Hi para Readers
selamat datang di ceritaku😊
*Hati-Hati Typo dimana mana*
****************
"PARAS NYA YANG CANTIK MEMBUATKU TERPESONA, HATINYA YANG BAIK MEMBUATKU MENGAGUMINYA, DAN SIFATNYA HANG LEBUT JUGA BAIK MEMBUATKU JATUH CINTA KEPADA DIRINYA. AKU MENARUH HATI KEPADANYA, GADIS CANTIK YANG KU ANGGAP LEBIH DARI TEMAN DAN SABAHAT. AKU TAKUT MENGGUNGKAPKAN SEMUANYA, SELAMA INI AKU MEMILIH MENYUKAINYA DALAM DIAM, KAREMA AKU TAKUT IA AKAN TIDAK NYAMAN DAN MENINGGALKANKU BILA IA TAHU BAHWA AKU MENCINTAINYA."
-XIE
Xie POV.....
Pagi ini aku berlalrian di area sekolah, menelusuri setiap ruang mulai dari ruang kelas, musik, toilet wanita, lab kimia, ruang olah raga, dan ruangan yang ku datangi terakhir adalah perpustakaan tempat dimana Claire selalu datang. Tapi pagi ini ketika aku mencarinya ke perpustakaan aku tak mendapati gadis itu ada di sana, dan bahkan Bu Rossie pun mengatakan bahwa ia belum melihat Claire di perpustakaan pagi ini. Aku pun akhirnya berlalrian seperti orang kesurupan dan mencari carinya ke setiap ruangan. Apa mungkin dia marah kepadaku karena kejadian kemarin. Ya kemarin aku membiarkannya menunggu lama sehingga dia memilih untuk meninggalkan diriku di Cafe.
Ah dimana gadis itu?, Aku sangat menghawatirkan dirinya. Akhirnya aku memutuskan untuk mencarinya di taman sekolah, aku berharap mungkin ia sedang membaca buku di gazebo sekolah, gadis itu memang sangat unik dan sulit di tebak. Dari pertama aku mengenalnya saat MOS sekolah tahun lalu. Sosok nya yang pendiam lembut dan manis berhasil membuatku nyaman bila ada di dekatnya. Ya bisa dibilang untuk menjadi sangat dengan Claire seperti sekarang membutuhkan usaha yang sangat ekstra bagiku, karena Claire sangat sulit untuk di dekati orang orang terlebih lagi laki laki. Ia memang wanita yang sangat unik dan itu membuatku tertarik padanya.
Di taman sekolah....
Ah rasa lega kini memenuhi pikiranku, gadis itu ternyata ada di gazebo sekolah. Lagi lagi aku terus menatapnya memandang kecantikannya dari jauh, rambut panjang, matanya yang berwarna kuning keemasan membuatku seaakan menyelam dan di tarik masuk ke dalamnya. Wajah imutnya dan bibirnya yang manis adalah bagian favoritku, intinya siapapun yang melihat kecantikan wajah Claire mereka akan seperti di sihir oleh kecantikan dirinya. Saat aku hendak berjalan mendekat kepadanya, ku lihat Claire menekuk wajahnya, matanya juga terlihat sembab seperti orang yang sudah menangis.
Hmm,,hufttt
Aku menghela nafasku pelan, aku yakin Claire sedang ada masalah. Dan tebakanku adalah ia sedang ada masalah dengan keluarganya dirumah. Karena setiap Claire sedih pasti itu selalu ada sangkut pautnya dengan keluarga. Aku cukup heran dengan keluarganya, mengapa ia menggunakan Claire yang anak kandung mereka bagian dari keluarganya seperti sebuah alat?, Rasanya geram dan kesal ketika kembali mengingat bahwa Claire selalu di paksa oleh keluarganya terutama sang ayah untuk selalu menjadi nomor satu. Ah sudahlah daripada aku terus di sini aku lebih baik menghampirinya dan menghiburnya.
Aku tak bisa berlaku romantis, atau apapun yang di lakukan seorang pria kepada perempuan yang ia suka saat perempuan itu sedang sedih. Aku lebih memilih opsi menjahili Claire, karena bila aku bersikap romantis ia akan bergidik ngeri, aku juga takut ia tak nyaman. Karena bagi Claire aku ini hanya seorang sahabat baginya tak lebih dari itu. Tapi dengan itu pula aku bisa dekat dan selalu dengan Claire sampai sekarang. Karena aku tahu gadis itu belum siap untuk membuka lembaran asmara di tengah tengah kondisi keluarganya yang selalu terus memaksanya.
Perlahan aku mulai mendekati Claire yang sedang melamun memikirkan sesutu. Aku mendekatkan mulutku tepat di telingan kirinya dan bebisik kecil langsung di telinganya. "Hey kau sedang apa?" Ucapku
Dan siapa sangka Claire kaget sampai sampai terperanjat, aku mencoba menahan tawaku yang rasanya sudah di ujung tanduk karena lihat reaksi Claire yang aku jahili.
"Kyakkk!!!" Teriaknya kaget
Teriakan Claire yang cukup keras mendengar perhatian orang orang yang juga sedang ada di gazebo taman sekolah. Setelah mendengar teriakan Claire ia menjadi pusat perhatian, para siswa yang ada di sana menatapnya dengan tatapan heran. Dan daritadi aku mencoba menahan tawaku, melihat ekspresi malu Calire karena menjadi pusat perhatian sangatlah menarik, wajahnya menjadi merah dan ia menjadi salah tingkah, hahaha ini merupakan hiburan yang sangat asik bagiku.
"Hahahahhahah" tawaku nyaring
Aku tertawa lepas dan cukup nyaring, air mataku sampai keluar karena melihat ekspresi Claire. Lalu tawaku terhenti saat menyadari bahwa gadis itu sedang menatapku dengan tatapan membunuh diiringi dengan raut wajah yang kesal. Sontak saja aku menghentikan tawaku, karena sekarang ekspresi Claire sudah seperti akan membunuhku dan memutilasi tubuhku. Walaupun itu semua tidak mungkin karena Calire adalah gadis yang lembut, tapi tatapan matanya dan raut wajahnya membuatku sangat ketakutan.
Akhirnya ia mendekatiku dan mencubit perutku dengan sangat keras sehingga membuatku menjerit dan menjadi pusat perhatian para siswa. Cubitannya terasa sangat sakit dan perih, aku meringis kesakitan sambil memegang perutku yang di cubit olehnya, padahal perutku yang Six pack ini adalah incaran para wanita tapi kenapa Claire selalu membuatku menderita dengan terus mencubit perutku dengan sangat keras
"Aww Claire sakit!!" Pekik ku kesakitan
"Suruh siapa kau menjahili ku huh?" Ucap Claire cemberut kesal
Sepertinya gadis ini hendak balas dendam kepadaku karena telah membuatnya malu. Yah sepertinya kita impas karena ia juga telah membuatku cukup malu, walaupun begitu caranya balas dendam agak menakutkan sih. Perutku sampai di buat merah karena cubitannya yang sangat amat keras, tapi apapun yang ia lakukan kepadaku asalkan bisa membuatnya melupakan kesedihannya aku tidak apa apa. Karena aku tidak bisa melakukan hal romantis untuknya, aku hanya bisa membiarkannya mencubitku dan menjahili ku sampai ia puas dan tertawa lepas juga melupakan kesedihannya.
"Oh ya kemarin kau kemana?" Tanya Claire cemberut
Kemarin ya, seharusnya aku yang bertanya kepadanya. Karena saat aku kembali dari tempat yang aku datangi gadis itu sudah tidak ada di cafe aku bahkan mondar mandir seperti orang gila mencarinya, dan di tengah tengah kepanikan ku mencarinya pesan singkat darinya berhasil membuatku sangat tenang. Aku sedikit kecewa karena ternyata ia sudah pulang, padahal aku ingin memberinya sesuatu yang aku beli.
Aku lalu mengeluarkan benda yang aku cari cari kemarin dan membuatku ditinggal pulang olehnya kemarin. Aku memberinya coklat berbentuk hati, di hias dengan pita dan box berbentuk hati warna merah. Aku tak yakin dia akan suka pada tempat coklatnya, tapi aku yakin bahwa ia suka dengan coklat, karena ia selalu bilang padaku bahwa jika ia sedang sedih ia sangat suka dengan coklat, dan itu membuatnya menjadi ceria kembali.
"ta-daaa!!!" ucapku sambil mengeluarkannya
ketika aku memberikan coklat yang aku beli kemarin, matanya terlihat berbinar. Ekspresi wajahnya yang imut tersenyum senang ketika menerima coklat dariku. Aku sangat senang karena akhirnya ia tersenyum, walaupun dengan mata yang masih sedikit bengkak karena menangis, tapi aku lega akhirnya ia bisa tersenyum senang karena pemberian dariku.
"wah kau memberiku coklat Xie?" tanya Claire dengan mata yang berbinar
"tentu saja aku kan Xie, mampu memberimu apa saja!" ucapku sedikit menyombongkan diri
Aku melihat Claire menggelengkan kedua kepalanya karena mendengar ucapanku, lalu kami berdua pun tertawa di gazebo itu. Tuhan terimakasih, aku sangat menikmati waktu antara aku yang ceritanya sedang PDKT dengan Claire gebetanku. aku selalu senang dan nyaman apabila melihatnya tertawa terlebih bila ia bisa tertawa bersamaku dan karena diriku, itu membuatku merasa bahwa aku adalah orang yang spesial untuk Claire, walaupun bisa di bilang aku Friendzone tapi tak apa aku tetap bisa bahagia bersamanya, dan menikmati waktu dengannya
Saat kami tengah menikmati suasana, mengobrol santai, dan tertawa lepas. Suara panggilan yang cukup familiar terdengar di telingaku, suara panggilan yang bernada lembut juga sedikit manja itu membuat telingaku terusik. Dan benar saja, seorang gadis seumuran aku dan Claire datang menghampiri kami sambil tersenyum ramah. Hmm bisa di bilang gadis itu cukup cantik, hidung nya yang runcing mancung perpaduan antara Rusia dan Amerika, juga matanya yang cukup sipit perpaduan antara Indonesia dan Chinese membuatnya cukup populer di kalangan siswa di sekolah, apalagi di antara para buaya darat, ia sudah sangat terkenal. Dan namanya adalah____
"Hi Claire, Hi Xie," sapanya
"Laurel" ucapku dan Claire berbarengan
Ah itu dia, Laurella Nathaira Cecilia, gadis dari keluarga Nathair. Putri tunggal dari tuan Jonh Nathair CEO pemilik perusahaan N.A Grup dan nyonya Nathalie Dicxion putri dari keluarga Dicxion, keluarga kalangan atas yang cukup terkenal di dunia sosialita para orang kaya. Seperti yang ku katakan tadi, aku mengakui bahwa Laurel merupakan gadis yang cukup cantik, ia adalah gadis kalangan atas, bahkan gaya berpakaian nya pun selalu Fashionable. Tentu saja sebagai putri tunggal dari keluarga Nathair ia memang selalu menjaga penampilannya dan citranya.
Laurell menghampiri kami sambil tersenyum, aku melihat di tangannya ia membawa 2 buah undangan berwarna silver yang memang terlihat eastetik. Dengan senyum yang menurutku di buat buat itu ia mencoba mendekati ku, dengan wajah so imutnya yang terlihat sangat di buat buat semakin membuatku risih akan kehadirannya. Yah ia menang beberapakali mencoba mendekati diriku, bukannya aku terlalu percaya diri tapi pada kenyataannya memang seperti itu. Dimana pun aku berada aku seperti selalu di ikuti oleh dirinya. Dan itu membuatku cukup risih dan hmm tidak nyaman. Tapi sudahlah selama ia tidak menggangu Claire aku juga tidak perduli.
"Laurel ada apa?" tanya Claire lembut
"hi Claire, aku mencari kalian kemana mana dan ternyata kalian ada di sini" ucapnya
"kau mencari kami?, ada apa?" tanyaku ketus
Claire yang mendengar caraku bicara dengan nada ketus segera menyenggol ku dan mencubitku pelan. menandakan bahwa sikap ku sepertinya kurang pantas. Dan Laurel ia terlihat menyingkapkan rambutnya, sambil membuang muka, Huh walaupun begitu, aku tidak bisa bila harus bersikap baik di hadapan gadis ini. Aku sangat menyayangkan kenapa dia harus datang di saat seperti ini, padahal aku dan Claire sedang asyik menikmati waktu kami berdua, dasar pengganggu!
"ada apa Rel, mengapa kamu mencari kami?" tanya Claire
Laurel terlihat bersemangat, ia sedikit mencuri curi pandang menatapku sampai akhirnya ia memberikan kartu undangan pesta ulangan tahun kepada kami berdua. Aku mengerenyitkan dahiku, lalu membuka kartu undangan yang Laurel berikan kepadaku. Setelah cukup membacanya, ternyata lusa gadis ini berulang tahun dan berniat mengundang aku dan juga Claire. benar benar sungguh merepotkan.
"lusa aku berulang tahun, maukah kalian datang ke pestaku?" tanya Laurel malu malu
"maaf Laurel kami tidak bis__" ucap ku terpotong
"tentu saja kami akan datang." ucap Claire senang
Aku tak percaya dengan apa yang aku dengar ini, Claire akan datang ke pesta ulang tahun si gadis merepotkan Laurell? Apakah dia sudah tidak waras. Bukankah Claire benci pesta tapi kenapa ia akan datang ke pesta gadis merepotkan ini, padahal aku menolaknya demi Claire dan aku juga sangat malas berurusan dengan Laurel. Sementara Laurel terlihat ia tersenyum senang, lalu memasang wajah manis dan imut yang di buat buat. Sungguh gadis ini sangat pandai berakting. Walaupun aku tidak dekat dengannya tapi aku bisa tahu bagaimana sifat aslinya.
"wah benarkah?, kalian akan datang?" tanya nya dengan senang
"tentu saja." jawab Claire sambil tersenyum
"Xie ku bagaimana?" tanya Laurel
Ketika aku hendak menjawab pertanyaan dari Laurel, Claire menatapku sambil memberikan kode kepadaku. Aku tau apa maksud dari kode mata yang tidak jelas dari dirinya itu, ia mengisyaratkan bahwa aku harus menerima ajakan Laurel karena Claire tahu bahwa aku pasti akan menolak ajakan Laurel. aku merotasikan kedua bola mataku sambil tersenyum kecut kepada Claire. Jika saja bukan gara gara Claire aku pasti sudah membuang undangan dari si Laurel.
"tentu saja aku akan ikut." ucapku sambil tersenyum kecut
"wah baiklah aku akan tunggu kedatangan kalian." ucap Laurel senang
"kalau begitu aku pergi dulu ya, aku masih harus memberi undangan pada yang lain."sambungnya sambil berlalu meninggalkan kami berdua
Akhirnya Laurel pergi meninggalkan aku dan Claire berdua, dan akhirnya aku bisa tenang setelah melihat gadis merepotkan itu pergi dari pandanganku. Tapi kulihat sekilas Claire sangat senang ketika Laurel memberinya undangan pesta ulang tahun. Dari sorot matanya dan ekspresi nya yang jika di lihat orang tidak menunjukan perasaan apapun aku dapat tahu bahwa ia cukup senang dengan undang dari Laurel. Aku harus segera memperingati nya untuk tidak terlalu dekat dengan Laurel.
"sebaiknya kau tidak terlalu dekat dengan Laurel." ucapku
"hmm memangnya kenapa?, dia kelihatan baik" jawab Claire polos
"cihh kau tau, arti dari namanya saja adalah ular, pasti dia juga memiliki sifat seperti ular Claire." ucapku
Claire merotasi kedua bola matanya seakan jenuh mendengar ocehan ku yang dianggapnya tidak jelas. Aku tahu perkataan ku mungkin terdengar tidak masuk akal tapi, percayalah insting ku mengatakan bahwa Laurel bukanlah gadis baik, aku tahu ada sesuatu yang aneh dari dirinya, dan itu membuatku sangat tidak nyaman. Apalagi saat ia dekat dengan Claire, rasanya aku sedikit khawatir akan hal itu. Aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada Claire jadi, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperingatinya. Tapi di tengah tengah pembicaraan kamu tentang Laurel, aku mendengar suara dari Claire, ya gadis ini tertawa.
"pfttt!!!, darimana kau tahu bahwa arti namanya adalah Ular?," ucapnya sambil tertawa
Melihatnya tertawa membuat bibirku tiba tiba menunjukan lengkungan, melihatnya tertawa entah mengapa tiba tiba membuatku merasa senang. Apa ini yang dinamakan dengan rasa sayang?, entahlah tapi apapun itu aku harus mencoba menjelaskan kepada Claire dengan baik baik.
"Claire dengarkan aku, kau tida__" ucapku terpotong
"tunggu tunggu, apa kau juga bisa tahu arti dari namaku Xie?, coba katakan apa arti dari namaku?" tanya Claire antusias
Aku menghela nafasku melihat kelakuan Claire, jika sudah begini lebih baik aku menjawab pertanyaannya sebelum dia marah atau kesal kepada diriku, jika ia marah dan kesal bisa bisa aku di cubit lagi. Aku pun mulai menelisik buku sejarah tentang arti nama nama yang aku baca dan mencoba mengingat apakah ada arti dari nama Clairien? Tapi setelah aku ingat ingat lagi aku pernah membaca arti nama itu di artikel sosial media, aku pun tersenyum dan mulai menjawab pertanyaan dari Claire.
"Claire ya?, arti nama itu adalah lembut, cantik, penuh kasih sayang dan juga tulus. Orang yang memiliki nama ini sangat amat cantik, hatinya juga baik, sifatnya penuh kasih sayang dan penuh ketulusan." ucapku sambil memandang wajah Claire
"apa aku termasuk Xie?" tanya nya polos
Aku mengangguk sambil tersenyum kepadanya, melihatku tersenyum ia pun ikut tersenyum, menandakan bahwa ia suka jawaban yang aku berikan.
"eh ayo kita masuk ke kelas sebentar lagi Bel loh!" ucapnya sambil berdiri dan berjalan perlahan meninggalkan ku
Aku melihatnya dari belakang, sosok gadis cantik dan manis yang selama ini aku idam idamkan. Angan angan ku mulai membayangkan, hidup bersama dirinya lalu bahagia bersamanya. Walaupun rasanya itu semua masih sangat lama untuk bisa di kabulkan, tapi entah mengapa rasa ini semakin lekat dan menyeruak. Tapi bolehkan aku berharap sampai seperti ini kepadanya?, sebenarnya aku lelah dengan status persahabatan antara aku dan dirinya, tapi bila aku mengungkapkan semuanya akankah ia menerima perasaanku yang selama ini ku pendam dalam diam?, tapi bagaimana pun aku harus mencoba mengungkapkan semuanya, rasa suka dan cinta yang selama ini aku simpan harus segera aku ungkapkan.
Tunggulah Claire aku akan mengejarmu dan akan segera mendapatkanmu.....