Usai melontarkan kalimat perintah kepada Vasili, Anastasia bertepuk tangan seperti hadirin lainnya. Vasili pun menoleh ka arah panggung. Ia menemukan Vyacheslav selesai memberikan kata sambutan.
"Saya permisi, Nyonya."
Vasili meletakkan tangan kanan di dada kiri seraya membungkukkan badan di hadapan sang majikan. Ia mundur beberapa langkah, lalu berbalik dan pergi.
Di saat yang sama, seorang wanita bermata tajam dengan gaun tipis ala naked yang sedang menjadi trend di dunia fashion menatap Cyzarine dengan pandangan merendahkan. Ia menggoyangkan gelas berisi wine di tangannya.
Ya, wanita itu adalah Ellena Kobalkov.
"Bukankah itu adalah Istri dari Tuan Vyacheslav?"
"Benar. Dia adalah Nona Cyzarine."
"Dia sungguh berbeda, bukan?"
"Ya, sangat cantik."
"Benar. Cantik sekali!"
Ellena mendengar desas-desus tentang sang mantan sahabat di belakangnya. Ya, para wanita yang merupakan karyawati Romanov Company memberikan opini mereka mengenai Czyarine yang berisi kekaguman. Ia pun menggigit bibir bawahnya guna menahan diri dari emosi.
"Dia bukanlah Istri Vyach, lebih tepatnya adalah mantan Istri!"
Gluk! Gluk! Gluk!
Ellena menghabiskan wine hingga tak tersisa setetes pun. Kemudian, ia berjalan melewati para karyawati yang sedang berbincang seraya mengoreksi kalimat mereka.
Para wanita itu pun lantas menutup mulut seraya menatap Ellena dengan terkejut.
"Tunggu!"
Ellena memanggil pelayan yang berjalan melewatinya sembari meletakkan gelas wine yang sudah kosong di atas nampan yang dibawa oleh si pelayan.
Tuk! Tuk! Tuk!
Ellena berjalan menuju meja panjang di mana Cyzarine dan kedua mantan sahabatnya yang lain berada. Ia menatap ketiganya dengan tatapan mata tidak percaya dan tentunya merendahkan.
"Benar-benar menjijikan!"
Ellena mencibir tingkah Cyzarine dan kedua sahabatnya.
Mendengar suara yang tidak asing baginya, Cyzarine lantas menoleh ke sumber suara yang ia pikir ditujukan untuknya. Ia buru-buru menghapus sisa makanan yang tertinggal di mulutnya yang mungil dan seksi.
"Oh, lihatlah siapa yang baru saja melontarkan kata-kata tidak pantas?!"
Larisa berkata dengan lantang hingga menarik perhatian hadirin di sekitar mereka.
"Ugh, lihatlah dirimu, Larisa!"
Tuk! Tuk! Tuk!
Ellena berjalan mendekati Larisa yang sedang membuka kedua matanya lebar-lebar ke arahnya.
"Kau benar-benar seorang wanita murahan yang hingga kini tidak mampu memperbaiki hidupmu, Larisa! Karena kau masih saja berada di kaum rendahan seperti 2 sahabatmu lainnya!"
Ellena melemparkan kalimat cacian kepada Larisa sambil menempelkan jari telunjuk kanannya di bahu kiri Larisa. Semangatnya berapi-api yang menandakan antusias di dalam dirinya.
"Kau dan 2 sahabatmu itu terlihat seperti orang-orang rendahan yang kekurangan bahan makanan dan menunggu seseorang berbelas kasih memberikan makan kalian! Ha ha ha!"
Plak!
Tanpa diduga-duga, ada satu tangan mendarat dengan bebas di pipi kiri Ellena. Wanita itu pun terkejut hingga tak bisa berkata-kata ketika melihat pelakunya.
"Jangan sentuh sahabat saya, Nona Ellena Kobalkov!"
Suara Cyzarine mengagetkan banyak orang di sana. Ia pun berdiri di depan Larisa guna menghalangi Ellena untuk menyakitinya.
"Karena kau tahu, kenapa?"
Czyarine menatap Ellena yang ber-make up tebal. Kedua mata Cyzarine menyapu bersih setiap bagian tubuh Ellena yang terlihat jelas dari balik gaun malam yang dikenakan sang mantan sahabat.
"Karena wanita yang kau sebut-sebut sebagai wanita murahan sangat berbeda denganmu!"
Kini, sepasang mata milik Cyzarine dan Ellena bertemu. Mereka saling pandang sejenak. Tersirat kebencian dari pancaran mata kedua wanita yang sedang bersiteru.
"Ha ha ha!"
Ellena tertawa. Ya, lebih tepatnya menertawakan Cyzarine yang terlihat rendah di hadapannya.
"Kau sangat tahu keadaan sahabatmu. Ya, saya mengerti. Karena Anda dan kedua wanita ini memang memiliki nasib kurang beruntung!"
"Jangan konyol, Ellena!"
Tidak ingin tinggal diam, Irina pun menyela pembicaraan mereka.
"Pergilah dan jangan mencari masalah dengan kami!"
Tanpa basa-basi, Irina mengusir wanita si pencari masalah dari hadapannya dan kedua sahabatnya yang benar-benar tidak menyukai kehadirannya.
"Saya? Konyol? Ha ha ha! Bukankah kalian yang konyol?"
Ellena menggeleng seraya tersenyum palsu.
"Kalian memakan semua makanan yang disajikan di atas meja ini tanpa malu. Namun, saya terlalu malu memandang kalian yang berlagak seperti orang miskin yang kelaparan! Tidak bisa, 'kah, kalian menjaga pencitraan diri?!"
Ellena mulai memainkan drama dengan ketiga mantan sahabatnya. Ia mengedarkan pandangan ke segala arah dan menemukan sosok Vyacheslav berdiri di antara para hadirin bersama Karol.
Bagus! Vyach telah mengetahui tingkah laku mantan Istrinya yang memalukan dan sebentar lagi, aku akan memperlihatkan bagaimana bahagianya aku karena memiliki Vyach di sampingku, Cyza!
Usai berseru di dalam hatinya, Ellena menyimpan senyum. Ia maju beberapa langkah mendekati Cyzarine.
"Saya ingin berterima kasih padamu, Cyza. Karena kau tahu?"
Ellena semakin mendekati Cyzarine. Namun kali ini, ia mendekatkan mulutnya ke telinga Cyzarine yang sedang menahan diri untuk tidak membuat menarik rambut panjang Ellena.
"Saya telah hamil anak Vyach dan kamiーVyacheslav dan Ellenaーakan melangsungkan pernikahan secepatnya. Dan, saya sendiri yang akan memberikanmu kartu undangan pernikahan, oke?!"
Setelah menyadari bahwa semua pasang mata sedang menatap ke arahnya, Ellena pun melanjutkan kalimatnya dengan berbisik di daun telinga Cyzarine.
Deg! Deg! Deg!
Jantung Cyzarine berdegup kencang ketika mendengar pengakuan Ellena. Ia menjauhkan dirinya dari Ellena dan menatap perut wanita di hadapannya yang masih rata.
Beーbenar, 'kah, apa yang dikatakan Ellena barusan?! Raーrasanya ... tidak mungkin!
Cyzarine berseru di dalam hatinya dengan ragu.
Kau tertipu, Cyza! Aku memang tengah hamil, tetapi Vyach tetap tidak mengacuhkan aku!
Ellena mencibir perlakuan Vyacheslav padanya di dalam hati. Wanita itu tidak pernah bisa merasakan memiliki Vyacheslav sepenuhnya.
Melihat hal itu, hati Vyacheslav pun tergerak. Ia berjalan menuju tempat di mana Cyzarine berada.
"Apa yang kau lakukan?!"
Jantung Cyzarine berdegup semakin kencang saat mendengarkan suara Vyacheslav menegurnya.
Aーapakah dia berbicara padaku? tanya Cyzarine di dalam hati.
Pria ini memiliki wajah tampan yang menarik. Dengan manik biru yang terang bagaikan samudera atau mungkin bagaikan langit yang siap menaungi siapa saja yang membutuhkan perlindungan. Namun, mengapa dia tetap saja tidak memberikanku peluang untuk berada di sisinya dan menjadi bagian dari keluarga Romanov?
Cyzarine mulai mengagumi sosok pria yang pernah menjadi suaminya. Tentu saja pria tersebut digilai oleh banyak wanita, termasuk Ellena.
Namun tidak hanya Cyzarine yang menatap Vyacheslav dengan intens, kedua sahabatnya pun melakukan hal yang sama.
Astaga! Bicara apa aku?! Tidak! Itu tidak boleh terjadi! Aku tidak akan kembali padanya sampai kapanpun! Aku harus mendapatkan diriku bahagia dengan duniaku sendiri!
Cyzarine membulatkan tekadnya. Ia kembali fokus dengan kenyataan hidup di depannya.
"Kaーkau ... apakah bertanya padaku?"
Czyarine tidak tahu harus menjawab seperti apa. Ia bahkan sedang berusaha menguasai dirinya sendiri.
"Apakah ada wanita bodoh lagi di sini, selain mu?!"
Ah! Kasar sekali dia! Aku bahkan tidak tahu harus melakukan apa untuk menghadapi Vyach!
Cyzarine berseru di dalam hati seraya menelan saliva.
Di lain sisi, Sam mengetahui kejadian yang menimpa Cyzarine. Tanpa menunggu lebih lama lagi, ia segera berjalan menghampiri Zio yang berdiri tidak jauh dari tempatnya.
"Tuan Zio, saya merasa bahwa sekarang sudah waktunya Anda untuk tampil di depan umum!"