Chereads / Penjahat Kecil / Chapter 7 - Ri-Ahn Terluka

Chapter 7 - Ri-Ahn Terluka

Setelah beberapa saat mereka sampai di rumah sakit, Lucas hanya diam mengepalkan tangannya saat perawat mengeluarkan Peluru dari betisnya, Xu Xuan menatapnya sendu, ia sangat mengkhawatirkan Lucas. Lucas adalah sosok yang sangat berharga dan dekat dengan Xu Xuan seperti kakak untuknya, ia akan sangat sedih jika melihat kakaknya terluka.

"Xu Xuan berhentilah memandang ku seperti itu aku baik-baik saja"

"Tapi kau kesakitan bodoh"

"Hanya sedikit, dalam seminggu ini akan membaik tapi sepertinya Jacob yang akan mengantar mu ke sekolah kakiku tidak bisa di tekan"

"Aku bisa menjemput Ri-Ahn dan Xu Xuan besok, sekaligus menjaga mereka di sekolah. Aku masih khawatir mereka akan mencari cara untuk membuat mu tunduk"

"Terimakasih Ye Chen, tapi besok biar aku dan Jacob yang mengantar Xu Xuan, kau bisakan menjaga mereka berdua di sekolah selama 3 hari?"

"Tentu saja, jangan khawatirkan mereka, cepatlah pulih kau harus membereskan orang-orang tadi, oh ya katakan pada Jacob, aku menyimpan seseorang di dalam tempat sampah, dia akan melihat lokasinya jika melihat rekaman cctv di basement"

"Dia akan menemukannya, tenang saja. Jacob sangat bersih dalam mengerjakan sesuatu"

"Apa hubungan mu dengan Ri-Ahn?"

"Dia adalah partner in crime ku hhhhhh"

Ri-Ahn muncul di belakang Ye Chen dan memukul kepalanya..

"Berhentilah mengoceh, harusnya kau datang lebih cepat, sekarang aku benar-benar lapar"

"Maafkan aku, lain kali aku akan mempelajari ilmu teleportasi aku akan tiba dalam 7 detik"

"Lucas bagaimana dengan mu apa sudah bisa pulang, lebih baik kau di rawat di rumah saja"

"Sudah, ayo pulang..."

Seorang dokter datang dan memukul luka Lucas, Lucas sedikit terkejut karena lukanya baru saja di bungkus, perawatan disana juga sama terkejutnya ada apa dengan dokter ini, dia bisa merusak jahitan pada kaki Lucas.

"Mengapa kalian semua menatapku, itu adalah pukulan agar lukanya cepat membaik"

"Dokter tolong bersikaplah sedikit lebih lembut terhadap pasien mu"

"Dan apa yang kau lakukan sampai harus masuk disini, sudah ku katakan jangan muncul di hadapanku dalam keadaan terluka seperti ini"

"Kami terlibat kecelakaan kecil di jalan, sepertinya mereka sudah mulai bergerak"

"Pulanglah dan beristirahat, aku akan ke rumahmu membersihkan lukamu dan mengganti perbannya dua hari lagi"

"Terimakasih, semoga kakiku benar-benar sembuh setelah kau memukulnya"

Lucas dan dokter itu saling bertatapan mereka tersenyum lalu berpelukan. Dia adalah salah satu teman dekat Lucas, dan juga merupakan seorang dokter ahli bedah. Setelah menyelesaikan administrasi Ri-Ahn Xu Xuan dan Lucas kembali, sedangkan Ye Chen tinggal di rumah sakit, ia ingin bertemu seseorang disana. Tepat pukul 06.30 mereka tiba di mansion Xu Xuan, seseorang sudah menunggu di gerbang, Ri-Ahn memarkir mobil tepat di depan pintu masuk lalu turun dari mobil memapah Lucas masuk kedalam rumah. Mereka bertiga berjalan ke ruang tamu, saat masuk Ri-Ahn mencium bau makanan ia berhenti sebentar menghirupnya lalu kembali berjalan, Xu Xuan dan Lucas yang melihatnya hanya bisa tertawa, sepertinya Ri-Ahn benar-benar lapar.

***

"Selamat malam Nona Xu Xuan"

"Malam bibi, tolong ambilkan kami air dan cemilan"

"Baik Nona"

*Bibi Xu Xuan bukanlah adik atau kakak dari ibu dan ayahnya, melainkan pengasuh Xu Xuan dari bayi, Xu Xuan memanggilnya bibi karena ia sangat dekat dan sangat menyayanginya sudah seperti ibu kedua untuknya*

Ri-Ahn tidak berhenti menghirup udara, dengan memegang perutnya, Xu Xuan menggeleng kepalanya...

"Ri-Ahn apa kau benar-benar sangat lapar?"

"Sangat-sangat lapar, apa kalian tidak"

"Aku? sepertinya aku juga lapar"

"Xu Xuan kau sangat berantakan pergilah mandi"

"Apa kalian berdua baik-baik saja"

"Kami sudah berada di dalam dan disini sangat aman, pergilah mandi huushh sana.."

Ri-Ahn duduk di sebelah Lucas melihat jam di ponselnya lalu meraba pergelangan tangannya, dia sedikit meringis ternyata saat membantu Lucas tadi dia dia mendapat luka, mungkin karena dia sempat menahan stick menggunakan tangannya dan akhirnya tergores.

"Ri-Ahn apa kau baik-baik saja?"

"hmmmm.. tentu, mungkin aku terlalu lapar sampai tidak menyadarinya"

"Coba ku lihat.."

"Lukanya sedikit dalam, biar ku obati, karena aku teledor kalian berdua malah terluka"

"Tunggu sebentar aku harus mencucinya dengan air hangat, dimana kotak P3K mu?"

"Di meja dekat tangga laci paling bawah, gunakan saja toilet di dekat tangga ada wastafel di dalam kau bisa menggunakan air hangat disana"

"Woahh, aku juga akan memasang air panas di setiap kamar mandi dan toilet ckckckck"

Ri-Ahn dengan cepat" masuk ke dalam toilet mencuci tangannya lalu membasuh luka pada pergelangan tangannya, itu terasa sedikit perih selesai dengan tangannya ia sedikit membasuh wajahnya, dia sedikit berantakan. Ri-Ahn berjalan keluar toilet mencari kotak P3K setelah ketemu ia kembali duduk di samping Lucas, Lucas membatunya membalut tangannya. Setelah 15 menit Xu Xuan menemui Ri-Ahn di ruang tamu...

"Ri-Ahn Ayo makan sudah hampir pukul 7 batas waktumu hanya sampai jam 8 malam"

"Akhirnya aku bisa makan, terimakasih tuhan"

"Heyy apa kau sebegitu laparnya, astaga padahal tadi siang kau makan sangat banyak"

"Aku makan 4x sehari"

"Apaaaaa???!!! bagaimana bisa seorang gadis tidak menjaga pola makannya bahkan Lucas seorang pria dia sangat ketat dalam hal makanan"

"Aku akan menderita jika kelaparan, ayo makan. Aku tidak akan makan jika kau terus bertanya ataupun mengomel"

Ri-Ahn berjalan mendahului Xu Xuan dan Lucas mereka bertiga tampak sangat akrab bahkan bibi mereka terheran-heran siapa gadis yang datan bersama Nona mereka.

Mereka makan dengan sangat lahap, sepertinya setelah kejadian tadi mereka benar-benar lapar, Xu Xuan yang biasanya makan malam hanya sedikit, tapi kini piringnya penuh dengan lauk, begitu juga dengan Lucas, Ri-Ahn makan dengan bersuka cita akhirnya lambungnya terisi. Setelah makan mereka kembali keruang tamu, disana seluruh barang yang mereka beli sudah tersusun rapi di meja...

"Xu Xuan aku hanya akan membawa pulang barang-barang keperluan besok dan beberapa barang lainnya. Semua perhiasan ini ku titip di sini yah, aku tidak bisa membawanya pulang"

"Baiklah, berikan pada Lucas di kamarnya sangat aman, aku takut nanti barangmu hilang beberapa temanku biasanya datang kemari dan masuk ke kamar, aku tidak terlalu memperhatikan mereka, biasa hanya bibi yang menyadarinya..

"Oh ya Ri-Ahn, biar Jacob yang mengantar mu pulang"

"Terimakasih, maaf merepotkan kalian berdua"

"Jika kau mengatakannya lagi aku akan memukulmu, cepat sana, jam malam mu sisa sedikit"

"Iya iyaaa.. Bibi terima kasih atas makanannya, masakanmu sangat enak. Kalau begitu aku pamit, cepat sembuh yah"

Ri-Ahn memukul pelan kaki Lucas lalu berlari keluar rumah..

"Kata dokter sedikit pukulan akan memulihkan kakimu"

Ri-Ahn pulang ke rumah paman dan bibinya ia tiba disana 20 menit lebih cepat. Ia sengaja membeli banyak barang agar tidak ketahuan orang di rumah, jika mereka tahu Ri-Ahn pergi melakukan hal lain dan sampai malam hari tentu saja ia akan di omeli. Bibi dan pamannya melihat Ri-Ahn dengan banyak paper bag di tangannya...

"Naiklah simpan barang mu lalu turun makan, kami berdua sudah makan"

"Baik"

Ri-Ahn meletakkan belanjaannya lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi, setelah mengganti bajunya Ri-Ahn turun kebawah makan, bibinya menanyakan kegiatan besok, mereka bercerita sedikit setelah makan, Ri-Ahn mencuci piringnya lalu naik ke kamarnya. Di dalam kamar Ri-Ahn mulai mempersiapkan barangnya beberapa baju celana training jacket Hoodie topi dan masker, tidak lupa cemilannya dan baju pesanan XiuQin. Ri-Ahn menggunakan ransel, para senior melarang murid baru membawa koper ke sekolah, tapi tetap saja pasti besok ada banyak orang yang membawa koper.

Ri-Ahn teringat kejadian tadi sore, hal itu sangat berbahaya untuk Xu Xuan. Dia tidak tahu berkelahi ataupun menggunakan kendaraan, dan Lucas adalah satu-satunya tamengnya. Jika sesuatu terjadi pada Lucas siapa yang akan melindunginya, saat sedang mengingat kembali kejadian tadi sore dan orang-orang yang menyerang mereka, ponsel Ri-Ahn berbunyi, trnyata Xu Xuan..

"Ri-Ahn, apa kau baik-baik saja, Lucas bilang tanganmu terluka, apa itu sakit?"

"Aku baik-baik saja, dan tanganku hanya tergores, apa kau sudah selesai menyiapkan barangmu?

"Syukurlah,, aku khawatir lukamu juga parah. Aku sudah selesai menyiapkannya apa kau menggunakan koper?"

"Tentu saja tidak, senior jelas melarang kita menggunakan koper, Lucas memberiku tasnya. Dia suka hiking jadi dia memiliki banyak tas besar yamh cukup untuk menampung kebutuhan ku hahahaha"

"Kalau begitu pergilah tidur, besok kita akan berkumpul di sekolah pukul 10 pagi, jangan terlambat"

"Okesipp, tenang saja"

Xu Xuan menutup panggilannya, baru saja Ri-Ahn ingin melakukan hal lain ponselnya berdering lagi...

"Halo, ada apa"

"Apa kau baik-baik saja?"

"Kau siapa"

"Aku Lucas"

"Aku baik-baik saja"

"Maafkan aku sudah membuat mu celaka"

"Tidak perlu, aku sudah sering menghadapi situasi seperti itu, tapi ada yang ingin aku bicarakan denganmu"

"Sekarang??"

"Uhmmm, setelah masa orientasi murid baru selesai, mari bertemu di mansion ku hhhhh"

"Apa kau menyuruhku menjadi kuli disana?"

"Datang saja, aku hanya ingin membicarakan beberapa hal, jangan bawa Xu Xuan"

"Baiklah, selamat malam"

Ri-Ahn duduk di kasurnya lalu mencari kontak Ye Chen dan menelfonnya.

"Heyy dimana kau?"

"Di rumahku, ada apa?"

"Apa tidak ada informasi untuk ku?"

"Ohhh, orang-orang tadi adalah preman yang di perintahkan oleh seseorang, sepertinya musuh Lucas, dan orang yang menembaki Lucas tadi merupakan salah satu anggota Mafia di kota Xiwu, jadi kemungkinan ini dendam antar Mafia"

"Tapi Lucas bukan Mafia"

"Benar tapi dia sudah sering membunuh mereka, Ayah Xu Xuan merupakan orang penting yang tentu memiliki banyak musuh, Lucas membunuh mereka tentu saja untuk melindungi Xu Xuan dan dirinya sendiri"

"Aduhhh, bagaimana ini, aku baru berteman beberapa hari dengannya dan sudah terjadi hal mengerikan"

"Ckckckck, sepertinya kau tidak bisa menjauh dari hal-hal seperti itu"

"Jemput aku besok yahh, jangan biarkan partner kesayangan mu ini naik taxi ke sekolah"

"Tentu, tidurlah jangan sampai besok terlambat"

"Iya iya cerewet"

***

Keesokan paginya Ri-Ahn bangun dengan perasaan bersemangat, ia membersihkan seluruh ruangan di lantai dua mulai dari menyapu hingga mengepel, tidak lupa ia mencuci semua pakaian kotor di rumah itu..

"Ri-Ahn kebawah sebentar.."

"Ada apa?"

"Ini uang jajan dan sewa taxi untuk mu, apa ini cukup?"

"Itu sudah cukup, terimakasih"

"Baiklah kalau begitu aku dan pamanmu pergi dulu, ada rapat di luar kota yang harus kami hadiri pagi ini"

"Iyaa, hati-hati di jalan"

Ri-Ahn naik kembali menyelesaikan cuciannya lalu mandi, setelah mandi dan beres-beres, Ri-Ahn memeriksa kembali barang bawaannya semalam Xu Xuan mengingatkannya agar membawa power bank setelah semuanya sudah aman Ri-Ahn mengangkat ranselnya turun. Ia menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri setelah sarapan Ri-Ahn membuat sandwich untuk bekal siangnya nanti bersama Xu Xuan dan juga untuk Ye Chen.