Chereads / Cinta mengubah dunia ku menjadi kelam / Chapter 4 - 4. Aditya terus berusaha mendekati Putri

Chapter 4 - 4. Aditya terus berusaha mendekati Putri

Pagi yang indah dan cerah, matahari telah memancarkan sinarnya, dedaunan di sawah masih di basahi oleh embun pagi, bunga-bunga pun mulai bermekaran.

Putri telah selesai beres-beres rumah, dan ia mulai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, sedangkan Ayah nya sudah berangkat sejak pagi setelah solat subuh tadi, setelah selesai semuanya Putri pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, walaupun sebenernya ia memiliki motor matic Vario di rumah nya tetapi ia lebih memilih berjalan santai.

Disaat putri asyik berjalan tiba-tiba ada dua cowok yang berboncengan berhenti tepat di belakang Putri, ternyata mereka adalah Aditya dan Riki.

Aditya turun dari motor besarnya dan kemudian motor nya di bawa Riki, sedangkan ia memilih untuk berjalan menemani Putri.

"Hai Put ..." sapa Aditya kepada Putri.

"Ya ..." jawab Putri cuek.

"Aku tahu kamu gak bakalan mau kalau aku bonceng, jadi Aku temenin kamu jalan kaki aja deh." Aditya sedikit menggoda Putri.

Putri tetap cuek dan tidak menjawab apa-apa. Bukan nya sombong, tetapi memang Putri jarang mau berbicara dengan orang yang baru ia kenal, apalagi dia laki-laki.

"Put, kok diam sih," ujar Aditya yang merasa di cuekin.

Putri tetap diam dan tak memberi jawaban apa-apa.

Tiba-tiba ada segerombolan siswa laki-laki yang satu kelas dengan Aditya. Ternyata mereka teman-teman dekat Aditya juga, dengan mengendarai motor nya, mereka meledek Putri dan Aditya yang berjalan kaki.

"Cieee ... cieee .... Tumben mau jalan kaki elo Dit, jangan-jangan ini target selanjutnya ya ...? Hahaha." ledek teman-teman Aditya.

Aditya hanya tersenyum sambil memberi isyarat akan menghajar mereka sesampai di kelas.

Putri hanya diam dan cuek. Namun, Aditya tetap berusaha menggodanya.

Tak terasa mereka telah sampai sekolah, dan anak-anak sekolah yang mengidolkan Aditya sedikit heran melihat Aditya jalan kaki bersama Putri, namun Putri tetap biasah saja, ia tetap Putri yang tidak begitu banyak bicara.

"Ya sudah Put aku ke kelas dulu ya, makasih udah mau aku temenin jalan kaki," ucap Aditya berjalan pergi menjauh dari Putri.

Putri hanya diam dan langsung pergi menuju kelas nya, sesampainya di kelas teman-teman nya pun langsung meledek Putri.

"Cie ... cie ... yang habis jalan bareng Aditya cowok paling keren di sekolah nih ... so sweet banget," goda salah satu teman Putri.

"Apaan sih, gak jelas deh," jawab Putri sedikit kesal, terlihat dari raut wajah nya kalau iya tidak suka membahas tentang Aditya.

'Siska kok belum datang ya, biasanya dia dah datang deh jam segini,' Putri berkata dalam hati sambil menoleh di kanan kirinya.

Hari ini jam olahraga, biasanya Siska paling aktif dalam bidang olahraga, tapi kok sudah pukul 07:15 ia belum datang juga.

"Loli ..." panggil Putri ke salah satu teman nya di kelas yang kebetulan rumah nya searah dengan Siska.

"Iya Put, ada apa?" tanya Loli balik bertanya.

"Kamu gak lihat Siska tadi pas berangkat ke sekolah?" tanya Putri.

"Uuumb ... kayak nya kurang sehat dia tadi Put ... biasanya dia kalau ada tukang sayur keliling pasti orang pertama yang keluar itu dia, tapi tadi gak kelihatan, aku tanya ke mamanya katanya masih tidur," jelas Loli terhadap Putri

'Jangan-jangan ni anak kesiangan bangun nya gara-gara tadi malam gak bisa tidur,' ucap Putri dalam hati.

Tidak lama kemudian bel sekolah berbunyi

Kriiing!

Kriiing!

Kriiing!

Menandakan jam pembelajaran di mulai. Semua yang Ada di kelas Putri keluar kelas dan menuju lapangan olahraga.

Setelah semua berada di lapangan olahraga, guru pun datang dan langsung memerintahkan mereka untuk pemanasan, semuanya pun langsung melakukan pemanasan.

Setelah pemanasan selasai mereka mulai olahraga lari keliling lapangan 5x.

Kemudian Putri langsung mengambil bola voly karna ia sangat hobi main voly.

Bersama teman-teman nya Putri menikmati permainan nya.

Tanpa di sadari, Aditya dari jauh melihat Putri yang asyik bermain dengan tatapan penuh arti. ia tersenyum-senyum sendiri dan merasa kagum dengan Putri.

'Putri ... Putri, kamu tanpa make up aja dah kelihatan begitu menarik, aku yakin suatu saat kamu akan jatuh cinta denganku,' dalam hati Aditya berkata dan di iringi senyum manis di wajah tampan nya.

"Hei bro ... Elu ngapain di sini?" sapa Deni teman Aditya.

"Emmm ... diam-diam ada yang sedang memperhatikan seseorang nih kelihatan nya," ledek Riki yang lalu merangkul bahu Adit.

"Gue yakin kalau sebentar lagi Putri akan jadi milik gue, kalian ingat-ingat ini ucapan gue," tegas Aditya terhadap teman-temannya.

"Sudah lah Bro jangan menghayal ketinggian, kalau jatuh sakit loo ..." ucap Deni mengingat kan Aditya. "Joni anak IPS yang pandai, ganteng juga iya, tajir lagi, itu aja suka sama Putri sejak ia masih kelas 1 aja belum bisa mendapatkan Putri, apalagi elu bocah kemaren sore," tambah Deni.

"Tapi gue bakal terus Pepet dia," jawab Aditya yang begitu yakin

"Ok deh kalau elu sebegitu yakin nya, kita taruhan deh, gimana mau gak," ujar Deni untuk menantang Aditya.

Riki hanya mendengar kan perdebatan mereka berdua.

"Taruhan apa ...?" tanya Aditya sedikit bingung.

"Kalau menang elu bisa benar-benar dapetin Putri dalam minggu ini Elu gue bakalan kasih motor kesayangan gue ini buat elu," tantang Deni membuat kedua temannya terkejut.

Deni anak dari salah satu pengusaha sukses di Bali, ia memiliki Motor gede yang belum di miliki oleh Aditya, dan ia sudah lama menginginkan ini motor tapi belum mendapatkan nya.

"Ok ... elo sadar kan dengan ucapan elu barusan?" tanya Adit untuk memastikan.

"Iya dong gue sadar, tapi setelah Jadian elu harus cium dia di depan kita," tantang Deni

"Waaah, setuju gue." Riki yang dari tadi diam kini ikut menyahut.

Aditya merasa dirinya di tantang, ia menjadi lebih semangat untuk mendapatkan Putri.

"Ok gue setuju, Gue terima tantangan elo Den," jawab Aditya dengan mantab penuh semangat.

***

Tidak terasa tiba-tiba waktu olahraga telah habis, dan Putri masih duduk di tempat duduk yang ada di lapangan, tiba-tiba Aditya datang dan menyodorkan satu botol minuman dingin untuk Putri.

"Ini kubelikan Minum untuk kamu Put ... Aku tahu kamu pasti haus banget." sambil tersenyum manis Aditya menawarkan sebotol minuman dingin kepada Putri.

Namun Putri tetap tidak merespon nya.

"Ayolah Put kali ini aja kamu Terima pemberian dari aku Put ..." tambah Aditya sedikit memaksa agar Putri menerima nya.

"Maaf sebelumnya ya Adit ... Makasih kamu sudah sok perhatian sama aku, tapi kayak nya lebih baik kamu nggak usah melakukan ini deh, aku masih bisa kok membeli sendiri," cetus Putri yang sedikit sengit karna merasa terganggu dengan kedatangan Aditya.

"Aku cuma pengen berteman lebih dekat aja sama kamu Put ... nggak lebih, masak gak boleh Put ...?" pinta Aditya sedikit memohon.

"Maaf Dit kayaknya kata-kata ku barusan sudah cukup bisa kamu pahami tanpa harus aku ulangi kembali."

Putri pun pergi meninggalkan Aditya tanpa membawa minuman yang di beri Aditya untuknya.

Sedangkan Aditya tetap dengan keinginannya, ia akan tetap mencoba untuk mendekati dengan cara apa pun, kata-kata uang barusan Putri ucapkan tidak membuat Aditya menyerah begitu saja.

Bersambung.