Gedung Perusahaan VG crops.
Kini mereka telah sampai di Perusahaan VG crops, Ken turun dan membukakan pintu mobil untuk Valle.
"Apa kau mau ikut kedalam?" tanya Valle.
"Apa boleh?" tanya Ken memastikan.
"Tentu saja, ayo," jawab Valle.
"Baiklah, sekalian ada yang ingin aku bicarakan pada pimpinan perusahaan ini," ucap Ken kemudian.
Valle menghentikan langkahnya menoleh ke arah Ken sambil menautkan kedua alisnya.
"Kenapa?" tanya Ken.
"Tidak, ayo masuk," ajak Valle.
Mereka pun berjalan memasuki gedung perusahaan tersebut, sesampainya di lobby para pegawai dan resepsionis memberi hormat kepada mereka, biarpun para pegawai tidak banyak yang tau profil pimpinannya tapi mereka memang selalu diwajibkan ramah pada tamu yang datang ke Perusahaan itu.
Valle dan Ken berjalan begitu saja melewati para pegawai kantor itu dan menuju lift khusus CEO, Ken yang melihat itu sedikit bingung kenapa Valle bisa masuk sesukanya di perusahaan sebesar ini, bahkan para karyawan disini tidak ada yang bertanya apalagi mencegahnya, bukankah ini tidak boleh digunakan oleh orang lain? begitu banyak pertanyaan yang ada di benak Ken.
"Valle," panggil Ken.
"Iya?" Valle menoleh ke arah Kenzo.
"Kenapa di perusahaan sebesar ini tidak ada yang bertanya atau mencegah kita, dan ini mereka membiarkan kita memakai lift yang di khususkan untuk CEO," tanya Ken yang memang sudah tidak bisa membendung rasa penasarannya.
"Itu karena mereka sudah tau aku ,aku sering kesini bertemu dengan Ara "
"Oh," Kenzomembulatkan mulutnya menjawab perkataan jennie.
Ting
Pintu lift terbuka di lantai 30, Valle menyapa Nisha sekertaris Keira.
"Hai sha, Nona Keira ada?" tanya Vallery pada Nisha.
"Ada nona, silahkan masuk Nona," jawab Nisha dan di angguki oleh Valle
Ceklek
Pintu terbuka nampak wanita cantik dan manis duduk di kursi kerjanya menoleh ke arah mereka.
"Valle, kau sudah sampai?" tanya Keira langsung berdiri dari tempat duduknya.
Vallery menjawab dengan senyuman sambil mengangguk, Ara berjalan menghampiri mereka.
"Ayo silahkan duduk" ucap Keira.
Keira sudah tau bagaimana bersikap bila ada orang lain selain mereka berdua apalagi itu adalah Kenzo suami Valle.
"Oh iya Ra, kenalin ini Tuan Kenzo Presdir Admaja Group," ujar Valle memperkenalkan Ken pada Ara walau Ara sudah tau jika Ken adalah suami Valle tetapi Valle disini memperkenalkan Ken sebagai pimpinan Admaja Group.
Pasalnya, Ken tadi bilang ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan VG crops.
Ara dengan senyum ramah menjabat tangan Ken.
"Hallo tuan, Keira," ucap Keira menyapa sekaligus memperkenalkan diri pada Ken.
"Kenzo, suami Vallery," ucap Ken dengan wajah datar karena ia sedikit kesal mendengar Valle memperkenalkan dia bukan sebagai suami, melainkan sebagai pemimpin perusahaannya.
Ara hanya tersenyum mengangguk, karena dia memang sudah tau.
"Baiklah, ayo silahkan duduk," ucap Ara kemudian.
"Apa ada yang ingin anda bicarakan tuan?" tanya Keira lagi.
" Iya, Apa bisa saya bertemu dengan pimpinan perusahaan ini? saya ingin membahas soal hotel yang sedang di bangun di kota A dengannya secara langsung," ujar Ken.
Sekilas Ara melirik ke arah Valle, Valle yang melihat itu menggeleng kan kepalanya seolah memberi tahu jika jangan memberi tahu apapun tentang dirinya.
Ara pun dapat mengerti itu.
"Maaf sekali Tuan, pimpinan kami sedang tidak bisa bertemu siapapun, jika anda tidak keberatan minggu depan tuan Radith akan tiba disini, nanti saya akan bicara pada nya untuk menemui anda, kemarin beliau sempat kesini saat ada acara namun karena ada masalah mendadak ia kembali lagi ke London dan akan kembali kesini minggu depan," jelas Keira.
' Tuan anda jika saja anda tau, kalau sudah bertemu dengan pimpinan kami, bahkan anda bertemu dengannya setiap hari ' ucap Keira dalam hatinya sambil melirik kearah Vallery.
"Sayang sekali, tidak masalah," jawab Ken yang tidak ingin memaksakan kehendaknya untuk menemui pimpinan perusahaan VG crops.
'Aku semakin penasaran dengan pemilik VG Crops, kenapa dia misterius sekali, jika orang lain pasti akan membanggakan dirinya' ucap Ken dalam hatinya sambil berpikir.
"Valle, aku akan kembali ke kantor apa kau akan ikut atau tetap disini?" tanya Ken.
"Aku disini saja Ken, aku masih ingin berbincang dengan Ara, sudah lama aku tidak bertemu denga nya," jawab Valle.
"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu, Saya permisi nona Ara," ucap Ken kemudian.
Valle berdiri mengantar Kenzo sampai keluar gedung, awalnya Ken menolak namun Valle tetap jelek mengantar Ken sampai ke mobil.
"Hati hati dijalan," ujar Valle sambil tersenyum manis.
Kenzo pun membalas senyuman Valle.
,"Fiuh," Vallery bernafas lega setelah Kenzo pergi dari sana, ia pun kembali keruangan Ara.
"Untuk apa dia ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan ini?" ucap Vallery sambil bertanya-tanya.
"Hei sayang, mungkin dia hanya penasaran kenapa identitas mu tidak di publikasikan, dan tidak banyak yang mengetahui kalau itu dirimu," jelas Keira.
"Hm, mungkin, biarkan saja dia dengan rasa penasarannya itu" saut Valle sambil mendudukkan tubuhnya di atas sofa.
"Oh iya ra, bulan depan kita akan ke London karena ada tugas dari Paman Mike," ujar Valle kemudian.
"Tugas apa Valle?" tanya Ara serius.
"Melindungi perusahaan seseorang dari musuhnya, lebih tepatnya dari adik kandungnya sih, begitu informasi yang aku dapat dari Paman Mike," ujar Valle sambil menyesap minumannya.
"Mengapa bersaudara saja memperebutkan harta, tidak bisakah mereka berbagi, menyusahkan orang lain saja," gerutu Ara dengan kesal.
"Hei kau tidak boleh bicara seperti itu, Aku rasa adik kandungnya itu yang tidak puas dengan apa yang dia dapat," ucap Valle.
"Nah orang-orang seperti itu Valle yang harus diberi pelajaran," jawab Keira.
"Hm, kau benar, oh iya satu lagi Paman Mike sudah membuat markas untuk kita disini, bahkan Sam ada disini, ternyata setelah aku kembali ke sini Paman Mike selalu mengirim orang untuk melindungi kita," ucap Valle.
"Ya dia benar-benar perhatian dan sayang pada kita," jawab Keira.
Setelah perbincangan mereka Valle pun pamit pulang pada Keira.
Sesampainya dirumah pukul 5 sore dia langsung bergegas membersihkan diri, Valle sangat lelah sekali jadi dia memutuskan untuk berendam air hangat agar dapat mengurangi sedikit rasa lelahnya.
'Kenapa akhir akhir ini aku selalu merasa cepat sekali lelah ya' gumam Valle sambil berfikir.
Setelah selesai dia berganti pakaian dan keluar menuju dapur untuk menyiapkan makan malam, di dapur sudah ada Bi Lastri yang sudah menyiapkan bahan-bahan yang hendak di masak.
"Apa nona sakit? kenapa wajah nona pucat sekali?" tanya Bi Lastri yang sejak tadi memperhatikan wajah pucat Vallery.
"Tidak Bi aku hanya meras lelah saja," saut Vallery.
"Kalau begitu biar bibi saja yang memasak untuk makan malam nona, nona beristirahat saja di kamar," ucap Bi Lastri.
"Tidak apa Bi biar aku bantu," jawab Valle meyakinkan Bi Lastri jika ia baik-baik saja.
"Tidak non, nona istirahat saja di kamar," ujar Bi Lastri.
"Baiklah Bi, terima kasih ya Bi," ucap Valle kemudian Valle pun pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang cukup lelah.
Pukul 7 malam Kemzo kembali, dan mendapati Valle masih tertidur di kamar, Ken mendekati Valle mengecup kening Valle dan kemudian pergi membersihkan diri.
Setelah itu dia keluar dan mendapati Valle yang masih tertidur dan Ken pun membiarkannya saja, karena ia pikir mungkin Vallery kelelahan seharian ini, kemudian ia berjalan keluar menuju dapur.
"Bik, apa Vallery sudah makan malam?" tanya Ken pada Bi Lastri.
"Belum tuan tadi nona pulang sekitar jam 5 dan sepertinya nona kelelahan jadi tadi bibi suruh istirahat di kamar," jawab Bi Lastri.
"Ya sudah, tolong siapkan dua piring makanan biar aku aku makan malam bersamanya di kamar," ujar Ken kemudian.
"Baik Tuan muda," Bi Lastri mulai menyiapkan makan malam untuk Tuan dan Nona mudanya, setelah selesai, Bi Lastri pun memberikan dua piring makanan dan minuman kepada Kenzo.
Di kamar,
Ken meletakkan makanan yang ia bawa di atas nakas, ia menyentuh lengan Valle mencoba untuk membangunkannya.
"Valle, bangun, ayo kita makan malam dulu setelah itu kau boleh istirahat kembali," ucap Ken lirih.
Valle menggeliat sambil menerjabkan matanya, kemudian ia pun bangun membuka matanya perlahan melihat Ken sudah ada di hadapannya membawa nampan berisi makanan untuk mereka.
"Ken, kenapa repot-repot membawa makanannya kesini, aku kan bisa turun kebawah, kau juga pasti lelah kan," ujar Valle tak enak.
"Tidak apa-apa ku lihat sepertinya kau sangat lelah jadi aku bawakan saja ke sini, ayo sekarang makan," ujar Ken.
Valle tak ingin membantah lagi dan mereka pun makan bersama di balkon kamar sambil bersenda gurau.
" Lihat itu ada saus di bibirmu," ucap Ken sambil menunjuk ke arah bibir mungil Valle.
Valle mengelap bibirnya dengan tisu tapi tidak ada saus yang menempel di tisu ny
"Mana? tidak ada," tanya Valle.
"Ini," Ken menempel kan tangannya yang sudah diberi sedikit saus ke ujung mulut Valle.
Valle yang melihat itu membelalakkan matanya dan memukul lengan Ken karena telah jahil mengerjai dirinya.
"Ken!" teriak Valle dengan kesal sambil mengerucutkan bibirnya, Kenzo tertawa terbahak-bahak melihat Valle seperti itu, benar-benar menggemaskan, begitu yang Ken pikirkan.
"Kau ini lucu sekali," ucapnya sambil mengacak rambut Vallery.
"Kau menyebalkan," seru Valle dengan kesal.
*****
Satu bulan sudah hubungan mereka semakin membaik, kini pernikahan mereka sudah berjalan setengah tahun, Kenzo dan Vallery sudah mulai menyadari perasaan mereka dan rencananya Ken akan membuat kejutan makan malam romantis untuk Vallery.
Tetapi siapa yang sangka bahwa kejutan itu akan menjadi kejutan yang sangat menyakitkan untuk Vallery.
Bersambung
#Tunggu kisah selanjutnya ya akan ada seseorang yang mengejutkan kehidupan mereka.
Dan yang suka sama ceritanya jangan lupa like comment and jadiin favorit ya terima kasih#