Tepat pukul 09.00 ponsel Ri-Ahn berdering, ternyata Ye Chen sudah berada di depan gang, ia menelfon Ri-Ahn menyuruhnya bersiap-siap. 10 menit kemudian Ri-Ahn keluar dari rumah dengan sebuah ransel dan tote bag sedang berisi kotak bekal dan air minum. Ri-Ahn menitip kunci rumah di tetangganya yang juga merupakan nenek dari pamannya, ia juga pamit dan mengatakan jika ia akan tinggal dan menginap di sekolah selama beberapa hari, setelah berbincang-bincang sebentar Ri-Ahn pamit dan Ye Chen juga sudah berada di depan rumah. .
"Nenek kami pergi dulu"
"Baiklah, hati-hati di sekolah"
Ye Chen mengemudikan mobil menuju sekolah, dia melirik kotak bekal Ri-Ahn, Ri-Ahn yang sudah tahu kebiasaan Ye Chen lalu mengeluarkan sebuah kotak disana ada 10 potong sandwich untuknya, dia terlihat sangat bahagia. Ri-Ahn lalu menyuapinya dengan sepotong sandwich setelah itu mengambil sepotong lagi untuk dirinya sendiri dan memakannya tanpa rasa bersalah sedikitpun, lalu memasang seatbelt, dia tahu orang di sampingnya sedang marah karena ia memakan sepotong sandwich miliknya.
***
Ri-Ahn dan Ye Chen sudah saling kenal sebelum Ri-Ahn datang ke kota Xiwu, Ri-Ahn berasal dari sebuah kota di pesisir Pulau Tianlu yaitu kota Beiming tepat bersebelahan dengan kota Zhongyang kota asal Ye Chen jaraknya hanya beberapa kilometer, karena kota mereka berdekatan akhirnya mereka bertemu di sebuah club di kota Beiming, itu adalah club olahraga ekstrem selain itu mereka berdua juga berada dalam club seni beladiri yang sama dan juga memiliki guru bela diri yang sama, itu yang membuat mereka sangat dekat. Ye Chen lebih dulu ke kota Xiwu dan masuk ke SMA Zhaoling ia merupakan murid kelas XII di SMA Zhaoling, ia cukup terkenal di antara murid-murid yang lain, masuk dalam daftar orang yang berpengaruh di lingkungan sekolah dan juga salah satu senior yang menjadi incaran banyak gadis di SMA Zhaoling. Ye Chen memiliki paras yang tampan dan dia juga cukup tinggi, dan berotot dan tentu saja ABSnya merupakan bagian penting dari tubuhnya yang membuatnya begitu di dambakan oleh setiap gadis dan juga dia salah satu jenius di SMA Zhaoling, dia seorang pemain basket dan sangat mahir dalam ilmu beladiri. Semua itu sudah cukup menjelaskan betapa merepotkannya Ye Chen untuk Ri-Ahn jika seluruh gadis di sekolah tau mereka sedekat lem dan perangko apa yang akan terjadi padanya. Memikirkannya saja sudah membuat Ri-Ahn merinding.
Ri-Ahn dan Ye Chen menjadi semakin dekat setelah mereka bergabung dengan sebuah organisasi mata-mata yaitu Black-Box di kota Beiming dua tahun yang lalu saat itu Ri-Ahn masih kelas VIII SMP dan Ye Chen sudah SMA kelas X. Black-Box merupakan organisasi yang menjual informasi seputar transaksi ilegal seperti narkoba, perjudian, perdagangan senjata, pencucian uang dan hal-hal lainnya yang dapat merugikan orang lain serta negara. Organisasi ini merekrut orang-orang muda dengan semangat dan kemampuan yang mumpuni serta mau belajar berbagai hal. Ri-Ahn maupun Ye Chen bergabung dengan organisasi ini karena memiliki alasan tersendiri, Ri-Ahn ingin mengetahui apa saja yang bisa menjadi kendalanya dalam menjalankan bisnisnya nanti di kota Xiwu dan juga ia sedang mencari orang-orang yang sering merugikan bisnis papanya ia membutuhkan informasi mereka. Sedangkan Ye Chen ingin membalas dendam pada sekelompok orang yang membuatnya menderita beberapa tahun yang lalu.
Di dalam organisasi tersebut mereka belajar banyak hal mulai dari ilmu beladiri, IT dan peretasan, menembak, memanah dan menggunakan alat tradisional sumpit. Mereka diajari cara melakukan penyamaran dan juga di ajarkan cara mengoperasikan berbagai jenis kendaraan mulai dari motor mobil kapal hingga helikopter, mereka dilatih oleh para profesional. Sudah 2 bulan Ri-Ahn tidak mengikuti latihan tetap, ia meminta izin sampai mansionnya selesai dibangun, setelah ia pindah disana akan lebih mudah baginya untuk melakukan semua kegiatannya.
Setahun yang lalu Ri-Ahn menjadi pasangan tetap untuk Ye Chen, ini karena mereka sering berlatih bersama, ikatan perasaan dan pengetahuan yang mereka miliki lebih kuat dibandingkan jika mereka dipasangkan dengan orang lain. Di saat yang sama mereka juga mendapatkan tugas pertama yaitu mencari informasi tentang Situs Judi ilegal yang sedang marak terjadi. Mereka berdua sangat handal menggunakan IT dan Ye Chen adalah seorang hacker, mereka mengerjakannya selama seminggu dan berhasil meretas beberapa situs, dari sana mereka menemukan banyak informasi bahwa ternyata perjudian mereka bukan hanya judi online saja tetapi juga ada judi Offline dan lokasinya benar-benar menakjubkan. Tepat di pusat kota Xiwu dan tempatnya sangat elegan, di salah satu hotel bintang lima milik salah satu petinggi di pemerintahan.
Ri-Ahn dan Ye Chen bahkan sempat datang kesana dengan menyamar sebagai pelanggan. Mereka masuk setelah menyamar menjadi orang lain dengan indentitas orang lain, dan di tambah beberapa make up untuk membuat mereka tidak tampak seperti anak-anak. Mereka berdua benar-benar nekat padahal mereka hanya diminta menyelidiki situs judi online yang sedang marak apakah disana ada transaksi ilegal, tapi mereka malah menemukan hal yang lebih penting jadi mereka sepakat untuk menyelediki langsung dilapangan. Mereka berdua menyelesaikan tugas pertama mereka dengan luar biasa, petinggi dalam organisasi menyukai kemampuan Ri-Ahn dan Ye Chen, tapi mereka tidak menunjukkannya secara langsung, mereka juga menyembunyikan fakta bahwa Ri-Ahn dan Ye Chen menemukan hal lain saat menyelidiki situs judi online tersebut. Walaupun organisasi mereka sangat terstruktur dan ketat, tidak dapat dipungkiri bahwa mereka akan saling menyerang satu sama lain jika ada kecemburuan yang muncul. Jadi ketua tim yang mengawasi mereka berdua hanya mengatakan bahwa mereka berdua lolos ujian dan resmi menjadi agen yang berkerja secara aktif di dalam organisasi. Selain itu mereka juga akan mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Seluruh agen dalam Black box akan diberikan sebuah memo dimana mereka bisa menuliskan apa saja yang mereka butuhkan, informasi apa saja yang mereka inginkan, hal ini bisa organisasi penuhi saat mereka berhasil menyelesaikan satu tugas dan seterusnya seperti itu, setiap tugas mereka selesai mereka akan memperoleh informasi lainnya. Ri-Ahn dan Ye Chen mendapatkan banyak tugas lainnya setelah menjadi anggota resmi, dalam sebulan mereka bisa mendapatkan dua sampai tiga tugas sekaligus. Mereka berdua bekerja sangat kompak dan juga bersih, tidak akan ada jejak ataupun Anggota yang tertinggal, ini karena mereka sangat mengutamakan kerja sama.
Setelah memutuskan untuk pindah ke kota Xiwu, Ri-Ahn meminta izin pada ketua tim pengawas agar memberinya tugas yang sedikit lebih ringan, tunggu sampai mansionnya selesai di bangun, ia akan kembali aktif di organisasi. Ketua tim pengawas menyetujui permintaan Ri-Ahn tapi dengan syarat Ri-Ahn harus menjadi mata dan tangan untuk Ye Chen dari jarak jauh, yang berarti Ri-Ahn akan berada di belakang layar dan Ye Chen yang berada di depan. Ye Chen tidak masalah, selama itu Ri-Ahn dia tidak memiliki permintaan apapun, dia tahu Ri-Ahn lebih bisa diandalkan daripada rekannya yang lain.
***
Ri-Ahn dan Ye Chen tiba di depan sekolah, Ye Chen memarkirkan mobilnya cukup jauh dari gerbang, ini untuk menghindari orang lain melihat Ri-Ahn keluar dari mobilnya. Dia menatap Ri-Ahn dengan kesal...
"Huuuhhh, mengapa kau memakan milikku"
"Memangnya kenapa kan yang buat aku"
"Tapi itu untuk ku Ri-Ahn, aku sangat menginginkan mereka tolong jangan mengambilnya lagi"
"Apa kau sangat menyukainya? mengapa tidak meminta orang-orang membuatkan mu... huuhh"
"Aku hanya terbiasa memakan buatanmu sudah 2 tahun lebih aku memakannya dan ini sangat familiar di lidahku aku tidak bisa menemukan yang seenak ini"
"Apa kau sedang memuji ku?"
"Tentu saja, aku memiliki seorang rekan yang sangat pintar kuat dan kharismatik"
"Apa aku tidak cantik?"
"uhuukkk... uhuuukkk
Ri-Ahn ada apa denganmu ini pertama kalinya aku mendengar mu menyakan ini hahahaha"
"Iya atau tidak??"
"Tentu saja cantik, coba sini turun kan semua ponimu kesini lalu cukup ikat seperti ekor kuda, seperti ini. Lihatlah ke kaca kau cantik"
"Benarkah?? terimakasih"
"Hmmmm...mengapa kau sesenang itu"
Ri-Ahn tidak memperdulikan Ye Chen ia membuka kotak makan siangnya, mengambil sepotong sandwich lalu memasukkan kedalam kotak makan siang milik Ye Chen.
"Sudah ku kembalikan, aku pergi dulu"
"Bersamaan denganku"
"Tidak terimakasih, jangan membuat heboh sekolah di pagi hari"
"Kalau begitu beri aku kecupan disini"
Ye Chen menunjuk pipinya, Ri-Ahn memutar bola matanya malas, ia mengambil ranselnya lalu bersiap turun, tapi Ye Chen langsung mengunci pintu mobil..
"Cium dulu....."
Ri-Ahn mendengus lalu mendekatkan wajahnya, dan langsung menampar wajah Ye Chen...
"Aaahhhhh..... sakit"
"Sini ku cium hahahahaha"
Ri-Ahn meraih kepala Ye Chen dan mencium pipinya yang memerah, lalu meraih tombol otomatis pada kemudi dan membuka pintu mobil....
"Sampai bertemu di dalam seniorku sayanggggggg....."
"Awas kau yahhh"
Ri-Ahn tersenyum puas, Ye Chen sangat sering mengganggunya seperti itu, ia hanya tidak ingin perasaannya terjebak jika terus-terusan mendapatkan perlakuan manis dari Ye Chen tapi ia juga tidak bisa selalu menghindarinya..
Ri-Ahn berlari kecil menuju gerbang sekolah, lalu suara klaskon mobil mengagetkannya, ternyata itu Xu Xuan Lucas dan Jacob. Hari ini Xu Xuan terlihat sangat segar, sepertinya ia baik-baik saja sekarang. Pakaian mereka hampir serupa hanya saja Xu Xuan mengenakan kemeja dan Ri-Ahn mengenakan hoodie dan celana training hitam..
"Ri-Ahnnnn.. aku merindukan mu"
"Kita baru berpisah semalam"
"Oh ya dimana Ye Chen?"
"Disana sedang menikmati sarapannya"
"Hai Jacob, Lucas bagaimana dengan kakimu?"
"Masih sedikit sakit, bisa bantu aku keluar, aku ingin tinggal sebentar disini dan melihat keadaan"
"Sini, ku bantu"
Ri-Ahn dan Xu Xuan membantu Lucas keluar dari mobil, ia membawa sebuah tongkat kayu hitam lalu berjalan perlahan memasuki area sekolah. Lucas memakai topi dan menggunakan masker, dengan pakaian casual dia terlihat tampan walaupun sedang pincang dia terlihat kharismatik dengan tongkatnya. Sementara Jacob mengikuti mereka di belakang. Beberapa pasangan mata memperhatikan ketiganya, beberapa orang bertanya-tanya siapa pria cacat yang di bawah oleh Ri-Ahn dan Xu Xuan.
Ri-Ahn membawa Lucas ke bawah pohon yang tepat berada di tengah-tengah sekolah, disana ada tempat duduk dan sangat nyaman, jarang ada orang yang duduk disana karena mereka merasa seperti seisi sekolah sedang memperhatikannya...
"Apa kau benar-benar mau duduk disini?"
"Tentu saja, apa teman kalian yang bernama Mark sudah tiba, bawa dia kesini"
"Baiklah tunggu sebentar"
Ri-Ahn mencari Mark diantara kerumunan, semua siswa yang akan mengikuti kegiatan inti dari orientasi murid baru ini di minta agar berkumpul di lapangan, itu sebabnya disana sangat ramai, tapi menemukan Mark tidaklah sulit, karena ia sangat menonjol. Ri-Ahn berjalan kearah kerumunan mencari Mark diantara teman-teman sekelasnya. Ri-Ahn menepuk bahunya lalu mengajaknya kebawah pohon, teman-teman sekelasnya tampak bingung apakah Mark dan Ri-Ahn sedekat itu, sudah banyak yang memanggilnya dari tadi, tapi ia tidak menggubrisnya. Leng Ning datang dan memotong pembicaraan teman-teman sekelasnya..
"Jika tidak tahu apa yang terjadi jangan menyimpulkan sesuatu sendiri"
"Memangnya ada apa? mengapa Ri-Ahn membawanya kesana?
"Kau lihat pria yang memakai tongkat itu, yang bersama mereka? Kemarin Mark meminta Ri-Ahn dan Xu Xuan agar di pertemukan dengannya. Itu sebabnya Mark mengikuti Ri-Ahn"