*Bab Belum Direvisi*
*Hati-Hati Typo Dimana-mana*
*Happy Reading*
*******************
'CINTA?, SEBUAH KATA SEDERHANA NAMUN MENGANDUNG BEGITU BANYAK MAKNA. KATA KATA YANG SELALU DI UCAPKAN ORANG ORANG NAMUN TAK SEMUA ORANG YANG MENUCAPKANNYA PERCAYA DAN MERASAKAN APA YANG DINAMAKAN DENGAN CINTA'
-Claire
Luois berjalan perlahan menghampiri Alex dan Claire yang menungggu dirinya di depan Gramedia. Ia harus menyelesaikan beberapa urusan bersama manager hotel, ia lalu berhenti sebentar dan menatap Claire dari jauh.
Luois tak menyangka akan bertemu dengannya lagi, gadis yang selama ini ada di dalam pikiranya. Senyumnya, wajahnya, dan suaranya cukup membuat pikiran Luois terusik. Walau bisa dibilang Luois baru bertemu dengan dirinya tapi__ ah sulit untuk ia ungkapkan dengan kata kata. Mungkinkah karena Luois terlalu lama sendirian, dan tidak pernah mementingkan soal perempuan dan terus saja fokus kepada pekerjaannya dan karirnya. Ataukan Luois seperti ini karena terus menerus memikirkan perkataan sang ibu yang terus terusan menyuruhnya untuk cepat cepat menikah.
Alex juga terlihat sangat senang saat bersama dengan Claire, bocah itu terlihat tertawa dan terus saja lengket bersama Claire. Padahal Alex bukakanlah anak yang mudah dekat dengan orang. Alex cenderung tidak suka dan tidak nyaman bila dengan orang lain. Biasanya saat orang lain ingin mengajak nya bermain ia akan langsung menolaknya. Alex juga hanya dekat dengan Luois dan Lusiana, ia tidak begitu dekat orang tuanya karena dari bayi orang tuanya sibuk dengan urusan mereka masing masing dan Alex di rawat oleh baby siter.
Ant yang awalnya bingung menatap atasannya kini mengerti setelah mengikuti tatapan Luois yang dengan anteng sedang menatap Claire. Ant tersenyum melihat Luois yang terus saja menatap Claire. Ia tak menyangka bahwa manusia sedingin es ini ternyata bisa juga tertarik kepada wanita. Ant masih ingat saat Luois berkata kepada dirinya bahwa ia tidak tertarik kepada wanita, saat itu kata kata Luois membuatnya merinding karena jika atasannya itu tidak tertarik kepada wanita maka mungkin atasannya itu tertarik kepada pria. Hiih membayangkan nya saja membuatnya meriding
"Pamannn!!!" teriak Alex
Luois tersenyum, ia lalu berjalan menghampiri Alex dan Claire yang sudah cukup lama menunggu dirinya. Tatapan Luois dan wajah nya yang tampan lagi lagi membuat gadis itu terpana. Matanya sedikit berbinar ketika melihat Luois menghampiri dirinya, dan ketika ia sedang menatap Luois tatapan mereka berdua bertemu, dan dengan reflek Claire segera mengalihkan pandangan matanya, ia juga menjadi sedikit malu.
"Ahh tuan/nona__" ucap Claire dan Luois berbarengan
"ada apa tuan?" tanya Claire
"Ah tidak kau saja duluan, ada apa?" tanya Luois
"Umm terimakasih untuk tadi, jika tuan tidak ada mungkin saya sudah kena tampar, anda datang di waktu yang sangat tepat" ucap Claire sambil tersenyum
Degg
Luois mengalihkan pandangannya ketika melihat senyuman Claire, wajahnya memerah dan menjadi salah tingkah. Melihat ekspresi Luois, Ant dan Alex saling tatap lalu tersenyum, sementara Claire cukup bingung mengapa Luois memalingkan wajahnya.
"Ya pamann, paman seperti pangeran berkuda putih" puji Alex
Luois tersenyum senang ketika mendengar pujian dari Alex. Memang benar dengan wajah tampan nya dan tubuhnya yang atletis ia sudah sangat mirip dengan pangeran pangeran di negeri dongeng, bahkan mungkin bisa dibilang dia ia lebih tampan dari pangeran di negeri dongeng.
"Benarkah itu?" tanya Luois
"Iya" angguk Alex
"Paman kan pangeran, telus tuan putrinya itu kakak cantikk," ucap Alex sambil memeluk Claire
Claire sebagai tuan putri?, ah tentu saja Claire sangat cocok untuk menjadi seorang tuan putri, wajahnya yang sangat cantik, sifatnya yang baik, pekerja keras, ramah kepada semua orang membuat Claire sangat pantas untuk di sebut sebagai tuan putri. Mendengar ucapan Alex, Claire tersenyum sambil mengelus lembut kepada Alex.
"Teluss paman semutt" ucap Alex sambil melihat ke arah Ant
Sambil menunjuk dirinya sendiri "saya?" tanya Ant
"Paman semut jadi kasim yang punya jenggot panjanggg" ucap alex sambil tertawa
Claire dan Luois tertawa mendengar perkataan dari Alex. Sementara Ant hanya bisa pasrah, mending kali ini Alex menyebutnya sebagai kasim kerajaan, waktu itu pernah Alex menyebutnya seperti Alien. Padahal wajah tampannya ini sangat cocok untuk di sebut sebagai pengeran juga bukan sebagai kasim ataupun alien ruang angkasa, tapi sudahlah lagipula Alex masih anak anak. Ant ikut senang bila Alex senang walaupun dengan rasa senang Alex ia kadang harus menderita.
"Alex, kau bilang kau mau buku?, ayo kita beli paman harus segera kembali ke kantor" ucap Luois sambil melihat arloji di tangannya
Alex berlari lalu bersembunyi di belakang tubuh Claire ia menggelengkan kepalanya lalu menggenggam tangan Claire erat. Yah jika Alex sudah akrab dengan satu orang maka ia akak sulit untuk di pisahkan dari orang tersebut. Dan sifat Alex ini yang kadang kala membuat orang orang kerepotan, tapi wajar bila Alex sangat lengket pada orang orang yang sangat dekat dengannya, karena pada kenyataan nya anak ini sangat sulit untuk akrab dengan orang lain.
"Alex mau pergi sana kakak cantik" rengek Alex
"Tapi Al__" ucap Luois terpotong
"Um tuan, tidak apa apa, saya akan menemani Alex" ucap Claire sambil mengendong Alex
Luois hanya bisa mengehela nafas, lagi lagi Alex membuat orang lain kerepotan dengan sifatnya, rasanya Luois ingin memarahi Alex tapi itu tidak bisa. Hahhh Alex masih terlalu polos dan terlalu kecil, Luois juga mengerti bahwa Alex seertu unu karena ia tidak dekat dengan kedua orang tuanya yang selalu saja sibuk.
"Apa kau tidak keberatan nona?" tanya Luois
"Tentu tidak tuan, saya tidak pernah keberatan jika harus menjaga dan menemani anak manis ini" ucap Claire sambil mencubit pipi Alex gemas
Di Dalam Gramedia....
Alex berlari lari kecil menyusuri setiap rak buku di Gramedia, mencari buku gambar yang sama percis dengan yang ia lihat di iklan tadi. Ant terlihat cukup kerepotan mengikuti Alex yang tidak mau diam dan terus saja berlarian mencari buku gambar kesana kemari, padahal buku gambar itu jelas jelas ada di pojok kanan paling depan dekat rak buku cerita anak.
Semenyara Luois berjalan berdua beriringan dengan Claire. Ia melihat Claire yang sedang memilih milih buku novel dengan wajah serius. Luois menjadi tidak enak karena Alex waktu Claire menjadi terganggu. Luois lalu meminta maaf kepada gadis yang ada di sampingnya.
"Maaf ya, kami menyita waktu mu" ucap Luois tidak enak
Mendengar perkataan Luois Claire tersenyum manis. Ia kembali menatap Luois, di pikirannya selain paman yang baik ternyata Luois juga merupakan laki laki yang sopan. Ia juga bersikap manis dan ramah kepada dirinya walaupun memang wajah tampan Luois terlihat seperti orang yang galak dan juga judes tapi ternyata itu semua tidak benar.
"Tidak apa apa, sekalian saya juga sedang mencari cari buku untuk hadiah" ucap Claire sambil tersenyum
"Ah iya, aku sangat salut kepada Tuan. Tuan sepertinya terlihat sangat sibuk tapi sepertinya sesibuk apapun tuan, tuan selalu meluangkan waktu untuk Alex. Tuan juga sangat menyayanginya ya, Alex sangat beruntung memiliki paman seperti tuan. Sudah baik, tampan penyayang pula, tuan adalah paman yang sempurna" ucap Claire
Lagi lagi Luois kembali tersipu karena mendengar perkataan Claire, 'paman yang sempurna' kata kata itu tertahan di pikiran Luois. Begitu banyak orang dan wanita di dunia ini yang memuji dirinya tapi baru kali ia tersipu dengan pujian seseorang. Ia lalu menoleh dan menatap Claire, lalu pandangan mereka kembali bertemu. Bola mata kuning keemasan milik Claire mampu menyihir nya, ia seperti terus terusan ingin memandangi wajah Claire yang membuatnya candu.
"Terimakasih nona Claire" ucap Luois
"Alex tidak terlalu dekat dengan orang tuanya, dan ia juga kurang bisa bergaul dengan anak sesusianya, dia juga sulit membiasakan diri dengan lingkungan sekitar, dan aku khawatir itu membuatnya merasa kesepian." ucap Luois bercerita
Setelah mendengar cerita dari Luois, Claire mulai berfikir bahwa Alex mirip seperti dirinya. Jarang menghabiskan waktu dengan orang tua dan bisa dibilang tidak dekat dengan kedua orang tua, teman yang hanya beberapa dan bahkan juga tidak punya teman, sering merasa kesepian dan rasanya selalu sendirian. Semua hal itu selalu membuat Claire sedih, apalagi Alex. Ia masih anak anak dan selalu merasakan hal menyedihkan seperti itu.
"Paman!, paman sedang apa?, cepat kemari" teriak Alex
Luois dan Claire menoleh secara bersamaan ke arah Alex. Bocah ini terlihat cemberut dan menyilangkan kedua lengannya sambil menggerutu kesal. Wajahnya yang manis dan pipinya yang semakin tembam ketika cemberut, kemudian wajahnya yang semakin bulat membuat siapa saja gemas ketika melihat ekspresinya saat itu, dia adalah anak termanis yang ada saat itu.
Luois hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Alex, tanpa sepatah kata apapun ia segera berjalan menghampiri Alex yang sedang kesal, dan akhirnya ia lupa bahwa Claire ada di sana dan pergi begitu saja meninggalkan nya.
Saat itu pula Claire melihat Luois yang mengendong Alex lalu mulai membujuknya agar tidak kesal lagi. Alex memang anak yang sering merasa kesepian, tetapi Claire tahu bahwa rasa kesepian itu seketika hilang bila ia dekat dengan Luois. Claire bisa melihat bahwa Alex merasa sangat senang, nyaman, dan tidak lagi merasa kesepian bila ditemani oleh Luois. Alex, ia sangat beruntung memiliki paman seperti Luois.
Sambil menatap Luois dan Alex, Claire tersenyum. "Untunglah ada tuan" ucap Claire di dalam hati
"Kakak cantik, ayo kemari!!" ajak Alex yang sedang di gendong oleh Luois
"Iya anak manis" ucap Claire sambil berjalan menghampiri Alex dan Luois
Claire dan Luois lalu berjalan bersamaan sambil memegang tangan Alex. Luois dan Claire terlihat seperti sepasang suami istri yang sedang menemani anak mereka jalan jalan. Dan Alex ia tertawa gembira sambil melompat lompat kegirangan, begitupula dengan Claire ia tertawa melihat kegembiraan Alex.
Ant yang melihat pemandangan indah dan harmonis itu tersenyum. Entah kapan terakhir kali ia melihat Luois berjalan bersama wanita, ah bila ia pikir pikir lagi Luois tak pernah sekalipun berjalan bersama wanita selain ibunya. Biasanya ia mengajak Alex jalan jalan di dampingi oleh dirinya. Sepertinya nyonya Luois sudah akan hadir ditengah tengah keluarga Geraldaham.
"Nyonya Lusi, sepertinya anda akan segera mendapatkan menantu" ucap Ant sambil tersenyum