Setelah merasa dirinya di tolak mentah-mentah oleh Putri. Aditya pun langsung pergi menuju kantin menyusul bersama teman-teman nya.
"Ini dia nih yang kita bicarakan datang juga." Spontan Riki berkata dengan datang nya Aditya.
"Ada apa memang nya Rik ...?" Aditya yang baru datang bertanya kepada Riki
"Enggak papa kok, cuma mau nanya aja, gimana tadi, dia mau nerima minuman nya nggak?" tanya Riki yang begitu penasaran.
"Huft ... di tolak mentah-mentah gue," jawab Aditya sambil menunjuk kan senyum nya.
"Tuh kan apa ... udah gue duga kalau elu bakalan di tolak deh ..." sahut Riki meremehkan Aditya
"Tapi waktunya masih 7 hari lagi, gue yakin banget dia bakal Nerima gue." Entah apa yang membuat Aditya begitu yakin meski ia telah di tolak dua kali.
"Oke deh.. semangat ya Dit," sahut Deni yang sedari tadi diam.
Bukan soal hadiah dari Deni yang membuat Aditya ingin mendapatkan Putri, tetapi ia merasa semakin penasaran dengan sikap dingin nya Putri, karna ia tidak pernah di tolak oleh cewek manapun, baru kali ini ia di tolak, maka itu yang membuat Aditya semangat berjuang mendapatkan cinta dari Putri.
Aditya dan teman-teman nya menikmati makanan dan minuman di kantin, Riki godain cewek-cewek yg sedang makan, begitupun Deni, namun kali ini Aditya hanya diam dan merasa tidak tertarik lagi untuk godain mereka, ia sedang fokus memikirkan cara untuk mendapatkan Putri.
"Dit ... biasanya elu paling suka godain mereka, kok sekarang malah jadi pendiam gini sih elo ... gak asyik ah ..." ejek Riki terhadap Aditya.
"Nggak mood gue Rik," sahut Aditya
"Huft ... elo beneran jatuh cinta sama Putri ya?.Elo berusaha mendapatkan nya bukan karna merasa tertantang atau apa, tapi karna elo memang benar-benar sudah jatuh cinta sama dia kayaknya Bro ..." seru Deni dengan begitu yakin.
"Enggak Den ... gue masih memikirkan cara apa lagi nanti yang mau gue gunakan untuk bisa mendapatkan Putri, Gue benar-benar semakin penasaran setelah dia tolak gue tadi." Aditya meyakinkan Deni.
"Kan sudah gue bilangin, kalau Putri itu bukan cewek sembarangan," jawab Deni
"Huft ... Ya sudah gue ke kelas dulu ...." pamit Aditya.
"Belum jam pelajaran Bro...mau ngapain di kelas elo?" timpal Riki
"Gue ngantuk ... tadi malam main game, tidur nya kemaleman jadi ngantuk sekarang gue."
"Oooh .... ya udah kalau gitu."
Aditya pun bergegas pergi meninggalkan teman-temannya.
***
Setelah olahraga Putri kemudian ke kamar mandi untuk bersih-bersih diri dan ganti kostum putih abu-abu.
Selesai ganti baju Putri pun kembali ke kelas, namun betapa terkejutnya Putri sesampai di kelas iya melihat di mejanya ada minuman dan juga snack yang ia tolak tadi di lapangan tadi, minuman dan Snack tersebut milik Aditya yang ia taruh di atas meja saat Putri masih di kamar mandi.
'Loh ... kok ada ini di sini ...? Nekat banget sih tuh anak ... sudah aku kasih peringatan tapi tetep aja gangguin aku," ujar Putri dalam hati.
"Eh Bela ... kamu tau tadi siapa yang kasih minuman dan Snack ini di mejaku?" tanya Putri ke salah satu teman di kelas nya untuk lebih tau jelasnya siapa yang menaruhnya.
"Eeeem ... Aku juga gak tau Put.. aku baru masuk ke kelas juga," jawab bela yang tidak tahu sama sekali siapa yang menaruhnya.
"Oooh ... ya udaah ... aku kira tahu."
"Oooh ... minuman itu dari Aditya, Put." sahut salah satu teman sekelas Putri yang bernama Hilmi.
"Kamu tahu Hil pas dia taruh ini?" tanya Putri untuk memperjelas.
"Iya ... tadi pas kamu masih di kamar mandi Aditya kesini dan menaruh itu di meja mu Put."
"waow.... kayaknya ada yang lagi PDKT nih ..." goda Loly sambil tertawa.
"Ih apaan sih Lol... enggak nggak ada yang PDKT kok. Dia nya aja yang sok kenal sama aku."
"Ya sudah lah Put terima saja dia... lagian kapan lagi sih di kejar-kejar cogan (Cowok Ganteng) kayak Aditya itu Put," desak Loly sambil godain Putri.
"Iiiih .... apaan sih kamu ... udah deh ... nih kalau kamu mau ... kamu minum ya ... aku gak haus." Minuman dari Aditya sama Putri malah di serahkan ke Loly.
"Bener, kamu gak mau Put ...?" tanya Loly yang tetap sambil menggoda Putri. "Nanti nyesel ... nanti kebayang-bayang." lanjut Loly .
"Aku sudah beli sendiri tadi Loly ... jadi ini buat kamu aja ya." Lalu Putri meletak kan minuman dan senack nya di meja Loly.
Setelah semua selesai menikmati jajanan mereka, tiba-tiba terdengar suara bel tanda masuk ber bunyi.
Kriiing!
Kriiing!
Kriiing!
Semua langsung membuang sampah-sampah Snack mereka ke tong sampah yang terletak di luar depan kelas mereka, dan mereka pun duduk di tempat mereka masing-masing untuk meneruskan jam belajar mereka.
"Selamat siang anak-anak." Tiba-tiba guru datang dan menyapa mereka.
"Siaaang Buk ..." jawab serentak mereka.
Karna guru kali ini masih sangat muda ia bernama ibu Manda, maka siswa laki-laki di kelas semua bersemangat, dan sekali-kali meraka godain guru mereka.
"Oke ... Sudah selesai Kan istirahat nya." Tanya ibu Manda
"Iya Buk ... sudah ...." jawab serentak mereka.
"Kita semua mah selesai istirahat nya kalau ibuk yang ngajar." Sahut Anton anak kelas berusaha menggoda ibu Manda.
Ibu Manda hanya tersenyum tipis mendengar kan godaan mereka.
Ibuk guru Manda ini usia nya masih 27, dia guru di bidang biologi, cara menjelaskan dalam pelajaran nya begitu detail dan sangat mudah di pahami, terlihat dari cara mengajar nya beliau sosok yang cerdas.
"Putri ...!" panggil ibu Manda
"Iii ... ya buk, ada yang bisa saya bantu?"
"Iya ... Tolong ambilkan buku Ibu di kantor ya... di meja Ibu.. bukunya tertinggal satu kayak nya." Perintah ibu Manda terhadap Putri, karna Putri ketua kelas di kelas nya.
"Oooh ... iya Buk ... siap, permisi ya Buk." izin putri untuk keluar mengambil bukunya di kantor.
Putri pun bergegas dan berjalan menuju kantor sekolah ( Ruang guru).
Namun siapa sangka di saat Putri mau masuk Kantor ada Aditya yang baru keluar Dari ruangan guru juga, dan hampir saja Putri menabraknya.
Aditya pun tersenyum ke Putri dan menyapanya, ia juga berusaha untuk menghalangi jalan masuk Putri ke ruang guru.
Akhirnya Putri pun merasa kesal dengan tingkah Aditya, dan ia berusa minta izin untuk lewat.
"Mohon maaf ya sebelumnya ... kalau mau keluar ya keluar saja gak usah menghalangi jalan orang lain," ucap Putri
Aditya pun tetap tersenyum sambil menatap Putri. Putri hanya menunduk saja.
"Sekali lagi saya mohon beri saya jalan, sudah di tunggu ibu Manda di kelas," ucap Putri lagi dengan nada yang sedikit kesal.
"Makasih ya Put ... Makasih kamu sudah menerima pemberian aku tadi." Aditya berusaha mengajak bicara Dan menggoda Putri.
"Maaf, tolong beri saya jalan atau saya akan marah!" ucap Putri lagi dengan wajah yang mulai terlihat sangat marah dan menatap.
Aditya pun langsung memberinya jalan dan menatap terus gerak gerik Putri, Namun Putri sama sekali tidak menghiraukan tatapan Aditya.
Putri menuju tempat duduk ibu Manda di kantor dan ia mengambil buku yang di maksud oleh Bu Manda..
Setelah menemukan nya Putri pun langsung menuju kelas dan di ikuti Aditya, karna kelas mereka memang searah.
Aditya yang berusaha mengikuti langkah Putri dan hanya terdiam tidak berani berkata apa-apa, karna takut nanti Putri akan tambah ilfil dan marah dengan nya.
'Nggak papa deh dia marah, yang penting dia kali ini menatap ku lagi,' Dalam hati Aditya berkata sambil membayangkan tatapan Putri barusan.