Beberapa saat lalu Ri-Ahn masih bertanya-tanya bagaimana bisa gadis ini meminta pengawalnya untuk menyelidiki dirinya saat dia sendiri harus menunggu Xu Xuan di depan sekolah, setelah mereka bercerita panjang lebar, sekarang Ri-Ahn mengerti bahwa mereka berdua tidak dapat di remehkan, Xu Xuan merupakan putri kedua dan terakhir, papanya selalu menuruti kemauannya memiliki pengawal pribadi dan sang pengawal Lucas sendiri memiliki asisten pribadi yang menjadi tangan kanan dan bayangannya. Pantas saja hanya dalam beberapa jam mereka sudah menemukan Ri-Ahn, di kota Xiwu orang tua Xu Xuan sangat terkenal dan berpengaruh tapi sangat jarang orang yang yang mengetahui kehidupan pribadi mereka dan juga anak-anaknya. Orang tuanya bekerja di kota Hanlin, sedangkan mengapa mereka berpengaruh di kota Xiwu hal ini karena yayasan yang mereka miliki memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap kota Xiwu.
Setelah selesai makan mereka saling bertatapan kemudian tertawa, Ri-Ahn dengan hati-hati bertanya pada Lucas..
"Sudah sejauh mana yang kau ketahui??"
Xu Xuan dengan cepat menjawab
"Sampai di lokasi pembangunan mansion mu!!"
Ri-Ahn menepuk jidatnya, ya tuhan mereka benar-benar bergerak cepat ini terlalu menakutkan..
***
"Baiklah aku akan jujur pada kalian, aku hanya ingin bersekolah dengan baik disini dan tidak mendapatkan gangguan terutama dalam berteman, aku hanya tidak ingin berteman dengan orang-orang yang membanggakan harta dan kekuasaan mereka, orang-orang yang memiliki kekuasaan dan sangat senang menindas orang lain, mereka sangat merepotkan.."
Lucas tersenyum lebar,
" Nona Xu Xuan sepertinya kau memilih teman baru yang sangat cocok untuk mu.."
" Aku Xu Xuan sama seperti mu sangat membenci mereka yang suka menindas orang lain menggunakan harta dan kekuasaan yang mereka miliki, padahal itu adalah milik orang tua mereka"
Ri-Ahn hanya bisa tersenyum melihat Xu Xuan mendeklarasikan ketidaksukaannya terhadap orang yang suka menindas orang lain. Ternyata Xu Xuan memiliki latar belakang yang sangat mencengangkan, hanya saja dia bisa berbaur dengan mudah dan mengatakan pada teman-temannya bahwa orang tuanya adalah pengusaha real-estate, walaupun memang benar orang tua Xu Xuan adalah pejabat pemerintah sekaligus pengusaha di berbagai bidang, salah satu real-estate. Mengingat kembali kejadian di kelas pagi tadi agak sedikit memalukan ketika beberapa murid yang merasa memiliki kekuasaan memberikan pernyataan bahwa mereka adalah orang-orang yang di lahirkan dengan sendok emas dan merekalah yang berkuasa, di bandingkan dengan Xu Xuan mereka hanya omong kosong, hanya beberapa petinggi sekolah yang tau asal usul Xu Xuan yang sebenarnya. Ri-Ahn menyukai hal seperti ini, ketika seekor gagak sibuk berlagak di antara gagak lainnya tanpa mereka sadari seekor Phoenix sedang tersenyum memandang mereka. Lalu Ri-Ahn sendiri bingung harus menyebut dirinya sendiri apa... "Wkwkwkwk"
Setelah cukup lama berada dalam cafetaria ketiganya beranjak dan kembali ke mobil, kali ini Xu Xuan ingin menunjukkan tempat-tempat yang menurutnya cocok untuk Ri-Ahn, mereka berkeliling di separuh kota Xiwu dan hari sudah sore, Ri-Ahn harus pulang, paman dan bibinya memiliki aturan sendiri, setiap anak gadis yang tinggal di rumah mereka harus berada di rumah pada sore hari dan tidak boleh pulang lewat dari pukul 5, jika melanggar maka akan mendapatkan sanksi. Xu Xuan tidak senang mendengarnya, bagaimana mungkin membatasi seseorang dengan sangat kejam, sepanjang jalan ia mengomel, Xu Xuan masih ingin berkeliling tapi Ri-Ahn harus pulang, setelah membujuknya dan mengatakan masih ada hari esok akhirnya Xu Xuan mengerti dan berhenti mengomel, ia dan Lucas mengantar Ri-Ahn pulang, lalu bergegas kembali mansionnya. Saat turun dari mobil, tetangga di sekitar rumah paman dan bibi Ri-Ahn melihat mereka bertiga, kemudian bertanya ; siapa yang mengantar mu pulang dengan mobil mewah, sepertinya kau berteman dengan orang-orang kaya, apakah dia dari kota ini atau dari luar kota, Ri-Ahn sangat risih dengan pertanyaan dari para tetangganya, setelah menjawab dengan singkat Ri-Ahn bergegas masuk kedalam rumah.
Paman dan bibi bertanya bagaimana hari pertama ku di sekolah, yah itu lumayan menyenangkan, aku di tempatkan di kelas umum urutan ke 5 dari sepuluh dan sudah memiliki beberapa kenalan. Mereka lalu memberikan nasehat agar fokus pada pelajaran dan tidak mengambil kegiatan organisasi kecuali untuk mata pelajaran ekstrakurikuler, Ri-Ahn menjawabnya dan mengerti kemudian naik ke kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat.
Ri-Ahn tertidur karena kelelahan, pada saat ia bangun rumah kosong lalu mengambil ponselnyaya dan memeriksa pesan masuk, ternyata paman dan bibi keluar untuk urusan kantor. Jam menunjukkan pukul 20.00 Ri-Ahn turun kebawah untuk membuat minuman hangat dan mencari snack, sebuah panggilan masuk mengejutkan Ri-Ahn, ia merogoh ponsel di kantongnya melihatnya lalu tersenyum, itu mama, Ri-Ahn mengangkat teleponnya ia berbicara sambil mengaduk coklat panas..
"Halo.. mama, apa kabar, apa kau sehat, kau baik" saja kan bagaimana dengan papa, adikku bagaimana?"
"Ri-Ahn kalau bertanya pelan-pelan, bagaimana mama akan menjawab semua pertanyaan mu dalam satu tarikan nafas"
"Hehehe, maafkan aku, aku hanya terlalu senang kau menelfon ku"
"Bagaimana sekolah baru mu"
"Aku menyukainya, dan memiliki teman baru"
"Benarkah, siapa dia, apakah bisa di ajak berteman??"
"Mama aku menemukan harta Karun, hahahaha... teman baruku adalah anak dari seorang pengusaha besar di kota Xiwu, dan dia menemukan data pribadi serta lokasi pembangunan mansion ku dalam 3 jam"
"Sepertinya kau harus berusaha keras menutupi dirimu, jangan kelihatan mencolok, dan orang-orang menyebalkan tidak akan menggangumu"
"Siapp mamaku sayanggg"
"Sudah dulu yah, papa dan adikmu ingin makan, aku akan menemani mereka, sehat" yah anakku, Ri-Ahn"
"Byebye mama, Chuuu~~~"
Ri-Ahn harus bersabar dan bertahan selama beberapa bulan tinggal di rumah paman dan bibinya sampai mansionnya selesai di bangun dia akan tinggal di rumah itu dengan tetangga yang menyebalkan. Ri-Ahn menyesap coklat panasnya, lalu membuka grup chat kelas, beberapa orang terlihat membagikan kegiatan mereka dan mengajak anak-anak yang lain untuk bergabung, ada yang sedang berolahraga malam, nongkrong di cafe, studio, dan tempat karaoke mereka masih SMA tapi kehidupan mereka sepertinya sudah melewati umur mereka. Ri-Ahn mencari informasi tentang persiapan orientasi murid baru dua hari yang akan datang, dia berpikir keras bagaimana caranya tidak menonjol, Berteman dengan Xu Xuan adalah hal yang bagus tapi Xu Xuan sangat cerewet ia bisa membawa masalah untuk Ri-Ahn.
ddrrrtttt... ddrrrtttt
"Ri-Ahn apa yang harus ku bawa untuk kegiatan orientasi nanti?"
"Entahlah Xu Xuan akupun bingung"
"Bagaimana kalau besok kita bertemu dan membeli perlengkapan yang di butuhkan, aku ingin berbelanja denganmu"
"Baiklah, terserah kau saja"
"Yuhuuiii"
***
" Nona Xu Xuan, latar belakang Ri-Ahn cukup menarik, lokasi dan luas mansionnya juga hanya berada 1 tingkat di bawahmu..."
" Benarkan, mataku tidak salah dalam menilai orang, dia sangat sederhana bahkan ponselnya pun bukan merk terbaru, pakaiannya, sepatu, tas semuanya sangat sederhana..."
" Sangat sederhana, andai kau tidak meminta untuk menyelidiki profilnya, kita tidak akan menemukan ini, sebuah berlian asli.."
" Aku tidak ingin berlian, aku ingin teman yang setia dan menghargai ku, dan Ri-Ahn memiliki kualifikasi itu"
" Benar nona, dia terlihat sederhana tapi dengan cepat mengerti keadaan, dia tidak takut ataupun tegang saat kita memberikan bocoran, semoga saja dia orang baik.."
"Lucas, cari informasi yang lebih jauh tentang Ri-Ahn, apa pekerjaannya siapa orang tuanya dimana mereka dan apa pekerjaannya,tetapi dalam batas wajar"
"Baik Nona"
Lucas tersenyum lalu berjalan menuju kamarnya, sepertinya ia memiliki pekerjaan yang banyak malam ini.
***
Di tempat lain Ri-Ahn sedang termenung memikirkan apa saja yang akan ia bawa ke mansion barunya nanti, dan dengan siapa ia akan tinggal disana, mansion itu sangat besar dan luas, pasti sangat sepi jika harus tinggal sendiri, lokasinya juga terpencil...
"Apakah harus meminta beberapa pengawal juga untuk ku di mansion baru nanti, huuufftt... aku harus berkonsultasi pada papa, mereka memindahkan aku kesini agar aku bisa belajar dan mengelola perusahaan dengan baik, menjalankan bisnis keluarga bukan hal yang mudah, aku adalah anak pertama dan panutan untuk adik-adik ku, aku harus membuktikan pada papa dan mama aku bisa mewujudkan keinginan mereka..."
Ri-Ahn tidak lapar, siang tadi dia makan lumayan banyak setelah mengahabiskan coklatnya ia bergegas kembali ke kamarnya dan tidur. Ri-Ahn sangat mudah tertidur tapi jika insomnianya kumat dia tidak akan tidur dengan baik selama beberapa hari.