*Bab Belum Direvisi*
*Hati-Hati Typo Dimana-mana*
*Happy Reading*
**********************
Di Pojok Mainan Anak
Luois dan Ant di temani oleh beberapa staf mall dan juga manager Mall tengah menemani si kecil Alex yang tengah asyik memilih milih mainan kesukaannya. Sudah cukup lama Alex berjalan melihat lihat mainan namun belum ada mainan yang ia sukai. Bahkan mainan terbaik yang di rekomendasikan oleh para pramuniaga di tolak mentah mentah oleh Alex, padahal mainan yang di tawarkan kepada tuan muda itu adalah mainan paling bagus dan baru di import dari luar negri, tapi Alex menolak mainan itu dengan alasan sudah punya dan sudah bosan dengan mainan anak anak seperti itu padalah dia sendiri adalah anak anak, sungguh memang anak yang sedikit aneh.
Alex yang merasa tidak ada mainan yang cocok untuknya dan merasa sudah bosan dengan mainan karena mainan nya sudah bertumpuk di rumahnya kini mengganti keinginannya tak kala melihat iklan yang terpampang di layar tv pojok mainan. Dalam iklan itu ia melihat anak kecil yang sedang ditemani oleh orang tuanya menggambar dan membaca buku cerita bergambar. Seketika Alex ingin membeli buku gambar dan membeli buku cerita seperti yang ada di iklan.
"Bagaimana?, Apa disini tidak ada mainan yang kau suka?, Kalo begitu kita pindah ke mall lain saja." Ucap Luois membuyarkan lamunan Alex
Alex menggeleng kedua kapalanya lalu memberitahu keinginannya kepada Luois "tidak paman, Alex mau buku gambal, sama buku celita!" Ucap Alex sambil meloncat loncat
Melihat Alex yang bersemangat dan meloncat loncat Luois lalu mengendong dan menanyakan secara detail buku gambar dan buku cerita seperti apa yang Alex inginkan. Karena biasanya anak anak tidak terlalu suka buku gambar dan buku cerita mereka lebih suka mobil mainan dan senjata mainan.
"Buku seperti apa yang kau mau?" Tanya Luois
"Buku yang itu!" Ucap Alex sambil menunjuk ke iklan
Semua orang termasuk Luois lalu melihat ke layar tv besar, Luois yang melihat iklan itu kini mengerti buku apa yang Alex inginkan. Rupanya itu adalah buku gambar dan buku cerita anak esklusif juga terbatas. Tetapi Luois bisa dengan sangat mudah mendapatkan barang langka dan eksklusif itu untuk Alex, walaupun buku cerita dan buku gambar itu pastinya sangat mahal tapi Luois pasti dengan sangat mudahnya akan bisa membeli 2 buku itu.
"Apa di mall ini ada buku seperti itu?" Tanya Luois kepada manager Mall
"Tentu saja tuan buku itu adalah buku anak esklusif yang langka"ucap manager Mall
Luois lalu memberi kode kepada Ant, dan Ant langsung mengerti dan mengangguk paham kepada Luois, Ant lalu berbicara kepada Manager Mall agar menyiapkan buku yang Alex inginkan, Luois juga mewanti-wanti agar buku yang Alex inginkan jangan sampai di beli oleh orang lain sebelum dirinya. Manager Mall mengangguk paham, lalu memerintahkan kepada bawahannya agar segera pergi ke Gramedia untuk memastikan bahwa buku eksklusif yang baru saja dikirim agar bisa menjadi milik Alex.
"Paman ayo kita ke tempat buku" ucap Alex
"Ayo, aku juga ingin melihat beberapa buku" ucap Luois sambil tersenyum
Luois, Alex, dan Ant, juga Manager Mall beserta ditemani oleh beberapa pramuniaga berjalan menuju ke Gramedia. Di saat mereka berjalan menuju ke Gramedia seluruh pasang mata tertuju pada Luois, terutama mata para wanita yang sedang ada di sana. Melihat CEO terkenal, terkaya, dan tertampan merupakan sebuah keberuntungan bagi para wanita yang ada di sana, bahkan orang orang tak henti henti nya memandangi sosok Luois yang tampan dan keren. Beberapa orang juga memotret Luois yang sedang mengendong Alex, tapi walaupun begitu Luois tetap kalm dan memasang ekspresi wajah datar. Ia tak memedulikan apapun dan tetap berjalan sambil menggendong Alex, ia tak perduli walaupun menjadi pusat perhatian dan ia juga tak perduli orang yang memotret dirinya, ia tetap bersikap dingin seolah tak terjadi apa apa.
Di Gramedia....
Alex, bocah kecil itu sangat senang ketika ia sudah berada di depan Gramedia untuk membeli buku yang ia inginkan, namun perhatiannya terpancing ketika melihat keributan yang terjadi di depan Gramedia, Alex tidak mengetahui keributan apa yang terjadi namun ia bisa melihat bawa keributan itu mengundang orang yang sangat banyak sampai sampai menutup pintu masuk ke Gramedia. Luois yang melihat itu merasa sangat terganggu karena para kerumunan ini menutup pintu masuk, ia menaikan satu alisnya dan memasang raut wajah tidak suka yang berhasil membuat Manager Mall dan para pramugari juga staff mulai membubarkan kerumunan yang ada di depan Gramedia.
"Paman ada apa?" Tanya Alex
Sambil menaikkan kedua bahunya dan menatap Alex "entahlah" jawab Luois
Luois merotasi kedua bola matanya, ia sangat amat tidak suka bila sesuatu menghambat kegiatan dirinya, raut wajahnya cukup kesan dan itu berhasil membuat Manager Mall ketakutan dan berkeringat dingin. Begitupula Ant, ekspresi wajahnya memang tidak menunjukkan keresahan apapun namun ia tetap cukup khawatir karena bila kerumuman ini tidak juga bubar maka atasannya itu pasti akan sangat marah dan dia juga akan kena imbasnya.
"Astaga ada apa ini?, Mengapa orang orang berkerumun disini?" Batinnya sambil melihat kesana kemari
"Kakak cantik?" Ucap Alex
Kalimat yang di ucapkan Alex itu berhasil mengambil perhatian dan membuat Louis si tuan dingin se dingin es itu melihat kesana kemari mencari sosok 'kakak cantik' yang di maksud oleh Alex. Tentu Luois tau siapa yang di maksud oleh keponakannya itu, kakak cantik yang juga ingin ia temui lagi. Dan pandangan Luois menemukan sosok gadis cantik yang tengah berdiri melindungi seorang cleaning service. Cleaning service itu hanya bisa tertunduk takut dan bersembunyi di balik tubuh Claire. Luois memperhatikan sosok Claire, sosok gadis yang ia temui tempo hari, gadis yang telah menyelamatkan Alex, ternyata selain cantik gadis itu juga sangat pemberani. Luois tersenyum kecil saat memperhatikan Claire.
Setelah beberapa saat memandangi Claire dari jauh Luois memutuskan untuk menghampiri Claire dan membantunya. Dan saat itu juga perempuan angkuh yang berdebat bersama Claire mengangkat tangannya dan hendak menampar Claire. Luois yang melihat hal itu segera berlalri menghampiri Claire dan menahan tangan wanita yang hendak menampar Claire.
Dengan wajah yang cukup khawatir Luois menatap Claire, memastikan bahwa gadis yang ada di depan nya ini baik baik saja. Semua yang ada di sana terkejut, terlebih manager dan Ant asisten pribadi Luois. Sementara Alex ia bersorak senang dan menatap kagum kepada Luois karena menurutnya aksi pamannya itu sangat Heroik seperti yang ia lihat di novel novel ketika sang putri terancam bahaya maka pangeran tampan datang menyelamatkannya dan tentu saja Claire adalah putri yang sedang dalam bahaya sementara Luois adalah sosok pangeran tampan yang menyelamatkan tuan putri dari penyihir jahat.
"Tuan?" tanya Claire yang terkejut melihat Luois
Terkejut dan tidak menyangka perasaan itulah yang sedang Claire rasakan. Ia tak menyangka sekaligus terkejut melihat Luois ada di depannya dan mencoba melindunginya. Claire menatap Luois sekilas, menatap kedua manik indah berwarna abu abu milik Luois. Warna bola mata langka yang jarang sekali Claire lihat. Warna bola mata laki laki yang ada di depan nya ini seakan menyihirnya masuk ke dalamnya, wajah tampan milik Luois juga mampu membuat Claire terpana.
"Lepaskan tanganku aku!!" teriak si wanita marah
Luois lalu mengalihkan pandangannya ke arah wanita kasar dan arogan yang ada di depannya. Ia memasang wajah serius yang menakutkan dan membuat si wanita sedikit takut Namum masih tetap saja bersikap arogan. Dengan sikap tenang dan Tegas Luois lalu mulai bertanya kepada kepada Claire dan si Wanita arogan. Mananger hotel yang tadinya ingin menghampiri Luois dan membantu menyelesaikan masalah segera di tahan Oleh Ant.
"Ada apa ini?" tanya Luois
"Wanita itu, memaki Cleaning Service ini, hanya karena air bekas pelan tak sengaja mengenai sepatunya." ucap Claire
"heh bocah ingusan, kau tahu berapa harga sepatu yang aku pakai?, oohh tentu saja kau tidak tahu ya karena kau dari kalangan rendah! sama seperti Cleaning Service rendahan ini!" maki wanita itu
Luois yang mendengar kalian keluar dari mulut wanita arogan ini cukup kesal, Wanita yang ada di depannya ini benar benar arogan. Dan ia akui juga bahwa wanita ini sedikit berlebihan, hanya karena sepatu mahalnya terkena air pelan mengapa ia bisa sematah ini dan sampai memaki maki orang lain, bahkan ia juga hampir menampar Claire.
"berapa harga sepatu anda?" tanya Luois sambil memperhatikan sepatu wanita yang ada di depannya
Sambil menyeringai sombong "untuk apa kau menangakannya?, kau akan membelikan sepatu yang labih mahal dari sepatuku huh?, asal kau tau sepatuku ini harganya__" ucap si Wanita terpotong
"Christian Louboutin, sepatu heels yang di rancang oleh Louboutin, dan dapat ku pastikan harga sepatumu 25 juta." ucap Luois
Mendengar ucapan Luois si wanita terkejut, bagaimana Luois bisa tahu menditail tentang sepatunya sampai perancang nya pun ia bisa tahu. 'Ah mungkin itu karena sepatu yang ia pakai sudah sangat terkenal', pikirnya.
Luois tersenyum sinis, tentu saja ia tahu merk sepatu dan berapa harga sepatu yang di pakai oleh wanita itu. Cristian Louboutin, sepatu heels rancangan Louboutin yang harganya berkisar antara 22-25 juta itu memang sangat terkenal di kanalang para wanita terlebih lagi wanita sosialita. Bahkan ibu dari Luois, Lusiana sudah lebih dulu membeli sepatu rancangan dari Louboutin itu saat orang lain belum membelinya, bahkan Lusiana memiliki sepatu bermerk Cristian Louboutin hingga berpuluh puluh pasang.
Ocehan ocehan orang di sekitar mulai terdengar, orang orang yang ada du sana menganggap wanita itu berlebihan dan memberi simpati pada Cleaning service. Sadar dirinya menjadi pusat perhatian dan omongan orang orang, wanita itu menjadi sangat malu dan merasa harga dirinya di permalukan. Ia menatap tajam Cleaning Service yang sedang bersembunyi di belakang tubuh Claire.
"Lihat wanita kaya itu Sangat berlebihan dan bersikap kasar hanya karena sepatunya terkena air pelan" ujar salah satu pengunjung mall
"benar bukankah itu sangat berlebihan," ucap pengunjung lain
"iya dia sangat sombong sekali!" timpa pengunjung lain
Mendengar perkataan pada pengunjung wanita itu merasa sangat amat kesal. Ia lalu menatap kembali Cleaning Service dan Claire dengan tajam. Namun pandangan nya yang tajam itu berubah ketika melihat Luois yang. Laki laki tampan dengan ekspresi tegas dan sorot mata yang tajam mampu membuat wanita itu takut.
Akhirnya wanita itu memutuskan pergi dengan perasaan malu dan kesal. Di sepanjang jalan ia juga menggerutu kesal dan terus saja menyumpahi Cleaning Service dan Claire dengan kata kata yang cukup pedas. Claire yang melihat wanita itu pegi kini bisa bernafas dengan lega, akhirnya wanita yang menyebalkan itu bisa pergi juga.
Melihat wanita yang memarahinya sudah pergi, Cleaning service itu akhirnya bisa bernapas lega. Dimarahi dan juga di pandang rendah karena pekerjaan nya memang sudah sering ia alami, kadang kala beberapa pengunjung mall juga membuatnya kerepotan. Tapi ah sudahlah mungkin ini ujian dari tuhan untuk membuatnya kuat, dan kini ia harus berterimakasih kepada gadis yang ada di depannya.
Claire melihatnya dengan tatapan ramah, senyumnya mampu membuat siapa saja candu melihatnya. Gadis muda dengan pakaian sederhana, rok pendek berwarna ungu muda ditambah jaket jeans wanita berwarna ungu dan rambut ikat satu dipadukan dengan jepit rambut kupu kupu yang membuat Claire terlihat sangat cantik.
"Terimakasih nona, jika tidak maka aku ak__" ucap nya terpotong
"tidak apa apa, lagipula itu bukan murni kesalahanmu," ucap Claire
"tetap saja nona terimakasih," ucap Cleaning service sambil tersenyum dengan ceria