"Oke, aku bersedia tapi aku minta kamu, aku dan Pak Rangga datang ke sel tahanan Maryam. Aku tidak mau dia salah paham!" pinta Ule.
Kiki mengangkat kedua telapak tangannya sebuah bahasa tubuh jika dia setuju, lalu Kiki mengambil ponsel yang ada di dalam tas nya untuk menghubungi Rangga.
"Assalamualaikum Pak Ule sudah bersedia nikahin aku tapi dia punya syaratnya, kita harus menemui istrinya dulu supaya tidak ada kesalah pahaman!"
Kiki bicara lewat sambungan telepon pada Rangga. Rangga tak menjawabnya mungkin karena suatu hal, jadi dia menutup segera.
"Kenapa aku harus nikahi kamu sih Ki? Pak Rangga kan bisa nikahin kamu meski dia harus mendua, itu kan salahnya dia kenapa kamu harus capek cari pria yang mau nikahi kamu?" keluh Ule.
Sambil menunggu jawaban dari Rangga menanggapi perihal tersebut, Kiki menunduk menangis dan terdiam tak mampu menjawab apa yang ditanyakan Ule.