"Apakah telah terjadi sesuatu, Nona?"
Vasili bertanya sekali lagi untuk memastikan bahwa Cyzarine baik-baik saja.
"Tidak, Vasili."
Cyzarine kembali fokus ke layar ponselnya.
Jaーjadi, Larisa dan Irina sudah mengetahui perselingkuhan antara Vyach dengan Ellena?! tanya Cyzarine dalam hatinya cemas.
Cyzarine terus melihat beberapa foto dan satu video yang dikirimkan oleh kedua teman dekatnya di grup chat bersama pada fitur WhatsApp.
Lalu, apakah di kantor terjadi kehebohan?!
Cyzarine kembali bertanya pada dirinya sendiri seraya mencari-cari informasi mengenai perusahaan keluarga Romanov yang mungkin saja memiliki berita terpanas.
"Hmm?!"
Cyzarine tertunduk lesu ketika ia tidak menemukan apa-apa di situs pencarian berita. Ia memutuskan untuk membaca percakapan di grup chat bersama.
Ada apa dengan Nona Cyzarine? Sepertinya Nona sedang menyembunyikan sesuatu, batin Vasili seraya memperhatikan ekspresi wajah Cyzarine.
Hanya Larisa dan Irina yang saling berkomentar, batin Cyzarine.
Cyzarine menyimpan kembali ponselnya di saku mantel musim dingin yang dibawakan oleh Vasili tadi. Ia memandangi jalan-jalan kota Moskow yang tertutup salju.
Di musim dingin seperti ini, ingin rasanya aku merasakan kehangatan yang diciptakan oleh suamiku sendiri, tetapi kenyataan tidak sejalan dengan apa yang kuinginkan! seru Cyzarine diam-diam seraya berusaha menghilangkan harapannya yang tidak akan mungkin terwujud.
Aku harus bertahan hingga mendapatkan surat cerai dari Vyacheslav Veselovsky Romanov, ucap Cyzarine dalam hatinya. Aku sungguh mendambakan memiliki sebuah keluarga kecil dengan sepasang anak yang lucu-lucu dan menggemaskan juga Suami yang selalu memberikan kehangatan pada musim dingin, lanjut Cyzarine berangan-angan tinggi.
"Karena bagi Vyach, aku bukanlah siapa-siapa!"
Cyzarine berseru ketika menatap seorang wanita sedang bermain bersama suami dan kedua anak mereka. Bukan tidak mungkin ia tidak iri hati dengan wanita muda tersebut yang mungkin saja sebaya dengannya.
Kasihan sekali Nona Cyzarine, ucap Vasili di dalam hati seraya mengikuti arah pandangan mata wanita muda 19 tahun yang pagi ini tampil berbeda.
"Nona Cyzarine pasti menginginkan sebuah keluarga utuh seperti mereka!"
Vasili berseru pelan hingga suaranya nyaris tidak terdengar oleh siapapun. Pria itu tersadar akan sesuatu.
"Tidak ada wanita di dunia ini yang siap berbagi suami dengan sahabatnya sendiri, meskipun tidak ada cinta di antara keduanyaーCyzarine dan Vyacheslav! Namun, bukan tidak mungkin bila cinta akan hadir setelah pernikahan, bukan?"
Vasili menghela napasnya dengan kasar hingga membuat David meliriknya dari kaca depan mobil.
Ciiiit!
"Nona Cyzarine dan Tuan Vasili, kita sudah tiba di lokasi."
Sang sopir menoleh ke kursi penumpang bagian belakang.
"Ya."
Vasili keluar dari mobil milik keluarga Romanov. Ia berlari memutari mobil, lalu membukakan pintu untuk Cyzarine.
"Silakan, Nona!"
Vasili mempersilakan Cyzarine untuk ke luar. Ia menatap menantu dari majikannya dengan mengasihi.
"Nona, bagaimana jika Anda tidak masuk ke sana?"
Vasili mengutarakan idenya kepada Cyzarine disusul dengan anggukan kepala David yang sudah berdiri di sampingnya.
"Meーmengapa? Mengapa sepertinya kalianーVasili dan Davidーsangat tidak menginginkan saya untuk tidak menghadiri persidangan?"
Cyzarine memang enggan menghadiri sidang perceraian dirinya dengan Vyacheslav, tetapi entah mengapa ia bersikeras untuk menampakkan wajahnya di hadapan pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Maaf, Nona! Bukannya kamiーVasili dan Davidーtidak menginginkan kehadiran Anda, tetapi melihat kondisi Anda yang tidak memungkinkan, maka kami hanya memberikan saran kepada Anda untuk tidak menghadiri persidangan."
Vasili berusaha menjelaskan maksud dirinya dan David agar Cyzarine tidak salah paham pada keduanya. Namun rupanya, Cyzarine tidak mengindahkan penjelasannya.
"Tidak! Saya bukanlah seorang wanita lemah yang selalu menghindari masalah!"
Usai berseru dengan ketus, Cyzarine menapakki kaki kanannya ke tanah. Ia keluar dari mobil dengan penuh percaya diri.
"Kuatkan hati ini, Tuhan! Tumbuhkan rasa percaya diriku di depan Vyach dan jangan goyahkan niat ku untuk bercerai dengannya!"
Cyzarine tidak lantas pergi dari lobi di mana mobil keluarga Romanov berhenti. Ia memandang lurus jauh ke depan seraya melantunkan untaian doa yang berisi harapan kepada Tuhannya.
"Ayo, Vasili!"
Tuk! Tuk! Tuk!
Suara sepatu high heels yang dikenakan oleh Cyzarine terdengar menggema di koridor.
"David, di mana letak ruang sidangnya?"
Vasili bertanya kepada sang pengacara khusus yang ditunjuk oleh Anastasia untuk membantu Cyzarine.
"Setelah berbelok kanan di depan, kita akan tiba di ruang persidangan, Tuan Vasili."
"Baik."
Vasili berjalan tepat di belakang David dan Cyzarine.
"Nona, Nyonya Anastasia berpesan kepada saya bahwa Beliau berhalangan hadir untuk menemani Anda di persidangan."
Mendengar Vasili menyampaikan amanat dari sang ibu mertua, sontak membuat Cyzarine merasa khawatir akan keadaan Anastasia. Ia menghentikan sejenak langkahnya.
"Ada apa, Vasili? Apakah Mama sedang sakit?"
Kalau aku tidak salah ingat, suara Mama serak ketika menelepon ku malam tadi, batin Cyzarine seraya mengingat-ingat percakapannya dengan Anastasia di telepon.
"Tidak, Nona. Nyonya memiliki urusan lain yang harus Beliau urus bersama dengan Tuan Alexei."
Nada tegas Vasili tentu saja tetap tidak bisa membuat Cyzarine yakin akan kebenaran yang dikatakan oleh pria itu. Cyzarine menautkan kedua alisnya.
"Semoga saja yang kau katakan adalah kebenaran, Vasili!"
Astaga! Apakah Nona mengetahui bahwa Nyonya Anastasia beralasan padanya? tanya Vasili di dalam hatinya.
Tuk! Tuk! Tuk!
Cyzarine kembali melangkahkan kakinya. Wanita itu melihat ruang sidang sudah tampak di depan matanya. Seberapa pun keras ia mencoba untuk menguatkan diri, jantungnya pun semakin berdetak cepat.
"Tuan David?"
Cyzarine kembali menghentikan langkahnya tepat di depan ruang sidang. Ia hendak menanyakan satu pertanyaan kepada sang pengacara tanpa menoleh.
"Apakah Vyach hadir di persidangan pagi ini?"
"Ya, Nona Cyzarine. Tuan Vyach hadir didampingi oleh Pengacara keluarga Romanov."
Glek!
Cyzarine menelan saliva usai mendengar jawaban David.
"Oke. Mari masuk!"
Brak!
David membuka pintu ruang persidangan di mana Vyacheslav sudah duduk di dalam sana.
Tuk! Tuk! Tuk!
Suara langkah kaki Cyzarine yang beraturan, membuat seluruh pasang mata yang hadir di sana menoleh padanya, tak terkecuali sang pria yang sebentar lagi akan menduda.
Ah! Ternyata bukan hanya Jacquev Martin selaku Pengacara Vyach yang hadir di persidangan pagi ini, melainkan juga Ellena! seru Cyzarine yang melihat Ellena sedang tersenyum sinis ke arahnya.
Cyzarine duduk tepat di samping Vyach yang mengenakan pakaian serba hitam. Pria itu menatap Cyzarine dari atas rambut hingga ujung kakinya tanpa berkedip.
"Jangan harap keputusanku untuk bercerai denganmu akan berubah hanya karena penampilan mu yang berbeda, Cyza!"
Vyacheslav berseru di telinga Cyzarine. Pria yang terpesona pada penampilan sang istri rupanya enggan mengakui bahwa wanita kuno itu mampu tampil berbeda di hadapannya.
"Dan jangan lupa, Tuan Vyach, bahwa saya yang menggugat cerai Anda!"
Jangan pernah meremehkan diriku, Vyach! Apakah kau berpikir bahwa aku tidak memiliki keberanian untuk melawan mu? tanya Cyzarine geram di dalam hati kecilnya.