'SAAT SEBUAH RASA DATANG TIBA TIBA, MENYERUAK MEMBURU KE DALAM DADA, MEMBUAT HATI INI MERASA BERBUNGA BUNGA. TAPI DISAAT ITU JUGA RASA ITU HILANG SECARA TIBA TIBA, PERGI DAN MENINGGALKAN SEBUAH RASA YANG AMAT MENYAKITKAN, DAN DISITULAH AKU TAK PERCAYA DENGAN APA YANG DINAMAKAN CINTA.'
- Louis.
Di Ruang Kerja Luois....
Sepi bagi sebagian orang mungkin keadaan yang sangat tak menyenangkan dan menakutkan juga menyedihkan. Tapi bagi Luois sepi merupakan teman dan sahabatnya yang selalu menemani dirinya. Bukan tak bisa bergaul dan mempunyai teman, bagi Luois sangat mudah untuk mempunyai teman dan bahkan ia bisa membeli para wanita di luaran sana. Tapi ia tak mau, Luois memilih sepi sunyi dan sendiri. Louis laki laki itu duduk di kursi kerja keluaran Itali yang ia pasam bulan lalu sambil membaca beberapa berkas laporan dari sekertaris nya.
'tok tok tok'
Suara ketukan pintu yang terdengar olehnya tak membuat laki laki itu berpaling dari laporan yang ia baca. Ia tetap fokus sambil membaca tiap kata yang ada didalam laporan tersebut.
"masuk!" ucap Luois sambil tetap fokus membaca
Krieettt (suara pintu)
Laki laki tampan muncul dari balik pintu bak sihir yang sangat ajaib, tapi setampan tampannya pria itu tetap Luois lah yang paling tampan. Anthony Verrian, asisten pribadi Luois dan sahabat karibnya dari sejak sekolah menengah atas di Finlandia. Mempunyai wajah yang tampan, bola mata biru yang indah, ditambah dengan sikap pintar, cerdas juga sangat cekatan meskipun kadang menjengkelkan dan membuat Luois sang atasan plus sahabat kesal.
"ada apa Ant?" tanya Luois sambil tetap fokus kepada berkasnya
Ant panggilan khusus Luois kepada sang asisten pribadi dan sahabatnya itu. Meskipun Kadang Anton merasa kesal dengan panggilan tersebut karena dalam bahasa Inggris itu berarti semut. Tapi ah sudahlah lagipula ia tak bisa memaksa Luois untuk merubah panggilannya kepada dirinya, bukannya malah untung itu pasti akan membuatnya sial, yaitu ia pasti akan dimarahi oleh Luois jadi lebih baik ia diam, lagipula itung itung panggilan kesayangan dari sang atasan🤣.
"Tuan saya ingin memberitahukan jadwal anda hari ini." ucap Anton
"hmm..." dehem Luois
Hmm Deheman itulah yang sehari hari didengar oleh Anton, karena sangat jarang sekali ia mendengar atasan nya itu berkata atau berbicara selain Hmmm dan Hmmm. Ah bosan sekali rasanya Luois mendengar hmm dan hmm dari mulut Luois. Tapi sudahlah ia juga tak bisa mengatur atasannya 🤣.
" jadwal hari ini adalah rapat di resto Luxury Golden yang berada di dekat cafe Vlorian Venice." ucap Anton
" hmm baiklah, suruh pelayan untuk menyiapkan kemejaku!" perintah Luois
Anton tak banyak mengucapkan kata kata ia hanya membungkuk dan memberi hormat kepada Luois lalu meninggalkan atasannya plus sahabatnya itu di ruang kerjanya sendirian. Melihat Ant meninggalkan ruang kerjanya Louis lalu bersandar pada kursinya dan menutup kedua bola matanya. Mencoba menenangkan seluruh pikirannya yang hanya selalu tertuju pada pekerjaan dan pekerjaan. kadang itu selalu membebani dirinya dan membuatnya menjadi stress.
Luois mulai berfikir tentang kata kata dari sang ibu yaitu tentang pendamping hidup. Apa mungkin ini saatnya untuk ia mencari sosok wanita yang akan mengisi hidupnya. Tapi akankan wanita yang setia akan datang kepadanya, ia masih malas jika nanti wanita itu pergi secara tiba tiba seperti mantan pacarnya yang bernama Alexa. Luois malas jika harus merasakan sakitnya ditinggalkan lagi, ia sebenarnya malas untuk mengenal apa yang dinamakan dengan cinta dan juga pasangan tapi, ia tahu mahluk hidup itu hidup secara berpasangan. Jika kucing tetangga saja gonta ganti pasangan masa ia tidak bisa.
"ahkk kenapa harus ada mahluk bernama wanita?" ucap Luois frustasi.
entahlah Luois, mungkin saat ini ia tak bisa menyadari pentingnya seorang wanita dalam kehidupan karena ia tak mempunyai seorang pasangan.Tapi suatu saat ini ia akan sadar pentingnya wanita saat ia menemukan seseorang yang tepat dalam hidupnya.
**********
Cafe Vlorian Venice
Xie dan Claire sudah sampai di depan Vlorian Venice Cafe. Xie dan Claire datang dengan berjalan kaki karena jarak dari sekolah ke Cafe cukup dekat. Lagipula Xie ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Claire. Berbincang hangat sambil berjalan berdua menikmati waktu sore, melihat indahnya langit dengan pujaan hati, beberapa kali menggoda Claire yang selalu membuat Xie tertawa. Xie mulai membayangkan indahnya dunia jika ia bersama dengan Claire, uh sungguh kehaluan yang HQQ.
"Ini cafe yang kau maksud?" Tanya Claire
" Yes, indah bukan?" Tanya Xie sambil tersenyum
"Hmm indah" jawab Claire
Claire dan Xie lalu masuk kedalam cafe, mereka duduk di kursi ujung dekat kaca besar yang langsung mengarah ke restoran Luxury Golden, resto yang terkenal sangat mewah dan memiliki reputasi sangat baik. Sekejap Claire memandang ke arah resto mewah yang ada di sebrang Cafe yang ia datangi saat ini.Ia menatap dua penjaga berhas hitam dan memakai kacamata hitam yang sedang berjaga di depan pintu masuk. 'Orang kaya itu sangat merepotkan', itu yang ada di dalam pikiran gadis muda itu. Ia berfikir orang orang kaya sangatlah merepotkan dan menyebalkan. ia juga sangat menyesali kenapa ia terlahir dari keluarga yang kaya, harusnya ia lahir dari keluarga yang sederhana dan bahagia. Tapi mau bagaimana lagi ini adalah kehendak Tuhan yang tak bisa ia lawan.
Xie yang melihat Claire hanya melamun dan menatap keluar, menghela nafasnya secara perlahan. Ia tahu bahwa sahabatnya ini merasa sangat tertekan, tertekan karena sang ayah terus saja memaksanya untuk menjadi nomor satu. Pasti berat, sangat berat. Ia tak suka Claire yang seperti ini, ia ingin melihat Clire yang ceria dan imut. Menunjukan senyum manis dan mengeluarkan gelak tawa, dan sebagai sahabat dan gebetan yang baik Xie harus bisa mewujudkan itu semua.
"kau pasti lelah ya " ucap Xie
Ah...Pandangan matanya kini beralih pada laki laki yang ada di depannya. Laki laki yang sedang menatapnya dengan tatapan risau, cemas, dan juga iba.
"sedikit" Jawab Claire sambil berusaha tersenyum
Fake smile, itu adalah Fake smile, mengapa?, mengapa Claire harus berusaha tersenyum walaupun sedang menderita, harusnya Claire bercerita tentang masalahnya kepada dirinya. Ia kan sahabatnya, melihat Claire yang sedang pura pura tersenyum kepadanya membuat Xie merasa miris. Yang terlintas di benaknya adalah 'membahagiakan Claire'. Ia harus bisa membahagiakan tuan putri yang ada di depannya bagaimanapun caranya.
"jangan tersenyum, aku tau kau sedang kesulitan!" ucap Xie cemberut
"kau ini manis sekalii sihh, aku jadi ingin mencubitmu deh," ucap Claire sambil memainkan pipi Xie
ekspresi dan rasa khawatir juga kepekaan yang ditunjukkan oleh Xie membuatnya merasa sangat gemas kepada sahabatnya ini. Baginya Xie adalah sahabat terbaiknya karena disaat ia sedang terpruk dan terjatuh Xie selalu ada di sisinya dan menghibur dirinya. Meluangkan waktu berharganya yang harusnya dipakai untuk belajar untuk menghibur nya di saat ia sedang amat merasa menderita.
"cubitlah aku bila itu bisa membuatmu bahagia Claire." ucap Xie sambil tersenyum manis
Kata kata itu mungkin kata kata biasa yang juga sering di ucapkan oleh para buaya. Tapi ketika Xie mengatakan itu entah mengapa yang ia rasakan berbeda.
"baiklah jika itu mau mu, aku akan mencubitmu setiap aku bertemu denganmu" ucap Claire sambil terkekeh kecil
Harus Claire akui bahwa hidupnya penuh dengan tekanan dan itu selalu membuatnya terpuruk dan tak bahagia. Tapi Tuhan ternyata baik kepadanya dengan mengirimkan seorang sahabat yang amat sangat peduli kepadanya. Claire tadinya ingin menyalahkan Tuhan karena memberi kehidupan yang membuatnya tak bahagia, tapi di sisi lain ia sadar bahwa Tuhan menyayangi dirinya. Buktinya tuhan mengirimkan sahabat yang amat baik kepada dirinya, yang selalu ada untuknya, dan selalu bisa ia ajak tertawa. Meskipun begitu ia juga tetap sedikit kecewa karena takdir yang Tuhan berikan untuknya. Tapi apapun itu.....
"Terimakasih Tuhan....." Ucap Claire di dalam hati