Naya memberhentikan motornya di depan masionnya, Naya mengerutkan dahinya ketika melihat beberapa mobil yang asing menurutnya, apakah daddy-nya membeli mobil baru? Atau sedang ada tamu di masionnya? Pikir Naya. Naya turun dan memasuki masionnya.
"Assalamualaikum Princess udah pulang!" Teriak Naya.
"Waalaikumsalam, jangan teriak-teriak princess, nanti tenggorokannya sakit" tegur Aida, yang ditegur malah cengengesan.
"Maaf mommy" ujar Naya mencium punggung tangan Aida yang sedang duduk di ruang tengah sambil nonton televisi.
"Iyaa"
"Princes mau makan?" Tanya Aida dan mendapat gelengan dari Naya.
"Udahh"
"Gak lagi bohongin mommy kan?" Tanya Aida menatap putrinya curiga.
"Hehe, Naya masih kenyang mommy. Nanti aja ya Naya makannya" ucap Naya cengengesan membuat Aida menghela napasnya pelan.
"Eh mom, daddy beli mobil baru ya?" Tanya Naya membuat Aida mengerutkan dahinya bingung.
"Tadi Naya lihat ada mobil baru di depan rumah, Naya pikir ada tamu tapi disini gaada siapa-siapa" ujar Naya menatap sekeliling masionnya.
"Itu mobil temen abang kamu" jawab Aida sambil menyeruput teh-nya.
"Oh iya Naya lupa, kok tadi Naya gak ngeliat abang sih di kampus, sekarang abang dimana mom?" Tanya Naya.
"Di rooftop"
"Yaudah Naya mau ke abang dulu ya, bye mommy cantik" ucap Naya dan ngacir menaiki tangga menuju rooftop. Aida hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya.
***
Sementara Alan dan temannya sedang bersantai di rooftop masionnya setelah selesai dengan mata pelajarannya di kampus, Alan dan temannya memutuskan untuk berkumpul di masionnya bersama temannya.
"Kok gue jadi kangen sama princess ya" gumam Alan yang berdiri di dekat pembatas rooftop dengan pandangan kosong ke depan. Sedangkan ketiga temannya duduk di sofa dan sibuk dengan ponselnya.
"Princess kapan pulang, abang kangen" gumam Alan dan tiba-tiba dia tersentak karena merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya.
"Surprise!" Pekik Naya dan langsung memeluk erat Alan.
"Princess abang kangen" lirih Alan lembut dan membalas pelukan Naya dan mengecup puncak kepala Naya. Melepas rasa rindunya kepada adiknya yang selama ini jauh darinya.
Sekitar 5 menit akhirnya mereka melepaskan pelukannya. Alan menarik Naya untuk duduk di sofa, tetapi Naya duduk menyampingkan di pangkuan Alan dengan Alan yang memeluk pinggang Naya. Sedangkan Naya menyandarkan kepalanya di dada bidang Alan, itulah yang Naya rindukan.
"Kamu kapan pulang baby? Kok gak bilang?" Tanya Alan lembut.
"Kalo aku bilang kan gak kejutan dong" jawab Naya membuat Alan memeluknya erat.
"Ekghem.." deheman seseorang membuat mereka tersadar bahwa ada orang lain selain mereka berdua. Alan menatap kedua temannya yang juga menatapnya.
"Dia adek gue!"
"Kok lo gak pernah cerita sama kita kalo lo punya adek?!" Tanya salah satu teman Alan.
"Lo gak nanya!" Jawab Alan santai dan mengecup singkat pipi Naya. Naya turun dari pangkuan Alan dan duduk di sampingnya.
"Namanya siapa sih cantik?" Tanya cowok tadi membuat Alan dan satu temannya menatapnya jengah. Cih modus!
"Naya" jawab Naya sambil tersenyum dan membuat kedua cowok itu terpana melihat senyumannya.
"Kenalin gue Zidan Alfahri, paggil Zidan aja. Panggil sayang gapapa" ucap salah satu teman Alan yang bernama Zidan sambil mengedipkan sebelah matanya.
Zidan Alfahri, cowok dengan sejuta pesonanya dan tingkah ke-absurd-tannya yang selalu mencairkan suasana. Cowok periang dan playboy, menurutnya hidup harus dinikmati. Kalo bisa punya lima cewek, kenapa harus satu?
"Jangan mau kenalan sama Zidan, dia buaya kurang belaian!" Cibir teman Alan yang lain membuat Zidan kesal.
"Sialan lo! Ngajakin war lo?! Ayo gue jabanin!" Sunggut Zidan tak terima dan mulai menggulung lengan bajunya, namun temannya hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Gue Niko Agreas Harrew, panggil gue Niko" ucap teman Alan yang bernama Niko.
Niko Agreas Harrew, Cowok humble dan ramah, terkadang cuek dengan lingkungan. Tergantung siapa yang dihadapinya.
"Princess ngapain disini hm?" Tanya Alan lembut sambil mengusap rambut Naya membuat temannya cengo. Alan yang dingin kini menjadi lembut, sungguh momen langka.
"Princess udah makan belom?" Tanya Alan lembut. Sedangkan temannya hanya menatapnya jengah, meskipun mereka bersaudara tetapi kelihatan seperti sepasang remaja yang sedang kasmaran.
"Belom" jawab Naya. Ketika bersama Alan Naya akan menjadi cewek manja.
"Kenapa belom makan hm?" Tanya Alan menyelipkan rambut Naya ke belakang telinganya.
"Sopankah Anda begitu di depan saya yang single?" Celetuk Niko. Iri bilang boss!!
"WHAT! GILA NIH CEWEK BERANI BENER NONJOK ANDRE! NYALINYA GEDE ANJIR!" Pekik Zidan histeris ketika melihat sebuah video di ponselnya.
"Berisik! Anjir apasih lo!" Kesal Niko dan merampas ponsel Zidan.
"WHAT?! GILA NI CEWEK KOK SEGAMPANG ITU DIA NONJOK ANDRE?!" Pekik Niko ketika melihat isi video.
"Lo coba liat deh Lan, gila ni cewek hebat bener dah. Se berani itu dia!" Ucap Niko memberikan ponsel Zidan kepada Alan.
"Dia salah satu mahasiswa di kampus daddy, dia anak donatur terbesar di kampus daddy" ujar Alan menjelaskan.
"Oh cowok belagu" ucap Naya menganggukkan kepalanya.
"Kenal?"
"Itu Naya yang nonjok dia"
"What!" Pekik Niko dan Zidan membuat Naya kaget. Sedangkan Alan menahan kagetnya.
"Dia maksa aku buat jadi pacarnya, mana ngomongnya enteng banget lagi kayak orang nelen kacang" jawab Naya kesal. "Terus dia tadi narik-narik tangan Naya, kan sakit" rengek Naya mengadu seperti anak kecil.
Alan langsung mengecup tangan Naya, "Udah gak sakit kan?" Tanya Alan lembut membuat Naya menggeleng. Sedangkan Zidan dan Niko menatap Naya cengo.
Cewek bar-bar tetapi sifatnya sangat manja? Itulah yang ada dipikiran Niko dan Zidan.
"Kalo Andre macem-macem sama lo, bilang sama kita Nay" ucap Niko.
"Kok kamu bisa ada di kampus princess?" Tanya Alan bingung karena Alan juga tau jika adiknya ini sudah lulus S3 diusianya yang masih muda.
"Kuliah"
"Kenapa kuliah lagi? Kan kamu sudah lulus S3" ucapan Alan membuat kedua temannya terkejut.
"Seriusan Nay lo udah lulus S3?" Tanya Zidan tidak percaya. Naya hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Terus selama ini lo tinggal dimana? Kok gue gapernah liat lo di masion ini, padahal gue sering main kesini" bingung Niko.
"Gue di LA sama oppa dan oma, dan gue kuliah disana sampe lulus S3" jawab Naya menjelaskan, Niko dan Zidan hanya ber-oh ria.
"Permisi nona, nona dipanggil oleh tuan Zein untuk segera ke ruangan kerjanya" ucap Rafael yang baru saja datang membuat semuanya menoleh ke arah Rafael.
"Daddy? Ada apa emangnya?" Tanya Naya menatap Rafael.
"Saya tidak tahu nona, saya hanya diperintahkan untuk memanggil nona" jawab Rafael membuat Naya mengangguk.
"Lo duluan aja kebawah ntar gue nyusul" ucap Naya dan diangguki oleh Rafael dan melenggang pergi.