"Mudah bagiku untuk mencari tau, aku melihat mu menyapu di jalan setiap hari!" cibir Yin Merry. Yang malu dengan pekerjaan Lin Yue di masa sekarang.
"Mau apa?" tanya Lin Yue yang langsung ke inti pembicaraan. Daripada berbasa basih lama di telepon.
"Aku membawa foto ayahmu, apa kau tidak mau mengambilnya hari ini. Daripada kena bakar oleh ibu?" ucap Yin Merry yang penuh dengan niat busuknya.
Lin Yue terkejut, mendengar apa yang di katakan oleh Yin Merrry.
"Benarkah?" tanya Lin Yue sekali lagi.
"Untuk apa aku berbohong padamu, Kak!" balas Yin Merry dengan keyakinan penuh.
"Aku akan ke sana, kirimkan alamatnya."
Yin Merry langsung menshare lokasi yang merupakan tempat pertemuan mereka malam ini.
Untuk memancing Lin Yue keluar dari sarangnya. Yin Merry merasa harus melakukan hal jahat. Demi masa depannya dengan menumbalkan Lin Yue.
Lin Yue yang tidak ingin berlama-lama di kamar, ia langsung bergegas untuk keluar.
"Kak, kamu mau kemana?" tanya Shin Han yang berusaha menahan kepergian Lin Yue yang terburu-buru keluar.
Lin Yue menghela napas panjang, kemudian mengelus kepala Shin Han dengan lembut.
"Kamu makan saja duluan, daripada sakit lambung!" ucap Lin Yue yang memaksakan dirinya tersenyum tenang di hadapannya Han.
Setelah mengatakan kalimat tersebut, Lin Yue langsung meraih mantelnya. Ia langsung berlari keluar, meninggalkan seorang pria dengan kemarahan tinggi yang menampakkan urat kemarahan di sekitar dahinya.
Sorot mata Shin Han menajam dengan kilat-kilatan saling menyahut.
"Kau tidak akan bisa kabur dariku," batin Shin Han yang langsung mengejar dari belakang secara sembunyi-sembunyi. Bahkan ia memerintahkan Lee Sung untuk menyusulnya secepatnya dan tidak pakai kata terlambat.
Shin Han ingin tau, siapa orang yang di temui oleh Lin Yue. Apakah orang itu Pria atau wanita, jika orang itu adalah pria. Maka akan ia musnahkan segera sebelum timbul benih cinta di antara keduanya.
Ketika Lin Yue sampai ke alamat yang di berikan oleh Yin Merry. Lin Yue baru sadar, tempat alamat tersebut adalah tempat karaoke yang khusus untuk berapa hal privasi.
Dengan hati-hati, Lin Yue masuk ke dalam satu ruangan paling atas. Yang merupakan ruangan VVIP untuk menuntaskan hasrah para pria dengan para jalang.
Ketika pintu terbuka, ia melihat Yin Merry duduk dengan dua pria paruh baya. Sekitar berusia 40an tahun yang gemuk dan berwajah mirip babi.
Salah satu pria melirik Lin Yue dengan tatapan berliur dan langsung melap liurnya dengan tergesah-gesah.
Melihat tampang pria tersebut, sudah membuat Lin Yue jijik duluan. Ia berharap mendapatkan apa yang ia cari dan segera pergi dari tempat sialan ini.
"Mana foto ayahku?" ucap Lin Yue Yang melirik tajam ke arah Yin Merry. yang sedang duduk dengan memainkan wine merah di dalam gelas.
"Foto, foto apa?" balas Yin Merry dengan nada bodohnya.
Lin Yue merasa terjebak oleh trik jalang dari Yin Merry. Lin Yue bergegas hendak langsung keluar dari dalam ruangan. Tapi langkahnya terhenti. Saat kedua pria menariknya dari belakang. Bahkan seseorang dari belakang telah memeluknya dengan sebelah tangan meremas dada Lin Yue dengan remasan kuat.
"Silahkan bermain dan jangan lupa dengan janji kalian," pamit Yin Merry yang melangkah kaki berlengak legok keluar dari dalam ruangan.
Tepatnya, Membiarkan Lin Yue menjadi santapan para babi yang bersedia membayar dengan harga mahal untuk bisa mencicipi mantan tunangan Mhu Eric. Sekalian bisa mendapatkan peran di film selanjutnya. walaupun hanya pemain pembantu tokoh utama, buka seperti pemain numpang lewat di setiap film.
Lin Yue terus memberontak dengan tubuh di tekan di atas meja oleh kedua pria mirip babi.
"Lepasin... Atau kalian akan menyesal," pekik Lin Yue dengan suara keras.
Plakkkk
Sebuah tamparan melayang di wajah Lin Yue. Hingga sudut bibirnya berdarah kembskui.
"Wanita seperti kau perlu di jinakkan, biar tau diri!" ucap pria satunya dengan wajah merah karena marah.
Puiihh…
Lin Yue meludahi pria tersebut, pria yang telah menamparnya barusan.
Pria mirip babi itu semakin geram, ia langsung meninju wajah Lin Yue dengan tangan kanan.
Lin Yue terus berteriak kesakitan akibat pukulan pria babi tersebut sedangkan pria babi satunya. Merobek baju Lin Yue, ia sudah tidak sabar untuk mencicipi tubuh mantan tunangan Mhu Erick.