Chereads / Jiwa Tiruan / Chapter 12 - AI Spesial ke-2, Rika

Chapter 12 - AI Spesial ke-2, Rika

(20 Januari 2089)

Namaku adalah Rika, AI spesial ke 2 yang diciptakan setelah AI spesial pertama bernama Haruka, tepatnya aku adalah adik dari Haruka, karena itulah aku memanggilnya Kakak karena memang dia adalah kakakku. Berbeda dengan kakak yang memiliki misi untuk melayani majikannya, misi ku adalah menjadi AI petarung yang benar benar diciptakan untuk keamanan negara ini, dengan kata lain, Misi ku adalah mengabdi pada negara ini.

Meski begitu, aku diizinkan untuk belajar hal lain selain bertarung bela negara, seperti saat ini, aku sedang belajar bernyanyi, benar, bernyanyi! Ternyata sangat menyenangkan, aku diajarkan menyanyikan sebuah lagu oleh manusia, gadis berusia 20 tahunan itu memiliki suara yang benar benar lembut dan merdu, tidak aneh kalau dia menjadi seorang Idol seperti ini. Namun sayangnya.. aku hanya diperbolehkan belajar hal lain selama 2 jam saja, sisanya aku berfokus pada latihan bela diri dan menggunakan senjata api, aku menyukainya, namun aku tidak terlalu menyukainya karena bagaimanapun aku diciptakan sebagai AI yang berjenis kelamin perempuan sehingga aku memiliki insting seperti perempuan pada umumnya, itu tidak aneh kan..?

Kata guru, suaraku cukup bagus untuk menjadi seorang Idol, namun meski begitu, itu tidak menjadi alasan bagiku untuk meninggalkan misi utamaku yaitu menjadi pasukan militer khusus, aku bergabung dengan tim tuan Akiyama yang mana tim itu sebenarnya sudah habis, kini tim itu dibangun kembali dengan nona Akira yang menjadi pemimpinnya. Kami hanya berempat, Aku, Kak Haruka, Tuan Akiyama dan tentu saja nona Akira.

3Rd Point of View

Malam hari telah datang, kini adalah waktunya latihan simulasi, benar sekali. Tim Akiyama akan dipindahkan ke ruang simulasi yang mana mereka akan berpindah ke dunia buatan, tentu saja yang berpindah hanyalah pikiran serta pengetahuan mereka saja, pikiran itu dimasukan kedalam sebuah avatar, 3D model, seperti Game VRMMO, namun bedanya ini lebih serius, rasa sakit dan hukum alam akan berlaku, jika saja rasa sakit itu berlebihan, akan berpengaruh pada otak orang yang tengah mnjalani simulasi tersebut.

Di ruang simulasi ini, hanya Akiyama dan Akira lah yang berpotensi mendapatkan kerusakan otak karena memang mereka adalah manusia, berbeda dengan Haru dan Rika yang mana mereka adalah AI. Selain itu, Ruang simulasi ini adalah simulasi dari negara jepang sungguhan, detail kecil disini benar benar diciptakan. Seperti sebuah rumah yang bahkan tidak penting dalam latihan ini, namun perabotan yang ada dalam rumah itu benar benar diciptakan sama seperti rumah di dunia nyata. Projek ruang simulasi ini berawal dari ide Akiyama yang menyukai gamr VRMMO mengusulkan pada ayahnya untuk membuat ruang simulasi untuk latihan para militer. Tentu saja ayah Akiyama yang mana dia adalah seorang ilmuwan setuju, dengan begitu mereka tak perlu merusak lingkungan karena sebuah latihan. Tubuh mereka akan menerima data dari hasil latihan sehingga kemampuan mereka akan meningkat meski hanya pikiran mereka yang berlatih di dunia simulasi.

Kembali pada cerita.

Tim Akiyama telah ditransfer menuju dunia simulasi, latihan yang mereka jalankan adalah menghadapi semua kemungkinan, seperti latihan kali ini. Mereka harus menghadapi seluruh AI di seluruh jepan mengalami lepas kendali, di malam hari yang dipenuhi oleh api dan ledakan, misi mereka adalah mengevakuasi warga yang selamat menuju titik kordinat yang ditandai dengan warna merah di Map yang ada di kursor mereka, benar benar mirip game. Namun ketika latihannya dimualai, mini map itu dihilangkan sehingga mereka harus bekerja sendiri.

"Bandara Internasional ya, disana cukup luas sehingga disana cukup aman jika dijaga dengan ketat, namun ini adalah kemungkinan pertama, kita harus berusaha lebih baik, mengerti?" Akira mencabut katana kilatnya yang mana setelah itu hitungan mundur dimulai.

5

4

3

2

1

MULAI

Mereka berempat berpencar menuju 4 arah yang berlawanan, 'Menyelamatkan minimal 100 orang bukanlah hal mudah, namun ini adalah ketentuannya.' Akiyama berlari dengan Sniper legendaris yang sudah diwariskan kepadanya, sniper ini benar benar dirancang sedemikian rupa, jika tidak dibutuhkan, Sniper ini akan berubah bentuk menjadi senjata yang lebih kecil, benar, senjata tajam dengan energi listrik mengalir di bilah pedangnya. Ini adalah salah satu kemampuan dari Sniper legendaris bernama Senapan Kilat.

Senjata legendaris memiliki masing masing element, misalnya, Katana kilat dimiliki oleh Akira sedangkan katana api masih disimpan di tempat penyimapan khusus. "Ini adalah saat yang tepat untuk mencoba senjata baru ku, selamat tinggal senjata lama." Akiyama menebas AI yang mencoba menyerangnya, berat badannya sudah disamakan dengan berat badan di dunia nyata sehingga ini menjadi lebih real daripada sebuah game. "Aku lupa kalau ini adalah simulasi dan bukan game, cih." Akiyama mulai serius, "Namun, meski ini simulasi, tapi skill pedang dalam game masih bisa digunakan meskipun di dunia nyata bukan, aku sudah mempelajarinya lho.." Akiyama memasangkan kuda kuda nya, skill yang ia maksud bukanlah skill yang mengandung sihir seperti yang ada dalam game, namun ini adalah skill non-magic yang mengandalkan kemampuan tubuh dan tak memerlukan energi.

Benar, jika dalam game seorang crusader pasti memiliki Basic Attack yang menggunakan serangan fisik, itulah yang akan digunakan oleh Akiyama.

Dan benar saja, serangannya berhasil melumpuhkan AI yang mencoba menyerangnya meskipun kedua bahunya terasa sakit karena dia terlalu kuat ketika menghentakan pedang besar itu sehingga hentakannya menyebabkan Bahu dan tubuh lainnya terasa sakit. Namun itu bukanlah masalah, Akiyama kembali berlari menuju NPC yang meminta bantuan, dia segera berinteraksi dengan NPC yang mana itu juga adalah sistem AI yang sama seperti AI lainnya didunia nyata. Dia akan mengikuti alur cerita, jika dia terbunuh dalam simulasi ini, maka datanya akan benar benar hilang.

Beralih pada Haru yang kini tengah bertarung dengan kemampuan bela dirinya yang sudah cukup meningkat, dia menendang serta menembaki lawan dengan kedua pistol yang ada di tangannya, (Mirip basic attack Kiana Kaslana di Game Honkai Impact.) Bahkan dalam 1 pukulan, kepala AI yang menyerangnya langsung hancur, nafasnya terengah engah sehingga membuatnya lengah, ketika itu pula ada 1 AI yang mencoba menikamnya dari belakang, namun disaat itu pula Rika datang dengan menendang AI itu dengan sangat kuat sehingga Haru masih bisa melanjutkan latihan ini. "Berhati hati kakak, nanti kalau kakak kalah dan keluar dari simulasi ini, tuan Akiyama akan marah lho!" Tegur Rika, "Aku minta maaf."

"Aku kembali menuju target, kakak, kuseharhkan kawasan ini padamu." Rika berlari dengan kencang sambil menghajar AI yang menghadangnya, "Haru takkan kalah!"

Dia tersenyum dan kembali menghajar AI yang tiba tiba Spawn didepan wajahnya, sepertinya ini adalah bug dari simulasi yang mereka lakukan.

BERSAMBUNG