"Kalau gini sih, udah pasti aku sanggup nikahin kamu Ra!" Suara Raefal yang penuh kebanggan memenuhi ruang tamu rumah barunya. Dimana para pelayan ada di sana, sedang menata rumah yang masih setengah kosong. Raefal sengaja membeli rumah tanpa perabotan agar Cyra bisa mengatur dan mengisinya sendiri. Bukankah kebanyakan wanita suka melakukannya?
Cyra yang mendengar ucapan Raefal kini berdecak. Pria itu baru selesai menghafal huruf hijaiyah dan merasa sudah mampu akan menikahinya. Lucu sekali.
"Yang penting kalau di atas fathah kalau di bawah kasrah, dan kalau agak melengkung di atas namanya dammah? Udah hafal aku…." Ucapnya bangga.
Cyra hanya menaikkan sebelah alisnya menanggapi hal tersebut. Setelahnya, dia membuka halaman selanjutnya dari buku ngaji milik Raefal.
Raefal yang tadinya penuh antusias mendadak mematung melihat apa yang ada di buku tersebut. Rangkaian ayat Al-Qur'an yang menurutnya rumit. "Ra… ini gimana bacanya? Kok kasrahnya double?" tanya Raefal dengan wajah syok.