ibu ayah beserta sang kakak.
"Telus, tadi alex iat kucing. Oh iya tadi alex main pelocotan lho." ucap Alex cadel
Luois menunjukan ekspresi sudah menyerah. Rasanya ia tak bisa menghentikan ocehan Alex yang tak ada habisnya. Ia hanya bisa pasrah dan mendengarkan ocehan bocah 4 tahun yang ada di sampingnya itu.
"Astaga, kenapa ibu harus menitipkan Alex bersamaku?" ucap Luois
Flash Back on.....
Luois dan Ant turun dari tangga dan berjalan menuju ke luar rumah untuk segera berangkat ke restoran Luxury Golden. Luois terlihat sangar keren dengan stelan jas berwarna biru dan dasi panjang berwarna biru dengan motif garis garis. Tatanan rambut casual dan sedikit formal membuat nya lebih tampan dari oppa oppa korea dan idol K-pop.
"Luois tunggu!!" Teriak Lusiana yang tergesa gesa
Luois dan Ant berbalik melihat ke arah Lusiana yang sedang mengendong anak kecil yang tak lain adalah Alex sepupunya. Ant yang melihat kedatangan Lusiana segera mengapa dan memberi hormat kepada ibu dari atasannya itu dengan nada lembut.
"Selamat pagi nyonya Lusi, dan tuan muda Alex." ucap Ant
"Selamat lagi juga Ant, kalian akan pergi sekarang?" tanya Lusiana
Luois lalu menanyakan apa yang membuat ibunya menahannya untuk pergi. Sepertinya ini ada hubungannya dengan Alex sepupunya yang sedang ia gendong. Sementara Alex yang melihat Luois seketika jangan ingin digendong oleh kakak sepupunya yang sangat tampan itu. Rasanya ia adalah anak yang paling beruntung karena memiliki kakak sepupunya se tampan dan se-hebat Luois.
"Paman gendong!!" ucap Alex sambil meronta
Tentu dengan senang hati Luois akan mengendong saudara sepupunya itu, tapi bukannya ia tak ingin untuk menggendong nya sekarang. Masalahnya jika ia menggendong Alex sekarang maka anak itu pasti tidak mau pisah darinya. Pasti Alex akan merengek dan menangis jika ia tinggalkan. Jadi lebih baik Alex menolaknya karena jika tidak ia bisa kerepotan.
"Maaf ya Alex, paman harus bekerja hari ini," ucap Luois
Mengetahui Luois tak bisa menggendongnya, Alex lalu merengek dan menangis dengan kencang. Ia ingin di gendong dan ikut bersama Luois. Ia ingin main bersama paman tampannya itu. Tak perduli walau Luois harus bekerja ia ingin ikut bersama Luois. Dan sepertinya Alex punya rencana yang bagus agar pamannya membawa dirinya.
"Huahhh!!!, paman jahatt!!" tangiss Alex
"Bibi Ucii, liatt paman jahatt!!" ucap Alex kepada Lusiana
Lusiana yang tak tega melihat keponakan kesayangannya menangis lalu memarahi anaknya. Sudah susah payah Lusiana membawa Alex dan meminjam nya dari sang adik Fallerix untuk ia asuh. Tapi anaknya yang tidak punya perasaan dan dingin ini malah membuat keponakannya yang imut sealam dunia itu menangis dengan kencang.
"Dasar kau ini tidak punya perasaan. Alex ingin ikut berasamamu Luois, ayo bawa dia!!" ucap Lusiana
Membawa anak kecil ke meeting penting, apa ibunya ini sudah tidak waras?? Mana ada orang yang masih waras membawa anak kecil ke Rapat penting bersama klien. Pasti ia akan sangat kerepotan karena Anak kecil tidak bisa diam dan ceroboh. Luois juga tak bisa selalu memperhatikan Alex, karena ia harus menyelesaikan pekerjaan dan rapat.
"Ma, aku tidak bisa membawa Alex. Hari ini aku ada meeting penting!" ucap Luois
"Ant kan ada!" ucap Lusiana
Ant tertohok mendengar Lusiana menyebut nama dirinya. Huuh pekerjaanya saja sudah banyak masa kini ia harus menjaga anak kecil. Bukannya Ant tidak mau tapi hari ini ia memiliki pekerjaan yang sangat banyak. Tapi itu sih sebanding dengan bayaran yang diberikan oleh atasannya itu hehe. Tapi walaupun begitu ia tidak mau ah bila disuruh untuk mengawasi Alex hari ini
"Apa kau tidak kasihan kepada Alex, dia tidak punya teman. Kau kan tau dia sulit berteman dan tidak punya teman" ucap Lusiana membujuk Luois
Sementara Alex terlihat menyungkingkan senyum nya yang terlihat sedikit licik untuk ukuran anak sekecil Alex. Ahh senangnya mempunyai bibi yang selalu memanjakan dirinya dan menuruti apa yang ia mau, dan sepertinya ia lebih nyaman tinggal bersama sang bibi daripada ayah dan ibunya.
"Lagipula Luois, jika kau membawa Alex mama yakin kau akan bertemu dengan jodohmu" ucap Lusiana
Ahh omong kosong apa lagi yang ibunya katakan kali ini sih. Rasanya ia sudah lelah dan jenuh mendengar omongan dari sang ibu. Tapi walaupun begitu ia sangat menyayangi snag ibu dan mencintainya. Jadi apapun omongan yang ibunya katakan dan ucapkan sudahlah ia sudah lelah dan malas untuk menanggapi juga berdebat dengan sang ibu. Dan terpaksa ia harus mengajak Luois bersamanya. Karena jikapun ia menolaknya maka Luois akan mendapat masalah.
"Baiklah baiklah aku akan membawa Alex bersamaku" ucap Luois
_Flash Back Off...
Di Restoran Luxury Gold
Luois turun dari mobil mewahnya sambil menggendong Alex. Ant sang asisten lalu mengikuti Luois dari belakang, berjalan menuju meja VVIP yang sudah di reservasi jauh jauh hari sebelum meeting ini dilaksanakan. Sementara Alex, mata bocah itu terlihat berbinar saat di gendong oleh Luois, melewati beberapa ruangan mewah restoran. Entah kenapa saat di bawa oleh pamannya ia merasa sangat amat senang dan gembira bahkan ada rasa bangga. Tapi saat di bawa oleh ayah dan ibu nya yang juga adalah orang penting ia tak begitu suka. Malahan ia sering menolak dan memilih untuk diam di rumah dengan pengasuhnya.
Di Ruangan VVIP
"Ah selamat siang tuan Luois, apa kabar?" Ucap orang berjas sambil berdiri menghampiri Ant dan Luois
"Selamat siang tuan Damian, kabar saya baik bagaimana dengan anda?" Tanya Luois formal
"Seperti yang anda lihat saya baik baik saja dan sangat bersemangat untuk membahasa kerja sama dengan anda." Ucap Damian
Damian lalu melihat anak kecil yang sedang di gendong oleh Luois. Anak laki laki yang sangat lucu bahkan mungkin paling lucu. Dengan pipi tembam nya, hidung mungilnya yang mancung, rambutnya yang sedikit ikal membuatnya lebih lucu dari kelinci paskah sekalipun. Tapi bila Damian lihat lihat anak ini sedikit mirip dengan Luois, walaupun tidak benar benar mirip tapi wajah mereka terlihat sama. Apakah mungkin anak yang dibawa oleh Luois ini adalah anaknya?
"Ah apakah anak yang menggemaskan ini adalah anak anda?" Tanya Damian
Pertanyaan itu sudah beberapa kali Luois dengar setiap kali mengajak Alex untuk bertemu dengan klien. Padahal menurut Luois mereka sama sekali tidak mirip. Ia dan Alex berbeda, tapi ada saja yang bilang bahwa ia sangat mirip dengan adik sepupunya itu. Sepertinya orang orang yang bilang begitu tidak punya mata, mungkin.
"Ah bukan, dia adalah keponakan saya." Ucap Luois
"Ah begitu rupanya, kalau begitu tuan mari kita mulai meeting nya." Ucap Damian
"Tuan Luois!" Panggil seorang perempuan dari jauh
Seorang perempuan cantik dengan stelan kemeja kerja formal dan rok pendek datang menghampiri Luois. Ia menunjukkan senyumannya kepada Luois dan Alex, senyuman, perempuan ini terlihat lembut dan memiliki kepribadian yang baik. Ia juga sepertinya sangat pintar dan cerdas karena bisa bekerja dengan orang se-hebat Luois.
"Lilian?" Tanya Luois
Lilian Ashley Colle, sekretaris cantik Luois. Sarjana Manajemen yang berkuliah di Washington DC. Memiliki wajah yang cantik dan cukup diidolakan oleh kaum pria. Tapi walaupun begitu Luois tak pernah sekalipun tertarik kepada Lilian. Karena baginya hubungan nya dan Lilian hanya sebatas pekerjaan. Begitupun menurut Lilian, tapi walaupun begitu Lilian kadang terpesona oleh aura yang dipancarkan oleh sang bos dan juga ketampanannya.
"Selamat siang tuan Luois dan tuan muda Obelia." Ucap Lilian
"Kenapa kau bisa ada di sini?," Tanya Luois
"Saya memanggil Lilian kesini tuan, dia yang akan menjaga Alex." Ucap Ant
Ahh rupanya Ant sangat pintar, ia sangat tahu bahwa Luois akan sangat kerepotan jika menjaga Alex saat meeting berlangsung. Jadi dengan otak cermatnya itu ia memanggil Lilian untuk menjaga Alex sampai meeting selesai. Karena Ant sangat tahu bahwa sang boss tidak suka saat Alex di jaga oleh orang lain. Wahh sepertinya ia akan naik gajih deh bulan ini.....(terlalu percaya diri).
"Tuan muda Obelia, mari main dengan saya." Ucap Lilian sambil mencoba menggendong Alex
Alex cemberut ketika Lilian memanggilnya dengan sebutan tuan muda Obelia. Dan bila harus jujur Alex sangat tidak suka dipanggil dengan sebutan itu. Ia ingin di panggil dengan namanya A L E X, tidak pake Tuan muda ataupun nama Obelia ketika memanggilnya. Lagipula Obelia itu nama keluarganya yang di titipkan di belakang namanya bukan nama aslinya, kenapa sih orang orang selalu memanggil nya dengan menyertakan kata 'Obelia?'
" Tidakk!!!" Ucap Alex yang mengeratkan pelukannya kepada Luois
Sangat keras kepala, itulah Alex. Sifatnya sama dengan Luois, keras kepala dan cukup semena mena. Alex tidak akan mendengarkan perkataan siapapun kecuali Luois. Bocah itu memang cukup mirip dengan Luois, sifatnya dan juga rupanya. Melihat Alex yang sudah mengeluarkan jurus keras kepalanya ini, Luois memutar otak agar Alex mau main bersama Lilian. Ia lalu membujuk anak laki laki yang lucu itu dengan lembut agar ia mau di ajak bersama Lilian.
"Alex, dengarkan paman ya. Kau harus main dulu bersama Lilian oke. Nanti paman akan memberikan mu hadiah." Bujuk Luois
"Benarkah??" Tanya Alex berbinar
"Tentu saja," jawab Luois
Akhirnya dengan iming-iming mainan dari Luois Alex mau ikut bersama Lilian. Lilian pun segera mengendong anak yang manis itu lalu mengajaknya jalan jalan. Sementara Luois dan Ant duduk di meja lalu memulai meeting penting menyangkut perusahaan bersama Damian.
Di Taman.....
Lilian dan Alex memutuskan untuk main di Taman yang ada di sisi restoran Luxury Golden. Lilian wanita berusia 23 tahun itu cukup senang mengajak main Alex, ya walaupun ia kadang kesulitan karena Alex begitu keras kepada seperti bos nya, tapi tak dapat ia pungkiri bahwa Alex dan Luois sama sama memiliki wajah yang manis dan tampan. Sementara Alex ia terlihat sudah bosan dengan permainan yang ia mainkan dengan Lilian, huffttt jika tau ia tidak akan bersama dengan Luois maka Alex tidak akan minta pergi bersama Luois dan memilih untuk diam di rumah bersama Lusiana.
Lilian yang tengah asik memperhatikan dan mengajak main Alex tiba tiba merasakan sesuatu ada yang janggal, rok bagian belakangnya tiba tiba basah. Perasaannya sungguh tidak enak, ia pun mencoba mengecek rok nya dan ternyata benar saja, ia mengalami kebocoran hebat. Ia lupa bahwa ia sedang ada tamu bulanan.
"Astaga aku harus bagaimana???,bocornya makin deras lagi" ucap Lilian cemas
Lilian harus segera mengganti rok nya karena jika tidak itu akan sangat berbahayanya dan memalukan bagi dirinya, ia melihat Alex yang sedang asik bermain rubik. Mungkinkah ia bisa meninggalkan Alex disini?, Tapi ia hanya sebentar ko, ia harus mengganti rok nya.
"Tuan muda, saya harus pergi ke kamar kecil, bisakah anda tunggu di sini sebentar?" Tanya Lilian
"Hmm Janan lama lama " ucap Alex.
Lilian pun segera berlari dengan cepatnya menuju ke kamar kecil. Dan Alex tidak menghiraukan Lilian ia tetap asik dengan rubiknya tak perduli kemana perginya perempuan itu. ahh sudahlah lagi pula Lilian bilang ia hanya sebentar dan pasti akan kembali dalam waktu dekat, Jadi Alex akan sabar menunggunya.