Hari ini Kenzo bertekad akan bicara dengan Vallery, ini hari minggu yang dimana Valle biasanya pergi untuk melihat villa di kota B, tapi Ken tidak tahu itu, yang dia tahu Valle bekerja di JB agency, dia juga belum tahu Valle bekerja menjadi model disana, padahal majalah serta produk kosmetik yang di bintangi oleh Valle sudah terbit, mungkin karena Kenzo terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sendiri sampai ia tidak tahu apa yang di lakukan oleh istrinya itu, bahkan ia tidak tau apapun tentang Vallery.
Valle sudah siap hendak pergi, terlihat Valle sedang menuruni anak tangga, Kenzo yang saat itu sedang di ruang keluarga melihat Valle yang pagi itu dimatanya terlihat begitu cantik membuat jantung nya berdegup kencang.
Sudah sangat lama rasanya ia tidak melihat Vallery, ada rasa rindu yang terselip di hati Ken saat ini, Vallery hari ini sebenarnya hanya menggunakan pakaian agak aneh menurut Ken, karena wanita itu memakai kaos putih dengan jaket hitam, celana jeans panjang sobek dibagian lututnya, rambut panjang Valle digulung dengan kacamata hitam dan tas ransel di pundaknya.
Dan yang membuat hal itu aneh di mata Ken adalah Valle tidak pernah berpakaian seperti itu sebelumnya.
"Mau kemana dia dengan pakaian seperti itu?" ujar Ken dalam hatinya.
Hari ini Valle tidak datang ke villa, karena dia akan bertemu dengan Samuel, tangan kanan Paman Mike, ntah apa yang akan di sampaikannya nanti, dan itu mungkin sangat penting sampai-sampai Sam datang kesini menemuinya.
Namun tiba-tiba saat valle akan keluar ada sebuah suara yang menghentikan langkahnya.
"Valle tunggu," Ken berjalan menghampiri Valle, Valle membalikan badan dan melepas kacamata yang ia kenakan.
"Ya," jawab Vallery singkat.
"Aku ingin bicara pada mu, kemana kau akan pergi dengan pakaian seperti ini?" tanya Ken kemudian.
"Bukan urusan mu, katakan saja apa yang ingin kau katakan," jawab Valle begitu saja karena ia masih merasa sakit hati dengan Kenzo karena kejadian 1 bulan lalu.
"Aku hanya ingin minta maaf, kenapa kau bersikap seperti ini padaku?" tanya Ken yang begitu heran dengan sikap Valle sekarang, Valle dulu begitu lembut padanya, dan sekarang? sikap macam apa ini? pikir Ken.
"Bukankah kau sudah tau alasannya," jawab Vallery.
"Sekali lagi maafkan aku Valle, aku tidak ingin kita hidup seperti ini, kita tinggal di atap yang sama tapi bahkan kita tidak pernah bertegur sapa, maafkan aku telah menyakiti mu, aku tau aku salah, dan tidak seharusnya aku bicara seperti itu, saat itu aku sedang ada masalah, dan aku benar-benar tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan, mungkin kata maaf tidak akan cukup untuk kesalahan ku itu, tapi aku akan tetap meminta maaf padamu, Vallery maafkan aku." ucap Ken sungguh-sungguh.
"Baiklah ,aku maafkan," jawab Valle dan ia hendak langsung pergi tetapi tangannya di pegang oleh kenzo.
"Tunggu, jika kau sudah memaafkan ku bisakah kita bersikap seperti sebelumnya?" tanya Ken.
"Hm, tidak masalah, tapi maaf aku sedang terburu-buru saat ini, aku harus pergi," ucap Valle dan berlalu pergi meninggalkan Ken begitu saja.
"Bolehkah aku tau kemana kau akan pergi?" tanya Ken, mendengar itu Valle menghentikan langkahnya.
"Aku akan bertemu teman ku yang baru datang dari London," setelah berkata seperti itu Valle melanjutkan langkahnya dan pergi menggunakan motor kesayangan nya.
Kenzo yang penasaran pun berlari mengambil kunci mobil hendak mengikuti Vallery.
***
Dalam perjalanan Valle sengaja memilih jalanan sepi karena ia ingin mempersingkat waktu, Kenzo terus mengikuti Valle tak berada jauh di belakang Valle, namun ia masih bingung hendak kemana Valle, kenapa dia memilih lewat jalan sepi seperti ini, begitu pikirnya.
Karena yang Ken tau jalanan ini cukup berbahaya karena sering terjadi kejahatan disini, seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
Kenzo membawa mobilnya lumayan jauh dari posisi Valle, karena Valle mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, namun masih terjangkau dari pandangan Ken.
Namun saat di pertengahan jalan terlihat Valle dihadang oleh beberapa pria yang menggunakan motor, dengan perawakan tinggi besar dengan tato yang terlukis di lengan mereka, dengan santai Valle menghentikan motornya.
"Turun!" seru salah satu pria yang
menghadang Valle.
Dengan santainya Valle masih menatap biasa saja pada pria-pria tersebut dari atas motornya tanpa membuka helm yang ia kenakan.
"Turun!" seru pria itu lagi karena Valle tidak kunjung turun.
"Ck," decak Valle, kemudian ia pun turun dari motor kesayangannya sambil membuka helm yang ia kenakan, membuat rambut panjangnya yang indah terurai menampakan penampilan Valle yang menakjubkan sambil menatap para pria tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hahaha, ternyata seorang wanita cantik bos" ucap pria itu sambil tertawa kencang.
"Kau benar, bahkan bukan hanya cantik tapi sangat-sangat cantik," saut bos dari komplota mereka.
"Ayo segera tangkap dia, kita harus menikmati tubuhnya yang indah itu terlebih dahulu," ujar pria itu sambil memandang Valle dengan tatapan yang sudah nyalang.
Para penjahat itu pun tertawa bersama, karena merasa senang, seolah mereka menukan sebongkah berlian, sedangkan Valle yang melihat itu hanya diam sambil menatap tajam kearah mereka.
Kenzo dari kejauhan melihat Vallery di hadang oleh para penjahat pun memberhentikan mobilnya, dia hendak membuka pintu mobil karena berniat menolong Vallery, namun niatnya ia urungkan saat melihat pemandangan yang sangat di luar dugaannya.
Saat salah satu dari penjahat itu akan menangkap Valle, Valle dengan gerakannya yang begitu cepat bahkan hampir tak terlihat dengan kencang menendang dada orang tersebut.
Bahkan pria tersebut sampai mengeluarkan darah dari mulutnya karena tendangan Valle,
tentu saja hal itu membuat para penjahat yang lain terkejut, tapi mereka segera menutup keterkejutan nya dan bertindak untuk menangkap Valle.
"Kenapa kalian masih diam,hah! cepat tangkap wanita itu," teriak bos mereka.
Mereka yang berjumlah 7 orang tersisa mengelilingi Valle, salah satunya melayangkan tinjunya kearah Valle namun dengan cepat Valle menangkis tangan pria itu sambil memuntirnya dan "krak," dengan mudah Valle mematahkan tangan pria tersebut, setelah itu Valle menendang pria ity hingga tersungkur.
Sedangkan yang lainnya segera mengeroyok Valle, namun semua itu sia-sia karena dengan sigap bahkan gerakan Valle sama sekali tak terlihat dalam waktu 5 menit saja para penjahat itu sudah terkapar semua.
Tanpa banyak bicara Valle menaiki motornya tanpa menggunakan helm, dia hanya mengenakan kembali kacamatanya dan segera pergi dari sana dengan elegan setelah mengatakan hal yang mampu menusuk pria-pria itu.
"Jangan pernah meremehkan seorang wanita," setelah berkata seperti itu valle segera berlalu menarik gas motornya dengan kecepatan tinggi menuju tempat yang sudah ditentukan oleh Sam untuk pertemuan mereka.
Kenzo yang melihat itu semua tertegun dan segera menyadarkan dirinya, namun saat ia hendak menyusul Valle dilihatnya Valle sudah melajukan motornya dengan kecepatan tinggi bahkan sudah tak terlihat lagi, Kenzo pun memutuskan untuk pulang ke rumah, di perjalanan dia terus memikirkan apa yang ia lihat tadi.
Begitu banyak pertanyaan yang ada di benaknya, bagaimana bisa seorang wanita yang terlihat lemah bisa sehebat itu mengalahkan 8 orang pria berbadan besar tanpa terluka sedikitpun, bahkan gerakannya itu sangat lihai seperti ia biasa melakukan hal itu.
"Bahkan aku saja yang memiliki sabuk hitam bela diri mungkin tidak ada apa apanya jika bertarung dengan nya," gumam kenzo.
"Siapa dia sebenarnya?" Kenzo semakin penasaran dengan Valle, kemudian ia segera menghubungi Jordan untuk segera datang ke rumah.
Bersambung