"Wanita itu di jatuhi hukuman karena membunhuh Ming Song di dalam sebuah kecelakaan tiga tahun lalu di jalan.karena cemburu dengan mantan kekasih Mhu Erick. sehingga dia di jatuhi hukuman 10 tahun penjara, Tapi kasusnya berhasil di bolak balikkan oleh Ji Bella. Sehingga hanya mendapatkan kurungan tiga tahun di dalam sel penjara. Selain itu, surat izin mengemudi dan pekerjaan sebagai pengacara di cabut!" ucap Lee Sung sambil mengamati ekspresi tuannya dengan cermat dari balik kaca mobil.
"Lin Yue…." gumam Shin Han dengan nada lembut.
Bibir tipis Shin Han melengkung dan kemudian berkata,"ini sangat menarik, seperti sebuah karma."
Lee Sung sampai ngeri dengan ucapan tuannya. Ia tidak bertanya dan berpikir lagi. selain fokus menyetir untuk sampai kediaman Shin.
***
Ketika Lin Yue pulang kerja sekitar jam 2 siang. Ia berpapasan dengan ibunya di salah satu jalan. Saat ia hendak pergi ke tempat kerja satunya lagi, sebagai pembersih jalan.
"Lo, sudah keluar dari penjara! Alangkah baiknya kau besok pergi ke rumah untuk bakar dupa untuk menghormati mendiang ayahmu," ucap Yin Anna dengan mata memandang putri kandungnya dengan tatapan jijik.
Yin Anna merasa sungguh jijik, bahwa ia pernah melahirkan anak seperti Lin Yue yang tidak berguna yang hanya menghancurkan masa depan keluarga Yin. Bahkan ia tidak menerima harta warisan satu sen pun dari mendiang suaminya. Yang menambah factor kenapa dirinya semakin membenci Lin Yue yang merupakan anak dari pria itu.
Lin Yue terdiam, ingatan masa lalu berputar di benaknya. Saat dirinya di masukkan ke dalam penjara. Keluarganya telah memutuskan hubungan dengannya. Dengan cara tidak mengunjunginya di penjara selama tiga tahun terakhir.
"Jangan hanya diam, besok kau harus pulang ke rumah untuk membakar dupa untuk ayahmu!" tekan Yin Anna yang ada maksud lain dari setiap perkataanya.
Tidak ingin berlama-lama di luar, Yin Anna masuk ke dalam mobil mewahnya dan Lin Yue hanya menghela nafas panjang. Ia bergegas untuk pergi kerja, sebelum telambat dan berakhir di pecat. Urusan hari ini, Lin Yue berpikir akan di pertimbangkan nanti pulang kerja.
Selama bekerja, tatapan berapa pengendara motor melirik ke arah Lin Yue dengan tatapan jijik dan menyindir. Seperti biasa, Lin Yue menulikan telinganya tanpa merespon apa yang di katakan oleh orang lain padanya.
Bagi Lin Yue, perkataan cibiran maupun hinaan adalah sebuah kebisingan kota yang penuh dengan kendaraan. Sehingga ia tidak pernah menangkapinya seperti rekan lainnya akan marah-marah tak karuan.
Di dalam salah satu mobil mewah edisi terbatas. Lee Sung melihat wanita yang dengan pakaian orange sedang menyapu jalanan bersama berapa penyapu lain. Mata Lee Sung melirik ke arah kaca untuk melihat expresi tuannya.
Shin Han hanya melirik sesat Lin Yue yang sedang menyapu di jalan dengan mengenakan masker. kemudian sibuk dengan tablet di tangan, seolah-olah tidak melihat apapun.
Apa yang di pikirkan dan expresi wajah Shin Han yang dingin dengan pakaian formal. Tidak dapat di tebak, selain ikat rambut berwarna merah mengikat di belakang rambutnya. Yang merupakan ikat rambut wanita.
Lee Sung semakin penasaran, tapi ia tidak berani mencari tau. Bisa-bisa dirinya sisa nama. Lebih manusiawi, mungkin akan kehilangan pekerjaan. Jika menurut data kebaikkan Shin Han di deretan hukuman yang berlaku.
Mobil mewah edisi terbatas masuk ke dalam salah satu perusahan terbesar di kota utara. Empires Shin, merupakan salah satu perusahan terbesar nomor satu di kota utara asia yang mengendalikan banyak aspek kehidupan manusia.
Kehadiran Shin Han dengan wajah dinginnya, menarik banyak perhatian para pekerja. Termasuk kaum wanita, ada yang berusaha mengambil foto Shin Han secara diam-diam.. Sebelum kamera ponsel mengambil foto Shin Han.
Berapa bodyguard telah merebutnya dan melemparkan ke lantai sampai hancur, sebagai peringatan untu para karyawan lain untuk tidak macam-macam mengambil foto Shin Han atau tamu penting di perusahan Emperes Shin.
"Silahkan angkat kaki," ucap Lee Sung tanpa perasaan kepada wanita bermake up menor yang masuk berapa hari lalu.
Wanita itu terkejut dengan apa yang di katakan oleh Lee Sung. Ia melihat kekanan dan ke kiri. Melihat para staff lain dengan kepala menunduk dan ada yang kembali ke posisi masing-masing.
Soal pecat dan memecat, bukan hal yang aneh lagi di perusahan Emipres Shin. Karena semua sudah tertulis dengan rapi di peraturan. Tidak ada kesempatan kedua untuk yang melanggarnya.
Di dalam kantor, Shin Han duduk dengan tenang di kursi kebesarannya dan ia menatapi layar tablet yang memuat banyak informasi soal Lin Yue tiga tahun lalu. Hingga ia masuk ke dalam penjara. Termasuk data dari seorang dokter yang mengirimkan data tes dna untuknya.
Lee sung yang semula berdiri, mulai memilih untuk kembali ke posisinya sambil menunggu perintah selanjutnya dari Shin Han.
Setelah Lee Sung pergi dari hadapannya, Shin Han mengeluarkan selembar kertas kelabu yang sudah kusut dan hampir pudar dari saku di dadanya.
Di atasnya, tertulis kata-kata," Maaf, aku harus pergi."
Itu adalah selembar kertas yang di tinggalkan oleh Yin Yue saat itu. saat bercinta satu malam dengan panas bersama-sama dan sejak itu, Shin Han membawanya selama bertahun-tahun lamanya.
Sebagai sumpah akan menemukan wanita yang mengasih harapan palsu padanya. Shin Han telah memanjangkan rambutnya selama enam tahun ini. Dengan panjang sepinggang dan tidak lebih atau kurang.
Berapa kali, dalam kemarahan. Shin Han meremas kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Namun saat ia melewati tempat sampah itu. maka akan di ambil olehnya kembali.
Pernah satu hari, tong sampah berisi kertas itu di buang oleh Lee Sung. Perasaan panik menghantuinya. Dengan perasaan dongkol, ia mencari tumpukkan kertas itu di antara sampah sampai sehari semalam.
Shin Han memeijit-mijit dahinya dengan jemari panjang dan lentik.
Sepotong kertas ini, seperti duri di hatinya. Ia tidak bisa menariknya keluar dan enggan melakukkannya.
Itu adalah satu-satunya hal yang di tinggalkan Yin Yue untuknya, jika ia tidak memiliki itu. maka ia tidak akan memiliki apapun darinya.
Namun sekarang, sekarang… sekarang. Ia telah menemukannya.
"Yin Yue… alias Lin Yue…." Shin han menggumumkan nama Lin Yue berapa kali dan bibir tipisnya mencium kertas di tangannya. Ia tampak begitu terpikat padanya. Tepatnya saat hubungan satu malam saat itu.
"Kau tidak akan bisa lolos lagi dariku!" batin Shin Han yang sudah menyelidiki semuanya.
Hubungan satu malam itu, meninggalkan bekas yang mendalam untuk Shin Han. Maka ia mengambil satu helai rambut di atas tempat tidurnya yang ketinggalan. Saat hubungan berakhir. Kemudian, di masa kini. ia mengambil satu helai rambut di rumah Lin Yue. Saat Lin Yue sedang tidur. Tepatnya, Shin Han mengambilnya secara diam-diam. Kemudian meminta orang lain untuk mencocokkanya, apa kah rambut yang sama atau beda.
Hasilnya, hampir membuat jantung Shin Han meloncat keluar. Dengan menari ala disko, saat melihat laporan tes dna dari dokter yang di perkerjakan oleh pagi ini untuk melakukan tes Dna dari kedua rambut tersebut yang ternyata cocok satu sama lain.
Tapi ada rasa penasaran soal nama Lin Yue yang sekarang dengan yang dulu. Tapi semua itu, kini menjadi tidak berarti lagi . setelah melihat hasil tes Dna yang keluar.
***
Ketika Lin Yue sampai di apertemenya. Tempatnya terlihat sepi dan lampunya juga mati. Saat ia menyalakan lampu, ia di sambut oleh ke heningan dalam ruangan seperti pertama kali ia menepatinya.
Perasaan hening, membuat Lin Yue tau. Bahwa tidak ada orang lain di ruangan ini. Selain dirinya.
"Apakah Han sudah pergi?" gumam Lin Yue pelan dan hatinya terasa hampa. Karena pada akhirnya ia sendirian di tempat ini. Sama seperti pertama kali, ia menetap di apertement ini dalam kesepian.